All Chapters of Demon Emperor: Chapter 41 - Chapter 50
125 Chapters
41 - Tergila-gila Ilmu Bela Diri (1)
Mari kita bergerak mundur jauh ke waktu sebelum kejadian yang menimpa Nenek Lin dan suaminya.Saat itu di desa Lu Zhong ada seorang pemuda dari keluarga bermarga Wang, bernama Dao, namanya Wang Dao (王岛), berusia kira-kira 17 tahun.Wang Dao ini adalah putra satu-satunya dari keluarga Wang, wajahnya lumayan tampan, tapi dia sangat malas membantu ayahnya bekerja di ladang dan peternakan, dan dia sangat tergila-gila untuk berlajar ilmu Seni Bela Diri, jika ayahnya pergi keluar dari desa Lu Zhong untuk menjual hasil ladang dan peternakan mereka, Wang Dao akan merengek-rengek menyuruh ayahnya untuk membelikannya beberapa Buku Pelajaran Seni Bela Diri untuknya.Ayahnya tidak setuju dia belajar ilmu Seni Bela Diri, karena itu tidak akan berguna jika dipakai di Desa Lu Zhong buang-buang waktu saja dan buang-buang hasil ladang dan peternakan mereka hanya unruk membeli buku-buku Pelajaran Seni Bela Diri yang cukup mahal harganya, Ayahnya sering menasehatinya mendingan dia membantu ayahnya beker
Read more
42 - Tergila-gila Ilmu Bela Diri (2)
Xiao Lan tidak mudah melupakan apa yang telah dilihatnya. Wang Dao baru hafal 1 bab, Xiao Lan sudah hafal 5 bab. Jadi begitu mereka mempraktekkan gerakan Seni Bela Dirinya, Xiao Lan lebih mahir, sedang Wang Dao belum bisa apa-apa, lupa lagi... lupa lagi....Lama-lama Wang Dao jadi malu sendiri sama Xiao Lan, dia yang begitu gigih ingin belajar Seni Bela Diri, sudah sebulan masih belum bisa apa-apa, sedangkan Xiao Lan sudah hafal 15 bab.Dengan pipi bersemu merah karena malu dan sedih, Wang Dao akhirnya berkata kepada Xiao Lan: "Mungkin aku memang tidak berbakat.""Kau harus rajin melatihnya, nanti pelan-pelsn juga bisa." Hibur Xiao Lan.Rasa malu dan sedih itu dibawa sampai pulang ke rumah Wang Dao di sore hari. Dan di malam hari menjelang tidur dia berbaring di ranjang di kamar tidurnya sambil terus berpikir, bagaimana caranya agar dia bisa sukses mempelajari Seni Bela Diri, lagipula dia tidak memiliki struktur tulang, tenaga dalam dan kekuatan spiritual seperti yang dibacanya di buk
Read more
43 - Di Hutan Bambu Itu
Wang Dao gemas melihat pipi Xiao Lan yang memerah, di usia 16 tahun itu seperti bunga yang sedang mekar, Xiao Lan cantik dan manis. Wang Dao segera mengangkat dagu Xiao Lan yang tertunduk malu-malu, menatap matanya dalam-dalam, kemudian menundukkan kepalanya dan mencium lembut bibir berwarna pink yang ranum seperti jelly itu.Awalnya ciuman itu hanya sentuhan lembut, seperti capung yang menempel di atas air, lalu Wang Dao menjilat sedikit dengan lembut bibir Xiao Lan, lama-lama jilatannya semakin lama semakin menggelora, lidahnya mendesak masuk ke dalam mulut Xiao Lan dan lidah mereka akhirnya saling mengait satu sama lain. Ciuman mereka yang awalnya biasa-biasa saja, kini panas membara.Wang Dao dan Xiao Lan masih berdarah muda usia mereka baru 16 - 17 tahun [ Orang bilang sedang puber ] sedikit sentuhan saja langsung terbakar.Tangan Wang Dao yang awalnya hanya memegang dan membelai wajah Xiao Lan, lalu turun ke bawah menggerayangi tubuh Xiao Lan di mana-mana, membelai-belai dan me
Read more
44 - Ogah Bertanggung Jawab
Wang Dao kaget setengah mati di dalam hatinya 'MATI AKU', seperti di sambar petir, mendengar Xiao Lan hamil, jika ayahnya tahu dia bisa dipukuli sampai mati oleh ayahnya."Aku hamil anakmu, jika ayah ibuku sampai tahu, aku akan dipukuli bahkan diusir oleh ayah ibu-ku." Kata Xiao Lan matanya mulai memerah, tampak berkaca-kaca dan mulai terisak.Sebenarnya Xiao Lan ingin Wang Dao yang berinisiatif duluan, begitu mendengarnya hamil, langsung bilang akan bertanggung jawab bahwa dia akan segera menikahinya, tampaknya harapan itu sia-sia, jadi mau tidak mau Xiao Lan yang harus berkata duluan."Demi anak kita ini, kau harus segera melamar ke ayah ibuku," kata Xiao Lan."Tidak mungkin......" kata Wang Dao.Xiao Lan tersentak kaget dan menatap tajam padanya."Eh..... maksudku aku memang akan melamar dan menikahimu di masa depan, tapi bukan sekarang, lagipula belum tercapai keinginanku untuk belajar Ilmu Seni Bela Diri dan menjadi seorang Pendekar hebat." Kata Wang Dao."Lebih penting mana, ana
Read more
45 - Calon Tumbal
Hari ini langit cerah, semilir angin bertiup kencang, malam ini adalah tibalah saatnya untuk melakukan ritual pemujaan pada saat tengah malam di Bulan Sabit.Wang Dao tidak sabar menunggu agar hari dengan cepat berubah menjadi malam, dan tidak sabar untuk segera melakukan ritual untuk bisa menjadi seorang Pendekar dan juga agar masalahnya dengan Xiao Lan bisa dengan cepat terselesaikan.Wang Dao sudah mempersiapkan dupa khusus, sebuah mangkuk kecil kosong, dan pisau dapur kecil yang digunakan untuk menggores jarinya untuk meneteskan darahnya ke mangkuk. Juga membawa lentera minyak.Nanti kira-kira jam 10:30 malam, dia akan mulai bersiap-siap untuk berangkat ke Batu Ganda Hutan Bambu, karena Batu Ganda Hutan Bambu letaknya jauh juga dari desa Lu Zhong kira-kira satu jam perjalanan. Selanjutnya dia akan keluar diam-diam tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya dan melompati jendela kamarnya.Xiao Lan yang mengetahui bahwa Wang Dao malam ini akan melakukan ritual pemujaan di Batu Ganda Hu
Read more
46 - Bidadari Cantik Bergaun Hijau
Wang Dao tertidur pulas di Batu Ganda Hutan Bambu, asap dupa bersemilir masih mengalir ke indera penciumannya.Perlahan.... Wang Dao mulai memasuki alam dunia mimpi.Dalam mimpinya Wang Dao masih berbaring di atas Batu Ganda Hutan Bambu yang sama, angin semilir bertiup, cahaya Bulan Sabit masih ada di atas sana, ada wewangian aneh yang tidak biasa entah datang dari mana.....Tiba-tiba dari arah pepohonan bambu terdengar suara tawa yang merdu milik seorang wanita, perlahan... muncul seorang wanita yang secantik bidadari berpakaian hijau lumut, dengan bordiran akar-akar yang merambat di sebelah sisi tubuhnya. Wajah wanita itu sangat cantik, belum pernah Wang Dao melihat wanita secantik itu dalam hidupnya, Xiao Lan idak ada apa-apanya dibandingkan dengan wanita itu. Wanita itu tinggi semampai, tampaknya wanita itu lebih tinggi daripada Wang Dao, lekuk tubuhnya sangat seksi, dengan pinggang yang kecil dan pinggul yang besar, bodynya bak gitar Spanyol. Rambutnya tergerai sedikit ikal tanpa
Read more
47 - Gadis, Ayo Mari Balaskan Dendammu.
Itulah sebabnya orang yang sedang melakukan ritual kepada Raja Siluman Beringin tidak boleh ada orang lain yang melihatnya.Dan Raja Siluman Beringin tahu bahwa ada orang yang sedang menontoni mereka berdua yang sedang bercinta.---Di langit Bulan Sabit itu masih nampak, tiga batang dupa hitam dari tadi sudah habis terbakar, angin semilir masih bertiup, ada wangi aneh seperti campuran kayu-kayuan (Wangi batang kayu, seperti cendana, kayu Beringin, dll) masih tercium.Wang Dao tidak mati, dia mssih terkapar pingsan telanjang bulat di atas Batu Ganda Hutan Bambu, di bagian bawah tubuhnya mengalir cairan darah dan darah itu sedikit tergenang di atas batu.Wujud wanita yang dilihat Wang Dao sebenarnya adalah seorang pria tampan dia adalah Rongshu, Rongshu dari awal tidak pernah merubah wujudnya, hanya merubah cara penglihatan Wang Dao terhadap dirinya menjadi seorang wanita cantik.Rongshu masih berdiri di sisi Batu Ganda Hutan Bambu, dengan tubuh polos, tinggi tegap, jantan dan tampan n
Read more
48 - Begitu Mempesona
Hati Xiao Lan bagaikan terhipnotis oleh rasa cinta yang membara, begitu cepat dia jatuh cinta lagi, seolah-olah Wang Dao tidak pernah ada di dalam hatinya sebelumnya.Rongshu meraih dagu gadis belia yang baru berusia 16 tahun itu, mengangkat wajahnya, gadis itu cukup cantik mempesona dan masih sangat muda dan segar, tubuh gadis ini juga tidak pendek, dia bertubuh tinggi kira-kira 170 cm.Rongshu menatap mata Xiao Lan dalam-dalam dan menembus ke kedalaman jiwanya (Hm... gadis ini memang masih sangat muda, dagingnya pasti lembut dan empuk, hey.... dia tampaknya sedang mengandung, ada janin yang masih sangat muda di dalam perutnya, itu adalah obat kuat), Rongshu sangat senang melihat kenyataan ini.Tangan Xiao Lan masih di bawah tubuhnya masih memegang benda miliknya yang sudah menegang itu.Kemudian wajahnya turun bibirnya mulai mencium bibir Xiao Lan, awalnya ciumannya lembut, semakin lama ciumannya semakin bergairah, lidahnya meliuk-liuk ingin membuka bibir Xiao Lan, Xiao Lan membuka
Read more
49 - Xiao Lan Ternyata Adalah... (1)
Warning :Kekerasan, bersikaplah dewasa, jangan pernah menirunya !!!Saat itu Xiao Lan sudah sangat kelalahan, tiga ronde berturut-turut melaukan hal itu, setiap kali selama 1 jam, jadi total sudah 3 jam, di samping itu dia sedang hamil, dia sudah tidak memiliki tenaga lagi.Rongshu berada di atasnya dan mendekatinya lagi, Xiao Lan mengira dia ingin melakukannya lagi, ketakutan... dia sudah tidak sanggup lagi melayaninya, seluruh tubuhnya sudah lemas tidak bertenaga, dan tulang-tulangnya serasa akan rontok, Xiao Lan bahkan sudah tidak mampu menggerakkan tangan dan kakinya.Tapi Rongshu hanya menatap matanya dan menciumi bibirnya dengan lembut, lalu bibirnya bergerak ke arah telinga Xiao Lan, dan berbisik lembut: "Gadis... jangan salahkan aku, kekasihmu sendiri yang menjualmu kepadaku untuk memenuhi ambisinya, dan aku hanya menerima TUMBAL yang dipersembahkan olehnya."Setelah itu Rongshu bangkit dari atas tubuh Xiao Lan, jar-jari tangan kanannya yang lentik mengusap-usap perut Xiao L
Read more
50 - Xiao Lan Ternyata Adalah... (2)
Kemudian Rongshu mengangkat tubuh Xiao Lan seperti menggendong seorang pengantin wanita bergaun putih dari Batu Ganda Hutan Bambu dan membawanya ke dalam kerimbunan hutan bambu dan sebelum dia mengubur Xiao Lan, dia mentransfer sedikit ilmu dan Kekuatan Spiritual dari tubuhnya sendiri ke mayat Xiao Lan, setelah itu dia menguburnya di sana, ini adalah penghormatan terakhir yang diberikan Rongshu kepada Xiao Lan yang belum pernah dilakukannya kepada siapapun juga di dunia ini sebelumnya.Lalu Rongshu mengeluarkan kekuatan magisnya, pakaian hijau lumutnya yang telah di robek Wang Dao yang masih tergeletak di tanah, secara ajaib menjadi utuh kembali, kemudian dia mengenakan kembali pakaian itu.Kemudian Rongshu menengok ke arah Wang Dao yang masih tergeletak di tanah belum bisa bergerak dan sudah menjadi gila, lalu berkata: "Berani-beraninya kau memperalatku untuk menjadi kambing hitammu atas kelakuan bejatmu, biarkan wanita itu sendiri yang akan datang untuk membalasnu."Lalu Rongshu me
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status