Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten

Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten

By:  Ibu Rumah Tangga  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
24Chapters
1.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Nirmala Dewi, seorang wanita malam yang berusaha keluar dari dunia yang mencoreng nama baiknya di masyarakat untuk mendapat masa depan yang lebih cerah. Ia terpaksa terjun dalam dunia gelap karena harus membayar hutang almarhum orang tuanya. Tak disangka ia mampu keluar dari jeratan sang pemilik kesepakatan lewat seorang Bagaskara yang memberikan tawaran kepadanya. Tentu ia tak akan menolak saat mendapat tawaran sebesar 1 milyar Rupiah. “Aku menerima tawaran anda tuan.” Jawab Dewi dengan tegas saat menerima ajakan Bagaskara untuk menemani malamnya. Ikuti kisah Sang Dewi yuk, biar tau kelanjutan perjalanan nya bersama CEO seperti apa. Ini novel pertama aku jadi aku buka kritik saran dari kalian 💕 Semoga suka 😘

View More
Dewi Malam Sang Penyelamat CEO Impoten Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
24 Chapters
Alasan Memasuki Dunia Malam
Nirmala Dewi, selaras dengan namanya yang indah ia juga mempunyai tubuh seperti seorang Dewi yang digambarkan dalam potret yunani kuno. Kontur wajah yang tegas, hidung mancung, mata indah, bulu mata nan lentik, kulit putih bersih, juga tubuh semampai yang sangat proposional walaupun kelebihan pada bagian dada dan bokong. Memiliki paras sempurna itu tentu membuat siapapun yang memandang akan terpikat oleh kecantikan Dewi. Namun tidak dengan mereka yang mengetahui pekerjaannya, mereka akan menatap dengan tatapan mengejek dan hina. “Tuh lihat ada yg lewat, hati-hati nanti suami kamu diambil juga sama dia.”Sarkas bu yuli, komentar tetangganya ketika melihat Dewi keluar dari kontrakannya. “Coba saja kalau suami saya ketahuan sama itu orang, bakal saya habisin mereka berdua.”Jawab tetangga lain yang tak kalah pedas mulutnya. “Siapa juga yang mau sama suami mereka, nggak ada duitnya juga.” Batin Dewi. Dewi sudah biasa mendengar gunjingan yang ditujukan untuk dirinya, seolah tak mendeng
Read more
Awal Pertemuan
Tak berselang lama pun akhirnya mereka sampai dan Dewi langsung memasuki klub untuk menunggu laki-laki yang akan datang padanya. “Dewi! cepat kamu ikut saya.” Teriakan mami mengagetkan Dewi yang baru saja ingin duduk. Tak menunggu jawaban dari Dewi, tangan nya langsung ditarik dan mereka berjalan dengan cepat menuju salah satu room karaoke seolah tak mengiraukan suasana di sekeliling mereka yang sedang ramai para pengunjung yang menikmati dentuman musik yang keras. Mami langsung masuk menarik Dewi kedalam ruangan dan Dewi dapat melihat ada seorang laki-laki tampan blasteran yang sedang duduk seperti menahan kesal. Kemeja yang dipakainya seolah membentu tubuh kekarnya, rambut klimis, komtur wajahnya yang tegas, alis yang menyatu tebal, bermata elang, hidung mancung, dan mempunyai jambang tipis yang semakin membuatnya seperti pria maskulin. “Maaf tuan malam ini pengunjung ramai jadi wanita disini sedang sibuk semuanya.” Tutur mami seperti sedikit ketakutan.
Read more
Sikap Arogan Bagaskara Yang Menjengkelkan
Seolah tak sabaran ingin cepat tiba ditempat yang akan dituju, Bagaskara mengendarai mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi karena ia sangat bersemangat untuk menuntaskan gejolak yang telah lama hilang. “Ya Allah lindungilah hamba-Mu ini, nih orang udah kayak mau nganter nyawa. Batin Dewi ketakutan karena ia tidak pernah berkendara secepat ini. “Lagi dalam keadaan begini aja cuma ingat tuhan, sangat tidak pantas.” Batin dewi lagi yang merasa sedih karena sadar diri bahwa dirinya itu siapa, tapi apa boleh buat karena semua ini sudah takdirnya. Tak berselang lama mereka pun tiba, Bagaskara langsung keluar dan membukakan pintu untuk Dewi. Tak disangka Dewi langsung dibopong olehnya yang tentu saja membuat Dewi malu. “Tuan aku mohon turunkan disini saja.” Dewi memohon sambil menggerakkan tubuhnya untuk berontak namun tenaga yang dimilikinya tak sebanding dengan kekuatan Bagaskara. “Jika kamu tidak bisa diam maka saya akan membuangmu kejalanan sekarang.” Jawab Bagaskara sambil meneka
Read more
Tak Sabar Ingin Bebas
Sudah lama Dewi tak merasakan berada di tempat mewah seperti ini, seperti saat terakhir ia berada dirumah orang tuanya. Dewi merasa sedih ketika mengingat bagaimana kehidupannya dahulu sebelum semuanya terjadi sekarang. Namun Ia bertekad akan keluar dari dunia malam dan segera melunasi hutang-hutang dari hasil menyerahkan dirinya dalam pelukan Bagaskara. “Aku nggak mungkin terus-menerus seperti ini, tapi tidak akan lama lagi aku akan bebas dari genggaman Mami.” Dewi bermonolog sambil menatap dirinya dari pantulan cermin besar yang menggambarkan betapa sempurna dirinya. Tak menunggu lama ia segera membersihkan tubuhnya, karena jika terlalu lama di dalam kamar mandi ia tau Bagaskara akan kembali tersulut amarah. Setelah selesai Dewi mengenakan bathrobe karena ia tidak membawa baju ganti. “Ternyata masih sibuk sama pekerjaanya.” Batin Dewi saat keluar kamar mandi melihat Bagaskara tetap pada posisi sebelumnya. “Ternyata pekerja keras juga dia, pantas saja bisa meraih kesuksesan. A
Read more
Berdamai di Malam yang Panjang
Ketika Dewi sedang asyik menyantap makanannya, Bagaskara ternyata telah selesai membersihkan diri dan langsung menghampiri Dewi yang berada di balkon. “Makan yang santai, jangan seperti orang yang tidak pernah makan seolah besok mati kelaparan!” Ujar Bagaskara “Astaga. Apakah tuan hobinya selalu mengagetkan orang?” Tanya Dewi yang sudah merasa jengkel karena Bagaskara yang selalu membuat dirinya terkejut. Namun ada yang membuat fokusnya teralihkan, yaitu otot kekar Bagaskara yang terpampang jelas ketika hanya menggunakan handuk sebatas pinggang. “Oh god, ini tidak bagus untuk kesehatan mataku.” Batin Dewi saat memandang roti sobek milik Bagaskara. “Kamu ini berani sekali rupanya membantah perkataan saya!” Pungkas Bagaskara “Ya tuhan aku lupa kalau sedang menghadapi singa yang siap mengaum kapan pun dia mau.” Batin Dewi yang menyesali perbuataanya yang memantik amarah Bagaskara. “Maafkan saya tuan.” Seraya Dewi sedikit membungkukkan badan. “Lupakan, saya anggap itu sebagai apre
Read more
Pergi?
Masih didalam dekapan yang hangat, Dewi terkejut saat mendengar penuturan Bagaskara. “Kamu harus tau alasan kenapa saya rela memberikan kamu uang dalam jumlah yang besar. Itu karena kamu adalah wanita yang mampu membuat gairah saya kembali seperti sebelum menikah.” Tutur Bagaskara “Anda sudah menikah tuan?” Tanya Dewi yang sedikit kecewa menerima kenyataan bahwa laki-laki sempurna dihadapannya itu telah menikah. “Iya aku sudah menikah.” Jawab Bagaskara. “Kamu datang seperti Dewi yang telah dikirimkan untuk saya.” Ucap Bagaskara tulus sambil menatap netra indah Dewi. “Tentu istri anda tidak mengetahui tentang ini bukan?” Tanya Dewi karena ia tidak ingin menjadi perusak rumah tangga orang lain. “Itu bukan urusanmu!” Pungkas Bagaskara “Astaga, mode dinginnya on lagi. Huh dasar tuan Arogan.” Batin Dewi “Kamu harus dihukum karena sudah berani banyak bertanya nona.” Seringai Bagaskara sambil menarik selimut yang menutupi tubuh mereka. D
Read more
Hilang?
Bagaskara menggeliat tat kala sinar mentari pargi yang membuatnya terbangun. Namun Bagaskara tak melihat sosok wanita yang sudah membuatnya tidur nyenuak semalam. Ia pun langsung mencari kebetadaan Dewi kedalam toilet. “Kosong.” Ucap Bagaskara “Dewiiiiiii, Dewiiiii! Kamu dimana!.” Suara Bgaskara menggelegar disetiap ruangan. Ia terus mencari ke seluruh room suite namun tidak mendapat sosok Dewi, tanpa perduli bahwa ia sedang tidak mengenakan apapun untuk menutupi tubuhnya. “Ada surat.” Ucap Bagaskara saat melihat ada kertas diatas nakas disamping ranjang. “Arrrrrrggggghhh, berani sekali dia pergi dariku tanpa pamit. Malah ninggalin sirat seperti ini.“ Bagaskara frustasi bercampur kesal saat merasa dirinya ditinggal oleh Dewi. Ia pun langsung mencari ponselnya dan menghubungi asisten nya. “Rafa! Sekarang juga kamu cari perempuan yang bernama Nirmala Dewi. Kamu bisa dapat informasi dari pemilik klub A.” Perintah Bagaskara “Dia harus ketemu secepatnya!!!!.” Bagaskara menggeretak
Read more
Frustasi Ditinggal Pergi
Bagaskara mencari keberadaan wanitanya dimulai dari klub untuk menemui Mami, siapa tau ia akan mendapat jejak setelah bertemu dengan Mami. “Mam, ada yang ingin saya tanya.” Ucap Bagaskara to the point pada Mami sesaat setelah memasuki ruangan wanita pemilik Klub tersebut. “Selamat pagi tuan Bagaskara, apa ada yang bisa saya bantu?” Tutur Mami sambil berdiri sedikit membungkukkan badan tanda menghormati tuan kebesarannya datang. “Saya kesini mau menanyakan perihal Dewi? Apakah semalam Dewi kembali lagi kesini?” Tanya Bagaskara setelah menduduki kursi yang berhadapan dengan meja Mami. “Oh ternyata perihal itu, memang Dewi kalau tidak salah saat menjelang subuh mendatangi saya tuan. Bahkan dia sudah melunasi semua hutangnya semalam, tapi saya tidak tau lagi setelah itu tentangnya karena kesepakatan kami sudah usai.” Jelas Mami dengan singkat padat dan jelas. “Ternyata kamu hanya menginginkan uang saya, itu artinya hanya saya saja yang terlalu
Read more
Murka
Setelah berperang dengan diri sendiri karena merasa kecolongan hingga sang Dewi nya hilang tak tau dimana. Sang tuan Arogan yang mampu menundukkan lawan hanya dengan menatap lawannya saja sudah mendapatkan kemenangan, kini harus merasakan patah hati seperti anak SMA yang kasmaran. “Arrrrrrggggghhhhhhhhh, Dewiii bisakah kau mendengarku? Bisakah kau kembali!.” Pekik Bagaskara frustasi. Ternyata ada yang mengetuk kaca mobilnya dan segera ia turunkan. “Om mau beli air mineral nya?.” Ucap sang anak jalanan yang sepertinya memang berjualan disekitar jalanan. “Boleh, saya beli semua dagangan kamu!” Dengan suara barithon nya Bagaskara seperti memberi perintah yang menakutkan. Namun dengan senang hati Si Anak kecil mendengar pernyataan Sang tuan Arogan. “Taruh saja semuanya di belakang kemudi.” Perintah bagaskara yang langsung turun dan membuka pintu mobil, dengan diikuti oleh sang anak yang melakukan perintah nya. “Ini untuk kamu.” Bagaskara menyodorkan uang pecahan 100 ribu sebanyak
Read more
Tanpa Titik Terang
POV Bagaskara Pulang kerumah bukannya langsung istirahat tapi ditambah lagi masalah dengan Elena makin buat kepalaku sakit. Belum lagi tentang Dewi yang belum ada kabarnya benar-benar buat frustasi. "Aaaarrrrrrghhhhhhhh, shit!" Aku kesal saat mengingat kejadian barusan. Dengan pikiran yang sangat kacau aku memutuskan segera menyegarkan tubuh dengan berendam air hangat, berharap agar situasi berubah menjadi lebih baik dalam sekejap. Memejamkan mata sambil menetralkan perasaan memang pilihan yang tepat untuk saat ini. Tak terasa pun aku tertidur selama setengah jam, "Oh God, capeknya sampe ketiduran dalam air." Aku yang terbangun karena bunyi dering telepon. "Apa kamu sudah mendapat kabar baik?" Tanyaki saat mengangkat telepon dari asisten. "Kamu dibayar mahal Rafa! Aku mengharapkan kabar baik, bukan hanya harapan!!!! Kamu cari sampai dapat atau kamu saya pecat. Kerahkan seluruh anggota untuk mencari satu wanita. Jika tidak mendapatkan hasil juga, kalian saya pecat!!!"
Read more
DMCA.com Protection Status