All Chapters of Pembalasan Ibu Tiri: Chapter 61 - Chapter 70
91 Chapters
Berbaikan
"Kamu tahu kenapa bunda sangat sakit hati padamu?" tanyaku. setelah kami diam sesaat.Sherly menundukkan kepalanya, tubuhnya bergetar dan terdengar isakkan darinya. Rima makin merapatkan duduknya, lengannya merangkul pundak anak sambungnya yang berguncang."Yang paling membuat bunda sakit hati, saat kamu menjauh dari bunda, saat kami tidak mau memeluk bunda, saat ...," Belum selesai Rima bericara, Sherly menubruk tubuh ibu tiri yang selama ini dia benci.Rima membalas pelukan Sherly dengan erat, dan mencium pucuk kepalanya dengan lembut. Mengusap punggung yang kian terisak, mereka berdua menikmati kebersamaan yang pernah terhalang, karena pernikahan."Sekarang, kita tata hidup kita agar lebih baik, ya," pesan Rima dan diangguki oleh Sherly.Rima memiliki ide untuk mengirimkan Sherly ke luar negeri, agar lebih cepat penyembuhan mentalnya. Dia tahu, jika masyarakat kita terkadang abai dengan permasalahan ini. Mental korban, dianggap akan pulih seperti biasa. Belum lagi sindiran dan hina
Read more
Pindah
"Belum tidur, Sayang?" sapa James yang mendapati Rima sedang membaca, saat dia baru saja pulang kerja. "Iya, Mas. Tanggung, ni buku bagus-bagus semua," ujar Rima dengan santai, james melirik buku-buku yang dibaca oleh Rima dan semua itu adalah bacaan yang berat. James sempat khawatir dengan keadaan Rima yang sangat tenang, dia tidak melihat kesedihan atau rasa tidak nyaman setelah kepergian anak mereka yang belum terlahir di dunia. Juga menanggapi masalah Sherly, yang awalnya menggebu-gebu, kini diam membisu. "Bagaimana keadaan Sherly, hari ini?" tanya James, lelaki itu menarik kursi di samping Rima, kemudian duduk. "Alhamdulillah baik, Mas!" ucap Rima. James menelisik wajah Rima, dan menemukan matanya yang sedikit sembab. Belum sempat dia bertanya, Rima sudah mengalihkannya dengan menawarkannya segelas teh lemon hangat, dan dia hanya bisa mengangguk. "Mas, tabungan kamu masih banyak?" tanya Rima mendadak. James tahu, jika Rima bukanlah wanita matre seperti kebanyakan perempuan
Read more
Berangkat
Semua bersiap ke bandara, untuk mengantarkan Sherly dan dion. Pertentangan terjadi antara semua keluarga, tentang perpindahan anak-anak ke luar negeri yang mendadak. Akan tetapi, Rima seperti tidak punya hati memutuskan mereka untuk tetap tinggal jauh, tanpa bisa dibantah. Dion dan Sherly menerima keputusan itu dengan isakan. Kedua anak itu memeluk Rima sepanjang perjalan membuat James, heran. Sejak kapan anaknya Sherly, mau dekat dengan Rima."Kalian sudah berbaikan?" tanya James dan diacuhkan oleh ketiga orang yang asik berpelukkan.James menghela napas panjang, karena dicuekin oleh orang yang dia sayangi, tapi terbit senyum di wajahnya karena melihat anak-anaknya yang lengket pada Rima, meski harus berpisah."Sherly baca buku yang ada di tas kamu, saat kamu kesepian dan tulis keresahan kamu di sana, Bunda harap, kamu akan jauh lebih baik dari sekarang dan mampu meraih akademik yang bagus," pesan Rima pada Sherly, karena dirinya tidak bisa ikut. Paspor yang diurusnya belum jadi saat
Read more
Pemburuan pertama
Rima langsung pulang, dan melihat diarynya. Membaca ulang rencana yang dia susun di setiap malamnya, agar mendapakaan hasil yang memuaskan."Sekarang giliran kamu!" ujar Rima, saat memandang wajah-wajah anak yang seusia Sherly dalam bingkai poto yang tertempel rapih.Dito namanya, anak dari rekan bisnis James yang terkenal perfectsionis, dan akan menghancurkan lawannya, jika berani mengusik keluarga mereka. Keluarga yang memandang Rima sebagai sampah, karena dari kalaangan biasa saja. terlebih ada kasus Sherly. Tidak ada namanya perdamai dari mereka, mereka malah akan mengancam menuntut, jika keluarga James berani melaporkan kasus remeh 'menurut mereka' pada polisi."Bik, aku mau kekantor Mas James dulu, ya," Dengan yakin, Rima melangkah untuk tujuan balas dendam.Semua sudah dipersiapkan Rima dalam tas ranselnya, dia berniat menemui Grace. Wanita yang dulu dekat dengan James dan ingin sekali dirinya celaka, tapi semua sudah berlalu. Grace mendapatkan tambatan hati saat dirinya terluk
Read more
Bantuan Grace
Rima kembali melajukan kendaraannya, tidak ada yang tahu kendaraan yang dia gunakan saat ini. Dia membelinya dari seseorang yang dia kenal saat masih kuliah dulu, semua kendaraan yang dijualnya tidak akan terdeteksi, kecuali pembuatnya ditangkap."Hai, Rim," sapa Grace, ketika Rima memasuki lobi perusahaan James."Hai, Mbak Grace," timpal Rima dengan menyambut pelukan Grace.Orang yang memandang mereka, pasti saling berisik. Bagaimana tidak, masa lalu yang cukup menyita perhatian, kini berdamai seperti tidak terjadi masalah. itulah, salah satu hal yang disukai James pada Rima, tidak menyimpan sakit hatinya. Namun, James tidak mengetahui sisi iblis yang bangkit dari diri Rima."Mereka sudah berangkat?" tanya Grace, saat mereka berjalan menuju ruangan James."Sudah, Mbak. Saya sedang ...." Langkah Rima terhenti, kemudian memandang Grace dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.Grace dengan tidak sabar menarik Rima, ke ruangan James dan mengintograsi temannya itu. Rima menangis sepuasny
Read more
Bantuan Grace2
"Maksud kamu?" tanya Grace yang tidak mengerti jalan pikiran wanita yang ada di depannya."Dia lelaki yang sudah menikah, Mbak. Lelaki yang sudah menikah, pasti selalu ingin menyalurkan hasratnya, entah itu pada istrinya atau wanita panggilan, lebih parahnya pada gadis seperti Sherly. Jika dia tidak memiliki penis, bagaimana dia bisa memuaskan dirinya dan pasangannya, itu akan membuatnya stres dan lama-lama akan memilih mengakhiri hidupnya sendiri!" ujar Rima, membuat Grace merinding."Hebat kau, bisa berpikiran sejauh itu. Memang wajar, dia diperlakukan seperti itu. Agar tidak ada lagi Sherly-Sherly yang lainnya!" kesal Grace."Salah, Mbak. Sepertinya mereka sudah terbiasa melakukan itu, tadi sebelum sampai sini, aku bertemu ke empat baj*ngan itu sedang bersama seorang gadis yang seusia mereka juga. Aku tahu, gadis itu juga korban dari mereka, hanya gadis itu sepertinya selalu menuruti keinginan dari ke empat remaja brengsek itu dan memilih bungkam dari pada terancam. Aku ingin mende
Read more
Siapa?
Grace memegang pundak Rima dan memberi semangat pada sahabatnya itu, dia tahu ini berbahaya, tapi dia pun tidak bisa mencegah Rima untuk membalaskan dendam anak tirinya. Grace menatap miris wanita yang terlihat tegar di depannya, jika dia dulu bersikukuh menikah dengan James, mungkin dai tidak akan sanggup di posisi Rima saat ini. Maka dari itu, dia mendukung penuh Rima, sebagai ungkapan terima kasih juga, sebagai penghormatan untuk pengorbanan seorang ibu tiri yang sering di pandang sebelah mata oleh banyak orang."Ayo, aku antar," ajak Grace dan diangguki oleh Rima.Mereka berdua berjalan keluar dari ruangan James, bertepatan dengan asisten James yang ingin memberi laporan. "Baik, saya bawa dulu, ya, untuk mempelajari lebih lanjut dan meminta persetujuan Pak James," Sebenarnya, karena waktu Rima mendesak, maka dia mencoba mengulur waktu."Antar sampai sana saja!" tunjuk Rima pada mini market yang ada di ujung jalan, saat Grace melajukan kendaraanya dengan kecepatan tinggi.Grace me
Read more
Target tidak terduga
Sejak turun dari kendaraannya, Rima sudah menyiapkan ponsel rahasianya yang sudah diubah ke mode silent. Kemudian, mengaktifkan fitur vidio. Merekam aktivitas mereka secara diam-diam, lalu menjauh dari tempat yang jadikan markas oleh para penjahat kelam*n incaran Rima.Suara sirine mengganggu orang sekitar, sebagian berlarian, sebagian lagi tancap gas, kendaraan mereka. Sudah bisa dipastikan, jika lingkungan itu memang tempat maksiat. Jadi tidak membuat yang merasa terganggu dengan rengekan seseorang yang minta tolong."Cepat, kita pergi dari sini!" ujar salah satu dari baj*ngan yang diincar Rima."Itu palingan hanya mengincar bandar nark*ba saja, jadi kita bakalan aman. Sudah di sini saja!," celetuk suara yang dikenal oleh Rima, tapi dia belum berani memastikannya, karena belum melihat wajahnya."Terserah, dah. Gue dan yang lain cabut!" timpal yang lain.Beberapa saat hening, tidak ada suara lagi, tapi Rima tahu masih ada orang di ruangan itu. Dikarenakan gadis yang bersama mereka be
Read more
Penyiksaan
Lelaki yang tidak pernah disangka-sangka oleh Rima, kini meronta-rinta tidak jelas. Berusaha melepaskan ikatan dan sesuatu yang ada di mulutnya. Rima mengambil belati dan menempelkannya di leher lelaki yang ada di depannya, kemudian melepaskan kain yang menyumpalnya. Menyiram mata lelaki yang dikenalnya baik dan ramah, agar bisa melihat dan menghilangkan sisa cairan yang disemprotkannya. "Kenapa kamu melakukan ini?" tanya Rima dengan menekan belatinya lebih kuat pada leher lelaki yang memandangnya dengan samar. "Ka-karena kamu!" ucapnya terbata. "Maksudmu!" tanya Rima dengan emosi dan makin menekan belatinya. "Karena kamu menolakku, dan aku diajak oleh mereka yang menetahui penolakkan sadismu!" ujar Rahmadi lancang, Tangan Rima langsung mengepal dan melayang ke dada Rahmadi, sontak lelaki itu menunduk karena sakit dan belati yang dipegang Rima melukai leher Rahmadi secara tidak langsung. "Brengsek kamu!" maki RIma dan terus menekan belatinya membuat luka cukup dalam, hingga dar*
Read more
Penyiksaan2
Tina hanya bisa mematung melihat darah terus mengalir dari kem*luan Rahmadi, dan lelaki itu hanya bisa menggerakkan tubuhnya karena menahan rasa sakit yang luar biasa."Apa kamu ikut meruda paksa Sherly?" tanya rima dengan memainkan belati yang sudah dilumuri darah keperkasaan milik sepupunya.Rahmadi menjawab dengan menggelengkan kepalanya, dan kembali menggeliatkan tubuhnya. Rima menghembuskan napas berat dan menempelkan belati itu ke wajah Rahmadi, bertanya untuk kedua kalinya dan kali ini mendapat jawaban di luar dugaannya."Apa salah remaja-remaja ini?" tanya Rima dengan amarah memuncak. "Brengs*k kamu! Sedih rasanya ada darahku yang sama denganmu karena kita masih bersaudara!" keluh Rima kemudian.Rahmadi hanya menggelengkan kepalanya, karena dirinya tidak bisa menjawab apa yang ditanyakan oleh Rima. Tubuhnya kini lemas tidak bertenaga, luka yang sangat vital membuatnya banyak kehilangan darah."Aku sudah memanggil polisi, kamu tidak bisa menghindari mereka, tapi kamu juga tidak
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status