Semua Bab Bukan Wanita Miskin: Bab 31 - Bab 40
156 Bab
Pertemuan
Bab31"Ini untukmu!" Khan Wilson memberikan bingkisan tas belanja dari brand ternama."Apa ini?" Case bingung dan meraih itu dari tangan Khan."Pakailah gaun ini, dan ikut bersamaku malam ini."Case Mowelas mengernyit. "Tuan, apakah kita akan pergi ke pesta? Bagaimana caraku untuk berbahagia, sedangkan ibuku belum juga di temukan dan aku belum tahu kabarnya sama sekali.""Kamu tenang saja, cepat atau lambat, kamu pasti akan tahu. Maka dari itu, ikutlah bersamaku malam ini.""Tuan Khan, apa maksud anda? Apakah ada sesuatu yang di sembunyikan?" selidik Case.Khan Wilson tersenyum. "Ini kejutan untukmu," jawab Khan Wilson. "Tahan semua rasa penasaranmu, yang jelas, kamu pasti akan tahu maksudku nanti."Case pun mengalah, dan dia pun hanya mengikuti ucapan lelaki tampan di depannya itu. _____"Case bersamamu?" tanya Wiliam, ketika memanggil Khan Wilson ke ruangannya."Ya, Tuan."Wiliam m
Baca selengkapnya
Tertekan
Bab32Suara bariton itu membuat Deslim terkejut."Ketua," desah Deslim White.Lelaki yang dipanggil ketua itu pun mendekati mereka. Deslim White, Khan Wilson memberi hormat, hanya Case yang bersikap dingin, ketika melihat lelaki itu mendekati mereka."Deslim, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Wiliam."Saya hanya makan siang bersama teman-teman. Tapi mereka sudah pulang, dan saya pun berniat untuk pulang juga," jawab Deslim dengan ramah."Oh." Wiliam menjawab datar."Tuan Wilson, mari kita naik," ucap Wiliam. "Deslim, saya duluan oke," lanjut Wiliam dengan santai.Deslim hanya tersenyum kecil menanggapi. Hatinya bertanya-tanya, ada pertemuan apa, antara calon mertuanya itu dengan wanita miskin yang kini menjadi perhatiannya dengan serius.Mereka memasuki ruang private yang telah di sediakan. Masing-masing mengambil posisi duduk. Case menatap datar wajah lelaki di depannya.Dalam hati dia
Baca selengkapnya
Mengancam
Bab33Sebulan lamanya, Case tinggal bersama Khan Wilson. "Mengapa Case tidak pernah mencari ibunya lagi? Dia bahkan lebih banyak diam sekarang ini," gumam Khan Wilson, sembari sesekali melirik Case, yang sedang menyantap sarapannya."Case, mau menemaniku hari ini?" tanya Khan Wilson."Kemana?" Case bertanya balik."Sudah, nanti juga kamu akan tahu! Aku tidak menerima penolakkan, oke!" tegas Khan Wilson tersenyum kecil, dan di sambut senyuman kecil pula dari Case.Usai sarapan, keduanya pun bersiap, dan menuju mobil.Pusat perbelanjaan terbesar, kini menjadi tujuan keduanya.Case memandangi pusat perbelanjaan itu dengan perasaan kagum."Milik ayah," gumam Case dalam hati.Khan Wilson meraih tangan Case Mowelas dan membawanya berjalan-jalan menyusuri tempat yang menjadi surga bagi semua wanita di dunia ini.Segala kemewahan dan keindahan ada tersusun rapi menggoda mata. Sesekali Case takjub mel
Baca selengkapnya
Kembali lagi
Bab34"Bicaralah! Aku tidak ingin berlama-lama," titah Case."Oh ya, kapan kamu ajukan perceraian kita? Aku sangat tidak sabar, untuk terlepas dari semua ini," lanjut Case."Apakah kamu seyakin itu? Bahwa aku akan menceraikanmu?""Oh, jadi kamu berniat membuat hubungan ini tidak terarah?""Tergantung sikap kamu, Case."Case mendengkus. "Joe Wilianus, apakah kamu tidak jenuh dengan semua permintaan Ibu? Bukankah ini impiannya, membuat aku pergi dari rumah ini, dan memisahkan aku dan kamu. Oh lupa, itu juga impianmu kan!" ucap Case sembari tersenyum mengejek."Apapun yang kamu katakan, aku tidak perduli, oke. Yang penting, kamu kembali pulang ke rumah, atau kutuntut Tuan Khan kesayanganmu itu ke pengadilan, karena telah berani membawa pergi istri orang," tegas Joe pada Case."Mereka menyimpan sesuatu yang aku perlukan sebagai bukti. Bertahanlah dan carilah buktinya demi ibumu, dan kita sama-sama mencari keadilan untuknya." Perkat
Baca selengkapnya
Menolak patuh
Bab35"Case akan tinggal di rumah ini lagi. Biar bagaimana pun, Case adalah menantu di rumah ini."Nyonya Sabhira mendengkus. "Aku tidak pernah mengakuinya, menjijikkan sekali," ejek nyonya Sabhira, sembari memandang rendah ke arah Case."Ini keputusan Joe, suka tidak suka, Case akan tetap tinggal di sini," tegas Joe. Kemudian laki-laki itu meraih tangan Case, dan membawa wanita itu masuk ke dalam rumah.Nyonya Sabhira sangatlah marah, mendapati sikap Joe yang semakin seenaknya. Akan tetapi, wanita tua itu tetap menyabarkan diri, dan berniat lain pada Case.Mungkin dengan adanya wanita itu lagi, dia tidak perlu repot mencari pembantu. Sebab kedatangan Case kembali, hanya untuk dia perbudak saja.Elvina yang mengetahui kedatangan Case lagi pun terkejut."Ibu kenapa diterima lagi? Kalau sampai si Mary tahu, pasti dia akan menyetop uang jajan Elvina," keluh wanita itu kesal."Mau bagaimana lagi? Kakak kamu yang begitu memaksa. Sud
Baca selengkapnya
Dimana Ibu
Bab36Sepanjang perjalanan menuju Yayasan, Joe dan Case tidak lagi banyak bicara. Keduanya saling terdiam, usai memperdebatkan perlakuan nyonya Sabhira padanya.Tiba-tiba, mobil keduanya memasuki jalan sepi dan dihadang beberapa mobil hitam yang terbilang cukup mahal.Joe dan Case sangat terkejut. "Siapa mereka? Mengapa mereka menutup jalan kita?" gumam Case yang mulai gemetar."Tidak tahu, aku tidak mengenali siapapun diantara mereka," jawab Joe. Seseorang berpakaian serba hitam, dengan masker penutup wajah, dan topi hitam yang berada di kepalanya. "Keluar," teriak lelaki itu, sambil mengacungkan senjata api ke arah mobil mereka."Joe," lirih Case, sembari memegangi tangan Joe."Kita keluar," jawab Joe tenang. Lelaki itu berusaha tidak panik."Aku takut," ucap Case lagi, dengan tubuhnya yang mulai gemetar."Kita keluar saja, dari pada mati konyol mereka tembak," tegas Joe pada Case.
Baca selengkapnya
Berlari
Bab37"Aku tidak tahu, dan aku pun sedang mencarinya," jawab Case."Brengsek! Jika sampai kutemukan Ibu, maka akan kupastikan, kamu tidak akan bisa bersamanya lagi," ancam Jeremy."Apakah ini didikan Ayah? Atau wanita jalang itu?" bentak Case.Jeremy terkejut, melihat keberanian Case padanya."Kau pikir dirimu hebat? Memperlakukan aku serendah ini? Jangan karena kamu difasilitasi segala kemewahan dan kekuasaan, sehingga membuatmu lupa cara memperlakukan manusia layaknya manusia. Ingat Jeremy, yang menderita dalam hal ini bukan cuma kamu! Tapi aku juga brengsek," teriak Case."Lancang sekali bicaramu, kau tidak tahu siapa aku? Aku pewaris tunggal perusahaan dan kekayaan Giant Company Group. Aku tidak perduli siapa kamu, bagiku, kamu dan ibu adalah manusia paling jahat," hardik Jeremy."Oke, Jeremy. Kupikir karena aku adalah wanita, maka aku tidak perduli dengan harta dan kuasa. Tapi melihat kamu begitu angkuh, maka jangan salahkan aku,
Baca selengkapnya
Terluka
Bab38Melihat srigala ini nampak buas dan berlari cepat ke arah mereka, Case mendorong kasar tubuh Joe agar menjauh."Pergilah! Dan tinggalkan aku, selamatkan dirimu, Joe," teriak Case panik.Joe tersungkur lumayan jauh dari Case. Namun lelaki itu bergegas meraih kayu besar dan berlari ke arah srigala yang siap menerkam Case."Selamatkan diri kita berdua bodoh! Mau sejauh apalagi kita lari? Dia akan terus mengejar. Cepat lepaskan kakimu dari tanaman sialan itu," teriak Joe, sembari menghalau srigala itu.Case pun tidak menyia-nyiakan kesempatan, dia berusaha kuat melepaskan lilitan tanaman berduri itu dari kakinya, meski sakit sekali, ketika dia harus memaksa tanaman yang menancap kuat di kakinya itu harus terlepas.Darah memang semakin mengucur, namun Case tidak tinggal diam. Dia pun meraih ponsel dan melihat ada sebatang sinyal, untuk dia melakukan panggilan telepon ke nomor ayahnya."Astaga Joe," teriak Case, yang melihat Joe tersu
Baca selengkapnya
Licik
Bab39"Ketua," gumam Joe. "Apa?" Case dan Joe terkejut."Tuan, mereka di sana ...." terdengar suara seseorang menunjuk mereka. "Joe ...." Case terkejut, melihat Joe kini tiba-tiba pingsan.Rombongan Wiliam berlari ke arah Case dan Joe.Melihat kondisi Joe yang pingsan, Wiliam bergegas meminta anak buahnya membantu Joe. Dan dia sendiri meminta Mantako Jordan untuk menggendong Case.Melihat kondisi Case yang sangat memprihatinkan, Wiliam sangat merasa marah dan juga kasihan dengan kemalangan anak dan menantunya itu.Kedua pasangan suami istrinya itu dibawa ke rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan terbaik. Mantako Jordan melaporkan hasil penyelidikannya, terhadap masalah yang menimpa Case dan suaminya.Mantako Jordan juga menyerahkan 1 unit handphone milik Case pada Wiliam."Gudang besar di tengah hutan itu telah hangus kami bakar, Tuan. Kami melakukan tugas sesuai perintah. Kemungkinan, gudang besar itu
Baca selengkapnya
Menahan diri
Bab40Perlahan Case membuka mata. Tubuhnya semua terasa sakit, terutama pada bagian kakinya yang terluka parah."Case ...." wanita itu menoleh, wajah sang ayahlah yang pertama dia lihat."Ayah ...""Bagaimana keadaanmu? Mengapa kamu bisa berada di dalam hutan itu?" tanya Wiliam, sembari memberikan ponsel milik Case.Case meraih benda pipih miliknya itu. "Kami diculik orang bodoh," jawab Case sedikit kesal. Mata wanita itu terlihat tajam dengan ekspresi marah yang sangat nampak."Siapa? Apakah kamu mengenali penculiknya? Biar ayah selesaikan orang itu," sahut Wiliam."Tidak, aku akan membalasnya sendiri, Yah. Oh iya, terimakasih sudah mau mencariku," kata Case terdengar pilu.Wiliam hanya mengelus tangan anaknya. Lelaki itu terdiam sesaat, sembari berpikir keras mengenai kejadian yang menimpa Case."Setelah sembuh, kau harus ikut berlatih ilmu bela diri tingkat tinggi yang ada di Monarki. Ayah yakin, sudah beberapa orang
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status