All Chapters of Demon Emperor: Chapter 11 - Chapter 20
125 Chapters
12 - Berdiskusi Dengan Tetua Desa (2)
"Tenangkan dulu dirimu... percuma saja kau bukan lawannya, kau hanya mengantarkan nyawamu dengan sia-sia, dan kematian anaknu juga akan sia-sia, orang yang mampu melawannya bukanlah orang biasa, tetapi orang yang meniliki kemampuan seni bela diri tinggi, contohnya Kaisar Pegunungan Yin Wu." Kata sang tetua lagi "Apakah tidak lebih baik, jika kita minta bantuan sama Kaisar Pegunungan Yin Wu, tapi bagaimana cara menghubunginya?" Kata He Bin Xiang merasa putus asa."Hm.... itu ide bagus, tapi apakah Sang Kaisar mau mendengarkan kita dan membantu kita." Kata seorang pria tetangga."Kalau kita belum mencobanya, kita tidak akan pernah tahu." Kata He Bin Xiang lagi."Tapi kita harus memsstikannya dulu, bahwa itu adalah Rongshu, baru minta bantusn kepada Sang Kaisar. Kalau ternyata itu hanya makhluk biasa dan kita masih mampu mengatasinya, kita tidak perlu merepotkan Sang Kaisar." Kata tetua desa."Kita harus memantau situasi secara diam-diam, seolah-olah tidak ada kejadian apa-apa, jangan s
Read more
11 - Berdiskusi Dengan Tetua Desa (1)
"Tetua... tetua...." Panggilan ketiga tetangga pria itu menyadarkannya."Eh... yah... ada apa?" Kata tetua desa sedikit linglung."Bagaimana pendapatmu, tetua." Tanya salah seorang dari ketiga orang pria tetangganya."Hm.... ini.... ini.... kekejaman yang luar biasa terlalu sulit untuk dijabarkan dengan kata-kata, aku belum pernah melihat kekejaman yang seperti ini sebelumnya, sampai aku tidak bisa berkata-kata." Kata tetua desa.Sang tetua desa diam dan berpikir sejenak "Menurut kalian, apakah hal seperti "memakan daging manusia", bisa dilakukan oleh manusia ?" Kata tetua desa lagi. Dia menekankan nada memakan daging manusianya."Justru itu yang ingin kami bahas di sini." Kata seorang pria tetangganya."Tapi hantu wanita itu mengatakan, bahwa yang menculik putraku adalah seorang Nenek." Kata He Bin Xiang."Apalagi seorang Nenek, apakah seorang Nenek memiliki gigi dan perut yang sekuat itu bisa memakan daging manusia sampai habis dan bersih, hanya tersisa tulang? Dan lagi apakah seo
Read more
13 - Ayah Ibu Aku Pulang
Tidak begitu lama kemudian, setelah selesai berbenah di dapur, Luo Mei Shanpun menyusul mssuk ke kamarnya untuk tidur. Dia melihat suaminya sudah tertidur duluan.Diapun lelah lahir dan batin, ditambah semalaman tidak tidur sama sekali, di bagian bawah matanya sudah hitam seperti panda. Dia naik ke ranjang sebelah bagian dalam, suaminya di sebelah bagian luar. Lalu menyelimuti suaminya dan dirinya senfiri.Jam 9 malam Luo Mei Shan terlelap.---Di luar halaman mulai berkabut.Jam 12 malam lonceng hijau tiba-tiba berbunyi, tapi He Bin Xiang dan Luo Mei Shan tidak mendengarnya, mereka terus terlelap karena kelelahan.Mereka berdua telah memasuki alam mimpi.Di dalam mimpi, mereka berdua melihat seorang anak kecil memasuki kamar mereka, anak kecil itu kira-kira berusia 4 - 5 tahun, wajahnya mirip He Ping Ping dalam versi yang lebih besar."Ayah..... ibu..... aku pulang....""Ayah..... Ibu..... ada sebuah pohon besar ingin memakanku, aku takut sekali.""Ayah..... ibu..... tidak usah mengk
Read more
14 - Kejadian Lagi (1)
He Bin Xiang mengangguk.Setelah selesai makan dan berkumur, He Bin Xiang bersiap-siap untuk berangkat ke rumah tetua desa."Aku pergi dulu yah." Kata He Bin Xiang melambai kepada istrinya.Istrinya membalas lambaiannya.‐--"Tok tok tok.""Tok tok tok."He Bin Xiang mengetuk pintu rumah tetua desa."Siapa?"Setelah beberapa saat istri sang tetua desa yang membukakan pinttu."Aku He Bin Xiang, tetua desa apakah sedang berada di rumah?" Kata He Bin Xiang.Istri tetua desa yang mengetahui peristiwa yang menimpa keluarga He Bin Xiang merasa turut pfihatin."Oh.... ada.... ada.... Mari silahkan masuk dan silahkan duduk, nanti aku panggilkan." Kata istri tetua desa."Sebelumnya aku turut prihatin atas peristiwa yang menimpa putramu, semoga pelakunya bisa segera tetangkap." Kata istri tetua desa "Terima kasih." Kata He Bin Xiang lagi Lalu istri tetua desa masuk ke dalam rumah dan memberitahu tetua desa, bahwa He Bin Xiang datang berkunjung, setelah itu dia pergi ke dapur untuk menyiapkan
Read more
15 - Kejadian Lagi (2)
Lonceng hijau terus berbunyi, tapi si Nenek di atas atap yang membuka genteng di atas kamar tidur melihat ada seorang bayi tidur di tengah ranjang di apit oleh kedua orang tuanya di sebelah kiri dan kanannya, kemudian si Nenek meniupkan mantra sirep ke dalam ruangan, semua orang tertidur lelap tanpa mendengar apapun.Si Nenek menjebol atap dan turun menculik sang bayi, si bayi di bawa kabur melalui tempat dia masuk.Si bayi diculik di hadapan orang tuanya sendiri, ha.... ha....Sebenarnya mereka para tetangga itu tinggal berjauhan, kalau ada satu rumah yang loncengnya berbunyi mereka tidak bisa mendengarnya, tapi itu sudah jam 12 di tengah malam, lingkungan desa sangat sepi, hanya terdengar suara jangkrik, kebetulan ada seorang kepala keluarga dari tetangga yang paling dekat rumahnya dengan keluarga yang memiliki bayi itu, belum bisa tidur, sayup-sayup dia mendengar suara lonceng berbunyi yang berasal dari keluarga yang memiliki bayi. Buru-buru dia bangun, sambil membawa kampak, menuj
Read more
16 - Santapan Malam
Lalu dia beralih ke lengan yang satunya lagi dan mulai menggerogotinya, sisa tulang berikut jari-jari yang masih utuh juga di taruhnya di lantai.Setelah memakan kedua lengan bayi itu, dia mencabut kepala bayi itu dari batang lehernya hingga putus, kemudian memakan kedua bola matanya, setelsh itu kepala bayi dengan rongga mata yang bolong di taruhnya di lantai, lalu dia beralih ke bagian badan bayi itu dan mulai menggerogotinya.Setelah memakan bagian badan bayi hampir habis, tiba-tiba dia tersentak, perasaannya mengatakan bahwa akan ada orang-orang yang akan mendatangi rumahnya atau mungkin akan terjadi sesuatu kepadanya.Nenek Lin segera meletakkan tulang rusuk yang dipegangnya di lantai, dia buru-buru bangkit berlari menuju ke atas, keluar dari gudang dan masuk ke dapur mencari kain atau baskom atau apa saja yang bisa dipergunakan untuk menaruh tubuh dan tulang bayi itu. Akhirnya dia menemukan kain taplak meja besar yang di sambarnya dari atas meja makan dan mengambil kain lap di d
Read more
17 - Pencarian (1)
"Tok ttok tok""Siapa." Kata Nenek Lin dari dalam rumah."Ini aku Tetua Desa" Kata Tetua Desa.Lalu Nenek Lin membuka pintu, dan berdiri di pintu, tidak mempersilahkan mereka masuk."Hm.... Ada apa?" Tanya Nenek Lin acuh tak acuh. Matanya melihat di tangan setiap orang membawa alat pertanian dan beberapa membawa lampu minyak."Begini.... di desa kita sudah tidak aman lagi, sudah ada kejadian dua orang bayi diculik, bayi pertama adalah bayi laki-laki milik Saudara He Bin Xiang ini, diculik seminggu yang lalu di rumahnya, ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa di hutan bambu dengan tubuh yang tidak utuh lagi karena ada yang memakan dagingnya, bayi kedua adalah bayi perempuan milik Saudara Song He ini. Baru diculik pada hari ini." Kata Tetua Desa menjelaskan."Lalu.... kenapa kalian datang ke sini, apakah kalian mencurigaiku." Kata Nenek Lin dingin."Bukan begitu.... kami ingin mencari bayi perempuan Saudara Song He ini, kami akan memeriksa semua rumah penduduk di desa Lu Zhong, ja
Read more
18 - Pencarian (2)
Setelah bakpaunya matang, dia menaruhnya di piring kayu kecil buatan suaminya sewaktu masih hidup, dengan 1 piring berisi 5 buah bakpau, dan piring-piring itu disusunnya di keranjang bekal.---Pagi itu matahari bersinar cerah, kira-kira jam 7 pagi, Nenek Lin membawa keranjang yang berisi 5 piring kecil bakpau itu pergi berkeliling.Tujuannya pertamanya adalah pergi ke rumah Song He.Song He yang tanpa hasil mencari putrinya, duduk di ruang makan bersama istrinya, tapi bukan untuk makan, dengan kejadian hilangnya putri mereka, mereka bahkan tidak memiliki nafsu untuk makan, dia duduk di sana menceritakan kepada istrinya bahwa pencarian putri mereka di rumah Nenek Lin niihil. Wajah mereka masih pucat karena kekhawatiran dan ketakutan akan putri mereka yang masih belum bisa ditemukan, dan mereka tidak tahu siapa yang menculik putri mereka. Ysng paling mereka khawatirkan adalah putri mereka akan menjadi makanan makhluk jahat itu. Memikirkan hal ini, Nyonya Song matanya mulai merah lagi,
Read more
19 - Sarapan Pagi
Nenek Lin melanjutkan perjalanannya ke rumah He Bin Xiang.Pagi itu setelah penggeledahan di rumah Nenek Lin yang tanpa hasil, dia menceritakannya kepada Luo Mei Shan di meja makan, sambil menyantap sarapan pagi, semangkuk mie berkuah dengan sayuran hijau, dengan taburan daun bawang dan sebutir telur, dan secangkir teh panas. Setelah semalaman tidak tidur, pagi-pagi dia merasa sangat lapar. Luo Mei Shan menemaninya makan."Walaupun penggeledahan kami tanpa hasil semalam, tapi perasaanku tidak enak, entah mengapa mengatakan bahwa Nenek Lin itu sesosok misterius yang aneh." Kata He Bin Xiang."Aku juga sangat mencurigai Nenek Lin, Nenek Lin melihat putra kita pertama kali pada waktu persembahan bulan purnama untuk Kaisar Pegunungan Yin Wu waktu itu, pada saat itu tatapan Nenek Lin terhadap putra kita sangatlah aneh, bukan tatapan seperti seorang Nenek yang melihat bayi kecil seperti melihat cucunya, juga bukan tatapan sayang kepada kepada seorang bayi, tapi lebih seperti..... orang yang
Read more
20 - Sudah Terkuak
"Aku harus segera memberitahu Tetua Desa" Kata He Bin Xiang kepada istrinya.Kemudian He Bin Xiang mengambil keranjang telur dan menaruh piring bakpau di keranjang telur dan bakpau yang sudah dibelahnya juga ditaruh di sana."Aku pergi ke rumah Tetua Desa, kau sendirian di rumah kunci pintunya." Kata He Bin Xiang kepada Luo Mei Shan. Kemudian dia melambai kepada Luo Mei Shan dan menuruni tangga rumah panggung.Luo Mei Shan menatap kepergian suaminya sampai menghilang dari pandangan.---Dari rumah He Bin Xiang, Nenek Lin ke rumah Tetua Desa. Menaikitangga rumah panggung, dan mengetuk pintu."Tok tok tok" "Tok tok tok""Siapa?" Terdengar suara seorang wanita dari dalam ruangan. Kemudian membuka pintu "Ini aku... Lin Mei, Tetua Desa apakah ada di rumah?" Tanya Nenek Lin."Oh ada.... tunggu sebentar aku panggilkan." Kata istri Tetua Desa."Suamiku.... suamiku.... Lin Mei datang." Teriak Istri Tetua Desa sambil berteriak ke arah dalam rumah memanggil suaminya."Silahkan masuk." Kata is
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status