All Chapters of Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten: Chapter 11 - Chapter 20
24 Chapters
Elena
POV Elena Saat aku diusir oleh suamiku sendiri karena alasan aku selingkuh disitu juga aķu merasa sangat jengah. Bagaimana tidak aku akan selalu setia dengan seorang pria impoten sepertinya. Bukan main dulu perjuangan ku untuk menjadikan nya suami dengan sangat susah payah menghadapi sikapnya yang sangat arogan, egois, dan kasar. Tapi semua itu kutepis karena aku jatuh cinta padanya pada saat pertama kali bertemu di dalam jamuan khusus ketika masih menjadi karyawan salah satu perusahaan ternama. Dari jaman kerja aku selalu dipuja karena kecantikanku dan tubuh proposional yg kumiliki, dan karena itulah aku percaya diri untuk merebut hati sang pujaan seluruh wanita. "Tapi malang sekali nasib ku saat mengetahui bahwa dia adalah pria loyo, aku tidak cukup setia untuk memuaskan diri dhanya dengan alat bantu. Itu sangat tidak memuaskan tuan Bagaskara! dan sekarang kau mencampakkan ku karena aku berselingkuh! Siapa disini yang salah coba? Arggggggh bangsat kau Bagas." Aku mengungk
Read more
Steffan & Elena
Elena tiba di kediaman kekasihnya, Steffan Richardo yang taklain adalah sahabat calon mantan suaminya Bagaskara Prayudha. Mansion milik kekasihnya itu tak kalah megah dengan kediaman wanita cantik itu sebelumnya, karena Steffan juga raja bisnis di kota itu. Elena langsung saja masuk kedalam mansion dengan diikuti oara pelayan yang membawa barang miliknya, para pelayan sudah mendapat titah dari sang pemilik mansion jika kekasihnya akan tiba. Sudah tak heran lagi pula bagi para pelayan disana karena mereka sudah familiar dengan wajah wanita cantik yang sedang mereka ikuti. "Tolong rapikan semua barang nya, aku mau bersih-bersih." Perintah Elena kepada pelayan yang dijawab anggukan seraya masuk bathroom nan indah didalam kamar utama sang empunya kediaman. Ketika air sudah ia penuhi, ia langsung berendam di air yang hangat untuk menenangkan pikiran yang sangat menguras otaknya setelah kejadian hari ini. "Oh akhirnya aku bisa merasakan ketenangan juga disini, dia pikir aku ak
Read more
Pasrah
Terik matahari membangunkan sang pemilik wajah rupawan yang sedang tertidur, dengan badan yang masih lemas dan mual karena terlalu over dalam menenggak minuman membuat sang petualang malam pun tumbang. "Arggghhh rasanya pengar ini membunuhku." Ucap Bagaskara saat mulai terbangun dari tidurnya, diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Tentu sudah kesiangan untuk ke kantor bagi tuan perfect yang selalu disiplin. "Cepat bawakan aku susu kaleng, sekarang." Perintah nya kepada pelayan yang berada dilantai 1 melalui telepon kamar. Bagaskara pun langsung membersihkan diri untuk bersiap pergi ke kantor, dengan menggunakan setelan jas yang rapi tanpa cela sedikitpun membuat penampilannya semakin dikagumi. Setelah selesai ia langsung memasuki mobil dibelakang kemudi dengan membawa susu yang ia minta untuk diminum di perjalanan. Setelah menghabiskan beberapa kaleng ia memeriksa gawai nya. Ia pun tertarik ketika melihat ada beberapa pesan dari calon mantan istrinya
Read more
Kehidupan Baru
Nirmala Dewi, kini sudah menempati rumah kontrakan yang sudah ia cari sedari kemarin dan sudah bermalam untu melepas penat karena menempuh perjalan darat yang cukup melelahkan. Ia pergi jauh meninggalkan ibukota menuju kota surabaya menggunakan mobil travel agar mempercepat perjalanan. Ia sengaja menggunakan jasa travel agar Bagaskara tidak dapat menemukannya, karena ia tak ingin para kenalannya di ibukota mengetahui keberadaanya saat ini. "Sepertinya aku harus mencari apartemen yang lebih layak untuk ditinggali." Gumam Dewi sambil mengamati tempat yang ia tinggali saat ini. "Apalagi saat ini aku udah banyak duit, memang impian selama ini kan untuk dapat hidup yang lebih layak." Lanjutnya dengan menghempaskan tubuh ke kasur seadanya yang disediakan pihak di kontrakkan. "Bingung nih mau cari kerja atau buka usaha sendiri." Gumam Dewi "Aku mau nikmatin aja dulu deh, satu milyar juga buat setahun dua tahun cukup lah untuk biaya hidup." Lanjutnya sambil tersenyum. POV Dew
Read more
Tawaran
Akhirnya kami duduk di dalam pos penjaga pusat perbelanjaan ini dengan lawanku yang memasang muka masam karena masih tidak terima dengan hal barusan yang terjadi. Aku dengan cuek dan wajah datar ingin cepat menyudahi semua ini karena jujur saja hal ini membuat mood ku hancur. Untung saja ada lelaki tampan di dalam kotak persegi ini yang sedikit mengembalikan moodku perlahan. "Baiklah perkenalkan nama saya Dion Sailendra, saya selaku salah satu orang yang bertanggung jawab atas permasalahan bapak ibu disini karena tepat dimana saya sedang menyelenggarakan event." Tutur lelaki tampan itu memperkenalkan dirinya. "Saya ingin mengetahui bagaimana agar bisa diselesaikan secara baik-baik permaslaahan ini sehingga tidak menimbulkan dendam di esok hari." Lanjutnya berbicara dengan wibawa nya membuatku terpana. "Bagaimana dengan mbak_" kata-katanya menggantung saat bingung tak tahu namaku. "Dewi" aku menyebut namaku. "Iya mbak Dewi, apakah ini bisa diselesaikan secara baik-bai
Read more
Dion's POV
"Cantik" batinku ketika terpana melihat wanita yang mengenakan mini dress yang sukses membuatku tidak dapat memalingkan pandangan darinya. Apalagi ketika melihat ekpresinya yang sedang marah, membuat sang pemilik wajah memancarkan aura cantik naturalnya semakin mencuri hati hingga menciptakan debaran yang kuat di dalam dada ini. Ternyata mereka berselisih disaat event yang diselenggarakan oleh timku berlangsung. Aku punlangsung memboyong mereka ke pos penjaga setelah menawarkan agar bisa diselesaikan baik-baik disana. Aku pun terkejut saat mendengar penuturan gadis yang bernama Nirmala Dewi ini, ia membongkar siapa sebenarnya dua orang yang sedang berselisih dengannya. Dan benar saja saat diselidiki bahwa sepasang suami istri tersebut adalah pencuri, aku sangat berterima kasih padanya karena ia sudah memberi tahu tentang pencurian yang terjadi di event ku. "Dion Sailendra, panggil saja Dion." Ucapku sambil tersenyum karena sedari awal pertemuan ia selalu memanggilku dengan sebutan
Read more
Sisi Lain Tuan Arogan
Di tempat yang lain, singgasana kebesaran sang tuan Arogan sedang diliputi suasana yang tegang. Itu semua karena ulah anak buah yang diperintahkan tak mendapat kabar baik untuk sang tuannya. "Sudah kubilang. Aku hanya ingin kabar baik! Bukan sekedar basa basi kalian!" Suara barithon yang menggelegar membuat bawahannya menelan jakun dalam-dalam karena ketakutan. "Mencari satu wanita biasa saja kalian tidak bisa diandalkan. Dengarkan aku! Mulai hari ini kalian semua aku pecat." Intonasi suara Bagaskara melunak namun mampu membuat yang mendengarnya mati kutu, apalagi 5 bawahan yang berada tepat dihadapannya sudah dipecat saat itu juga. "Silahkan tinggalkan ruangan ini." Perintah Bagaskara.Mereka hanya menurut dengan langsung keluar dari ruangan CEO diliputi rasa kecewa karena harus di phk akibat tidak bisa mencari wanita yang diinginkan sang boss. "Rafa?" Panggil Bagaskara kepada asistennya. "Iya tuan?" Jujur saat ini Rafa takut bahwa ia juga akan dipecat karena tak mampu me
Read more
Rencana
Setelah beberapa hari belakang Elena hidup dengan damai di kediaman megah sang kekasih yang tak lain karena memang mereka saling mencintai. Namun Elena merasa kecewa dengan sikap Steffan yang tak membolehkan nya membalaskan dendam kepada calon mantan suami. Elena tersadar dari lamunannya ketika Steffan menyusul ke meja makan untuk sarapan pagi sebelum pergi kekantor. "hai sayang, pagi-pagi udah ngelamun aja. kenapa? semalam kurang?" ucap Steffan menggoda kekasihnya. Elena merasa beruntung karena memiliki kekasih seperti Steffan yang sangat perhatian padanya walaupun hal sekecil apapun. Steffan mampu mengembalikan moodnya yang sedang kacau. "aku ngelamun itu juga karena nungguin tuan raja lagi mandi lamaaaaaaaa banget soalnya, emang ngapain sih didalam sana betah banget kayaknya." Elena balas menggoda Steffan dengan mengerucutkan bibirnya. "anything about that, i Miss you so much beib." Ucap Steffan dengan mata yang berbinar menatap manik mata sang kekasih. "me too, makas
Read more
Rencana & Kecemasan
Kenangan buruk tentang penyebab kandasnya pernikahan dengan papa Bagaskara , terus terbayang didalam pikiran wanita paruh baya yang masih menampakkan kecantikannya itu. ia terkejut bukan main mendengar kabar bahwa pernikahan anaknya juga karena disebabkan oleh seorang jal*ng. "apa rencana kamu?" tanya Viona datar dengan tatapan kosong lurus kedepan. Elena tersenyum ketika mendengar pertanyaan sang mertua, karena ia yakin bahwa Viona akan berpihak padanya. "gimana kita buat Bagaskara jatuh miskin sementara ma, kita buat dia seolah-olah udah nggak punya apapun. Biar perempuan itu pergi, aku yakin kalo dia itu nggak tulus sama Bagas." Ujar Elena dengan tersenyum smirk. "Baiklah, tapi Mama mau bertemu dengan Bagas dulu." Jawab Mama yang membuat Elena khawatir, karena ia takut kalau Bagaskara mengatakan yang sebenarnya. "apa mama harus menemuinya? nggk langsung ke rencana aja gitu?" tanya Elena memastikan agar ia merasa tenang. "Mama bisa atasi semuanya" ucap Viona. Tak
Read more
Awal Kehidupan Baru
Di pulau Dewata yang selalu menampakkan keindahannya dari segi apapun membuat kesan yang indah bagi Dewi saat pertama kali tiba. Ia harus segera mencari tempat tinggal karena ia telah memutuskan untuk menetap disini. Namun ia tak khawatir karena ia akan jadi bagian dari salah satu perusahaan property besar di pulau ini. ia pun sudah mengantongi nomor yang telah Dion berikan padanya. mereka pun sudah janjian untuk melihat tempat yang akan dijadikannya kediaman disini. Orang yang dimaksud Dion ternyata menunggu di bandara yang memudahkan Dewi, karena tentu ia belum hapal wilayah ini. "bener mbak Dewi." seorang lelaki yang ditaksir usianya dibawah Dewi. "iya itu saya, saya Dewi." Ia mengajak berkenalan dengan menjabat tangan. "eh iya saya Andre mbak." Jawab Andre dengan sopan tapi tidak membalas jabatan tangan Dewi, yang tentu saja membuat sang wanita ini heran. "Maaf ya mbak, saya diperintahkan kalo mbak nya ngajak salaman saya nggak boleh balas." Ucapnya sambil menunduk, dan yan
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status