Semua Bab Demon Emperor: Bab 51 - Bab 60
125 Bab
51 - Song Li, Roh Bayi Iblis (1)
Malam itu di desa Lu Zhong hawanya menjadi lebih dingin dari biasanya dan kabut perlahan mulai menebal. Orang-orang di desa Lu Zhong sudah terlelap dalam buaian mimpi mereka.Lain halnya dengan keluarga Song, sejak kematian putri mrreka Song Li, Song He dan istrinya tidak bisa tidur dengan nyenyak, sering-sering mereka terbangun di tengah malam oleh mimpi buruk.Mereka sering memimpikan putri mereka menangis, lalu menyalahkan mereka berdua yang telah memakan dagingnya, juga menyalahkan mereka berdua karena tidak mencari dan menyelamatkan tulang-tulangnya,sehingga dia tidak dapat terlahir kembali.Setelahnya Song He dan istrinya selalu tersentak kaget dan terbangun dari mimpi mereka dengan menangis tersedu-sedu.Tubuh Song He dan istrinya sekarang telah menjadi kurus karena depresi dan tidak memiliki nafsu makan.---Malam itu sangat sunyi, kabut semakin menebal dan di luar hawa senakin lama semakin bertambah dingin. Saat itu sudah jam 12 tengah malam.Song He dan istrinya sedang berb
Baca selengkapnya
52 - Song Li, Roh Bayi Iblis (2)
"Ma... maafkan kami Nak, kami benar-benar tidak sengaja telah memakan dagingmu, dan kami benar-benar tidak tahu kalau di dalam bakpau pemberian Nenek Lin itu adalah berisi dagingmu." Kata Song He dengan mata memerah."Itu karena kalian terlalu rakus... sudah tahu bakpau itu adalah pemberian dari Nenek Lin yang semalam kalian geledah rumahnya, tapi masih mau memakannya juga, dan yang terpenting... enakan... rasa dagingku... hi... hi..." Kata bocah perempuan itu lagi terkikik."Sama sekali kami tidak bermaksud seperti itu, putriku, saat itu kami berpikir bahwa Nenek Lin, hanyalah seorang nenek-nenek, apa dia tega memakan seorang bayi." Kata Song He dengan mata memerah penuh rasa penyesalan di hatinya."Apapun itu aku sekarang sudah menjadi seperti ini dan menjadi budak iblis kejahatan, selamanya hidup tersiksa, rohku melayang tidak memiliki tempat beristirahat, aku tidak bisa kembali ke Surgawi maupun ke dunia Alam Gaib dan aku selalu merasa lapar untuk meminum darah dan menyantap dagi
Baca selengkapnya
53 - Sekte Tian Xin Dan Sekte Mo Xin
Volume 2 | Permaisuri Sang KaisarSaat itu Di Kekaisaran Kabut Misterius, Kaisar Zhou Ming sedang duduk di dalam ruang kerjanya, memeriksa bertumouk-tumpuk gulungan-gulungan memorial urusan pemerintahannya.Kemudian dia meluruskan pinggangnya bersandar di sandaran kursi dan meregangkan pinggang dan kedua tangannya untuk melepas kepenatan.Hm... masalah Rongshu telah terselesaikan, Kekaisaran Kabut Misterius untuk puluhan tahun, bahkan ratusan tahun bisa aman, begitu juga dengan desa Lu Zhong, dia ingin keluar untuk refreshing. Urusan di Kekaisaran Kabut Misterius untuk sementsra bisa dia serahkan ke Paman Lu Xiang untuk ditangani. Dia sangat merindukan kakek Zheng Han Liang, sudah lama dia tidak mengunjungi beliau di Kekaisaran Daratan Tengah, begitu pikir Kaisar Zhou Ming sambil mengetuk-ngetukkan ujung penanya di meja.Semakin dia mengingat kakeknya dan Kekaisaran Dataran Tengah, semakin tidak sabar untuk segera berada di sana."Pengawal....." Teriak Kaisar Zhou Ming.Seorang Pengaw
Baca selengkapnya
54 - Pedang Roh Sembilan Naga Milik Era Dinasti Chu
"Putra Pertama karena merasa tidak puas dengan perlakuan ayahnya yang dianggapnya tidak adil, akhirnya Putra Pertama ini keluar dari Perguruan Sekte Tian Xin dengan sangat marah dan mendirikan Sekte sendiri dengan nama Sekte Mo Xin. Nama Sekte Mo Xin sendiri ywng artinya 'HATI IBLIS', seperti merupakan kebalikan dari nama Sekte Tian Xin, yang artinya 'HATI SURGAWI', seperti ingin menyindir Sekte ayahnya yang artinya 'Hati Surgawi, sejak saat itu kedua Sekte ini saling bermusuhan." Kata Kanselir Lu Xiang."Pemimpin Sekte Mo Xin ini sering menghasut pemimpin-pemimpin dari Sekte lainnya untuk bergabung dengannya untuk merebut Pedang Roh Sembilan Naga yang dimiliki oleh Sekte Tian Xin saat ini dan nenjatuhkan Sekte Tian Xin." Kata Lu Xiang lagi."Hm....." Kaisar Zhou Ming menganggukkan kepalanya, dia merasa sangat tertarik mendengar nama kedua Sekte ini dan juga Pedang Roh Sembilan Naga, jadi dia ingin melihatnya."Apakah Pedang Roh Sembilan Naga ini awalnya memang milik Sekte Tian Xin?"
Baca selengkapnya
55 - Biarkan Kami Berdua Menemanimu
Xiao Hei Ma (小黑馬 = Kuda Hitam Kecil), adalah nama panggilan untuk kuda Kaisar Zhou Ming.Itu bukan kuda biasa, itu adalah Siluman Kuda Hitam bernata merah dan bisa terbang, dia juga berlari sangat cepat, jika kuda itu sedang berlari, kakinya seperti mengambang di atas tanah.Kuda itu juga bisa berubah wujud menjadi seorang pria berjubah hitam yang membawa pedang dan bisa bertarung, Ilmu Bela Dirinya cukup hebat, itulah sebabnya dia juga merupakan seorang pengawal setia Kaisar Zhou Ming dan sering menerima tugas penting dari Kaisar Zhou Ming selama masa pengembaraannya.Orang lain yang tidak tahu, akan melihat bahwa Kaisar Zhou Ming pergi sendiran, padahal dia selalu di dampingi oleh seorang pengawal yang setia.Kaisar Zhou Ming selalu memanggiilnya, "Xiao Hei".Kaisar Zhou Ming itu bisa terbang, tapi jika sedang bepergian jauh dia akan mengendarai kendaraan pribadinya kuda Xiao Hei atau naik Awan Ungu. [ Lagipula lebih kerenkan jika seorang Kaisar ingin mengunjungi suatu negara menge
Baca selengkapnya
56 - Persiapan Untuk Berangkat
Setelah kedua Selir itu pergi, Kaisar Zhou Ming merasa lega.Begitu memasuki kamarnya, Kaisar Zhou Ming mencium wangi lilin aroma terapi yang berasal dari balik layar tempat Kaisar biasa mandi, Kaisar Zhou Ming berjalan ke balik layar, bak mandi besar berisi air hangat telah tersedia dengan taburan bunga-bunga wangi di permukaan air, juga ada lilin wangi aroma terspi yang menyala berjejer rapi, sabun wangi dan 2 handuk untuk menggosok tubuh di atas meja kecil, di sudut tempat menaruh perlengkapan mandi. Kaisar Zhou Miing geleng-geleng kepala, dasar.... Cao Su ini kurang kerjaan.Setelah tahu Kaisar Zhou Ming akan berangkat besok pagi, Cao Su telah menyiapkan air mandi hangat di kamar Kaisar, sewaktu Kaisar sedang makan malam bersama orang tuanya dan telah memberitahukan kepada kedua Selir Kaisar. Kedua Selir itu sering menyogok Cao Su dengan memberikan uang emas, perhiasan atau benda berharga lainnya, agar Cao Su memberikan info tentang Kaisar kepada mereka, maka itu Cao Su getol ban
Baca selengkapnya
57 - Kota Aroma Osmanthus
Kaisar Zhou Ming tiba di Kota Aroma Osmanthus (Gui Hua Xiang Cheng - 桂花香城) pada pagi hari.Begitu tiba di Kota Aroma Osmanthus, Kaisar Zhou Ming sangat terpesona melihat kota yang cantik ini dengan pohon-pohon Osmanthus yang berbunga kecil bergerombolan berwarna kuning dan harum, dan berjejer rapi di sepanjang jalan.Kota itu juga ramai, di tengah kota terlihat ada Kedai Teh, Rumah Makan, Penginapan, dan pasar yang ramai, rumah-rumah warganya agak sedikit terletak di pinggiran kota, dan di pinggiran Kota Aroma Osmanthus juga ada sungai yang airnya mengalir tenang dari Ibu Kota Dataran Tengah, di sungai itu terlihat ada beberapa perahu sampan yang berjualan seperti pasar terapung, ada juga perahu sewaan kecil untuk orang-orang yang ingin berpesiar melihat pemandangan."Xiao Hei... mari kita berhenti sejenak di sini untuk menginap beberapa malam, kita akan melihat dulu situasi dan kondisinya." Kata Kaisar Zhou Ming.Xiao Hei berjalan ke tempat yang agak sepi dan tersembunyi, lalu Kaisa
Baca selengkapnya
58 - Di setiap goresan yang indah, selalu ada cinta yang bersemi di baliknya
"Hm..." Kaisar Zhou Ming menganggukkan kepalanya."Oh yah... di kota ini di mana saja tempat yang bagus untuk melihat-lihat?" Kata Kaisar Zhou Ming kepada Pelayan itu."Kota ini saja sudah merupakan pemandangan yang indah. Tuan bisa melihat di sepanjang jalan berjejer pohon-pohon Osmanthus yang berbunga kecil berwarna kuning bergerombol di satu pohon penuh, kota ini seperti selalu berada dalam nuansa musim gugur yang berwarna kekuningan dan semilir udaranya membawa keharuman bunga-bunga Osnanthus. Di samping itu di sini ada pasar yang selalu ramai, banyak juga terdapat Rumah Makan dan Penginapan, tapi yang terbesar adalah Rumah Makan milik kami ini, karena milik kami ini rmeangkap Runah Makan, sekaligus tempat Penginapan. Jika Tuan ingin berbelanja atau nyemil, di sini juga banyak terdapat Kedai Teh Bunga Osmanthus, Kedai Mie yang terkenal, Kedai Kue Osmanthus khas kota ini, Kedai Permen Osmanthus, Toko Pakaian, Toko Kain dan Sutera, Toko Perhiasan, Toko Barang Antik, Toko Alat Tulis,
Baca selengkapnya
59 - Terpana
Mereka berdua berjalan sambil tertawa, dan semakin masuk ke dalam pasar yang semakin ramai."Ming Ge... coba lihat di sana (sambil menunjuk ke sebuah toko yang ramai), di sana ada toko kue khas dari Kota ini, yaitu kue dengan aroma bunga Osmanthus, apakah kau ingin mencobanya, ada juga permen dengan aroma bunga Osmanthus, apa kau tidak ingin membelikan oleh-oleh untuk kakek dan nenekmu atau oleh-oleh untuk Ibumu." Kata Xiao Hei."Hm... boleh juga... mari kita masuk ke sana untuk melihat-lihat." Kata Kaisar Zhou Ming.Lalu mereka berdua berjalan menuju ke toko kue itu. Toko kue itu sangat terkenal di kota itu akan kelezatan kuenya, selalu ramai oleh para pembeli dan cepat habis kuenya. Tampak orang-orang yang ingin membeli kue itu sedang mengantri di depan toko."Ming Ge... kau tunggu di tempat yang teduh, biar aku yang mengantri." Kata Xiao Hei segera berjalan mengantri di barisan paling belakang."Hari masih pagi belum terlalu panas, biar aku mengantri bersamamu." Kata Kaisar Zhou M
Baca selengkapnya
60 - Bagai Tersetrum Aliran Listrik
Lalu pemuda itu pergi dengan langkah riang, kakinya melompat ke kiri dan melompat ke kanan, seperti anak kecil yang kegirangan mendapatkan permen sambil membuka bungkusan kue itu, mencomot sebuah kue dan mencium wangi kuenya, lalu melemparnya.... HAP.... tepat masuk ke dalam mulutnya.Kaisar Zhou Ming masih terpana menatap tingkah lucu pemuda itu, sampai punggungnya menghilang di balik tikungan.Xiao Hei yang dari tadi memperhatikan Kaisar Zhou Ming, kebingungan melihat tingkah Sang Kaisar. Ada apa dengan Kaisar ini ? Apa dia sedang kesambet begitu pikirnya.Setelah pemuda itu menghilang dari pandangan, Kaisar Zhou Ming baru tersadar dari terpananya, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, bingung sendiri, ada apa dengan dirinya hari ini, sampai 3 kali terpana menatap seorang pria, apa dia sudah gila... he...he...Lalu Kaisar Zhou Ming membuka bungkusan kue itu, mencomot sebuah, lalu mencium wanginya, dan.... HAP.... melemperkannya ke dalam mulutnya, persis sama seperti yang dilakukan pe
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status