Semua Bab Terlilit Hutang : Dinikahi Pewaris Kejam Nan Tampan : Bab 51 - Bab 60
126 Bab
Pria Misterius
Alin dan Sky tiba di hotel tempat acara amal. Para pengunjung yang rata-rata dari kalangan atas itu sudah banyak berkumpul di ruangan yang di setting menjadi tempat acara berlangsung. Mereka menatap kedatangan Sky yang menggandeng Alin. Ada yang menatap takjub, kagum, sinis bahkan iri pada Alin yang entah bagaimana pilihan gaun yang di pilih Sky untuk Alin pakai malah semakin memperlihatkan perutnya yang membuncit. Siapapun yang melihat akan berpikir wanita yang bersama Sky tersebut sedang hamil. Meskipun belum ada pengumuman atau berita tentang pernikahan Sky Yuan yang mereka dengar selama ini. Tetapi melihat sikap dan tatapan mata Sky pada wanitanya pasti semuanya bisa berpikir itu adalah istrinya. Beberapa wanita muda berkumpul, mata mereka menatap iri dan benci pada Alin. Alin berusaha cuek dan bersikap santai. Membiarkan Sky yang terus menggandeng pinggangnya, membawanya duduk dan sesekali suaminya itu juga iseng meremas bokongnya. Untung cahaya lampu tempat mereka duduk sedikit
Baca selengkapnya
Bab 52. Mengusik Singa Jantan
Setelah kepergian Alin ke kamar kecil, beberapa wanita muda terlihat mencoba mendekati Sky Yuan. Namun aura Sky terlalu dingin dan tatapan matanya sangat kejam sehingga mereka mundur dengan kesal tanpa sempat mendekati pria tampan yang seksi tersebut.Mereka sering mengundang Sky Yuan di pesta yang sengaja mereka adakan, akan tetapi tidak sekalipun Sky Yuan terlihat pernah menghadirinya. Mereka juga mengikuti Sky pergi ke bar atau cafe manapun yang pria itu datangi, tetap saja tidak berhasil menarik perhatian Sky pada mereka yang selain sangat cantik juga berasal dari keluarga kaya. Di antara para wanita itu ada yang sampai rela operasi selaput dara agar bisa dekat dengan Sky yang sudah menjadi rahasia umum di kalangan para penggemarnya bahwa Sky Yuan hanya tidur dengan gadis perawan, kecuali Velisha yang berkedok sahabat dan Merlin yang berkedok sekretaris pribadi Sky. Jangankan Sky berbicara dengan mereka, membuat Sky menatap mereka aja, mereka tidak bisa.Tetapi berbeda dengan Veli
Baca selengkapnya
53. Istri yang Cemburu
"Wifey, kamu ga papa?" bisik Sky langsung merengkuh tubuh Alin ke dalam pelukannya. Alin tidak tahu apa yang terjadi karena dia menutup matanya dan menolak membaca dalam pikirannya. Alin hanya melihat Riri yang meringis kesakitan karena punggungnya membentur keras dinding samping lift dan Mr. Rain yang sebelumnya mencekik leher Alin terpental ke belakang dengan bunyi gedebuk terdengar sedangkan Velisha masih di posisi duduk di atas karpet lantai seperti sebelumnya, bersandar di dinding sambil mencari sesuatu di dalam tasnya yang dia keluarkan seperti alat foreplay berwarna hitam. Gerakan Sky begitu cepat dan halus. "Wah, saya terlambat. Apa lagi yang bisa di bantu?" Keita muncul dari arah tangga darurat, berjalan ke arah Alin dan Sky. "Nene, tidak apa-apa?" tanya Keita pada Alin yang sepertinya masih terlihat bingung dan kaget akan kejadian yang barusan terjadi. Keita memberikan kartu akses pada Sky. Lalu Sky membopong tubuh Alin pergi, membawanya ke kamar yang kartu aksesnya bar
Baca selengkapnya
54. Firasat seorang Istri
Alin gelisah dalam tidurnya. Setiap kali Sky bangkit melepaskan pelukannya, Alin akan segera terbangun. "Sky?" panggil Alin membuka matanya. Sky sedang menelpon berdiri di dekat jendela, langsung menghampiri Alin. Mematikan telponnya dan kembali memeluk istrinya itu di atas ranjang. "Maafkan aku, tidurlah. Aku hanya menghubungi Daffa." bisik Sky melabuhkan ciuman di puncak kepala Alin. Alin masuk ke dalam pelukan Sky, mendengar detak jantung suaminya itu yang seperti melodi nina bobo baginya. Tidak lama kemudian Alin pun tertidur pulas kembali. Sky tetap memeluknya beberapa saat sampai Alin benar-benar merasa pulas. Kemudian dia bangkit perlahan keluar dari kamar. "Dimana mereka?" tanya Sky pada Keita saat melihat pemuda itu berada di depan pintu kamarnya. "Di ruangan itu" tunjuk Keita pada salah satu ruangan yang pintunya tidak tertutup rapat. Terdengar suara erotis dan erangan bergema dari dalam ruangan memenuhi lorong hotel lantai tersebut. "Jo sudah melihatnya?" tanya Sky
Baca selengkapnya
55. Berita mengejutkan
Sky sudah di naikkan ke brangkar untuk di bawa masuk ke dalam helikopter dengan cepat. Mereka melarang Alin ikut masuk karena kapasitas kursi kurang. Benar, helikopter tersebut terdapat tulisan SOS bukan untuk membawa penumpang banyak. "Aku akan ikut dengan Sky, kamu jangan kuatir." ucap Nicholas menatap tajam para crew yang melarang Alin naik. Alin masih menggenggam erat tangan Sky meski Sky sudah berada di atas Heli. "Daf, titip adik iparku. Kei, singkirkan perempuan itu! Jo sudah tidak menginginkan sampah seperti dia lagi" Nicholas berpesan pada Daffa lalu berteriak pada Keita yang tetap berdiri jauh di pintu keluar-masuk rooftop mengawasi Riri dan para securiry hotel. Alis Alin bertaut, ingin mengatakan keraguan dalam hatinya pada Nicholas, tapi saudara kembar suaminya itu kembali meyakinkan Alin, semuanya akan baik-baik saja. Para crew juga sudah selesai memasang infus pada Sky. "Tenanglah, suamimu pasti kuat. Dia akan kembali padamu. Mandi dan sarapanlah dulu, aku tunggu ka
Baca selengkapnya
56. Nasehat Sean
"Nona ... Ku mohon, makanlah sedikit" pinta Zia sambil meletakkan baki berisi makanan di meja samping sofa tempat Alin sedang duduk. Baki berisi sarapan dan makanan sebelumnya tidak ada Alin yang sentuh kecuali susu dan jus."Aku tidak punya tenaga untuk mengunyah makanan, Zia. Juga tidak bernafsu sama sekali. Katakan pada Alex, aku mungkin bisa minum jus buatannya. Maafkan aku, Zia. Bawa kembali makanannya" ucap Alin lirih.Alin menatap jauh ke luar jendela kamarnya. Infus masih menancap di atas tangannya. Rambutnya masih basah, Zia tadi sudah membantunya mandi. Alin seperti manusia tidak bernyawa, tidak ada ekspresi lain di wajahnya selain penyesalan dan kesedihan yang mendalam.Janette rutin memeriksa keadaan Alin, meminta Dokter memberikan cairan infus nutrisi untuk Alin dan janinnya. Janette sebenarnya sangat kuatir namun di depan Alin dia berusaha bersikap tegar untuk menguatkan menantunya itu. "Aku akan membantunya" bisik Seiji pada Janette sambil melangkah masuk ke kamar Alin
Baca selengkapnya
57. Perubahan Alin
Alin sedang tidur siang di kamarnya, ketika mendengar suara ribut di lantai bawah kediaman Yuan. Sejak Alin pergi ke asrama Sean dan pulang kembali ke kediaman Yuan, memaksakan diri menghabiskan makanannya, Alin sudah tidak di infus lagi. Zia sudah mulai aktif pergi ke sekolah, karena beberapa hari tidak pergi ke sekolah, menemani dan merawat Alin di kediaman. Saat Alin mau berjalan ke arah lift, Brook segera menghentikan Alin. "Nyonya Yuan, silakan kembali. Nyonya masih harus istirahat" ujar Brook sopan mempersilakan Alin agar kembali ke kamarnya. Akan tetapi Alin tidak kembali ke kamarnya, malah pergi ke perpustakaan dimana Alin bisa melihat siapa yang sudah datang ke kediaman Yuan dan menciptakan sedikit kehebohan. Terdengar suara Mr. Philippe yang menolak tegas dan meminta orang yang datang agar segera kembali meninggalkan kediaman Yuan. Akan tetapi petugas polisi yang datang ingin bertemu dengan Alin dan mengajukan beberapa pertanyaan pada Alin. "Kami akan segera pergi se
Baca selengkapnya
Kawan atau Lawan
Alin memanggil Mr. Philippe ke ruang kerja Sky. Mr. Philippe akhirnya menceritakan seperti apa hubungan Mister Thomas Yuan, Papanya Sky, Mertua Alin yang awalnya bersahabat dengan Henry, Robert dan Wesley. Akan tetapi setelah kematian Mister Thomas Yuan, kedua sahabatnya yaitu Robert dan Wesley seakan berlomba-lomba ingin mendapatkan warisan Thomas Yuan yang memang jauh sangat kaya raya ketimbang mereka bertiga. "Jadi Henry, Robert dan Wesley bersahabat dengan Papa mertuaku dan untuk mempererat hubungan persahabatan mereka, mereka saling menanam saham sebesar 10 persen di perusahaan masing-masing? Begitu Mr. Philippe?" tanya Alin to the poin dengan sikap dan suara yang sangat tegas, jauh berbeda dengan sikap Alin yang biasanya yang cuek, santai dan terkadang manja serta sangat iseng pada Sky Yuan. Mr. Philippe sesaat terpana dan matanya berbinar menatap mata Alin yang juga ada senyum di tatapan matanya menatap Mr. Philippe. "Benar begitu Nona. Selama ini Tuan Muda selalu mengeluar
Baca selengkapnya
59. Irine
"Mom. kenalkan ini Irine. Temanku dulu sewaktu di Jakarta. Irine melanjutkan study nya bidang hukum ke Amerika dan sejak itu kami jarang komunikasi karena dia sangat sibuk. Irine, ini Ibu mertuaku, Janette" Alin memperkenalkan Janette ke Irine dan Irine ke Janette. Janette mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Irine yang di panggil 'Love' oleh Alin tersebut dengan hangat dan tersenyum ramah. "Halo Nyonya Janette" sapa Irine sopan. "Senang berkenalan denganmu, Irine. Mari kita bicara di meja makan" sambut Janette. Janette mengerling ke arah Alin dan menggedikkan sebelah alisnya naik yang di sambut Alin dengan kuluman senyumnya. Alin, Janette dan Irine menikmati makan malam sambil berbincang dan Alin bersama Irine masih melanjutkan mengobrol di ruang tamu. Nyonya Janette ijin ke kamarnya karena ada pekerjaan pribadinya yang harus dia selesaikan. "Rin, aku butuh bantuanmu" ucap Alin setelah berbincang lama dan berbasa basi ini itu, mengungkapkan tujuannya menghubungi sahab
Baca selengkapnya
60. Secret of Irine
"Keita, bawa aku ke tempat penjara Riri di tahan. Ada yang mau aku konfirm secara pribadi padanya" tutur Irine setelah berada di dalam mobil yang di kemudikan oleh Keita. "Hm" Keita menjawab singkat dengan deheman. Mobil yang dikemudikan Keita berhenti di depan kantor polisi, Irene langsung turun menuju polisi jaga di Ikuti Keita yang memakai topi untuk menutupi wajahnya karena sejak Keita di jadikan tersangka, dia tidak di ijinkan keluar dari kediaman Yuan seperti jaminan Janette kepada pihak kepolisian. Irine memperlihatkan kartu pengenalnya kepada polisi jaga, lalu salah satu polisi membawa Irine suatu ruangan di ikuti Keita yang tetap diam di belakang Irine. Keita bersandar di tiang jendela di bagian pojok yang minim penerangan. Sedangkan Irine duduk di kursi membelakangi arah pintu masuk. Tidak lama Riri masuk ke dalam ruangan di antarkan petugas polisi yang kemudian petugas tersebut berjaga di pintu. "Irine!?" pekik Riri senang saat mengetahui siapa yang menemuinya malam-m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status