All Chapters of Mabuk Janda: Chapter 51 - Chapter 60
108 Chapters
Melati Adalah Agni?
"Ok, pulanglah sendirian. besok akan kupastikan kamu dan semua teman-temanmu tidak akan bisa berjualan di sekitar mall."Melati mematung. Pandangannya terlempar sepenuhnya kepada Dani yang menyunggingkan senyum kemenangan.Tadi pagi, dia dikecam oleh teman sesama pedagang karena berani menghardik Dani. CEO yang memberikan ruang kepada mereka untuk mengais rezeki. Melati, pedagang baru dinilai sangat arogan."Bagaimana?" Dani menaikkan alis tebalnya. Senyum yang terkesan mesum membuat imej CEO itu tidak baik baginya, Yang harus dihindari jauh-jauh. Namun dia malah terjebak."Masuklah," Dani menggeser duduknya untuk membuka pintu samping. Wanita itu berdecak kesal sambil menghentakkan kakinya. Detik kemudian, dia sudah duduk di samping pria itu."Tutup pintunya Melati," titah Dani dengan suara lembut. Melati yang gendang telinganya terusik lantas membanting pintunya."Antarkan aku di jalan panglima Sudirman depan Club malam," ucap Melati tanpa menoleh. Dia masih mendengus kesal."Teman
Read more
Ketegasan Dani
"Hal Sampah apa yang kalian lakukan hah?" bentak Santi saat sudah mendekat. Dia menatap Dani yang membisu, tangannya masih memegang apem terakhir yang rencananya akan dia suapkan kepada Melati. Namun wanita itu salah sangka dan menjerit. Membuat semua kesalahpahaman ini."Bukan begitu kejadiannya, aku tadi hanya....""Cukup!" teriak Santi yang membuat keadaan hening. "Keluar kamu!" titah Santi kepada Melati tanpa menoleh."Tanpa kamu suruh, aku juga akan keluar dari tempat ini!" sambar Melati sambil mengambil Tupperware yang sudah kosong. Dia terdiam sesaat."Tunggu apa lagi? Cepat keluar?""Dia belum membayar."Santi langsung merogoh isi tasnya dan memberikannya beberapa lembar uang merah."Ini kebanyakan! harganya semua cuma tiga puluh ribu.""Anggap saja ini sebagai pengganti atas perilaku murahan kamu tadi dan supaya kamu tidak kembali ke sini lagi."Melati langsung melempar uang itu ke meja."Saya tidak serendah itu. Bahkan harga diriku lebih mahal dari semua kekayaanmu! tahu ka
Read more
Om Jahat!
"Silakan duduk Tuan, Maaf gubuk kami begini adanya," kata Sapto penuh hormat. Pria itu takluk dengan aura kewibawaan yang dibawa Dani."Jangan panggil saya Tuan. cukup Dani saja.""Dani?" Sapto melongo, kemudian melirik ke anak balita yang dipanggulnya.Dani menoleh ke arah anak itu. Sedari tadi, dia hanya terfokus dengan Sapto yang mengajaknya bicara daripada memperhatikan anak kecil yang mengerling polos.Lukisan wajah yang serupa. Dani seperti melihat pantulan dirinya di masa kecil. Bagaimana anak itu bisa mirip sekali dengannya?Sapto lebih terheran-heran. Dia baru menyadari kalau wajah pahlawan yang baru saja menolong keluarga mereka itu sama persis dengan anaknya. bisa dibilang kembar identik. Terlebih nama mereka yang hampir sama, cuma berbeda awalan pra saja. Namun, Sapto berusaha menepis pikiran yang tidak-tidak. Ini hanya kebetulan, begitu hatinya menyakinkan."Salim dulu sama Om Dani." ujar Sapto sambil mendekatkan anaknya.Dani yang masih terpaku lantas mengulurkan tangann
Read more
Kalah Lepas Baju
Pintu gerbang villa itu terbuka lebar menyambut kedatangan sang Tuan. Tidak berapa lama ketika mobil mewah itu terhenti, keluarlah Dani bersama dengan Melati. Penjaga villa yang sudah menutup gerbang beringsut mendekati tuan-nya begitu dirinya dipanggil."Malam ini kamu tidak perlu menjaga villa. pulanglah," perintah Dani. Sekilas penjaga villa itu melirik ke arah Melati. Kalau sudah begini, dia tahu apa yang akan dilakukan Tuannya. Namun, wajah wanita itu sepertinya tidak asing di ingatannya. "Baik, Tuan." Pria berumur empat tahun itu mundur selangkah, kemudian berlalu dari hadapan mereka.Dani meninjau Villa bergaya Victorian dengan kenangan yang melekat disana. Saat dia memadu kasih dengan seseorang dan berjanji akan menikahinya. Namun siapa sangka, jika takdir menyeretnya ke realita yang pahit. Sang Kekasih dibunuh oleh segerombolan mafia.Kini, dia datang bersama dengan kembaran Agni, Yang sangat dia yakini sebagai sosok Agni yang Amnesia. Meski hasil pemeriksaan dokter yang dia
Read more
Pengakuan Melati
Melati terkurung seharian di villa. Pintunya dikunci dari luar. Sementara ada penjaga villa yang selalu mengintai. Dani sengaja membuatnya tidak berkutik.Tidak banyak yang Melati lakukan. Semuanya terasa menjemukan. Bahkan Melati tidak berniat untuk menyentuh makanan di kulkas. Terbayang orang rumah yang pasti sangat mengkhawatirkannya.Sekilas Melati memandang ke arah Meja bilyard. Tadi pagi, dia sudah latihan. Bahkan, dia sepeti ketagihan bermain terus-menerus.Sekarang meja bilyard itu seakan memanggilnya. Melati pun tidak keberatan untuk main lagi. Apalagi mengingat ultimatum dari Dani yang mengharuskannya untuk bisa. Entah apa alasannya.Melati memegang stik yang pendek dan berancang-ancang untuk menyodok stiknya. Dari gayanya dia seperti sudah mahir. Kemudian, sebuah bola putih terlempar menghamburkan kumpulan bola warna-warni.Ini yang paling Melati sukai. Memasukan bola satu persatu ke lubangnya. Dia yang sudah sangat antusias langsung melakukannya tanpa kendala. Meski baru l
Read more
Birahi Janda Konglomerat
Melati hanya terdiam. Pria tanpa busana itu menunggu kata keluar dari mulut ranum itu. Sebuah realita yang tidak pernah dia tahu beberapa tahun belakangan ini."Daniel itu buah cintaku dengan Mas Sapto," ucapnya memecah keheningan.Seketika hati Dani mencelos. Padahal dia sangat yakin kalau anak itu darah dagingnya."Aku mau tes DNA.""Enggak perlu.""Aku berhak tahu. Begitu juga anak itu....""Sampai sekarang dan selamanya, Mas Sapto adalah ayah terbaik bagi Melati. Jangan pernah bermimpi untuk bisa merebut peran itu!"Dani tertampar keras oleh kebencian mendalam Liani dengan nama Melati itu. Seakan tiada celah maaf.Mabuk sudah tidak terasa baginya. Segera dia membenahi pakaian dan mendekati Melati yang sesegukan."Maafkan aku atas kesalahan masa lalu. Demi apapun, aku tidak bermaksud untuk melecehkanmu di masa lalu.”"Lebih baik antarkan aku pulang, daripada harus mendengar segala bualanmu yang tidak bermutu.""Maafkan aku dulu Melati.""Ok. Aku pulang sendiri.""Jangan pulang seka
Read more
Pakaian Ketat dan Seksi di Pantai
Kepala Dani serasa mau pecah tatkala mendengarkan suara unjuk rasa dari luar gedung. Dia masih tertahan di ruangannya. Memikirkan solusi terbaik akan masalah ini. Dua bulan gaji karyawannya menunggak. Sementara penghasilan perusahaan mengalami kemerosotan belakangan ini. Satu-satunya yang dia andalkan hanyalah menjual-menjual aset yang ada sebelum akhirnya perusahaannya benar-benar kolapsDi tengah situasi rumit, dia terhenyak saat pintu ruangannya didobrak. Terlihat Yuda datang bersama dengan Santi masuk ke ruangannya."Yuda! Darimana saja kamu! Kenapa kamu menghilang di situasi genting seperti ini?""Maaf Dani," sahut Yuda tanpa rasa hormat. Tidak lagi memanggil Tuan."Sekarang saya sudah menemukan Majikan baru yang lebih segala-galanya daripada kamu."Sekilas Yuda menatap ke arah Santi yang menyunggingkan senyum, "Saya sudah faham dengan seluk beluk perusahaan ini. Dan saya akan membantu untuk menguruskan ya atas nama Nyonya Santi Berlian.""Lancang sekali kamu! perusahaan ini masih
Read more
Perpisahan
"Jadi kamu mengajakku ke sini supaya aku polos di depanmu gitu?" Melati menepis kasar tangan Dani yang menggenggam bikini hitam nan sexi itu."Jangan salah sangka dulu. Aku memberikan pakaian ini supaya kamu lebih leluasa bersenang-senang di pantai ini." Air muka Dani penuh kesungguhan. Melati nyaris tidak bisa menemukan celah mesumnya."Aku tidak mau.""Kalau begitu aku tidak memaksa."Dani berbalik arah. Berjalan meninggalkannya. Dua langkahnya terhenti oleh sebuah teriakan."Jauh-jauh dari sini.""Ok fine. Aku tidak akan mendekat. Lakukan apapun yang kamu inginkan."Melati menatap punggung lebar Dani. Meski liar, sifat coolnya masih melekat. Memancing rasa penasaran.Kakinya kembali berjibaku dengan sentuhan ombak yang menyisakan buih-buih di kakinya. Hamparan hijau tosca nan bening menghiasi penglihatannya juga. Menyegarkan pikirannya yang semrawut.Sekilas dia mencuri pandang ke arah Dani. Entah dari sejak kapan, sosok itu sudah berganti pakaian. Hanya celana pendek hitam dan kac
Read more
Perjanjian Birahi
Santi yang sedang menghadap dinding kaca di ruangan pribadinya. Memandangi berbagai bangunan menjulang dengan pikiran melayang kemana-mana.Mendadak tangannya mengepal. Melati harus dimusnahkan. terlepas dia Agni atau bukan, yang jelas keberadaannya sangat mengancam. Dia tidak mau rencana yang dia susun begitu lama hancur dalam sekejap saja."Permisi, Nyonya," kata Yuda membuyarkan lamunannya. Santi tidak keberatan jika Yuda masuk begitu saja ke ruangannya karena kedatangannya hampir selalu membawa kabar penting."Ada apa Yuda?""Tadi Dani menghubungi saya, dia mau mengajak Nyonya bertemu. Katanya mau membahas tentang pernikahan," Jelas Yuda yang membuat matanya berbinar-binar.***"Apakah kamu bersungguh-sungguh dengan ucapanmu?" tanya Santi memastikan. Mereka bertemu di cafe elit biasanya."Tentu saja, tapi aku ingin mengajukan satu syarat.""Apa itu?"Dani mengeluarkan secarik keras dari saku dalam jasnya."Aku minta kamu tanda tangani perjanjian ini. Saya bersedia menikah denganm
Read more
Bercumbu
"Bagus enggak?" Santi memamerkan gaun pengantin di hadapan Dani. Gaun mewah yang pernah ada ciptaan desainer ternama di kota itu."Bagus." entah apa yang ada di pikiran pria itu saat melihat bagian atas gaun yang menempel ketat di tubuh Santi yang seksi. Semakin ke sini, Santi terlihat makin menantang saja.Santi berlonjak kegirangan. Kemudian, dia menarik Dani yang sedari duduk sambil memainkan ponselnya."Sekarang giliran kamu yang fitting baju pengantin."Pria itu mendengus pelan. Sebenernya apa gunanya persiapan pernikahan yang seribet ini. Bahkan seharian, Pria itu hanya berkutat di salon itu, untuk menemani Santi memilih gaun pengantin. Bukankah yang penting ijab sahnya?Namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Apalagi ini pernikahan yang melibatkan dua konglomerat yang tentunya harus menampilkan yang terbaik, supaya berkesan di hadapan para tamu undangan nantinya.Hampir lima belas menit, Dani tidak kunjung keluar dari ruang ganti. Bahkan desainer cowok kemayu yang memilihkan
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status