All Chapters of MENIKAH DENGAN SULTAN: Chapter 51 - Chapter 60
78 Chapters
Bab 51
“Tan! Lu masih lama actingnya? Gue neter nih di kantor!” Satrio berbicara dengan nada frustasi. Ini telepon ke sekian darinya yang menyatakan komplen. Meskipun Wira tetap memonitor pekerjaan dari rumah, tetapi tetap saja banyak hal yang harus mendapatkan persetujuan Wira dan pengecheckan secara langsung.     “Ck! Anggap saja gue lagi bulan madu, Sat! Paling lama dua mingguan lagi gue balik ke kantor!” ucap Wira datar.   Baru saja dia membantu Rinai keluar dari masalah akibat ulahnya, kini rengekan Satrio yang dihadapinya. Ya, tanda merah di leher Rinai hampir berbuntut panjang. Beruntung ide briliannya mampu membuat Mami percaya. Wira mendatangkan Arya mendadak hanya untuk memanipulasi Mami dengan keahlian make up artis dari Arya.     “Apa?! Jadi sebulan lu mau liburan?! Gue gak sanggup,
Read more
Bab 52
“Wah, dikarenakan ada salah satu nama yang disebut dan cukup popular juga di kalangan pengusaha! Bersama ini, sebagai suatu kehormatan! Saya meminta Tuan Sultan Prawira Eka Dharma untuk naik ke atas panggung!” ucap MC.    Wira tersenyum bahagia. Rencananya nyaris sempurna dengan keberhasilan Rinai dengan UMKMnya. Satu cincin sudah disiapkan di sakunya, sebagai kejutan manis untuk Mami dan awal keterbukaan hubungannya ke media.    Angel merengut kesal seraya menatap punggung lebar itu menjauh. Padahal dia sudah dandan maksimal hari ini. Ya, begitulah Angel yang dia tahu hanya memperbaiki penampilan fisik. Berkali-kali Wira menolaknya, berkali-kali juga dia melakukan pendekatan dengan cara serupa. Tak ada itikad untuk mengetahui kekurangannya, hanya tahunya memkasakan kehendak.    Di sanalah titi
Read more
Bab 53
Berita tentang lamaran istimewa yang dilaksanakan oleh Wira di atas panggung resmi itu cukup menghebohkan dunia maya. Ide gila yang pada akhirnya membuat Mami tak berkutik, tetapi akhirnya dibanjiri pujian oleh rekan-rekannya membuat restu itu tak hanya sekadar di lidah saja.     Mami duduk diam di samping Tuan Dharma. Supir mereka melajukan kendaraan membelah keramaian menuju kediaman.      “Elissa marah, Angel kabur. Mami harus gimana?”      Mami memandang ke luar jendela sambil mengajak Taun Dharma berbincang. Lelaki itu masih bergeming hingga Mami mengulangi lagi panggilannya.      “Mami harus gimana?” ucapnya lagi sambil menghela napas panjang. 
Read more
Bab 54
“Rinai? Tante Harum?” batinnya sambil terus memperhatikan Rinai yang membantu Harum menutup gerbang rumahnya.    Batin Tasya mendadak merasa panas menatap pintu gerbang tinggi yang sudah tertutup rapat itu. Dia masih terus memperhatikan dengan seksama halaman minimalis yang di dalamnya terparkir sebuah mobil mewah.    “Si Rinai itu gak boleh merasa di atas angin, toh kalau nanti mau nikah tetap ‘kan harus minta ayah menjadi walinya?” gerutu Tasya. Dihentak-hentakkan kakinya ke tanah beralaskan batu hias putih itu, bibirnya mengerucut, sedangkan tangannya tetap sibuk dengan jemuran. Hatinya merutuki keberuntungan Rinai yang santer diberitakan semenjak Wira memposting kebersamaannya di sosial media. Terlebih kejadian lamaran kemarin yang langsung menjadi trending topik di dunia maya.    
Read more
Bab 55
Angel menjatuhkan diri di atas tempat tidur. Kepalanya masih sedikit terasa berat setelah pergi clubbing semalam. Minuman yang ditenggaknya terlalu banyak dan dia pun kurang istirahat. Namun semuanya sia-sia, dia bahkan tak bisa sedikitpun melepas Wira dari bayangannya.   “Sialan! Rinai sialan!” Angel memekik, mengacak rambut dan menjambak-jambaknya sendiri. Lalu dia bangkit dan berjalan gontai.   “Aku benci kalian!” teriaknya sambil menyapu peralatan make up yang masih terhampar di meja kecil dekat tempat tidur. Semua jatuh berserakan. Ya, di dalam tasnya memang tak pernah luput dari perlengkapan make up. Karenya meski dalam keadaan minggat, dia bahkan masih bisa berdandan lengkap.   “Kamu brengsek, Wira!” Angel melempar gawainya pada kaca televisi yang menggantung di dinding kamar hotel. Suara berderak seir
Read more
Bab 56
Harum yang melihat kejadian tak mengenakkan itu berdiri. Dia segera menghalau Elissa dan menatap tajam pada perempuan itu.    “Elissa! Tolong, jangan sakiti putriku! Menyakitinya sama saja kembali mengajak berurusan denganku. Aku tak akan segan-segan membongkar masa lalu itu di sini!” Kilatan sorot mata Harum seolah hendak mengancam Elissa. Dia tak segan untuk membocorkan tentang rahasia besar siapa Rinai sebenarnya. Harum tahu, Elissa memang tak ingin publik mengetahuinya.      Kedua tangan Elissa mengepal. Napasnya turun naik menahan kesal. Air mata berjatuhan dari sudut matanya. Dia berbalik pada Mami dan tak lagi menyerang Rinai yang baru saja bangun dan membersihkan makanan yang melekat pada pakaiannya.      “Ni! Awalnya aku sudah bahagia waktu kam
Read more
Bab 57
Angel baru saja merebahkan tubuhnya di sebuah kamar berukuran empat kali lima meter itu. Homestay milik Abian rupanya lumayan nyaman untuknya tinggal. Meskipun fasilitasnya tak selengkap hotel berbintang, akan tetapi cukup lengkap. Ada kamar mandi di dalam, lemari pakaian, tempat memanaskan air dan full wifi.     Angel sudah selesai mandi dan masih mengenakan handuk. Namun menatap seonggok pakaiannya yang tampak lusuh bekas pakai membuatnya sadar kalau dirinya tak membawa pakaian ganti. Ada beberapa potong pun ketinggalan di dalam mobil.     “God!” Angel memijit pelipisnya. Bingung harus minta tolong dengan siapa.     Dalam keadaan bingung, pintu kamarnya diketuk. Angel bingung, akhirnya dia menarik selimut lebar itu dan menutup tubuhnya. Dibukanya pintu itu sedikit dan memeriksa
Read more
Bab 58
Nyonya Marta baru saja tiba di rumah dengan mobil online. Dia turun di depan gerbang lalu membuka gerbang sendiri. Sengaja dia tak memijit bell, hanya ingin tahu sedang apa ART barunya jika ditinggalkan.      Daun pintu didorongnya, tidak dikunci. Karena baru saja Tuan Abe meninggalkan rumah. Suasana ruangan tengah sepi. Masih tertata rapi seperti ketika dia berangkat tadi. Namun pintu kamar tamu yang dekat tangga sedikit terbuka. Langkah kaki Nyonya Marta mengayun perlahan ke sana. Mungkin Tasya sedang ada di dalam dan bersih-bersih.      Didorongnya daun pintu itu perlahan. Benar saja, Tasya tampak tengah mengganti seprai dengan yang baru lagi.      “Sya, bukannya baru kemarin seprainya diganti?” Pertanyaan Nyonya Marta sontak membuat Tasy
Read more
Bab 59
Wira menggandeng tangan Rinai. Keduanya baru saja selesai menata perabotan yang dibelinya. Wira sudah membeli satu buah rumah baru untuk mereka. Rumah yang akan ditempatinya setelah resepsi nanti.     Gandengan  tangan mereka terlepas ketika tiba di teras. Rinai beralih fokusnya untuk menata beberapa tanaman bunga yang baru saja dikirim dari florist. Anggrek bulan yang tengah mekar dan sangat cantik dengan bunga warna putih, ungu dan kuning itu ditata pada sebuah undakan yang dibuat di tepi tembok yang dihiasi dengan batu alam.     Bunga-bunga itu tampak asri berselang dengan tanaman pothos yang menjuntai dan membuat nuansa salah satu sudut terasnya seperti di alam bebas. Ada kolam ikan kecil juga yang airnya terus berputar. Terdengar cipratan-cipratan dari ikan warna-warni yang tergerak karena merasa terganggu oleh kedatangan Rinai. 
Read more
Bab 60
Sepulang dari majlis yang berisi kajian itu, Angel lebih banyak diam. Perjalanan pulang kali ini berbeda dengan ketika dia berangkat tadi pagi. Begitu banyak hal baru yang terasa mencubit hatinya. Meskipun gamis dan kerudung itu dilepasnya, tapi dia masih memeluknya erat dalam dekapan seolah mendapatkan sesuatu yang berharga.     “Mau ke daerah mana lagi? Hutan pinus, dusun bambu, lembah dewata?” Abian menyebutkan beberapa tempat wisata lagi seraya tetap fokus mengemudikan sepeda motornya.     “No!” Angel memangkas cepat ucapan Abian.     Entah kenapa dirinya mendadak ingin berdiam. Jiwanya seolah bara yang meletup-letup, melampiaskan semua emosi yang memuncak karena patah hati. Serangkaian kegilaannya terbayang di kepala. Mulai dari clubbing, bahkan dirinya sampai ke
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status