All Chapters of Wanita Yang Dicintai Suamiku: Chapter 121 - Chapter 130
169 Chapters
Bab 121
Tak perlu, aku tak ingin kau terlibat masalah dengannya." Ucap Mas Reyhan.Lima menit kemudian, ponselnya kembali berdering. Namun, kali ini bukan panggilan telepon melainkan sebuah pesan WA yang masuk. Meski nampak enggan, ia masih memaksa diri untuk membukanya."Sial!" Ujar Mas Reyhan setengah berteriak sambil membanting ponselnya, seketika membuatku terkejut dan menatap penuh tanya padanya.****Sikap Mas Reyhan yang tak biasa, tak ayal membuat jantungku ikut berdegup kencang. Sorot matanya menatap tajam ke langit-langit kamar, aku tak mengerti sebenarnya pesan apa yang telah di kirim ke ponselnya hingga membuat lelakiku itu bisa semarah ini."Mas ...?" Panggilku hati-hati. Ia menoleh."Maaf, Alina. Tak seharusnya aku bersikap seperti ini dihadapanmu." Sesalnya, namun aku masih bisa merasakan amarah yang besar dalam nada suaranya."Pesan dari siapa? Apakah Tante Nur?" Aku menebak.Ia tak menjawabnya. Mas Reyhan lebih memilih mengabaikan pertanyaanku.Aku beranjak, mencoba untuk men
Read more
Bab 122
Aku hanya bisa menutup mulut. Sebenarnya apa yang ada sedang mereka bicarakan dan sembunyikan dariku. Apakah dugaanku selama ini benar jika semua kejadian ini ada hubungannya dengan Tante Nur dan putrinya, Erika?Entahlah. Hanya saja, aku sudah tak sabar untuk menunggu lagi. Aku akan meminta Mas Reyhan menjelaskan semuanya padaku. ****Aku menghela nafas panjang, niatku pergi ke kamar Diyara untuk mengambil cincin yang tertinggal di kamarnya, sejenak terlupa karena tak mendengar pembicaraan mereka. Apa yang di sembunyikan Mas Reyhan padaku, hingga begitu berat baginya untuk menceritakannya padaku?Masa lalunya?Wanita yang dicintainya?Atau, ada hal lain yang kebenarannya tidak ingin kuketahui?Entahlah. Tapi, aku merasa jika sikapnya yang terkesan menghindar membuatku sedikit curiga, bukan menuduhnya berselingkuh atau memiliki wanita lain di belakangku hanya saja, aku tahu, siapa itu Tante Nur, seorang wanita yang licik, yang begitu memuja kekayaan dan kemewahan.Bukankah terdengar
Read more
Bab 123
"Kisah ini berawal dari rasa iri Erika pada Aisyah. Perasaan cemburu yang berlebihan, hingga mengantarkan Reyhan pada sebuah kesalahan besar.""Maksud mama?" Aku mulai bingung."Ma, sudahlah. Biar aku saja yang menjelaskannya nanti," Sela Mas Reyhan memohon. Tiba tiba datang menyusul."Mas, ada apa sebenarnya? Apa yang ingin disampaikan padaku?" Aku menatapnya dengan dahi berkerut.Mas Reyhan membuang nafas kasar. Matanya kini menatapku dalam, seakan-akan apa yang akan diungkapkan nya adalah sebuah kesalahan terbesar yang pernah ia lakukan dalam hidupnya.****Aku masih diam menunggunya bicara, helaan nafas panjang terdengar, sepertinya sangat berat bagi Mas Reyhan untuk mengatakannya, seakan itu sebuah beban berat yang akan dipikul sepanjang usianya.Mata Mas Reyhan kini menatapku tajam, aku sedikit gugup ketika pandangan mata kami bertemu. Jantungku kini berdegup kencang, situasi ini mengingatkanku seperti sedang menunggu kekasih saat kencan pertama."Alina!" Suara Mas Reyhan terden
Read more
Bab 124
"Terima kasih, aku berjanji padamu, Erika tidak akan bisa berbuat apapun untuk menyakitimu.""Mas, boleh aku bertanya satu hal lagi padamu?" "Katakan saja, Alina. Aku akan menjawabnya.""Apakah setelah kejadian itu, Erika hamil?" lirihku dengan suara bergetar.****"Alina, hal itu ...""Maaf mas, aku tak bermaksud untuk mengorek luka lama. Entah mengapa aku merasa takut." Aku langsung menyela perkataannya.Mas Reyhan memandangku sebentar kemudian melempar pandangan ke bawah, kubiarkan saja ia yang menunduk cukup lama. Hingga akhirnya, sebuah kalimat yang terucap dari bibirnya membuatku gelisah."Entahlah Alina, aku tak tahu apa yang terjadi padanya setelah malam itu.""Ia menghilang?!" Pekikku setengah tak percaya.Mas Reyhan mengangguk." Ya, Alina. Setelah malam itu, aku tak mendengar kabar apapun tentang Erika lagi, tiba tiba Aisyah juga menghilang, lalu disaat aku mulai mencari keberadaan Aisyah, kabar kematiannya kudengar.""Setelah meninggalnya Aisyah, mungkinkah Erika kemudia
Read more
Bab 125
Tubuhku seketika membeku ketika mataku menatap file video yang sudah diputar itu, Video tanpa suara itu sukses membuat ponsel ini kemudian terlepas dari genggaman tanganku. Membuat Mas Reyhan segera menoleh."Alina, ada apa? Pesan dari siapa?" Matanya kini menatapku dengan cemas.***"Alina, ada apa, nak?" Refleks mama bertanya."Ah ...," Hanya itu yang mampu terucap dari mulutku, aku tak tahu bagaimana mengatakannya. Video itu membuatku tak bisa bicara.Mas Reyhan segera beranjak dari tempat duduknya, lalu dengan cepat menghampiriku, tak lama kemudian tangannya memungut ponselku yang tadi terjatuh."Mbak, tolong bawa Diyara ke ruang keluarga ya." Pinta suamiku itu pada Mbak Sita."Baik, pak." Ia mengangguk mengerti."Ayo sayang, kita nonton TV dulu ya." Terdengar suara pengasuh anakku itu membujuk Diyara.Beberapa detik kemudian, Mbak Sita segera menggendong Diyara pergi meninggalkan meja makan ini. Aku menatap nanar putriku yang berada dalam gendongan pengasuhnya, pikiranku seakan k
Read more
Bab 126
Matahari sudah naik cukup tinggi ketika mobilku masuk kedalam area parkiran ruko berlantai tiga milikku ini. Kulihat dari balik kaca mobil, seorang pemuda sedang sibuk mengelap pintu kaca berwarna hitam itu, dan tak jauh darinya berdiri pula seorang wanita yang seakan memberi titah bagian mana saja yang harus di bersihkannya.Aku masih mengamati mereka berdua dari dalam mobil. Sepertinya, mereka belum menyadari jika mobilku sudah terparkir disini. Wanita itu, aku ingat namanya Risa, seorang karyawan yang baru bekerja sekitar tiga bulan di kantorku, sedang, pemuda itu, Joko, pemuda yang sudah bekerja denganku begitu aku memulai usaha ini.Aku menghela nafas, masih memperhatikan tingkah Risa. Meski aku tidak mendengar apa yang dikatakannya. Namun, dari gesture tubuh yang ia perlihatkan, tampak jelas jika ia sedang memarahi Joko. Sungguh, aku tak habis pikir. Mengapa ia yang hanya seorang admin baru bisa bertingkah menyebalkan seperti itu, seakan dirinya seorang manajer di kantor milikku
Read more
Bab 127
"Tante ingin kau memberi kesempatan pada Erika, nak." "Kesempatan? Kesempatan seperti apa?" Aku memiringkan kepala."Tolong biarkan Erika menjadi istri kedua Reyhan." "Apa!!"Tanganku seketika mengepal erat.****"Apa maksud ucapan tante?"Mataku mengunci tatapannya. Tak dapat kupungkiri, tubuhku seketika menegang. Apa yang dikatakannya, memintaku agar membiarkan Erika menjadi istri kedua Mas Reyhan?Gila. itu permintaan yang tidak masuk akal.Untuk sesaat, ada keheningan menyeruak diantara kami, segera kupalingkan pandanganku kearah lain, aku malas melihat wajah Tante Nur yang seolah ingin berteriak penuh kegembiraan itu.Udara seketika terasa begitu sesak dihirup, seakan ada sesuatu yang runcing mencekik leherku, begitu sulit untuk bernafas. Seakan rongga dadaku dipenuhi dengan jutaan jarum tajam yang menghujam."Tolong biarkan Erika menjadi istri kedua Reyhan, Alina. Kasihan dia, karena sekarang dihujat banyak orang akibat video percintaan mereka yang tiba-tiba tersebar di sosial
Read more
Bab 128
"Ada alasannya, mengapa ia tak langsung menuntut dinikahi oleh Reyhan." Tante nur kembali bicara."Oh ya? Apa? Bisakah kau memberitahuku, tante?" "Erika hamil!"Ucapannya membuat kerongkonganku tercekat. Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?****PoV Tante Nur / Tante Nora.Aku menatap gelas yang ada di hadapanku, segelas Red wine yang selalu menemaniku hampir setiap malam. Minuman yang sudah menjadi candu bagiku jika kepalaku sedang dililit masalah.Gelisah hati karena pasangan ataupun teman bisa dengan mudah kuabaikan, namun jika bayang bayang kemiskinan sudah terlihat didepan mata, bisa bisa membuatku tenggelam dalam ketakutan yang panjang.Apa yang harus kulakukan?Rumah ini sudah menjadi jaminan hutang. Sertifikat rumah berlantai tiga yang ku rampas dari Aisyah, kini sudah tidak berada di tanganku lagi, bisnis keluarga yang dibangun oleh Alm. suamiku sudah hancur, aku ditipu oleh rekan bisnis yang begitu kupercaya.Aku benar-benar bodoh, bisa tertipu dengan beberapa investasi bisn
Read more
Bab 129
PoV Reyhan."Mas, aku ingin bicara sebentar denganmu," suara Alina terdengar rendah. Begitu ia memasuki ruangan kerjaku."Ada apa, sayang? Apa ini tentang kedatangan Tante Nur ke kantormu tadi pagi?" Aku balik bertanya.Aku melepaskan pandangan dari laptop dihadapanku, lalu sedikit merenggang punggung dan kaki. Ekor mataku menangkap wajahnya yang sedang ditekuk. Membuatku gemas.Ku geser kursi sambil mengingat pesan WA yang dikirimkannya tadi pagi padaku. Pesan bertuliskan tentang kekesalannya karena kedatangan Tante Nora ke kantornya tadi pagi."Mas, kau tidak ingin tahu isi pembicaraanku dengan Tante Nur tadi pagi?" "Apa ada isi pembicaraannya yang membuatmu kesal? Apa ia memintamu melihat isi video itu?" Tanyaku sambil menggerakkan mouse ditangan."Aku serius mas." Alina terlihat kesal, melihat wajahnya yang kembali ditekuk seperti itu membuatku mengulas senyum. Ia masih terlihat begitu cantik meskipun sedang berwajah masam."Katakan, apa yang membuat istri mas yang cantik ini be
Read more
Bab 130
Aku memandang Mas Reyhan cukup dalam, entah mengapa ia terlihat berbeda pagi ini, meski wajahnya selalu mengulas senyum dan berbicara dengan kalimat yang manis dan lembut padaku. Tetap saja aku merasa seakan ada sesuatu yang mengganjal kala melihat sikapnya.Aku yakin ia tak akan mungkin berbohong padaku, cerita tentang masa lalunya bersama Aisyah dan Erika adalah sebuah kejujuran. Namun, melihat gelagat anehnya saat ini membuatku yakin ada sesuatu yang tengah direncanakan dalam kepalanya. Hanya saja aku takut untuk menanyakannya.Mas Reyhan memang sosok yang begitu perhatian. Mungkin aku harus berterima kasih pada tuhan seumur hidupku karena telah memiliki dirinyaWajahnya masih terlihat datar, di meja makan ini ia juga bersikap seperti biasa. Sekilas memang tak ada yang berbeda. Memuji Diyara, atau menggodaku hingga wajahku memerah akibat gombalannya. Tetap saja, instingku mengatakan lain.Ponselnya berbunyi, ia masih terlihat tenang meski sekilas dahinya nampak berkerut ketika memb
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status