All Chapters of Relokasi Rasa: Chapter 21 - Chapter 30
75 Chapters
21 Apakah Sudah Benar-Benar Move On?
“Aileen, kamu di mana?”Aileen sontak terkesiap saat mendengar pertanyaan Gama dari seberang sambungan telepon. Ia mengedarkan pandangan melalui kaca jendela mobil, lantas mengumpat sejadi-jadinya. “Shit! Shit! Oh, God! Ngapain gue di sini?”“Leen!”“Gam—”Di ujung sambungan telepon, Gama mengernyit mendengar Aileen mengumpat lantas memanggilnya seperti orang kehilangan arah.Entah mengapa sepulang kerja, Aileen malah mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit di mana Bara sedang dirawat. Sebenarnya apa yang sedang ia pikirkan? Apa ia terlalu khawatir sampai-sampai membuatnya kembali ke rumah sakit?“Leen. Di mana sih?”“Gam, kamu di mana? Bisa jemput aku nggak?”Saat menghubungi Aileen, Gama masih berada di kantornya. Ia memang berniat mengajak Aileen untuk makan malam bersama sembari membicarakan beberapa detail tentang acara pernikahan mereka. Siapa sangka Aileen justru bereaksi seperti itu dan justru membuat Gama khawatir. “Kamu di mana? Aku jalan sekarang.”“Jangan bawa mobil. Aku
Read more
22 Impas
"Aku tadi lewat restoran langganan kita. Aku inget kamu, jadi aku beliin ravioli kesukaan kamu." Ia mengangkat sedikit paper bag di tangannya untuk menunjukkan kalau ia benar-benar membawa sesuatu untuk Gama. Gama sama sekali tidak berminat, bahkan untuk melirik apa yang ditenteng perempuan di hadapannya itu. "Dari mana kamu tau aku tinggal di sini? Kak Beta?" Harusnya Gama tidak perlu pusing-pusing menebak, karena pasti kakaknya yang memberi tahu perempuan itu. "Gam. Aku cuma pengen kita tetep jadi temen baik meskipun hubungan kita udah berakhir." "Buat apa aku nurutin keinginan kamu kalau keinginanku dulu juga nggak pernah kamu turutin." "Sorry, Gam. I'm really sorry.Can we talk about it? Aku bisa nemenin kamu makan malam sambil--" "Ada calon istriku di dalam. Dan aku nggak mau dia salah paham." Gama menyentuh kotak sensor di handle pintu, hampir menekan pin sebelum ia berpesan sekali lagi kepada perempuan itu. "Jangan pernah lagi datang ke sini! Cuma calon istriku yang bebas ke
Read more
23 Karena Kamu Calon Istriku
“Aku ingetin sekali lagi! Jangan muncul lagi di depanku atau keluargaku.”Yang pertma kali Gama lakukan begitu masuk ke dalam kamarnya adalah menghubungi seseorang yang sudah hampir satu tahun belakangan tidak pernah dihubunginya.Di awal hubungan mereka berakhir, Gama masih beberapa kali menghubungi Arabella. Banyak hal yang mendorongnya untuk melakukan tindakan seimpulsif itu, seperti mabuk, atau yang paling mengerikan adalah … hanya ingin mendengarkan suara Arabella saja. Sebagian besar sambungan teleponnya dulu terputus tanpa mereka bicara sesuatu yang bermakna.“Jauh sebelum kamu ngenalin aku sebagai pacarmu ke ibu kamu, aku udah kenal Ibu kamu sebagai ibunya Beta. Apa aku nggak boleh ketemu ibu sahabatku?”“Iya, aku nggak suka kamu ketemu ibuku. Terserah kalau kamu masih mau ketemu sama Kak Beta, tapi nggak dengan anggota keluargaku yang lain! Aku nggak yakin sama apa yang akan aku lakukan kalau kamu muncul lagi di depanku!”“Kita kerja di bidang yang sama, kayaknya nggak mungki
Read more
24 Pelarian Terindah
“Are you ok, Leen? Nggak ngerasa awkward atau apa kan?” tanya Gama begitu mereka mendapatkan kursi dan menunggu pemutaran film dimulai. Beruntung itu bukan film yang diproduksi Gama, atau Aileen harus duduk sendiri, membiarkan Gama untuk naik panggung dan mempromosikan filmnya.“Nggak sih, fine-fine aja, aku kan cuma nemenin kamu.”“Makasih, Sayang,” ucap Gama sambil mengusap pelan pipi Aileen.Andai tidak ada orang di sekitar mereka, Aileen pasti akan memukul Gama atau setidaknya membentak Gama. Namun, karena beberapa orang tengah memperhatikan mereka, Aileen terpaksa memasang senyumnya untuk Gama.Gama balas tersenyum, tahu kalau Aileen tidak bisa membalasnya selama mereka berada di depan umum.“Aiiish, show off banget mentang-mentang dateng sama pasangan.”Gama menoleh ke asal suara dan hanya terkekeh membalas sindiran dari Kemala—yang malam itu hadir mewakili kantor model agency and artist managemenet tempatnya bekerja.“Mala! Sini aja.” Aileen merasa terselamatkan dengan kehadira
Read more
25 Sah
“Sah!” Seruan itu bergema di dalam ballroom yang pagi itu menjadi tempat perhelatan akad nikah antara Aileen dan Gama. Gama menarik tangannya yang masih gemetar setelah genggaman tangan dari lelaki yang kini sah menjadi mertuanya terlepas. Ia melirik ke perempuan yang duduk di sebelahnya, yang masih menunduk. Untaian doa masih terucap oleh penghulu dan diaminkan para tamu undangan. Dan di antara semua orang itu, Aileen mungkin adalah orang yang paling serius melantunkan doa. Ini pernikahan yang mungkin tidak diawali dengan cinta menggebu seperti jutaan pasang pengantin di luar sana, tetapi boleh kan kalau Aileen tetap berharap jika pernikahannya akan membawa kebahagiaan dan (kalau bisa) bertahan seumur hidup? Selesai dilantunkannya doa, Aileen dan Gama masih harus menandatangani beberapa dokumen yang disodorkan penghulu. Aileen sama sekali tidak menoleh ke Gama, meskipun dari ekor matanya bisa melihat beberapa kali Gama melirik atau menoleh kepadanya. Dalam hitungan menit, keduan
Read more
26 Jangan Lupa
“Kamu jadi ngundang semua mantanmu?” Aileen benar-benar lupa menanyakannya tadi saat mereka ganti pakaian, hingga saat ini—saat berada di atas pelaminan—Aileen malah teringat dan menanyakannya.“Jadi dong.”“Biar apa coba?”“Biar kayak lagu, ‘Biar mantan tau kisah cintaku kini jauh lebih bahagia’,” jawab Gama sambil menyanyikan lagu yang belakangan ini sering didengarnya.“Norak, Gam.”“Memangnya kamu nggak ngundang?”“Nggak,” jawab Aileen santai. Lagipula ia sudah lama lost contact dengan mantan-mantan pacarnya. Untuk apa membuka percakapan hanya untuk mengundang mereka datang ke pernikahannya.“Itu?” Gama menunjuk seseorang dengan dagunya.Aileen mengikuti arah pandang Gama dan mendapati Bara yang tengah berbicara dengan seorang laki-laki yang Aileen kenal sebagai Direktur Utama Acasa Candra, anak perusahaan dari Candra Group.“Yang ngundang Papa ya. Ya kan kamu tau jabatan dia. Aneh malahan kalo nggak diundang.”“Ada niatan buat kabur sama dia?” tanya Gama penasaran, saat melihat A
Read more
27 Alasan Putus
“Gam!” Aileen berdiri gelisah di balik pintu kamar mandi. Sekali lagi Aileen memperhatikan isi kamar mandi. Hanya ada satu bath towel dan beberapa hand towel. Berkali-kali pun Aileen cari, tetap tidak ada bathrobe di dalam kamar mandi.Bagaimana ia tidak bingung? Sementara ia lupa membawa pakaian ganti karena buru-buru menahan dress-nya yang tadi hampir lepas.“Iya? Kenapa, Leen? Mau aku masuk?” goda Gama yang sudah siap di depan pintu. Siapa tahu kan Aileen khilaf dan benar-benar mengajaknya masuk.“Baju … baju ganti, aku lupa bawa, boleh minta tolong ambilin?”“Nggak mau ah! Kan ada handuk di dalam.”“Gama!”Gama hanya terkekeh geli, tetapi kemudian berjalan menuju tempat koper Aileen diletakkan. Namun, baru setengah jalan, terdengar teriakan lagi dari Aileen."Gama! Nggak jadi. Bath robe aja, please." Aileen baru ingat kalau di kopernya juga ada beberapa pakaian dalam miliknya. Dan meminta Gama untuk mengambilkan pakainnya, sama artinya dengan memamerkan pakaian dalamnya di dalam k
Read more
28 Akting Arabella
“Kartu akses buat kamu. Pin di pintu udah kuganti sama tanggal pernikahan kita, tapi ntar kita ganti lagi aja biar aman.”Aileen masih bergeming di depan pintu unit apartemen Gama.“Ayo, masuk.” Gama mendorong koper Aileen lebih dulu, baru kemudian menarik tangan Aileen agar ikut masuk. “Kenapa sih malu-malu? Semalem kan udah tidur bareng.”“Literally tidur ya!” protes Aileen.“Ya kamu langsung merem begitu dipeluk. Udah nyaman banget ya?”Aileen merotasikan kedua bola matanya dengan malas. Bisa dipastikan Gama akan menjadikan hal itu sebagai senjatanya untuk beberapa waktu ke depan.“Lemarinya yang sebelah kanan udah aku kosongin, tapi mungkin nggak akan cukup kalau kamu bawa semua bajumu. Hmm … bawa seperlunya dulu ya. Nanti kalo rumah udah jadi, kamu bebas bawa barang kamu.”“Kamar yang satunya kan kosong, Gam.”“Kan kita udah sepakat nggak pisah kamar.”Aileen terpaksa mengikuti langkah Gama menuju kamar mereka. “Nggak ada guling, Gam?” Ia menatap Gama dengan curiga.“Ada. Ini.” G
Read more
29 Persiapan Honeymoon
"Aku mau nyari beberapa barang di supermarket," ucap Arabella begitu mereka sampai di mall."Kita pisah di sini kalo gitu. Aku sama istriku mau nyari keperluan pribadi."Aileen menoleh pada Gama dan menatap laki-laki di sampingnya itu dengan bingung. Mereka kan tadinya juga berniat untuk ke supermarket."Inget, kamu mau nyariin sesuatu untukku dan aku nyariin sesuatu untuk kamu. Barang yang aku cari tempatnya bukan di supermarket."Pada akhirnya Aileen mengangguk. Sudah cukup rasanya menghabiskan waktu dengan mantan suami selama dalam perjalanan dari apartemen ke mall."Nggak apa-apa kita pisah di sini kan, Ra?" tanya Aileen basa-basi."Iya, iya, nggak apa-apa. Makasih ya tumpangannya. Bye Leen, Gam."Aileen mengangguk singkat menanggapi salam perpisahan dari Arabella, sementara Gama sama sekali tidak bereaksi dan malah melingkari pinggang Aileen dengan tangannya. Biasanya Aileen memiliki pengendalian diri yang baik di depan umum, jadi Gama yakin kalau Aileen tidak akan mengamuk meski
Read more
30 Already Fall for You
Aileen melangkah tergesa di selasar rumah sakit, didampingi Gama yang mencoba menyejajarkan langkah dengan Aileen. “Aileen, tenang. Nggak usah lari-lari. Dia nggak nelepon lagi, berarti Papa nggak apa-apa.”Sedikit menurunkan kecepatan langkahnya, Aileen menuruti ucapan Gama karena menurutnya hal itu memang benar. Namun ini pertama kalinya ia mendapat kabar papanya tumbang dan itu bukanlah hal yang bisa ia tanggapi dengan tenang.Keduanya berbelok ke kiri dan menemukan ruang IGD di mana lelaki yang tadi pagi masih berangkat ke kantor dengan keadaan sehat itu berada. Aileen lantas meraih ponselnya dan menghubungi Bara. Ia tidak mungkin menyibak satu per satu tirai yang menutupi setiap pasien karena bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Akan lebih cepat kalau ia memanggil Bara dan meminta mantan kekasihnya itu untuk menunjukkan di mana sang Papa.“Aku udah di depan IGD. Papa di mana?”Gama melihat Aileen mengangguk beberapa kali sebelum menutup sambungan telepon.Aileen baru akan melangkah
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status