All Chapters of Cinta Terakhir Sang Bangsawan: Chapter 121 - Chapter 130
145 Chapters
121. I Want to Break Free...
'Oh my God. Tidak mungkin. It couldn't be true. Apa sebenarnya rencana sejati Kenneth di tempat ini?'Sosok zombie yang ada di hadapan Orion itu jelas bukan Russell. Pria malang itu sudah mati untuk kedua kalinya di arena. Yang ini ternyata entah terlupakan untuk dilepaskan atau memang tak ingin untuk diketahui siapapun. Berada di tempat terdalam dan paling rahasia di Lab Barn, zombie ini bukan lagi manusia utuh yang terinfeksi Octagon lalu meninggal dunia karenanya. Bekas jahitan pada kulit dan plester luka pada kepalanya masih menempel.'Lebih mirip... monster... ciptaan Victor Frankenstein! Kemungkinan besar zombie ini gabungan jenazah dua orang yang telah ditembak Kenneth pada saat menyerang Russell! Dibedah lalu disatukan kembali secara paksa. Lalu, entah bagaimana, mendapatkan nyawa kembali. Bagaimana mungkin? Eksperimen macam apa ini? Bukankah Kenneth ingin menjadi penemu vaksin? Mengapa ia malah jadi berbuat hal seperti ini? Bagaimana mungkin zombie yang sudah mati dua kali bis
Read more
122. Terima Kasih, Nona...
Sementara itu di jalan utama depan SOHO Chestertown, Kenneth dan rombongan 'go downtown' masih berusaha keras untuk mencapai pom bensin di mana mereka berencana untuk mendapatkan sumber daya energi sebanyak mungkin. Pancingan Maharani dan Leon Delucas cukup efektif mengecoh gerombolan zombie-zombie. Para mayat hidup kini terbagi dalam dua arus dan terpisah menjadi kelompok yang jauh lebih kecil sehingga mereka tak lagi bersama-sama 'mengembara' seperti semula.'Setidaknya sudah tak semengerikan semula...' "Sekarang saatnya! Go go go!" Kenneth dan 17 orang di bawah komandonya perlahan-lahan bergerak bersama menuju titik destinasi sesuai rencana. Orang terakhir tak membawa jeriken melainkan senjata, berjaga-jaga seandainya tetiba muncul pengekor tak diundang.Sementara itu Leon sudah sedikit lama berada di lokasi. Menemukan bahwa hanya dirinya sendiri dari rombongan yang berhasil tiba di sana, sedikit banyak timbul kekhawatiran dalam dirinya.'Ke mana Nona Rani pergi, mengapa ia belum j
Read more
123. The End of All Her Lies...
Ucapan terima kasih terakhir zombie 'tak dikenal' itu membuat Maharani gemetaran. 'Apakah antivirus inovasi Kenneth ini berhasil?' Rani melihat bahwa hasilnya sama persis seperti remaja tanggung yang ia 'bersihkan' beberapa waktu sebelumnya. Tak ada lagi tanda-tanda kehidupan dari zombie pria tua yang kini terdiam di kakinya. Perlahan sekali dengan ujung sepatunya Rani mengetes, sedikit menyenggol jasad itu. 'Astaga, betul, sepertinya antivirus itu telah bekerja dengan baik!' Rani bersyukur, segera mundur perlahan-lahan sekali dan menyingkir ke samping untuk bersiap-siap kembali melanjutkan perjalanannya.Akhirnya Rani bisa juga pergi, tak lupa mengeluarkan pentungan polisi yang ia miliki dari ransel 'just in case' apabila sesuatu yang tak diinginkan terjadi kemudian.*********'Astaga, apakah para survivor menjaga pompa bensin itu hanya demi kepentingan pribadi mereka dan takkan berbagi suplai bahan bakar dengan siapapun termasuk kami?' Leon masih menduga-duga apa yang akan terjadi a
Read more
124. Kemunculan nan Tak Terduga
"Leon, hentikan!""No-no-nona Rani?"Maharani sendiri tak tahu mengapa ia tetiba bisa mendapatkan keberanian (atau kenekatan) seperti ini. Sekarang ia berlari keluar dari balik pohon menuju titik di mana Leon berdiri."Stop, jangan mendekatiku, Nona Rani! Ada bahaya besar menunggu kita!""A-a-apaaa? Leon, jika begitu, mengapa kau sendiri tetap maju?"Tentu saja semua mata manusia tak ayal turut memandang kehadiran tak terduga wanita muda yang 'came out from nowhere' itu. Kenneth, Leon maupun semua anggota rombongan 'go downtown'! Juga para penjaga 'benteng pompa bensin' yang tadi hendak menyasar pemuda tak dikenal yang mendekat."Pria itu, Le-le-leon Delucas?" mereka tak mampu terus membidik, spontan menurunkan semua laras senjata api, "Bukankah ia putra Lady Rosemary Delucas? Mengapa ia bisa ada di sini? Bukankah mereka melakukan isolasi sekeluarga, membuat suaka pribadi?"Sebetulnya hampir semua penduduk Chestertown sangat segan dan tak berani main-main dengan Keluarga Bangsawan Delu
Read more
125. Sandera!
"Tidaaak!" Jeritan spontan Rani itu gegara ia baru saja melihat ada sosok yang jatuh tertembak.Bukan, bukan Leon Delucas, melainkan sesosok mayat hidup yang berlari muncul dari balik kegelapan hampir saja menyerang pemuda itu. Seseorang dari kelompok survivor penguasa pompa bensin baru saja membuat keputusan bijak sekaligus fatal!Leon sendiri masih berdiri, bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Susah payah ia mencoba mencerna semuanya. Saat ia masih berjalan dengan gagah berani, tetiba Rani muncul, berusaha mencegahnya. Pemuda itu sadar keberadaannya telah diketahui semua orang, bahkan sempat berada di bawah bidikan senjata-senjata api dari tempat yang sedang ia datangi. Lalu..."Leon, pergi dari sana sekarang juga!" Rani sedikit lagi akan tiba di titik yang sama dengan Leon.Akan tetapi keduanya tak bisa langsung saling mendekat. Rani dan Leon terhalang sosok zombie bertubuh setengah membusuk yang jatuh tertembak dan kini terbaring sambil meronta-ronta 'kesakitan' di atas aspa
Read more
126. The End of One Big Lie
"Oh. Sungguh mengejutkan. Mungkin ya, benar, beliau sudah tiada. Walau demikian, maaf, aku bukan penjaga bagi sesama Hamba Tuhan. I'm not my brother's keeper. Jadi apa yang sebenarnya kalian inginkan dariku..." Edward Bennet tampaknya takkan menyerah begitu saja, "Orion Brighton, Tuan Henry Westwood?" "Kami ingin Anda mengakui semuanya secara jujur lalu segera pergi dari sini beserta semua orang yang Anda bawa serta. Sebab Anda tak berhak berada di sini! Kalian sudah menimbulkan banyak kekacauan dan juga melakukan pembunuhan! Aku bukan penguasa di sini, akan tetapi aku sudah tak ingin lagi melihat mukamu. Sepatutnya kami menyerahkanmu kepada yang berwajib, akan tetapi sayang sekali, semua kekacauan ini sudah membuat sistem hukum raib. Sekarang kita kembali ke zaman di mana tak ada pemerintah maupun polisi. Pergilah kalian ke mana saja kalian suka, asal jangan di sini!" Orion sebenarnya juga sudah tak ingin berlama-lama menunda pergi ke kota untuk menjemput Rani. Diiziinkan atau tidak,
Read more
127. Kelinci di Tengah-tengah Serigala
Dengan susah payah, akhirnya semua survivor di luar, rombongan kompleks Delucas, berhasil tiba di bagian dalam 'benteng pompa bensin' yang dikuasai orang-orang Chestertown. Pintu gerbang kayu yang berat dan tinggi besar itu segera ditutup, sementara di luar gelombang para zombie masih terus berdatangan. Mereka menginjak-injak jenazah 'rekan' sendiri, tak peduli karena mereka hanya ingin mencari makanan, tak hidup maupun hidup!Rani tahu jika Leon sebenarnya merencanakan sesuatu. Ia hanya bisa ikut bermain sandiwara sambil berharap agar semuanya berjalan lancar. Ia dan Leon dengan segera berkumpul kembali dengan tim dari kompleks Delucas, hanya saja mereka tak bisa buru-buru gembira dulu. Dua halangan besar menunggu di luar sana dan di depan mata!"Apa yang sebenarnya kalian inginkan?" Orang-orang Chestertown bermasker yang sebagian besar pria muda hingga setengah baya itu tak berani dulu dekat-dekat dengan Leon. Akan tetapi ia tak langsung menjawab."Ia putra sulung Lady Rosemary Deluc
Read more
128. Sang Penyelamat
"Sekarang ada apa lagi di luar sana?" semua orang dalam hati masing-masing menggemakan kalimat yang sama.Ketegangan tengah malam antara dua kubu survivor yang sedang memperebutkan Maharani belum lagi reda. Rombongan Kenneth, Leon yang masih menyandera Rani di bawah todongan pistol, serta para lelaki tak dikenal penyabotase pompa bensin. Posisi Rani betul-betul genting. Jika sebelumnya ia yakin jika Leon hanya melakukan ini dalam rangka memancing agar mereka bisa masuk, kali ini Rani ragu jika dirinya akan selamat! Nyawanya berada di ujung tanduk. Bagaimana jika Leon secara tak sengaja menekan pelatuk yang begitu dekat dengan telunjuknya?Keributan yang berlangsung di luar gerbang sepertinya bukan hanya zombie yang mencoba mendobrak masuk! Sesuatu mengusik gerombolan mayat hidup itu. Nyaris tanpa suara senjata api, hanya raungan dan lenguhan puluhan jasad manusia yang sedang 'meregang nyawa' untuk kedua dan terakhir kalinya. Seseorang di luar sana telah datang sebagai 'penyelamat' mere
Read more
129. Move On!
"Sekarang, kita pergi ke mana, Anakku?"Lady Magdalene Brighton dan Henry Westwood yang berkendara bersama Orion dalam sedan hitamnya sedang berpacu melawan waktu. Tengah malam perlahan namun pasti beralih ke dini hari. Langit cerah di atas mereka bukannya memberi keuntungan, malah menambah kesan memilukan; pemandangan alam yang cukup jelas tersaji sepi sekaligus begitu mengancam. Sesekali sesuatu berkelebat di antara pepohonan, entah apa atau siapa, makhluk hidup liar atau zombie, Orion tak ingin mencari tahu.Menjawab pertanyaan ibunya, Orion tetap berusaha berkonsentrasi mengemudi, "Kita segera ke kota, Ma, misi kita mencari dan menyelamatkan para anggota 'go downtown' terutama istriku Maharani.""Tuan Orion, jadi dugaan selama ini benar, Anda dan Nona Rani sebetulnya..." Henry tentu saja tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menanyakan apa yang ia ingin tahu sedari awal terlibat membantu pemuda itu, "sudah menjalin hubungan khusus?""Ya. Maafkan aku atas kehebohan ini. Kami tak berma
Read more
130. Senjata Rahasia
"Siapa gerangan kalian? Biarkan kami pergi dari sini!"Orion masih erat merangkul tubuh Maharani yang belum mampu berdiri tegak. Keduanya sadar, beberapa orang pria bermasker entah dari mana kini datang mengepung. Bukan dari pompa bensin, mereka muncul dari luar."Kami para survivor, penduduk asli kota ini! Kami dan ratusan anggota keluarga terpaksa berhari-hari tinggal dalam bunker dan lorong-lorong bawah tanah setelah dunia atas Chestertown tak lagi aman. Kami menunggu saat yang tepat untuk menjarah persediaan. Setelah para penyabotase pompa bensin utama itu berhasil kalian pukul mundur dan bersembunyi di bangunan utama, kami rasa sudah saatnya bagi kami kembali ke dunia atas!" urai seorang di antara mereka yang diduga sebagai sang pemimpin."Baiklah kalau begitu, kami berdua sesungguhnya tak punya masalah dengan Anda semua. Kami tak ingin bahan bakar setetespun atau bahkan menguasai lokasi ini, hanya ingin pergi dari sini dengan damai!" Orion mencoba bernegosiasi, "Kami tak memiliki
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status