Bismillah ..."Lagi bahagia, kelihatannya." Suara Oma yang terdengar tiba-tiba, cukup membuatku tersentak."Enggaklah Oma. Biasa aja, kok." Aku menjawab seraya mengulum senyum. Sekuat tenaga aku berusaha bersikap biasa, tapi bibir ini tak hentinya menyulam senyuman. Tak peduli sedang apa pun aku, sikat gigi, mandi bahkan shalat subuh pun sambil senyam-senyum tidak jelas. Kala mengingat manisnya kejadian semalam. Hingga aku merasa seperti orang kurang waras saja.Saat ini aku dan Oma berada di ruang belakang rumah ini. Aku sedang duduk memainkan ponsel, menunggu mesin pencuci pakaian yang tengah berputar secara otomatis. Oma yang membawa segelas teh panas pun, kini ikut duduk di hadapanku."Nggak usah bohongi orang tua," kata Oma seusai menyeruput teh yang masih mengepul. Oma meletakkan kembali gelas ke tatakan piring kecil, hingga terdengar dentingan gelas yang beradu."Ish, Oma, apaan, sih?" Aku tersipu."Oma juga pernah muda, Manda. Dulu juga sering keramas kayak kamu gini." Oma mul
Terakhir Diperbarui : 2025-08-27 Baca selengkapnya