All Chapters of Mabuk Janda: Chapter 41 - Chapter 50
108 Chapters
Misi Penyelamatan
“I-iya,” sahut Wanita itu saat mendengar instruksi dari seseorang di seberang sana. entah siapa orang itu sehingga membuat wanita itu tampak ketakutan.Selang beberapa menit, Wanita berhijab itu selesai dengan panggilannya bersamaan dengan Aku yang sudah selesai buang hajat dan merapikan celana kembali. Ketika Wanita itu berbalik arah betapa terkejutnya dia melihat Aku ada di hadapannya.“Maaf Mbak, sepertinya Mbak salah masuk toilet,” tegurku dengan sopan. Yang dia ajak bicara masih terpaku tanpa sepatah kata pun. Dia malah sibuk menatapku lamat-lamat dengan bibir bergetar.Alis tebal Aku terangkat sebelah, heran dengan tingkah polah wanita di hadapanku ini. Sepertinya ini adalah efek setelah berbicara dengan seseorang di seberang sana yang membuatnya terintimidasi seperti sekarang.“Mbak,” panggil ku lagi. Wanita berhijab itu beringsut mundur. Dengan tatapan yang masih tertuju kepadaku, dia kembali merogoh ponselnya.Aku memperhatikannya dengan curiga. Ada sesuatu yang tidak beres d
Read more
Pergi
Aku kembali mengendarai mobil sampai ke pos satpam. Namun saat akan diperiksa oleh satpam itu, tiba-tiba Aku mempercepat laju mobilnya dan dan membanting setir ke jalan raya. Sontak saja satpam tersebut heboh dan melaporkan kalau ada ambulans yang di bajak.Melihat hal itu, para preman yang sudah stand by di luar menangkap apa yang sebenarnya terjadi dan berbalik arah untuk mengejar ambulan tersebut."Kamu tidak apa-apa Sayang?" kata Aku penuh kekhawatiran. Goncangan akibat laju mobil yang kencang tadi mengakibatkan luka bekas operasi tadi terasa sakit.Devi tidak segera menjawab. Dia hanya meringis. menahan sakit yang tiada terkira. Aku trenyuh melihatnya. Aku menjadi merasa bersalah. Gara-gara dia, Wanita yang sangat dicintainya itu harus ikutan menderita.Tiba-tiba, wanita berhijab itu memekik. Aku mengalihkan pandangannya ke arahnya yang sedang menunjuk spion. Dia mengikuti arah telunjuk tersebut, seketika matanya terbelalak.Terlihat, Mobil-mobil preman itu sedang membuntutinya
Read more
Penyergapan
Luka Devi terhenti oleh dedaunan yang ditumbuk halus. Aku yang membawanya dari dalam hutan. Devi tidak menyangka kalau Aku ternyata memiliki kemampuan bertahan hidup di alam bebas seperti ini. Membuatnya merasa aman dan terlindungi.Aku sangat telaten dalam merawat lukanya. Devi memandangiku dengan penuh arti.“Kenapa memandangiku seperti itu?”“Aku beruntung deh memiliki suami seperti Mas, udah ganteng, kaya, pengertian.”Aku hanya tersenyum kecil. Seandainya kamu tahu Devi kalau aku sudah berselingkuh dengan ibu kamu. Bagaimana perasaanmu. Dan apa yang aku alami sekarang adalah karma dari perbuatanku itu."Eh, kamu jangan banyak gerak, biarkan lukanya mengering dulu," Aku memegang punggung Devi. wanita itu tersipu. Insting kewanitaannya seolah menginginkan dimanja selalu. diperhatikan setiap waktu. Terlebih di dalam keheningan hutan ini hanya ada kami berdua."Makanya jangan jauh-jauh dong Mas," rengek Devi. Aku yang peka langsung menggeser duduk dan menopang kedua tangan ke belakan
Read more
Tembakan Mengenai Kepala
Hampir saja Devi melonjak saat melihat seseorang yang tidak terduga muncul dari balik semak-semak itu. Dahinya berkerut keheranan."Meme?" Nafasnya sedikit tersengal karena takut, "Kamu kok bisa sampai ke sini?"Yang ditanya hanya terdiam. Dia menunduk sambil memainkan jemarinya. Ada sesuatu yang sulit diungkapkan dengan kata. Seperti ada yang disembunyikan oleh Agni.Agni hanya terdiam. Bibirnya kelu untuk berbicara. Dia berusaha membuka mulut tapi hatinya menolak keras. Tak ingin berbicara omong kosong terhadap anaknya sendiri yang sebentar lagi akan terjerumus oleh perangkap. Sungguh, dia sama sekali tidak menginginkan hal ini terjadi."Kenapa Meme diam? Ada apa Me?" panggil Devi lirih yang serasa seperti mengiris hati Agni. Sekilas terdengar pergerakan di sekitar seperti langkah kaki. Namun, Devi tidak menggubrisnya sama sekali. Perhatiannya hanya tertuju kepada Agni yang terpaku persis pesakitan.“Agni?”Aku menggeliat bangun. Dibuat terkejut dengan kehadiran Agni di tengah huta
Read more
Menjadi Budak Nafsu
“Devi!”Agni berteriak. Devi ditembak tepat di kepalanya. Kondisinya langsung mati mengenaskan.“Ayo Agni kita segera pergi dari sini!”Aku meraih tangan Agni. Awalnya Agni tidak mau meninggalkan jasad Devi. Namun, karena aku menarik tangannya paksa. Aku pun akhirnya mengikutiku.Preman itu masih mengejar kami. Aku harus mencari cara bagaimana supaya Agni selamat terlebih dahulu. Mengingat Aku jauh lebih berharga dari apapun. Tak apa aku terluka, asal bukan Aku. Maka aku membiarkannya berlari dulu baru kemuAkun aku mengalihkan perhatian para preman itu untuk mengikutiku.“Aku di sini brengsek!” Aku terteriak. Sengaja supaya mereka beralih mengejarku. Namun prakiraanku meleset tatkala para preman itu malah mengejar Agni!Aku pun mengejar mereka. Berusaha supaya para preman itu mau teralih. Namun kenyataannya, mereka malah mengejar Agni. Bernafsu sekali membunuh wanita itu.Sampai akhirnya mereka terhenti mengejar Agni tepat di pinggir jurang. Tidak ada jalan lagi untuk kabur. Terliha
Read more
Menjadi Gigolo
"Dani!" teriakan panjang menggema memenuhi ruangan. Sinta yang sedari tadi bergerak aktif sampai akhirnya ledakan klimaks tidak terbendung lagi.Sinta adalah Janda yang ditinggal mati suaminya yang kaya raya. Begitu suaminya meninggal. Akulah pewaris dari semua kekayaan itu. Aku juga yang telah berhasil membuat perusahaan ayahku bangkrut. Meninggalkan banyak hutang. Dan sekarang keberadaanku di sini adalah sebagai pengganti hutang tersebut. Sinta menjadikanku sebagai pemuas gairahnya.Aku jatuh tengkurap di atasku. Aku bisa merasakan tubuh sintal itu mengejang. Pertanda Aku merasakan kepuasan maksimal, meski Aku belum menggunakan tenaga yang maksimal."Kamu hebat, Dani! kamu hebat! Tak salah jika aku menjadikanku gigoloku!" ceracaunya. Aku hanya tersenyum samar. Segitu rendahkan harga diriku sekarang. Karena hutang yang begitu banyak dari menAkung ayahku, terpaksa aku menjadi budak dari janda binal.Sudah seminggu lamanya, Aku terperangkap di dalam mansion itu. Terkurung di dalam satu
Read more
Dari Gigolo Menjadi Kekasih
Keesokan harinya,Aku memeluk Sinta dengan posisi saling berhadapan sampai wanita itu menggeliat di pagi hari. Begitu membuka mata, Aku langsung menyambutnya dengan senyuman."Selamat pagi Tuan Putri, bagaimana tidurmu tadi semalam?Mata Sinta melebar. Dia berusaha mendorong dadaku."Kamu kok masih di sini? bukannya aku sudah bilang kalau sudah selesai bersenggama, kamu kembali ke kamarmu?" protes Sinta yang semakin mengeratkan pelukanku."Aku hanya ingin menemanimu sampai pagi, apa itu salah?" Aku balik bertanya,"Lagian aku tidak tega melihat wanita secantik itu tidur sendirian."Rayuan ala buaya yang nyatanya cukup membuat hati Sinta melayang-layang. Mungkin dia tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Namun, Dia tidak mau memperlihatkannya di hadapanku."Lepaskan aku. keluar dari ruangan ku sekarang." Sinta mengusirku tapi dengan gestur yang sebaliknya. Dia membalikkan badannya, membelakangiku."Enggak! aku masih mau di sini," sahutku sambil menyusupkan kedua tangannya k
Read more
Balas Dendam Termanis
“Apa-apaan ini?” desahku tertahan karena tenggorokanku yang dicekik. Terlihat pria muda berkumis tebal tersungut-sungut.“Stop bersikap sok manis dengan Sinta,”“Memangnya kenapa?”Martin membisu. Aku menaikkan sebelah alis, pelik dengan sikap dari bodyguard itu.“Pokoknya hentikan sikapmu yang sok manis dengannya?”“Kamu cemburu?” sambarku yang membuat Martin gelagapan. Pria yang selalu menunjukan sikap dinginnya itu tergagap mendapatkan pertanyaan seperti itu.“Kamu suka dengan Sinta?” sambarku lagi. Martin seolah kehabisan kata untuk menjawabnya. Aku bisa membaca gesture tubuh dari Martin. Sekuat apapun dia berusaha untuk menyembunyikannya, gerak-gerik tubuhnya tidak bisa bohong. Wira mengetahuinya karena sesama lelaki yang juga merasakan hal yang sama ketika menyukai seorang wanita.“Jaga mulutmu! Sebagai bodyguard, aku hanya ingin menjauhkan Nyonya Sinta dari penyakit seperti kamu!” elaknya.“Kalau kenyataannya Sinta sendiri yang menginginkanku gimana?” sahutku yang semakin membu
Read more
Kemunculan Agni
POV AuthorLima tahun berlalu,Dani sedang berada di ruang pribadinya. Polemik berbagai perusahaan yang dia pegang mulai dari kegiatan operasional sampai keuangan menjadi pantauannya dalam beberapa tahun belakangan ini. Menjadi terkendali dan stabil.Karena keasyikan bergelut dengan peran barunya sebagai Owner merangkap Ceo, membuat waktu berjalan begitu cepat. Tidak terasa tahun-tahun terlewatkan begitu sia-sia dengan hanya mengelola perusahaan. Mengabaikan kehidupan pribadinya. Tanpa makna. Lama-lama hatinya menjadi hampa.Dani menghempaskan punggungnya di kursi putarnya. Memijat-mijat kepalanya yang terasa pening. Permasalahan tidak ada habisnya. Sementara dia dituntut untuk tangkas dalam mencari jalan keluar. Dia bukan robot, tentu memiliki titik jenuh juga.Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, Dani langsung menegakan badannya. Kembali berkutat dengan laptopnya. Menjaga wibawanya dengan tidak terlihat lesu di hadapan siapapun, apalagi para pekerjanya.“Masuk!”Seorang bertub
Read more
Terjerat Lubang Buaya Betina
Dani masih belum habis pikir dengan apa yang dilihatnya barusan. Di meja kerjanya, bayangan wajah penjual jajanan itu masih terpampang nyata di benaknya. Bagaimana wajahnya bisa sangat mirip dengan mendiang Agni? masih terperangah dengan kejadian beberapa waktu yang lalu."Agni," ucap Dani spontan. wanita yang seolah reinkarnasi dari Agni itu hanya menatapnya aneh. Tidak ada yang berubah. Hanya bentuk badannya yang sedikit melebar, Namun tetap Sexy ."Maaf Pak? maksudnya?" tanyanya pada akhirnya setelah membiarkan Pria Tampan di hadapannya itu terbengong sesaat."Kamu Agniku?" Dani tersadar dari lamunannya. Memastikan bahwa dia adalah mendiang janda yang menjadi pujaan hatinya yang sudah lama tenggelam dan belum ditemukan."Bukan Pak, Saya Melati. Saya baru saja datang dari desa untuk bekerja di sini," sahut Melati santai. Dia mengalihkan pandangannya dengan jajanan yang baru saja dia tata.Tubuh Dani menyondong. Mencengkeram pundak Melati sampai wanita itu terkaget dan menengadah.
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status