Semua Bab Pria Yang Dijodohkan Denganku Adalah Pacarku: Bab 51 - Bab 60
131 Bab
Bab. 52
"Silahkan duduk," balas rektor sembari menyandarkan punggungnya di kursi, "Ini soal data dirimu yang aku buat dalam dokumen permohonan waktu kau melamar di sini."Alis Soraya berkerut. "Kenapa dengan data itu, bukankah semuanya sudah aman?""Iya, tapi masalahnya aku hampir ketahuan.""Ketahuan?" Soraya terkejut, "Ketahuan bagaimana maksudmu?"John tampak gelisah. "Pelankan suaramu, aku tidak ingin pembicaraan kita didengar orang lain."Soraya ikut gelisah. "Kalau begitu cepat katakan, apa maksudmu hampir ketahuan dan siapa orang yang hampir mengetahuinya?"John menatap mejanya dengan mata bergerak sana-sini. "Kemarin pemilik universitas meminta semua data staf di sini. Karena namamu yang ada dalam pikiranku, aku menaruh namamu di urutan paling atas. Seandainya namamu paling bawah mungkin beliau tidak akan bertanya, tapi karena namamu berada di urutan paling atas beliau meminta semua datamu padaku untuk diperiksa.""Lalu masalahnya apa? Yang penting kau menuliskan dataku sesuai kualifi
Baca selengkapnya
Bab. 53
Sambil menikmati makan malam bersama Rebecca Soraya menceritakan apa yang sedang dialaminya kepada ibunya. "Kemungkinan aku akan keluar dari kampus itu, Mama."Rebecca yang hendak menyuapi dirinya sendiri langsung terkejut. "Keluar, kenapa?""Ini semua karena si tua itu," balas Soraya lalu menatap Rebecca, "Si pemilik kampus meminta padanya daftar nama para staf kampus serta jangka waktu mereka menjabat. Karena kelalaiannya dia tidak sadar menaruh namaku di daftar paling atas. Si pemilik kampus marah karena namaku menjadi prioritas, sementara masa jabatanku belum sebulan di kampus itu. Jadi besar kemungkinan beliau mencurigainya dan akan mewawancaraiku secara langsung."Alis Rebecca berkerut. "Apa masalahnya? Harusnya bagus, kan? Itu berarti kau bisa mengenal pemilik kampus itu secara langsung."Mata Soraya terbelalak. "Bagus bagaimana, Mama? Aku tidak mengerti soal tes-tes yang nanti akan beliau berikan kepadaku. Kalau misalnya aku tidak bisa menjawabnya, bagaimana? Data diriku terca
Baca selengkapnya
Bab. 54
Kensky hanya diam sambil menikmati sarapan. Sebagai orang yang pernah mengalami masa lalu buruk bersama Soraya, ia dan Dean sudah sepekat untuk merahasiakan semua itu dari Clare."Iya, Pi. Beliau adalah dosen pembimbing di kampus kita. Tapi selama ini aku hanya sekali saja bertemu dengannya. Selebih itu aku tidak pernah melihatnya lagi."Dean menelan sisa makanannya sambil melirik Kensky yang juga sedang mengunyah."Bagaimana menurutmu tentang karakternya? Rencana papi akan ke kampus untuk menemuinya. Tapi jika penilaian kamu dan rektor sesuai dengan apa yang papi harapkan, papi tidak perlu lagi ke sana untuk memberikannya tes."Clare menghabiskan susunya. Setelah membersihkan mulut dengan serbet berbahan licin ia menceritakan kepada Dean saat dirinya bertemu Soraya. "Dia tidak suka aku memanggilnya dengan sebutan ibu. Katanya dia belum menikah, jadi seharusnya aku memanggil dia nyonya."Kensky menahan tawa, sedangkan Dean terus melontarkan pertanyaan yang wajar agar Clare tidak curig
Baca selengkapnya
Bab. 55
Begitu mata kuliah pertama selesai Clare segera mencari Ansley. Tak mau menghubungi karena tahu wanita itu pasti sedang bersama kedua sahabatnya membuat Clare ingin segera menemuinya.Sebenarnya tidak ada kepentingan bagi Clare untuk menemui Ansley, tapi ia ingin mencari wanita itu hanya alasan agar bisa melihat Reagan. Kebersamaan mereka berempat setiap hari membuat Clare merasa nyaman.Entah kenapa sekarang ia lebih senang jika melihat Reagan dan itu akan ia lakukan setiap hari agar hatinya selalu bahagia. Baginya ini adalah kesempatan untuk menikmati kebebasan sebelum ia akan terikat pernikahan dengan laki-laki yang tidak dikenalinya.Ekspresi bahagia di wajah Clare kian merona begitu melihat ketiga temannya sedang duduk di pojok kantin. Ansley duduk sendirian di bangku panjang, sedangkan Luke duduk bersama Reagan sambil berhadapan dengan Ansley. Ia pun segera mendekat dan menyapa mereka semua."Halo, maaf mengganggu kalian."Tiga pasang mata terkejut menatapnya. Ansley menepuk bag
Baca selengkapnya
Bab. 56
"Nyonya Soraya dan rektor berciuman?" Tak ingin mereka mengetahui keberadaannya Reagan segera berpaling dan menjauhi ruangan itu.Di saat bersamaan Soraya keluar dan melihat Reagan yang sedang berdiri tak jauh dari posisinya. "Gawat, apa tadi dia melihat kami?" Dengan langkah cepat ia mendekati Reagan, "Hei, sejak kapan kau di situ, Nak?"Reagan menoleh. "Baru saja, Nyonya. Hanya saja tadi waktu ingin masuk ponselku tiba-tiba berbunyi. Jadi, aku menjauh sedikit untuk menerima panggilan.""Syukurlah," kata Soraya dalam hati, "Berarti dia tidak melihat aku dan rektor.""Oh, iya, apa benar Anda memanggilku?"Soraya menatapnya. "Iya, tapi sepertinya tidak jadi. Maaf sudah menyita waktumu, tiba-tiba ada urusan mendadak yang membuatku harus segera pergi.""Oh, tidak apa-apa.""Lain waktu kita akan bicara lagi, oke?""Iya, Nyonya."Dengan langkah cepat Soraya pun akhirnya meninggalkan Reagan sendirian. Sementara pria itu dengan rasa penasaran tinggi, terus menatap Soraya yang kini menghilang
Baca selengkapnya
Bab. 57
Makanan yang dipesan oleh mereka akhirnya datang. Luke sangat bersemangat karena sejak tadi dirinya sudah lapar.Ansley menatap Clare yang tampak gelisah. "Ada apa? Kau mengkhawatirkan Reagan, ya?"Clare melirik ke arah menu pesanan Reagan. "Makanannya akan dingin. Sebaiknya kita suruh pelayan saja memberikan makanan ini kepada orang lain biar nanti pas dia datang baru kita suruh mereka untuk membuatnya lagi."Ansley tersenyum lebar. "Kau terlihat sangat perhatian kepadanya sekarang. Tapi aku senang dengan hal itu, Clare."Luke ikut berkomentar. "Iya, kalian memang pasangan yang serasi."Wajah Clare merah merona. Namun jika biasanya ia sedikit tertutup kepada mereka soal Reagan, kali ini ia sudah berani untuk mengungkapkan perasaannya."Bukan begitu, tapi kan kasihan dia harus makan makanan yang sudah dingin. Lagi pula punyaku juga kan belum selesai. Jadi aku akan menunggu dan makan bersamanya.""Kalau begitu kau makan saja punya Reagan, kan menu kalian sama. Siapa tahu pas dia kembal
Baca selengkapnya
Bab. 58
Clare tersenyum. "Tidak apa-apa, aku hanya kaget saja mendengar perkataanmu tadi."Reagan mengambil kembali botol mineral itu dan meletakkan di sampingnya. Setelah memberikan sapu tangannya kepada Clare untuk membersihkan mulut, ia menatap Luke dan Ansley secara bergantian."Aku berkata benar. Sebelum nyonya Soraya keluar dari ruangan itu aku melihat mereka berpelukan lalu berciuman.""Tidak salah lagi, berarti ada apa-apanya di antara mereka," kata Luke.Alis Ansley berkerut. "Tapi rektor kan sudah tua. Kenapa nyonya Soraya masih tertarik kepadanya, ya?""Meskipun sudah tua pasti ada yang menarik darinya, Ans," jawab Luke, "Apalagi rektor juga sendirian. Mereka sama-sama lajang."Reagan tertawa mendengar penilaian kedua temannya. "Tapi aku sedikit ragu dengan sikap mereka.""Ragu kenapa?" tanya Ansley."Waktu nyonya Soraya keluar dari ruangan beliau bilang padaku kalau dirinya ada urusan mendadak yang harus diselesaikan. Sementara kata rektor beliau pulang karena ibunya sedang sakit.
Baca selengkapnya
Bab. 59
John melepaskan pelukannya. Ia menatap Soraya yang juga sedang menatapnya. "Aku tidak akan mengijinkanmu bekerja, Sayang. Kau di rumah saja bersama ibumu."Soraya mengusapkan telapak tangannya ke dada John. Jemarinya yang lentik dengan cat kuku berwarna merah gelap mulai bergerak untuk membuka kancing kemejanya. "Tapi aku boleh jalan-jalan, kan? Sebab kalau berada di rumah terus setiap saat aku pasti akan bosan."Ekspresi di wajah John tampak datar. "Kau bisa menungguku pulang kampus, begitu jam kerjaku selesai aku akan menemanimu jalan-jalan. Kau bisa membeli apa saja yang kau inginkan."Soraya selesai membuka semua kancing kemeja John. Dalam hati ia kesal karena tidak pernah diberikan kebebasan oleh lelaki yang bernama lengkap John Smith itu semenjak mereka menjalin hubungan.Flash back:Begitu tahu Rebecca berada di dalam penjara akibat perbuatannya yang telah mencoba membunuh Eduardus Soraya nyaris bunuh diri akibat apa yang menimpanya saat ini. Ia sendiri dan tidak tahu lagi haru
Baca selengkapnya
Bab. 60
"Tentu saja. Tapi Anda sama sekali belum menyebutkan namamu, Tuan yang baik hati."Lelaki itu terkekeh dan duduk di samping Soraya. Bukannya membalas perkataan Soraya, ia malah mengisi gelas kristal yang kosong dengan minuman berwarna bening lalu memberikannya kepada Soraya."Namaku John. Senang bertemu denganmu, Soraya. Kau sangat cantik."Posisi mereka sangat dekat dan musik yang mengalun keras membuat mereka harus saling berbisik di telinga.Soraya yang yakin lelaki itu menyukainya pun segera memanfaatkan kesempatan. Tangannya perlahan terulur kemudian mengelus paha John membuat lelaki itu terkejut dan terus menatapnya.Saat ini Soraya hanya hidup sendiri dan tak tahu lagi harus tinggal di mana. Beberapa hari lagi jangka waktu sewa hotel akan segera berakhir. Ia tidak punya uang untuk memperpanjang waktunya, dan sekarang mungkin hanya lelaki itulah yang bisa menolongnya memperpanjang biaya sewa hotel untuk beberapa hari ke depan.John merasa senang karena apa yang ia inginkan akhir
Baca selengkapnya
Bab. 61
John mengusap pipi Soraya. Dengan berbisik ia berkata, "Kau ingin bukti apa, hah? Aku pasti akan membuktikannya." Soraya percaya kalau lelaki itu berkata serius. Ekspresi dan tatapan mata John sangat meyakinkan tapi ia tidak mau terikat dengan lelaki yang sama sekali belum dikenalinya. "Lupakan saja, aku hanya bercanda. Ayo, sebaiknya kita minum saja. Aku ingin mabuk malam ini, John. Aku ingin melupakan masalah yang kuhadapi saat ini. Itulah sebabnya aku ke sini, minum sampai mabuk hingga tak sadarkan diri. Kalau bisa aku meninggal karena minuman-minuman ini." Lelaki itu terkekeh. Ia meraih botol minuman yang tadi dan mengisi gelas Soraya. "Memangnya ada asalah apa? Pasti karena pria sampai kau ingin mati saja. Iya, kan?" Soraya tertawa. Setelah tawanya hilang ia segera menelan semua isi gelasnya lalu meletakkan benda itu ke atas meja. "Ya, pria yang telah membuat hidupku seperti ini. Dia juga yang membuat ibuku masuk penjara." John hanya diam. Bukannya menjawab perkataan Soraya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status