All Chapters of Terjerat Cinta Milyarder Seksi: Chapter 21 - Chapter 30
186 Chapters
Diamond Reindeer Pendant
Hari sudah berganti pagi, Leeray memutuskan untuk berolahraga sebentar. Dia berlari di atas alat threadmill 20 menit lalu mengangkat barbel 10 menit dengan tangan kanan dan kiri bergantian setelah itu lompat tali 10 menit. Seusai berolahraga pagi, dia berjalan-jalan sebentar di taman melihat matahari terbit kemudian mandi di kamar mandinya. Ketika dia duduk di meja makan, jam tangannya menunjukkan pukul 06.05, masih sangat pagi. Tetapi semua karyawan di rumahnya sudah hapal dengan aktivitas Leeray yang dimulai pagi-pagi sekali. Sarapan pagi sudah siap terhidang di meja seperti standar sarapan ala hotel bintang 5. Mungkin bila yang melihat orang awam, itu akan nampak berlebihan. Namun, bagi keluarganya hal itu sudah biasa.Leeray mengirim pesan WA pada Deasy untuk menanyakan apakah gadis itu mau dibawakan sarapan dan menu apa yang dia inginkan. Dia mengirimkan foto menu yang ada di meja makannya.Tak lama kemudian balasan dari Deas
Read more
Eternity Tennis Bracelet
Donovan Harper melangkah ke meja kerja Deasy sementara Leeray masih bersandar di tepi meja itu. Dia menatap Leeray dan Deasy bergantian."Jadi pagi hari adalah saat yang baik untuk berpacaran ...," ucap Donovan menyindir mereka berdua terutama Leeray yang menjadi bos Deasy.Leeray tidak mempedulikan pendapat Donovan seraya menjawab, "Terserah apa katamu, Don. Aku hanya membantu Deasy memakai kalung barunya." Dia pun berjalan kembali ke kursi kerjanya lalu duduk di sana.Donovan pun duduk di kursi di hadapan Leeray yang bersebelahan dengan meja kerja Deasy. "Ehmm... Deasy, aku punya sesuatu untukmu. Kuharap kau tidak akan menolaknya." Donovan meletakkan sebuah kotak berlabel Frank & co. di meja kerja Deasy, dari tampilannya sepertinya isinya perhiasan.Deasy melirik ke arah Leeray untuk melihat reaksi pria itu. Leeray menganggukkan kepalanya perlahan seolah mengizinkan Deasy untuk membuka kotak pemberian Donovan."Apa isinya, Don?" tanya Deasy s
Read more
Wisata ke Margaret River
Sejak pagi Leeray sudah bersiap untuk menemani Deasy berwisata ke Margaret River. Mereka naik pesawat amfibi menyusuri Swan River hingga sampai ke Margaret River. Pemandangannya sungguh menakjubkan di sisi kanan kiri yang dilalui oleh pesawat. Daerah Margaret River memang dijadikan pusat wisata adrenalin. Ada tebing dan gua yang dijadikan sebagai tempat panjat tebing dan menyusuri gua. Selain itu ada spot surfing dan snorkeling melihat terumbu karang dan penyu laut serta ikan-ikan laut yang cantik. Dalam booklet wisata yang dibaca oleh Leeray selama di pesawat amfibi. Di obyek wisata Margaret River itu juga disediakan wisata kano di sepanjang sungai melewati situs-situs suku Aborigin, tebing, gua, dan habitat alam satwa liar yang digabungkan dengan wisata kuliner ala masakan hutan seperti emu ungkep, daging kangguru asap, myrtle lemon, dan tomat semak. Selain itu juga ada wisata ekstrim seperti flying fox dan meniti kawat di atas ketinggian. Je
Read more
Terhempas Ombak
Menjelang siang, ombak mulai bergulung-gulung di pantai. Mereka bertiga pun mulai berselancar di laut agak tengah. Leeray pernah mengambil kursus berselancar ketika tinggal sebentar di Bali. Dia lumayan mahir berselancar dengan ombak sedang dan besar. Dia menjaga Deasy berada di jarak pandangnya karena laut tempat mereka berselancar cukup dalam. Donovan juga berada di dekat Leeray dan Deasy, dia juga mahir berselancar di atas ombak.Tiba-tiba sebuah ombak besar menghempaskan Deasy dari belakang ketika gadis itu tidak siap berdiri di atas papan selancarnya. Dia terhempas jatuh dari papan selancar dan masuk ke dalam air laut dalam kondisi tak sadarkan diri.Leeray segera menyelam ke dalam air laut mencari Deasy. Dia segera berenang ke arah gadis itu yang nyaris tenggelam ke dasar. Leeray membawanya ke permukaan air laut, dia agak panik karena Deasy masih tak sadarkan diri. Dia pun berenang ke tepi pantai bersama tubuh Deasy yang lemas.Do
Read more
Tuan Muda yang Perhatian
Akhirnya mobil Leeray sampai di halaman depan rumahnya yang megah, dia memarkir mobil Lamborghini birunya di depan teras untuk mempermudah dirinya mengangkat Deasy turun dari mobil.Gadis itu tidur seperti orang pingsan saja, dia bergeming ketika Leeray menggendongnya masuk ke rumah. Mungkin karena tubuhnya bekerja terlalu keras hari ini, panjat tebing setinggi 150 meter dan turun lagi dengan jarak yang sama. Kemudian snorkeling di dalam laut yang dilanjutkan dengan selancar yang nyaris membuatnya tenggelam di dalam laut.Terkadang gadis itu membuat Leeray gemas karena terlalu sering menantang bahaya dengan kegemarannya memacu adrenalin berpetualang. Leeray memiliki perhitungan untuk segala aktivitas yang dia lakukan, bila terlalu ekstrim pasti dia tidak akan melakukannya.Bibi Rina menanyakan apa Leeray sudah makan malam, dia sudah memasak makan malam untuk tuan mudanya itu. Namun, Leeray ingin menurunkan kekasihnya itu dulu di ranjangnya.Setelah menuru
Read more
Jangan Uji Kesabaranku, Deasy!
Mata gadis itu melebar karena terkejut dan terperangah, dia seperti tertangkap basah melakukan kenakalannya. Ketika dia ingin menarik tangannya dari cekalan tangan Leeray, pria itu justru menariknya balik hingga tubuhnya jatuh menimpa tubuh Leeray."Aaaaahhh!" jerit gadis itu ketika bertabrakan dengan tubuh keras kekasihnya yang terbaring di sofa.Sebelum gadis itu pulih dari keterkejutannya, Leeray mendekapnya serta memerangkap bibir merah muda mungil milik gadis itu dengan bibirnya yang lapar akan sentuhan. Deasy merasa aneh dengan apa yang dia rasakan, entah mengapa dia justru ingin Leeray lebih banyak menyentuhnya di tempat-tempat lain yang terasa begitu mendambakan sentuhan pria itu. Ohh mungkin dia sudah gila!Leeray membalik posisi mereka hingga pada akhirnya gadis itu berada di bawahnya, dia menyusurkan jemarinya di perut Deasy dari dalam bajunya lalu naik ke gundukan lembut yang membulat itu serta memilin puncaknya yang mengeras. Dia dapat
Read more
Penggemar Ducati
Ini adalah hari Minggu, Leeray tidak berangkat ke kantor. Dia sudah mandi pagi, begitu pula dengan Deasy. Berhubung dia tidak merencanakan untuk menginap di rumah Leeray, dia tidak membawa baju ganti. Baju gantinya di ransel sudah dipakai ketika berwisata di Margaret River kemarin.Leeray meminjaminya tshirt miliknya yang agak longgar ketika dipakai di tubuh Deasy. Setidaknya baju itu bersih.Mereka berdua sedang sarapan pagi bersama di meja makan. Seperti biasa menu makanan di atas meja makan selalu banyak dan beragam pilihannya layaknya menu sarapan di hotel bintang 5."Apa badanmu sehat, Deasy?" tanya Leeray memastikan kondisi gadis itu karena kemarin di nyaris tenggelam dan meminum banyak air laut.Deasy menatap Leeray dengan mata birunya yang lebar. "Iya, aku sehat, Lee. Kau tak perlu kuatir." Dia pun melanjutkan sarapannya, dia menyantap salad sayuran yang lezat dengan saus thousand island."Ohh ya, aku akan mengunjungi proyek superblock di k
Read more
Survey Proyek
Akhirnya mereka berdua pun sampai di lokasi proyek superblock. Deasy baru pertama kalinya menginjakkan kakinya di lokasi pembangunan mega proyek di tengah kota Perth itu. Dia memang selama ini sering lewat tempat ini. Namun, dari luar, lokasi ini tertutup oleh papan poster pembangunan proyek superblock .Leeray menggandeng tangan gadisnya itu seraya berjalan pelan mengelilingi lokasi proyek yang masih sangat berantakan itu. Hari Minggu semua tukang bangunan libur, sehari dalam seminggu. Dia memang sengaja tidak menghubungi mandor proyek sebelum melakukan survey."Lee, dulu kau mengambil jurusan apa saat kuliah?" tanya Deasy penasaran.Pria itu menoleh menatap Deasy lalu menjawab, "Teknik sipil seperti papiku. Aku harus paham tentang bangunan karena itu bisnis usaha keluargaku yaitu properti. Studi S2 yang aku ambil dulu bisnis internasional.""Menurutku, kau luar biasa, Lee," puji Deasy sembari tersenyum menatap wajah Leeray. Pria itu tampak sangat matang
Read more
Aphrodite in Versace
Sesampainya di unit apartmentnya, Deasy langsung mandi di bawah shower. Lokasi proyek pembangunan superblock tadi membuat tubuhnya kotor karena debu yang beterbangan dan menempel. Ketika dia ingin melepaskan tshirt pinjaman dari Leeray, dia bisa mencium aroma tubuh Leeray yang menempel di kaos itu, begitu maskulin. Ada apa dengan dirinya belakangan ini? pikir Deasy. Apa dia mulai jatuh cinta pada Leeray? Air shower yang hangat deras membasahi seluruh tubuhnya, Deasy membalurkan sabun cair ke tubuhnya yang mulai tertutup oleh busa sabun. Mungkin sebaiknya setelah mandi, dia langsung tidur saja, pikirnya.Seusai mandi, Deasy mengeringkan tubuhnya dengan handuk lalu mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Ponselnya berbunyi.Donovan. Caller id name yang muncul di layar ponselnya."Halo, Don.""Halo, Deasy. Aku ingin mengajakmu ke pesta grup Harper malam ini. Kamu mau kan?" ujar Donovan dengan setengah memaksa."
Read more
Taking Me Home
Sepatu high heels Versace berwarna perak itu sangat tinggi, Deasy sangat berhati-hati ketika dia berjalan, dia takut akan terpeleset lalu jatuh mencium lantai. Donovan sepertinya menyadari itu, dia pun menggamit tangan Deasy di lengannya. Valet parking tiba di lobi apartment Deasy lalu menyerahkan mobil Tesla Roadster putih itu pada Donovan. Donovan membukakan pintu kursi penumpang untuk Deasy dan mempersilakan gadis itu untuk naik ke mobilnya. Dia pun berlari ke kursi pengemudi lalu duduk di sebelah Deasy."Kita berangkat sekarang ya, Sayang," ujar Donovan sembari memasang seat belt-nya. Deasy pun memasang seat belt-nya juga sendiri. Dia teringat Leeray yang sering memasangkan seat belt untuknya. 'Ahh bagaimana dia bisa lupa memberitahu Leeray bahwa dia pergi dengan Donovan ke pesta?' omelnya dalam hati.Dia pun segera mencari ponselnya di tas tangan yang ada di pangkuannya lalu mengetik pesan kepada Leeray sambil berharap kekasi
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status