All Chapters of Mabuk Janda: Chapter 31 - Chapter 40
108 Chapters
Berhasil Kabur
Aku terduduk di pinggir sungai. Aku kelelahan karena harus bertarung dengan seekor pyton seorang diri. Bekas taring di betisnya terasa perih karena terkena air. Sementara Aku tidak punya sesuatu untuk menutupi lukanya itu.Tanpa pikir panjang, Aku melepas jas favoritku. Jas untuk bekerja di hotel masih tertempel di badanku dan melilitkannya ke betis. Namun, karena teksur jas itu sangat lentur sehingga mudah untuk melilitkannya, yang akhirnya jas itu hanya dipenuhi oleh darahku sendiri.Ah,Aku membuang jaket itu serampangan. Tidak ada cara lain, selain terus berjalan mencari pertolongan daripada terus berdiam diri membiarkan diriku lemas karena kehilangan banyak darah.“Agni, Maafkan aku.”Tiba-tiba yang terbersit di benakku adalah Agni. Janda yang menjadi mertuaku yang seksi dan sangat menggairahkan itu menjadi korban atas kenakalanku. Kenakalan berdasarkan hawa nafsu yang membabi buta. Dan aku dibutakan untuk sesaat karenanya.Kini, aku menyesal. Mungkin ini karma atas perbuatanku.
Read more
Cuci Terongku Dong
"Siapa kamu? Ngapain kamu tidur disini?"Aku terbangun tatkala mendengar suara cempreng laki-laki. Aku mengerjapkan-erjapkan mata sambil menggeleng dengan cepat. Cahaya yang menyilaukan, membuatku refleks menghalanginya dengan lenggan."Kok diam? Ayo jawab?"Aku berdecak kesal. Kesadarannya belum pulih betul, tetapi sudah dicecari dengan berbagai pertanyaan dari orang yang tidak Aku kenal.Terlebih, orang itu menyorotinya dengan senter tepat di wajahku. Bagaimana Aku bisa bicara dengan keadaan seperti itu."Ada apa ini?" tanya seorang pria bertubuh sedang. Dia tampak menggunakan topi safari motif tentara dengan handuk kecil yang mengalungi lehernya."Ini Mas, ada orang asing menyelinap di truk kita!" sergah temannya yang bertubuh kurus kering itu.Sejenak Pria bertopi safari terdiam. Dia memandang perawakan kekarku yang kebetulan tidak memakai baju itu."Jangan kebawa emosi, suruh dia turun dulu," titah Pria itu dengan bijak. Lelaki bertubuh kurus yang terlihat masih remaja itu menyur
Read more
Kehidupan Baru
"Udah, jangan lama-lama. Nanti ketahuan sama bapak-bapak di depan," Aku berusaha mendorong kepala perempuan itu."Mas, udah besar, tahan lama lagi. pengen ngerasain sampai keluar," sahut penjaga warung itu yang membenamkan mulutnya lagi."Tidak bisa ya, kondisinya tidak memungkinkan. Lagian, kamu harusnya jaga di depan 'kan?"Perempuan itu tidak segera manjawab. Aku bangkit dengan ekspresi wajah yang seperti kepedesan sambil menarik tanganku."Ke kamar mandi saja Mas,"Aku terpaksa menuruti permintaannya. Sesuai dugaannya, Wanita itu adalah maniak. Bahkan waktu tiga puluh menit saja masih kurang menurutnya.Perempuan itu buru-buru menutup kamar mandi setelah membawaku ke dalam. Tanpa komando, Aku ingin melucuti pakaiannya. Namun Aku mencegahnya."Jangan sekarang, Lain kali saja, aku janji akan muasin kamu."Perempuan itu mengulum telunjuknya sendiri dengan tatapan memelas. Aku menaikan alis sebelahnya. Aku mengetahui kalau yang ada di hadapannya ini saumpama macam betina di musim kaw
Read more
Kontrakan Birahi
Aku melepaskan penutup kepala yang menyerupai ninja itu dan menghempaskan tubuhku di salah satu sudut pasar. Tubuhku kelelahan setelah seharian bekerja menjadi kuli. Rasanya seperti berkali-kali lipat dari kalau selesai latihan di gym.PersenAkunku terasa nyeri. Belum lagi bekas luka gores akibat bersinggungan dengan karung-karung tadi. Sepertinya Aku sudah tidak mampu untuk bekerja lagi besok.Aku merogoh selembar uang dari saku. Hasil upahnya yang tidak sebanding dengan seluruh tenaga yang terkuras. Mungkin seminggu yang lalu, Aku masih menganggap remeh selembar uang merah tersebut, Namun, setelah takdir yang menjatuhkanku, Aku tersadar ternyata banyak orang-orang yang bekerja keras untuk bisa mendapatkan uang itu. dan sekarang Aku sangat beruntung bisa mengalaminya langsung. Dan mungkin saja ini karma akibat perbuatanku kepada Agni.Tanpa berlama-lama merenung, Aku mulai bangkit. Yang menjadi tujuanku sekarang adalah mencari tempat tinggal sementara. Kemudian membeli pakaian dan m
Read more
Kuat Gendongnya
Aku sudah kembali bekerja di pasar. Badanku terasa segar bugar. Memberikan secercah semangat bagiku untuk memulai hari. Semua ini karena ulah ibu pemilik kontrakan semalam."Mas, Goyang ibu malam ini dong," pinta wanita itu semalam. Aku yang terperangah karena kedatangannya yang tiba-tiba tidak segera menjawab. Dia menyapu pandangan dari atas sampai bawah. Memang tidak semenarik dari wanita kebanyakan yang pernah aku gagahi, tetapi tidak buruk juga. Bahkan mungkin akan menjadi sebuah tantangan kalau bisa memuaskan wanita yang umurnya sangat jauh di atasnya. Adrenalin kelaki-lakiannya terpacu."Kok diam sih Aku?" Ibu pemilik kos itu mencebik."E-eh, enggak Bu. Saya kagum saja melihat tubuh ibu. Sudah berumur tapi pandai menjaga tubuh," puji Aku yang jelas menyiratkan debaran aneh di dada ibu itu."Ah, kamu berlebihan.""Sumpah Bu. Saya tidak bohong. Tubuh ibu montok banget kayak perempuan berumur dua lima," imbuhku. Wanita itu terdiam sejenak sambil melirik genit ke arahku. sementar
Read more
Bermain Di Depan Suami
Makanan yang sudah disajikan di atas meja habis tidak bersisa. Aku merebahkan diri di atas kasur sambil mengusap perutku yang membuncit karena kekenyangan. Asupan tenaga sudah terpenuhi tinggal menunggu kedatangan ibu pemilik kos yang binal itu.Tengah malam, suasana kontrakan sudah sepi, tetapi yang ditunggu tidak juga menampakan diri.Aku bangkit dari posisi merebahkan diri dan duduk dengan pikiran gelisah. Insting Liar memenuhi kepalaku saat itu membuatku gelisah.Aku berdiri di antara celah pintu yang terbuka. kepalaku melongok keluar. menunggu kedatangan dari wanita setengah baya yang menggoda itu. Tidak sabar aku ingin merobek persenggamaannya dengan keperkasaan yang aku miliki.Aku beranjak dari tempat persembunyian di balik pintu. kalau sudah 'on' tidak ada yang bisa mampu menghentikanku . Dia akan melakukan apapun supaya 'adik' di bawah sana terpuaskan.Sekarang aku berada tepat di belakang rumah Ibu Pemilik kontrakan itu. ternyata pintunya sedikit menganga pertanda lupa
Read more
Karaoke
"Mas!"Ibu Pemilik Kontrakan tergeragap. Dia baru saja terbangun dari mimpi indahnya yang terasa begitu nyata denganku. Sekilas dia melirik ke arah suaminya yang tertidur lelap. Menggerakkan telapak tangannya di hadapan suaminya, memastikan dia sudah tertidur pulas.Sebenernya dia hanya berniat untuk berpura-pura tertidur. Setidaknya sampai suaminya sudah terlelap. Kemudian, dia baru memulai aksinya dengan pergi ke kamarku . Namun, dia malah ketiduran dan mimpi beradegan menantang dengan Pria itu.Wanita itu menggeser dirinya di atas ranjang supaya tidak terdengar sama suaminya. Meski lumpuh, pendengarannya dan penglihatan nya masih normal, sehingga dia masih peka atas suara atau gerak gerik dari istri nya tersebut. Dan benar saja, matanya membuka dan menangkap sosok istrinya yang sedang berjalan mengendap-endap keluar dari kamar itu.Setelah menutup pintu kamar, Wanita itu bergegas ke kamar mandi untuk mencuci sesuatu ' yang akan dia hidangkan kepadaku . Dia tidak mau tampil menge
Read more
Terpaksa
Aku menikmati gadis yang tengah jongkok di hadapanku dengan erangan yang memikat di setiap gerakan lincah gadis itu. Entah kenapa aku bisa mendadak menjadi sangat bergairah sekali setelah meminum kopi itu atau jangan-jangan…"Lepas!" gertakku sambil mendorong kepala mungil di hadapanku yang seolah sulit untuk terlepas. Namun karena dorongan yang begitu kuat, akhirnya gadis itu melepaskan hisapannya."Kenapa Mas?" Nafasnya memburu seperti selesai lari marathon."Apa yang kamu masukan ke dalam kopi tadi?" tanya Aku penuh selidik. Gadis itu hanya terdiam seolah tertangkap basah. Terlebih sorot mataku yang terlihat menyeramkan pada saat itu."Jawab!" gadis itu tersentak."Tadi 'kan aku sudah bilang kalau itu obat penambah stamina," sahut Gadis itu terbata. Tubuhnya yang sintal tampak bergetar ketakutan. Aku menjelma menjadi hewan buas yang menakutkan."Jawab dengan jujur!" Aku mencambak rambutnya sambil melotot dengan jarak yang sangat dekat. Gadis itu semakin ketakutan."Obat kuat M
Read more
Menghajar Gangster
Aku kembali memulai aktifitas seperti biasa sebagai kuli panggul. Aku sedikit merasa lega karena sudah mengirimkan pesan kepada Devi semalam, berharap wanita itu akan segera membacanya dan menemuinya di tempat ini. Kenapa bukan Agni? Aku merasa segan menghubunginya setelah tangisan penyesalan itu.Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Devi. Lupakan kejadian semalam bersama dengan Ibu kontrakan yang gatel itu, yang sengaja memanfaatkan situasi untuk bisa bersenggama denganku. Sungguh Aku sangat menyesali hal itu.Tidak seperti biasanya, Aku tampak bersemangat untuk melakukan pekerjaannya sebagai kuli panggul. Tenaganya bertambah berkali-kali lipat banyaknya. Bahkan Aku bersiul-siul saat memindahkan barang dari truk ke pengepul yang ada di pasar. Seolah tanpa beban Aku mengerjakannya.Tiba-tiba, di tengah keasyikanku bekerja, ada seseorang yang menghampiriku."Apa ini?" Aku keheranan saat seseorang itu menyodorkan kertas di hadapanku."Dari mbak-mbak yang ada di sebelah sana.”
Read more
Wanita Yang Tiba-Tiba Masuk Toilet
Tepat ketika Devi akan dimasukkan ke dalam mobil jeep, Aku langsung menembaki mereka satu persatu. Hanya saja, itu sama sekali tidak berpengaruh sama mereka mengingat di balik kemeja yang mereka pakai bisa saja ada rompi peluru.Tidak membuang waktu, Aku langsung menerjang mereka. Terjadi pertengkaran sengit antara Aku dan dua anggota gang yang berperawakan lebih besar dariku. Mereka berusaha menghujamiku dengan bogem mentah. Namun, karena Aku lebih gesit mereka jadi kewalahan sendiri.Setelah menemukan celah kelengahan mereka, kini ganti Aku yang melayangkan pukulan tepat di perut mereka beberapa kali sehingga mereka langsung tersungkur. Kemudian, Aku beralih kepada Devi yang meringis kesakitan karena luka yang semakin parah.Adegan tersebut menjadi perhatian semua orang yang ada di pasar, terlihat mereka jaga jarak namun dengan pandangan yang tidak lekat seolah sedang menonton bioskop. Tidak sedikit dari mereka yang berhamburan melarikan diri.Aku langsung melepas kaos yang me
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status