Все главы Ketika Istriku Mulai Membangkang: Глава 71 - Глава 80
153
Bab 71
"Riana, hari ini Mas gajian, Sayang. Kamu mau dibeliin apa?" Yoga merangkul pundak Riana."Eh, beneran hari ini Mas gajian? Auto punya duit banyak nih kayaknya." senyum Riana."Iya tentu, Sayang. Makanya aku tawarin calon istriku ini mau minta dibeliin apa?" Yoga tersenyum lebar."Serius mau traktir aku, Mas?""Ya iya dong, Sayang. Masa Mas bohongin kamu." Yoga mencubit gemas pipi mulus milik Riana. Hingga membuat muka mulus itu bersemu merah manja."Hmm... Mas marah nggak kalau seandainya aku minta dibeliin sesuatu dan agak mahalan dikit gitu?" sebuah tanya yang terlontar dengan rada manja meluncur dari bibir merona Riana."Tentu saja boleh, Sayang. Kan mas sendiri tadi yang minta kamu nyebutin mau dibeliin apa." jawab Yoga bersahaja."Hmm... Gini, Mas. Kemarin kan aku jalan sama teman. Nah aku nemenin dia ke sebuah toko tas yang baru saja merilis barang baru. Mas tau nggak, keren-keren banget tuh tas keluaran terbarunya. Semua barang-barang yang mereka jual juga original, asli, buka
Читайте больше
Bab 72
Yoga tidak sadar jikalau sambungan panggilan dari ponselnya sudah terputus."Lia ingin menceraikan aku? Dia yang ingin mengurus perceraian? Apa mungkin wanita kampungan itu punya uang cukup?" Yoga berusaha menemukan jawaban.Cukup lama pria itu berpikir dan memperkirakan dari mana kira-kira Lia mendapatkan uang.Tiba-tiba laki-laki itu menepuk jidatnya."Atau, atau apa mungkin Lia udah berubah haluan profesi sekarang? Jangan-jangan dia udah berprofesi menjadi wanita pemuas nafsu b*rahi laki-laki hidung belang? Oh ya Tuhan..! Mengapa aku tidak berpikir sebelumnya? B*dohnya aku. Kalau bukan dari pekerjaan seperti itu, dari mana Lia bisa mendapatkan uang? Penghasilannya juga yang hanya bekerja di toko pastilah tidak seberapa. Belum lagi dia harus memikirkan biaya sekolah Chika. Aduh bener-bener deh, pasti itu pekerjaannya sekarang." Yoga akhirnya menemukan sebuah jawaban yang dianggap nya benar-benar masuk akal dan bisa dipercaya."Hanya itu jalan satu-satunya bagi wanita itu buat bisa
Читайте больше
Bab 73
Maaf, pembacaku tersayang, koinnya agak mahal karena babnya panjang ya, hehee"Bu minta tolong cuciin baju aku dong. Aku nggak sempet lagi cuciin tuh baju. Soalnyo hari ini kuliah saya masuk pagi." ucap Melisa sambil memoleskan make up pada wajahnya.Bu Lasmi yang mendengar perintah putri bungsunya terlihat melengos."Masa ibu semua yang cuciin baju kalian. Ini baju Riana udah numpuk juga harus ibu cuciin. Kalo ini Ibu maklum sih karena Riana emang harus masuk pagi hari ini. Sedangkan kamu kan boleh agak siangan dikit kuliahnya. Kenapa kamu nggak cuci ajah dulu baju kamu, Mel.""Ibu nggak keberatan sih, tapi masa iya semua baju kalian ibu yang cuci? Mana semuanya harus cuci manual pakai tangan." Bu Lasmi mengeluh.Ya memang sejak beberapa hari yang lalu, keluarga itu terpaksa mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga secara manual. Sebab semua barang-barang elektronik yang ada di rumah tersebut sudah dibawa oleh Lia. Yang pasti kerepotan sebdiri adalah Bu Lasmi."Ibu kok tega bilang gi
Читайте больше
Bab 74
Matahari sudah mulai condong ke barat. Melisa dan Bu Lasmi sudah menunggu kedatangan Yoga."Kenapa Yoga malah lambat banget pulangnya ya, Bu? Kan hari ini duitnya udah cair." Melisa protes dengan mukanya yang cemberut."Iya, kalo begini caranya gagal deh hari ini kita mau belanja." Bu Lasmi tak kalah protes dengan keterlambatan Yoga."Bentar Bu, biar kucoba buat telepon kak Yoga dulu."Melisa lalu sibuk menscroll layar gadgetnya."Halo, Kak, ini udah sore kok belum juga pulang? Padahal aku sama ibu udah berencana pengen mulai beli-beli perabotan hari ini."Melisa langsung berkoar-koar menunjukkan protes."Iya, iya sabar, Mel. Ini Kakak sedang nganterin Riana ke butik buat beli pakaian baru." dengan santainya Yoga menjawab dari seberang sana."Oalah kalian udah ke butik toh?" suara Bu Lasmi seraya merebut ponsel dari tangan Melisa."Iya, Bu. Ini calon menantu Ibu pengen minta dibeliin pakaian baru. Ya udah aku ajakin aja dia ke butik. Oh ya, Sebenarnya aku udah pulang dari tadi, Bu.
Читайте больше
Bab 75
"Dari mana Lia bisa tahu kalau kita meminjam uang?" Bu Lasmi bergumam Lirih."Aku juga nggak tahu dari mana, Bu! Ah nggak usah terlalu dipikirinlah, Bu. Mungkin dia cuma main menebak-nebak aja." Melisa mencoba untuk ngeles.Memang ada secuil rasa janggal di benak Melisa. tapi mengingat keadaan Lia yang menurutnya kampungan dan tidak tahu apa-apa, membuat Melisa segera membuang jauh-jauh rasa janggal itu."Oh iya ya, mungkin aja dia cuma menebak-nebak doang. Pokoknya jangan sampai deh dia tahu kalau kita neli apa-apa dari hasil dari pinjem ke bank." tutur Bu Lasmi. Ruang keluarga yang mereka tempati seakan menjadi saksi bisu atas obrolan-obrolan konyol mereka tentang Lia.Sedang tengah sibuk membicarakan kejelekan dan keburukan Lia, mobil yang mereja tunggu-tunggu ternyata sudah terlihat memasuki halaman.Melisa melirik jam. sudah sore rupanya."Nah itu dia, kak Yoga sama Mbak Riana udah pulang, Bu." dengan semangat empat lima Melissa menunjuk ke arah luar.terlihatlah di luar sana Ri
Читайте больше
Bab 76
"Bu," Riana menghampiri Bu Lasmi dengan raut muka sendu."Ya, Nak." sahut Bu Lasmi."Apa Mas Yoga beneran ke luar kota, Bu?" tanya Riana kemudian."Iya benar, Nak. Yoga udah berangkat pagi tadi. Hmm... apa dia nggak bilang sama kamu sebelum dia pergi?" Bu Lasmi menyipitkan mata."Tadi malam dia telepon aku dan bilang kalau hari ini ini dia akan berangkat ke luar kota. Kukira dia bohong." jawab Riana."Nggak, dia nggak bohong, kok. Baguslah kalau dia bilang sama kamu. Ibu pikir tadi dia gak pamit. Bisa kena marah dia sama ibu kalo sampe nggak amit dulu sana kamu." Riana diam. Matanya menatap kearah langit-langit, menerawang, seperti ada sesuatu yang tengah ia pikirkan.Bu Lasmi memperhatikan tingkah calon menantu tercintanya yang murung. Pemandangan itu lantas membuat Bu Lasmi merasa khawatir. Hatinya tergerak untuk bertanya."Ada apa, Nak Riana? kok nampak gak bersemangat?" Bu Lasmi bertanya.Riana sedikit terlihat gelisah. Bu Lasmi melihat seolah ada sesuatu yang ingin Riana yang sa
Читайте больше
Bab 77
"Yoga! Kamu sama Riana harus secepatnya segera menikah." ucap Bu Lasmi lewat via telepon."Lho, emangnya kenapa, Bu? kok kedenger buru-buru amat? ""Jamu tahu enggak, Ibu punya satu kabar yang sangat bagus buat kamu!" ucap Bu Lasmi begitu antusias."Kabar apa emangnya, Bu?" Yoga merasa penasaran. "Eh sebelumnya ibu tanya dulu, apa Riana udah cerita sesuatu sama kamu?""Enggak! Dia belum cerita apa-apa tuh sama aku.""Nah kalau begitu, Ibu punya surprise untuk kamu. Kejutan yang pasti bikin kamu kaget sekaligus seneng." Bu Lasmi berujar berapi-api."Aduh surprise apa ya kira-kira? cepet bilang sama aku dong, Bu! Aku jadi makin penasaran nih?""Hmmm... Yoga, kamu tahu enggak, kalau ternyata si Riana sekarang sedang hamil." nada suara Bu Lasmi begitu antusias."Apaaa? Hamil? Riana Hamil, Bu? Neneran?" terdengar suara Yoga tak kalah sumringahnya."Iya beneran Yoga, makanya Ibu bilang sama kamu, Kamu harus cepat-cepat nikah sama dia." "Ya Tuhaaan. Ini beber-bener anugerah buat aku. Kalo
Читайте больше
Bab 78
Terlihat Melisa sibuk sekali mengambil foto kakaknya, Yoga dan Riana yang tengah memakai kebaya putih nan anggun.Ya, hari ini adalah hari pernikahan antara Yoga dan Riana. Pernikahan tersebut tak terkesan mewah, sebab hanya dilaksanakan secara sirih. Dan keluarga Yoga berencana untuk meresmikan pernikahan tersebut ketika nanti perceraian antara Yoga dan Lia resmi terjadi. Dan Riana sendiri sangat tidak keberatan dengan keputusan tersebut."Kamu tidak usah khawatir, Sayang, nanti ketika perceraian Yoga dan Lia resmi, maka pernikahan kalian juga akan segera ibu resmikan. Ibu akan mengadakan pesta besar-besaran untukmu. Ibu janji deh, nggak bakal bohong." Bu Lasmi meyakinkan Riana. Bagaimanapun, Bu Lasmi tidak ingin membuat Riana kecewa.Riana sama sekali tak terlihat keberatan. Jauh di lubuk hatinya, Riana sesungguhnya merasa bersyukur, sebab pernikahan itu telah membuat janin yang ada di kandungannya busa mendapatkan sosok seseorang yang bisa ia panggil dengan sebutan "ayah"."Mbak R
Читайте больше
Bab 79
"Bu, Tolong ambilin Riana makan malam dan juga sekalian tolong bawain ke kamar ya, Bu! Habis Tadi kata Riana kakinya sakit, pegal, dan susah buat diajak jalan, Bu." Yoga berkata pada ibunya."Emang istrimu kenapa, Yoga? Ibu kok jadi khawatir ya sama dia. Baiklah, baiklah ibu akan bawain makan malam ke kamarnya. Atau lebih baik nanti kamu bawa ajah istri kamu ke ke dokter kandungan langsung. Ibu khawatir kalo cucu dan mantu tersayang ibu kenalan-napa." ujar Bu Lasmi."Aku udah nawarin sama dia, Bu. Tapi dianya nolak. Katanya ntar aja. Aku enggak bisa maksa dia, Bu. Habis kayaknya dia kecapean banget. kasihankan." ucap Yoga."Ya nggak apa-apa kalau begitu. Kalau dia nggak mau sekarang, ya besok aja nggak apa. Mungkin juga sih bisa jadi dia capek kalau harus diajak malam-malam kayak gini. Ya udah, pokoknya kamu perhatiin istrimu! kalo misalnya ada kenapa-napa cepet bilang sama ibu." Bu Lasmi mengingatkan."Sebentar Ibu ambilkan makan malam untuknya?."Bu Ladmi bergegas menuju ke belakang
Читайте больше
Bab 80
Riana beserta kedua orang tuanya keluar dari area gedung. Di di samping mereka berjalan secara beriringan Ricardo dam Pak Hamid. Pak Hamid adalah seseorang yang membeli rumahnya Lia.Sebagai ucapan terimakasih dan untuk mempererat tali silaturahmi, keluarga Lia mengajak Pak Hamid untuk mampir di sebuah restoran untuk menikmati makan siang bersama-sama.Pak Hamid tidak menolak tawaran tersebut.Sedangkan Pak Richardo sendiri tidak bisa untuk ikut menikmati makan siang bersama mereka, dikarenakan ada urusan tertentu yang membuatnya harus segera pulang."Aku sangat bersyukur bisa membeli rumah itu, Pak Edwin." Pak Hamid bertutur."Ya, kami juga berterima kasih sama Pak Hamid yang udah bersedia membeli rumah anak kami. Rencananya Lia akan segera pindah dari sana dan mencari tempat tinggal baru di Jakarta. Kurasa di Jakarta ini juga tidak akan kalah menarik untuk dijadikan tempat untuk berinvestasi. Bahkan lebih baik." ujar Pak Edwin."Oh gitu toh alasannya. Sebelumnya juga saya mikir ke
Читайте больше
Предыдущий
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status