All Chapters of Dihina Karena Tidak Memakai Perhiasan: Chapter 41 - Chapter 50
57 Chapters
Ada apa dengan Endang?
***Aku membuka pintu pagar, bersyukur Mas Danu sudah pulang. Kulihat dia baru saja keluar dari kamar mandi, gegas aku membersihkan diri di kamar mandi bawah, sebelum membahas semuanya dengan suamiku.Setelah membersihkan diri, aku menyiapkan makan malam, mengingat tadi siang sepulang dari pengadilan, aku belum menyiapkan makanan apapun di rumah. Mas Danu menyantap makanan dengan lahap, sesekali bercerita tentang keadaan Bu Hajjah Aminah dan siapa yang menunggunya di rumah sakit. Aku menceritakan semua yang Kang Di katakan padaku, ketika Mas Danu sudah berselonjor kaki di depan televisi."Serahkan semuanya pada pihak yang berwajib, percayakan saja semuanya pada polisi, Dek. Jangan mengambil resiko, bagaimana jika Pak Ferdinan nekat kabur dan mencelakai Kang Di juga anak buahnya. Aku yakin, Pak Ferdinan juga bukan orang sembarangan." Aku mengangguk mengerti, ada benarnya juga ucapan Mas Danu. ***Hari ini kami memulai a
Read more
Disekap?
***Sayup-sayup aku mendengar suara tawa yang menggema. Aku menggeliat, tapi seluruh badanku terasa kaku, astaga, ternyata ada tali yang melilit di kaki dan badanku. Badanku diikat dengan kedua tangan berada di samping. Aku melorotkan tubuh dari kursi dan terduduk dengan kedua kaki kutekuk. Mengikat tubuhku dengan tetap membiarkan kedua tanganku bebas memudahkanku untuk bisa membuka tali yang melilit di kaki.Memang, gerakanku menjadi tidak leluasa. Sesekali aku meringis karena tali yang semakin kencang terasa di lenganku, aku berusaha tetap membuka tali yang mengikat kedua kaki, agar bisa mengintip melalui celah kunci, siapa yang menculikku dan menyekapku di sini.Nafasku terengah-engah, aku sampai lupa jika mulutku diberi plester. Kuhentikan sejenak usaha untuk melepaskan ikatan di kaki, kepalaku menunduk, agar jemariku bisa membuka plester yang membekap mulut. "Hhhhaahhh ... hhhhaahhh ..."Aku meraup udara sebanyak
Read more
Siapa dalangnya?
***Bajuku sudah basah oleh air mata, kotor tentu saja, ada bekas muntah yang sudah mengering. Aku tidak tahu, apakah ini sudah malam, atau bahkan sudah pagi lagi. Tapi kurasa, ini masih hari yang sama, mengingat Bos yang mereka bicarakan tidak kunjung datang untuk melihatku. Siapa dalang di balik semua ini? Lelah menangis, aku bersandar di pintu almari dan menatap langit-langit kamar ini. Ada sebuah ranjang besar dan kuno, juga lemari reyot yang kubuka pintunya sudah berdecit, juga beberapa foto yang terbingkai di pigora. Mataku memicing, melihat sebuah foto pernikahan. Dengan langkah berat, aku mendekat ke arah berlawanan, melihat dengan seksama, foto siapa yang tertempel di dinding kamar ini.Bu Hajjah Aminah? Ya, aku yakin sekali wanita itu Bu Hajjah Aminah, itu artinya ....Pak Ferdinan, di samping wanita yang memakai baju pengantin model jaman dulu itu adalah Pak Ferdinan. Itu artinya aku berada di rumah me
Read more
Penangkapan pelaku
***Kang Di dan kedua anak buahnya memasuki sebuah kamar. Dengan langkah mengendap-endap, aku mengikuti mereka di balik cahaya rumah yang temaram. Hal ini menguntungkan bagiku, sebab mereka tidak akan bisa mengetahui keberadaanku."Ferdinan memintaku untuk membawa tawanan ke rumahnya." Suara Kang Di aku dengar lebih dulu. Pintu ruangan yang tidak tertutup rapat, membuatku bisa leluasa mendengar apa yang mereka bicarakan."Kenapa bisa begitu? Bukankah Bos menyuruh kami untuk menahan wanita itu di rumah ini. Jangan mencoba mengakali kami, Di! Aku tahu, kamu ingin menikmati wanita itu sendirian!" ujar lelaki bertubuh tambun dengan sengit. Kang Di mendesah, kulihat dia merogoh gawainya dan memperdengarkan suara yang kuyakini itu adalah Pak Ferdinan."Biarkan wanita itu pergi bersama Diharyo, aku ingin mengeksekusi dia lebih dulu di rumahku!" Diharyo, adalah nama lengkap Kang Di. Aku selalu memanggilnya Kang, sebab kami sud
Read more
Melumpuhkan Ferdinan
***PoV Author. "Kris, tolong aku kali ini saja. Aku tidak ada sangkut pautnya dengan penculikan kakak kamu." Reina memelas dengan kedua tangan yang sudah diborgol. Tatapan matanya mengisyaratkan kesedihan yang teramat dalam. Hidupnya sudah hancur sejak dia memutuskan untuk melanjutkan hubungannya dengan Ferdinan. Reina pikir, menikah dengan pria yang sudah menanam benih dalam rahimnya, akan membuat Reina begitu dicintai. Nyatanya, Ferdinan selalu melampiaskan kemarahannya pada Reina dengan kekerasan fisik. Tentu saja hal tersebut membuat Reina frustasi, dalam keadaan hamil, dia mendapat perlakuan buruk oleh lelaki yang sudah menghamilinya. 
Read more
Kepura-puraan Andin
DIKIRA MISKIN KARENA TIDAK MEMAKAI PERHIASAN (39)*** PoV Author. "Lihat Bu, perhiasanku banyak sekali, kan? Mas Edi memang suami yang baik, dia belikan aku perhiasan sebanyak ini," ujar Andini pada ibunya, ketika kedua orang tuanya berkunjung ke rumah sakit jiwa. Jamilah--ibu Andini dan Husni-- ayah Andini, setiap seminggu sekali mereka berkunjung ke rumah sakit, memantau keadaan Andini yang kian hari kian mengenaskan. "Sembuhlah, Nak. Sepulang dari sini nanti ibu akan membelikanmu perhiasan yang kamu mau, a
Read more
Berhati Iblis
PoV Author *** 'Tapi kalau melalang buana, aku dapat uang gede darimana buat ngelunasin semua ganti rugi ke Endan Group. Bisa-bisa aku jadi DPO nanti' batin Adi berperang melawan akal pikirannya. "Tunggu apalagi, pergi dari sini!" usir Hantoro, dengan melempar kedua koper Adi keluar rumah. Para tetangga yang melihat tidak bisa ikut campur. Sudah bukan menjadi rahasia lagi, jika Adi yang terkenal kaya di perantauan, seolah lupa dengan kedua orang tuanya yang mulai sakit-sakitan. "Pak, Bu. Biarkan aku tinggal di sini. Rumahku sudah dijual oleh Anggi. Bapak dan Ibu tahu kan, bagaimana cara hidup Anggi selama ini. Rumahku dia jual untuk melunasi hutang-hutangnya." Adi mendekat ke arah Bapak dan Ibunya. Dia memasang wajah sendu agar kedua orang tuanya percaya dengan apa yang dia ucapkan.
Read more
Selamat datang di Hotel Prodeo
***"Sesuai dengan pasal 333 ayat 1, yang menegaskan tentang barangsiapa dengan sengaja merampas kemerdekaan seseorang dalam hal ini yang berarti melakukan penyekapan, diancam dengan pidana paling lama delapan tahun.Karena ada dua laporan yang menyeret nama Ferdinan, yaitu kasus yang menimpa Endang Sarasvati dan juga Aminah Basro, yang mana kasus mereka sama yakni sudah dilakukan penyekapan oleh Ferdinan dan sekawanannya, maka hukuman akan menjadi dua kali lipatnya.Tersangka akan mendekam di penjara selama enam belas tahun, termasuk seluruh anak buah yang ikut melancarkan aksinya dalam melakukan tindak kejahatan tersebut."Putusan hakim membuat dadaku terasa longgar sekali. Semoga kurungan penjara selama enam belas tahun bisa membuat Pak Ferdinan menyesal telah melakukan semua perbuatannya."Kris, tolong aku. Aku hamil, Kris. Sekalipun ini bukan anakmu, tapi setidaknya kita pernah menjalin hubungan yang spesial!" rengek Reina dengan menghambur ke tubuh Krisna. Aku mencebik, bosan se
Read more
Terbongkarnya Kebohongan Andin
PoV Author. *** "Maaf, Bu. Saya menemukan kejanggalan pada gangguan yang Bu Andin alami," ujar seorang psikiater pada kedua orang tua Andin. Jamilah dan Husni saling berpandangan. Masih mencoba mencerna apa maksut dari ucapan dokter cantik di depannya. "Maksut saya, Bu Andin tidak mengalami gangguan jiwa seperti yang Ibu dan bapak keluhkan. Saya bisa menilai dari cara dia menjawab semua pertanyaan saya dengan detail. Tatapan matanya bukan tatapan mata kosong seperti orang dengan gangguan jiwa pada umumnya. Juga, dia tidak sibuk dengan dunianya seperti pasien ODGJ lainnya. Saya rasa, Bu Andin hanya sedang menyembunyikan sesuatu dari kalian selaku orang tuanya. Saran saya, Bapak dan Ibu bicarakan ini baik-baik dengan Bu Andin. Karena ketika laporan saya nanti ma
Read more
Ternyata Pelakor?
PoV Author***Jdor!Jdor!Jdor!"Halimah, keluar kamu!" teriak seorang wanita dengan menggedor pintu rumah Halimah."Dasar pelakor, keluar kamu dari rumah ini. Ini rumah suamiku!" Mendengar keributan, para tetangga bergegas keluar dan mencoba menenangkan seseibu yang sedang marah-marah di depan rumah Halimah. Pak RT dan istrinya mendekati wanita tersebut dan meminta untuk tenang."Bagaimana saya bisa sabar, Halimah itu pelakor! Dia sudah merebut suami saya!" ujar wanita itu lantang.Halimah tidak kunjung keluar, dia bersembunyi di dalam kamar karena takut kedoknya selama ini terbongkar."Tapi Bu Halimah sudah memiliki suami, mana mungkin dia merebut suami ibu," sela tetangga baik Halimah.Wanita yang memperkenalkan dirinya dengan nama Hartini itu melotot ke arah tetangga baik Halimah."Suami yang mana maksut kamu, hah?!"Hartini berkacak pinggang di hadapan para tetangga Halimah. Pasalnya, semua tetangga memang tidak tahu, jika suami Halimah yang tak lain adalah Suryono adalah suam
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status