Awan berlalu menuju pantry yang tak jauh dari tempat Nadia mendudukkan bokongnya. Awan membuka lemari es dan mengambil susu kotak rasa coklat yang tersedia di sana."Nih, minum dulu sambil nungguin aku.""Mas Awan nyetok kayak ginian?" tanya Nadia heran."Emang kamu pikir aku bakal nyetok apaan? Yang di kulkas ya cuma isinya kayak gitu, susu kotak, minuman soda, air putih sama buah-buahan. Aku jarang masak jadi ya paling kalau mau masak baru beli bahan-bahannya.""Mas bisa masak?" Nadia memelototkan matanya tak percaya. Wow, udah ganteng, pinter, mapan, mandiri, bisa masak, perfect, suamiable banget. Dan dia adalah suami aku sekarang. Ah, sekarang ya, belum tentu selamanya."Bisa, tapi ya yang gampang-gampang aja. Aku ke kamar dulu, ya. Kamu kuliahnya jam berapa?""Nanti jam sebelas, Mas. Cuma satu jam pelajaran.""Oh, ya udah nggak bakalan telat."Awan berlalu memasuki sebuah ruangan yang diyakini Nadia sebagai kamar lelaki itu. Nadia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Apar
Terakhir Diperbarui : 2025-09-29 Baca selengkapnya