All Chapters of Bukan Wanita Miskin: Chapter 51 - Chapter 60
156 Chapters
Mengejek
Bab51"Ketua saya mohon! Pertimbangkan lagi. Biar bagaimana pun juga, Joe adalah ayah dari cucu anda. Cucu kita, Ketua. Bagaimana jika nanti dia tahu, bahwa Anda, adalah orang yang membuat dia dan ayahnya terpisah," ucap nyonya Sabhira lagi."Cucu kita? Itu adalah cucuku! Bukan cucumu, paham!" bentak Wiliam. "Andai aku tidak terpisah dengan Case dan Ibunya. Tidak akan kubiarkan, sampah seperti kalian menyakitinya, bahkan menjadikannya menantu keluarga ini.""Tetapi faktanya dia adalah cucuku juga! Anak kandung Joe," jawab nyonya Sabhira lagi."Apakah anda tidak kasihan pada nasibnya kelak? Besar tanpa sosok seorang ayah, sepertinya ibunya," sindir nyonya Sabhira dengan berani."Rupanya kau berani sekali padaku! Baiklah, jangan salahkan aku, jika kejadian malam ini, adalah malam yang akan kau dan keluarga sesali.""Ketua anda salah paham, aku hanya----.""Hentikan," teriak Joe keras. "Ibu terlalu banyak bicara, hanya akan membuat kita semakin dalam masalah.""Joe, ibu membela kamu," sa
Read more
Daftar Hitam
Bab52"Coba tanyakan pada mereka! Apakah mereka akan mengira dan tahu, bahwa Case anak Ketua Wiliam Alexander yang sangat kami hormati? Tidak satu pun yang akan percaya. Sebab apa? Maafkan saya Ketua. Dari penampilan dan kehidupan yang Case jalani, itu sangatlah buruk dan memalukan.""Cukup! Tutup mulut busukmu itu," hardik Joe dengan keras. "Bahkan dalam keadaan seperti ini saja, kamu masih berkata menghina.""Mantako Jordan," panggil Wiliam. "Ya, Tuan," sahut Mantako Jordan."Katakan pada Khan Wilson, putuskan hubungan kerjasama kita kepada White enterprise dan pecat Joe Wilianus secara tidak hormat dan masukan seluruh anggota keluarga White dalam daftar hitam kota Monarki, beserta keluarga Wilianus tanpa terkecuali."Mendengar titah Wiliam pada Mantako Jordan, seketika lutut Mary White mendadak gemetar. Mantako Jordan pun bersiap untuk menjalankan tugas dari sang Tuan."Mohon jangan lakukan itu pada putraku, Ketua. Tolong, tolong kasihani kami," mohon nyonya Sabhira dengan terisa
Read more
Marah Besar
Bab53Mantoko Jordan mendapat panggilan telepon. Lelaki itu nampak panik dan begitu terkejut, dengan langkah perlahan, Mantako Jordan berbisik kepada Wiliam."Nyonya menghilang dan para pengawal mati dibantai."Wiliam pun ikut terkejut, mendengar berita dari Mantako Jordan."Jangan katakan apapun pada Case! Sekarang kita bawa dia ke vila dulu," ucap Wiliam. Mantako Jordan mengangguk."Ketua saya mohon maafkan kami," lirih nyonya Sabhira dengan suara bergetar. Dia tidak menyangka, menantu miskinnya itu, adalah anak orang hebat, terkaya dan sangat di takuti di kota Monarki ini.Wiliam bangkit dari duduknya dan menatap Mary dengan tajam. "Ini baru permulaan Mary. Biar bagaimana pun juga, kamu harus merasakan luka yang sama, luka yang anak saya alami selama ini.""Rasanya sangat tidak adil, Ketua. Biar bagaimana pun juga, kami tidak ada yang tahu fakta tentang Case. Yang kami tahu, dia hanyalah anak tanpa ayah. Kami mengira, dia anak haram, tanpa tahu fakta mengejutkan tentang dia."Wili
Read more
Amarah
Bab54Prangg .... "Dasar bodoh!" teriak Jose White kepada Mary White yang terdiam, ketika sang ayah marah besar kepadanya."Kamu tidak tahu jika wanita itu anak kandung ketua? Kamu bodoh dalam hal ini," hardik Jose White dengan penuh emosi."Kakakmu Deslim akan menanggung semua kebodohanmu ini, Mary.""Maaf," lirih Mary dengan tergugu."Kau pikir dengan kata maaf, semua selesai begitu saja, dan kita menjadi lupa dengan semua yang terjadi? Oh, anak ini benar- benar bodoh, tidak heran jika Joe Wilianus hanya memanfaatkan dia saja.""Joe tidak seperti itu, ayah." Mary tidak terima, kekasihnya pun ikut dihina."Lalu apa? Apakah selama bertahun- tahun ini, hubungan kalian menjadi jelas? Dia bahkan lebih memilih menikahi wanita lain, bukan kamu. Dan kamu tetap baik, bahkan rela menjadi simpanannya? Dimana harga dirimu itu, Mary.""Ayah cukup! Aku mencintai Joe, apapun yang terjadi," tekan Mary dengan tekad bulat."Meskipun hidup kalian miskin?""Kami tidak akan miskin, ayah. Joe adalah lel
Read more
Sesal
Bab55Plakkk .... Deslim menampar keras wajah Mary. Wanita itu meringis menahan kesakitan, sembari memegangi pipinya yang panas."Bagaimana mungkin kamu bisa membuat keluarga kita dalam masalah? Bahkan kamu bisa saja membuat rencana pernikahanku dengan Jeremy itu gagal total," teriak Deslim."Aku tidak tahu, kalau wanita miskin itu saudara kembar Jeremy.""Jangan jadikan ketidaktahuanmu itu, bencana bagi keluarga kita," bentak Deslim lagi.Mary hanya menangis, menahan sakit hati penghinaan keluarganya karena merasa dipojokkan. Dan sakit fisik, akibat tamparan keras Deslim."Sudahlah Nak, kendalikan diri." Ucapan sang Ibu Desert White tidak juga mampu meredakan emosi Deslim.Sedangkan Jose White hanya terdiam, lelaki tua itu sangat pusing memikirkan nasib perusahaannya."Perempuan bodoh ini harus di didik dengan keras, Bu. Dia mereskan keluarga ini, hanya demi lelaki bodoh seperti Joe.""Joe tidak bodoh," bentak Mary, yang tidak terima ucapan kasar Deslim kepada Joe."Lelaki itu bodoh
Read more
Mencuci Otak
Bab56"Apa? Kau akan membawa Case ke rumah ini?" tanya Angela dengan terkejut, ketika Wiliam meminta para pelayan membersihkan kamar besar di lantai 3. Kamar yang dulunya memang di peruntukkan untuk Case, jika wanita itu kelak Wiliam temukan.Kamar yang semula dihuni oleh Angela dan Wiliam, kini di haruskan lelaki itu untuk anak perempuannya."Kenapa harus kamar itu? Aku sangat senang dan menyukai kamar itu.""Itu kamar memang khusus untuk dia. Dengarkan aku, Angela. Jangan membantah!" tekan Wiliam dengan tatapan tajam dan tidak senang dengan bantahan."Baiklah, sepertinya kamu terlalu senang dengan kehadiran Case. Bahkan, kamu lupa untuk bersikap lembut kepada istrimu sendiri.""Ini bukan tentang sikap yang lembut atau kasar! Ini hanya tentang ketegasan dalam mengambil sikap dan keputusan.""Setidaknya bukan kamar itu! Kamar yang begitu aku sukai." Wiliam mendengkus. "Kamar itu bukan hak kita. Dari awal kamu sudah tahu, kamar itu untuk Case."Entah mengapa, semenjak Wiliam bertemu
Read more
Masa Lalu
Bab57Diacara perjamuan yang Wiliam adakan, dan mengundang beberapa tokoh penting dan berpengaruh seluruh kota Monarki, Negri Fantasy dan Negri awan pun berdatangan."Perkenalkan, dia Case Mowelas! Anak pertama saya dan Aluna Welas. Kakak kembar dari Jeremy Alexander."Hati Angela murka, melihat Case di perkenalkan sebagai anaknya dengan Aluna Welas. Bahkan yang membuat Angela semakin sakit hati, kini semua tahu, bahwa dia hanyalah seorang Ibu tiri dari kedua anak kandung Wiliam."Kemana Ibunya?" tanya salah satu tokoh berpengaruh di Negri Fantasy."Kebetulan Aluna Welas sedang dalam masa pemulihan, pasca sembuh dari koma. Jika sudah kembali sehat, saya akan memperkenalkannya pada kalian semua."Semua bertepuk tangan, membuat hati Angela semakin mendidih.Khan Wilson sedikit terkejut, ketika mendengarkan pengumuman tentang status Case Mowelas di keluarga besar Wiliam.Wajah Case nampak tersenyum ramah di atas panggung. Wanita satu anak itu sangat cantik dan menawan, membuat beberapa p
Read more
Diabaikan
Bab58 "Tidak Ibu! Aku tidak akan mudah di kalahkan wanita seperti Case." Jeremy berkata dengan percaya diri. Sementara Case masih menyapa para penjamu yang berdatangan ke acara yang diadakan oleh Ayah nya. "Tuan, putri anda sangat cantik," puji rekan bisnis Wiliam lainnya. Jeo mendengar itu dengan jelas. Hatinya tidak terima, ada kilatan kecemburuan di sudut mata Joe. "Terimakasih," sahut Wiliam pada rekannya. "Ternyata anak- anak anda sangat cantik dan tampan." Seseorang memasuki acara perjamuan Wiliam. Dia adalah Deslim White, yang datang seorang diri, tanpa Mary maupun keluarganya. "Ketua ...." Deslim memberi salam, yang ternyata diabaikan oleh Wiliam begitu saja. Deslim merasa di permalukan dan terhina karena sikap Wiliam yang mengabaikannya. Apalagi ketika Case menyunggikan senyum penuh ejekkan, rasanya kini kepala Deslim sedang memanas. "Hai nona White, anda datang seorang diri? Kudengar kabar, bahwa White enterprise sedang mengalami masa kritis dan memasuki daftar hi
Read more
Kabar Kematian
Bab59 "Wiliam ...." Angela memanggil Wiliam, ketika lelaki itu memasuki kamar mereka. "Hhmmmm ...." Wiliam melepaskan dasinya dan meletakkannya ke tempat pakaian kotor dan melepas beberapa aksesories yang dia gunakan. "Dimana Aluna Welas? Apakah selama ini kamu diam- diam kembali bersamanya?" selidik Angela dengan sengaja. "Tidak!" Wiliam menjawab dengan acuh tak acuh. "Aku lelah dan tidak ingin banyak bicara! Bisakah kamu tidak menggangguku. Jika kamu terus bertanya dan bicara, maka aku akan tidur di luar," ucap Wiliam sembari membaringkan tubuh. Angel yang duduk menyandarkan diri di dipan pun hanya bisa menghela napas. "Sesulit inikah? Hingga di masa tua pun, kamu tetap tidak mau membuka hati," desah Angela. "Apakah Aluna begitu penting, padahal aku lebih cantik darinya," batin Angela. Memandangi wajah Wiliam yang mulai terlelap. "Apakah kamu mau pulang duluan?" Angela tersenyum menyeringai dan mengeluarkan sebuah suntikan berisi cairan hijau yang pekat. "Tidurlah selamanya
Read more
Surat Wasiat
Bab60"Kenapa? Biar adikmu ini tahu diri."Jeremy Alexander hanya bisa menatap nanar wajah Case yang memerah."Sabar Case, demi Ibu. Jika aku pergi dan berlari. Maka aku, tidak akan tahu dimana keberadaan Ibu."Case mensugesti dirinya. Seorang pelayan berlari. "Ada apa?" tanya Angela."Tuan Khan Wilson bersama Tuan Malik datang berkunjung. Mereka berdua, ada di ruang tamu."Angela menatap Jeremy. "Temui mereka lebih dulu! Ibu akan menyusul."Jeremy mengangguk patuh dan berjalan menuju ruang tamu."Kau ..., kembali ke kamarmu! Jangan keluar tanpa perintahku."Case mengangguk. Semua otot wajahnya seakan kaku. Tamparan keras Angela pada wajah Case, meninggalkan luka memar dan kemerah biruan menghias jelas di wajah cantik Case.Angela menghembuskan napas kasar dan berjalan menyusul Jeremy ke ruang tamu."Tuan Malik dan Tuan Wilson, ada apa datang kemari? Apakah ada hal penting?" tanya Angela, sembari mengambil posisi duduk di dekat Jeremy dan menghadap Malik Abraham."Saya datang kemari
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status