Semua Bab Demon Emperor: Bab 61 - Bab 70
125 Bab
61 - Pangeran Kabut Tersembunyi
"Ngomong-ngomong... kalian berdua tampaknya bukan penduduk kota ini, dari mana asal kalian berdua?" Kata Chu Yu sambil meletakkan jari telunjuknya di bibirnya sendiri, pandangan matanya menilai kedua orang di depannya.Hm... dia baru menyadari, pria yang berbaju biru yang berdiri di hadapannya ternyata sangat tampan, begitu pikir Chu Yu."Kami dari Dataran Tengah, datang kesini untuk melihat-lihat pemandangan" Kata Kaisar Zhou Ming menutupi identitasnya."Hm... menilai dari penampilan kalian, kalian tampaknya bukan orang biasa, apakah kalian bangsawan atau orang yang berasal dari kerajaan." Kata Chu Yu."Kami hanya bangsawan biasa yang datang dari Dataran Tengah." Kata Kaisar Zhou Ming.Pemuda itu menganggukkan kepalanya."Adik kecil.... kau seharusnya segera kembali ke Sekte Perguruanmu itu, kau masih begitu muda, sendirian berada di dunia luar sana penuh dengan bahaya," Kata Kaisar Zhou Ming."Tidak... tidak... setelah susah-payah keluar, aku masih belum ingin kembali ke Sekte." Kat
Baca selengkapnya
62 - Makan Malam
Hm... pria yang dipanggil Ming Ge ini adalah seorang pria yang gentleman dan baik hati, pikir Chu Yu.Sambil menunggu makanan datang, mereka ngobrol."Aku punya firasat akan terjadi sesuatu malam ini." Kata Kaisar Zhou Ming."Bagaimana kau bisa tahu akan terjadi sesuatu Ming Ge?" Tanya Xiao Hei."Aku melihat tiba-tiba saja ada awan gelap yang aneh, petir dan suara guntur yang tidak biasa-biasanya, kau juga mendengar suara lolongan serigala di kejauhan itu'kan?" Tanya Kaisar Zhou Ming."Ya...." Xiao Hei menganggukkan kepalanya."Sepertinya akan ada sesuatu kekuatan jahat, yang akan muncul." Kata Kaisar Zhou Ming."Hm...." Xiao Hei menganggukkan kepalanya, firasatnya juga tidak enak setelah melihat awan gelap itu.Saat itu para pelayan datang membawa berpiring-piring besar hidangan, meja itu sebentar saja sudah penuh hanya menyisakan sedikit untuk menaruh mangkuk nasi, teh dan arak wangi. Harum masakan sangat menggugah selera mereka yang perutnya sedang lapar.Kaisar Zhou Ming menyumpit
Baca selengkapnya
63 - Ciuman
Di luar awan gelap terus melingkupi, cahaya kilat dan suara guntur yang keras masih bersahut-sahutan. Hujan deras telah turun.Kaisar Zhou Ming segera masuk ke dalam kamarnya diikuti Chu Yu di belakangnya, kemudian Kaisar Zhou Ming menutup pintu kamarnya. Kamar itu cukup luas ada sebuah ruangan di tutupi tirai manik-manik dan di dalamnya ada sebuah ranjang yang cukup besar dengan kasur empuk, di dalam ruangan itu juga ada sebuah sofa kayu panjang dilapisi jok empuk dengan bantal kepala di atasnya. Ada lagi ruangan agak besar untuk menaruh bak mandi yang di tutupi layar. Di tengah ruangan ada sebuah meja untuk makan. Di sudut ada juga meja tulis lengkap dengan kuas, bak tinta dan kertas kosong, "Kenapa tidak perlu mandi, apa kau tidak ingin membersihkan tubuhmu setelah berlari-lari tadi " Tanya Kaisar Zhou Ming heran.Pipi Chu Yu merona merah seperti malu."Apa kau malu mandi, karena ada aku, kita'kan sama-sama seorang pria." Tanya Kaisar Zhou Ming sambil mengamati wajah Chu Yu yang
Baca selengkapnya
64 - Ketika Suara Guntur Menggelegar
Apa yang telah diperbuatnya sungguh memalukan, apa dia sudah begitu gila memeluk dan mencium seorang pria, sungguh... dia belum pernah memiliki perasaan yang seperti ini sebelumnya, dia tidak bisa menahan hasrat hatinya untuk memeluk dan mencium bibir pria muda yang selalu membuat jantungnya berdebar itu.Pipi Chu Yu juga sama merahnya seperti Kaisar Zhou Ming."Ma... maafkan aku, aku tidak sadar apa telah aku lakukan, melihat wajahmu yang begitu manis, aku seperti terhipnotis, dan tanpa sadar melakukannya." Kata Kaisar Zhou Ming merasa sangat malu, sampai tidak punya muka untuk menatap Chu Yu.Entah kenapa Chu Yu tidak bisa marah dan anehnya pula dia tidak merasa jijik dicium oleh Ming Ge ini. Bahkan sampai sekarang jantungnya masih berdebar-debar kencang merasakan sensasi dari ciumannya dan jilatan lidahnya.Chu Yu melirik wajah Ming Ge-nya yang diliputi dengan perasaan bersalah dan malu, menjadi tidak tega untuk memarahinya."Sudahlah.... aku mau tidur." Kata Chu Yu berjalan sambil
Baca selengkapnya
65 - Terungkap
Cahaya kilat kembali berpendar di jendela kamar.Kaisar Zhou Ming menundukkan kepalanya menatap mata pria muda yang manis dalam pelukannya dalam-dalam, hatinya tidak dapat menahan gairahnya... kepalanya menunduk dengan cepat dan kembali mengulum bibir Chu Yu dengan lembut, lidahnya menjilat-jilati bibir mungil nan ranum itu dan ingin membukanya. Chu Yu adalah gadis muda yang belum berpengalaman dan belum pernah merasakan berciuman dengan pria manapun sebelumnya, entah mengapa dia seperti terhipnotis tidak mampu menolak pesona dari Ming Ge ini, dia terlena oleh ciuman lembut Ming Ge yang begitu menggoda dan tanpa sadar membuka mulutnya, lidah Ming Ge masuk ke dalam mulutnya dan menjilati lidah Chu Yu, tubuh Chu Yu bergetar menerima jilatan lidahnya. Semakin lama ciuman mereka semakin bergairah.Kaisar Zhou Ming melepas ciumannya sesaat dan membaringkan kepala Chu Yu di atas bantal, badannya setengah menindih badan Chu Yu, kedua tangannya membelai-belai pipi Chu Yu dengan lembut, matany
Baca selengkapnya
66 - Tukang Daging
Hari semakin larut malam, di luar hujan dan angin masih saja deras dan kencang, tidak ada tanda-tanda akan berhenti, cahaya kilat masih membelah langit malam, dan suara guntur masih juga bersahut-sahutan.Jalan-jalan di Kota Aroma Osmanthus dilapisi tirai hujan lebat dipadu dengan angin kencang yang jatuh ke tanah menciprat kemana-mana sehingga menciptakan uap-uap kabut. Jalan terlihat sepi dan lengang.Di pasar yang tadi Kaisar Zhou Ming, Xiao Hei dan Chu Yu lewati, terlihat kios-kiosnya sudah kosong, air mengalir turun dengan deras dari atap kios-kios yang tersiram air hujan. Meja-meja dagangan yang ditinggalkan oleh pemiliknya basah kuyup.Tapi di salah satu kios itu masih ada seorang pria setengah baya yang kira-kira berusia 40 tahun lebih, adalah si penjual daging, yang baru selesai membereskan barang-barang dagangannya. Pria setengah baya itu dari usia muda sudah membuka kios daging dan berjualan di pasar itu, sehingga kios dagingnya menjadi yang terbesar dan teramai di pasar i
Baca selengkapnya
67 - Sosok Berjubah Hitam
"Oh yah... tunggu sebentar Lao Ma." Kata si tukang masak sambil kembali masuk melalui pintu dapur untuk mengambil sesuatu yang hampir terlupakan, beberapa saat kemudian dia keluar lagi melalui pintu dapur itu sambil menenteng sebuah bungkusan."Ini adalah titipan uang pembayaran daging dari Bos Rumah Makan ini dan ini adalah sebungkus daging goreng untuk istri dan anakmu di rumah, ini adalah pemberianku pribadi." Kata si tukang masak."Terima kasih banyak Bos." Kata Lao Ma sambil menerima pembayaran dan bungkusan daging goreng itu.Kemudian para pelayan itu di dalam dapur, membongkar kedua isi kotak yang berisi daging dan menyusunnya dengan rapi sesuai dengan urutan bagian dagingnya, di kotak besar yang berisi balok es supaya daging bisa tetap segar sampai ketika besok akan dipergunakan.Di luar Lao Ma kembali menyusuri jalanan yang becek dan sepi, sambil mendorong gerobaknya menuju ke Rumah Makan selanjutnya. Setelah agak jauh berjalan bangunan Rumah Makan kedua yang tinggi sudah ham
Baca selengkapnya
68 - Chu Yi Lian (Chu Yu)
Tirai air hujan masih deras membasahi bumi, saat itu sudah jam 11 malam.Di utara Kota Aroma Osmanthus, ada sebuah Manor yang besar dan mewah seperti rumah Bangsawan dengan banyak kamar dan paviliun.Diatas gerbang pintu utamanya ada plang papan nama besar yang bertuliskan "PERGURUAN SEKTE TIAN XIN".Halaman depannya yang luas dan indah yang ditanami pohon plum yang cabangnya dipenuhi bunga-bunga warna pink, ada kolam teratai berisi ikan koi warna-warni dengan jembatan yang melengkung di atasnya, di sisi ujung jembatan ditanami sebatang pohon Wisteria penuh bunga-bunga berwarna ungu yang menjuntai ke bawah sangat indah sekali.Setelah halaman depan adalah Aula Utama besar tempat Ketua Sekte bertemu dengan para tamu dan tempat berkumpul dengan para murid-muridnya. Setelah Aula Utama adalah Rumah Utama dari keluarga Ketua Sekte dengan duabelas kamar di sisi kiri dan duabelas kamar di sisi kanannya, di tengahnya ada halaman lagi dengan beberapa pohon Willow dan Magnolia berbunga ungu, d
Baca selengkapnya
69 - Selamat Pagi
Setelah habis hujan semalaman, langit di Kota Aroma Osmanthus menjadi cerah.Pagi ini seluruh warga Kota Aroma Osmanthus dibuat heboh dengan diketemukan ketiga mayat lelaki yang tergeletak di tanah yang becek dan sedikit berlumpur. Satu mayat pria setengah baya tergeletak di jalanan besar Kota Aroma Osmanthus, dua mayat pria diketemukan di samping Rumah Makan di kota itu, mesing-masing mayat letaknya tidak begitu berjauhan. Ketiga batang leher mayat telah robek besar dan darah mereka telah kering, seperti ada makhluk yang telah menyedot habis darah mereka di lehernya."Aku semalam baru saja bertemu Lao Ma, dia mengantarkan daging pesanan untuk Rumah Makan kami, aku tidak menyangka bahwa pagi ini aku akan melihat mayatnya di jalanan," Kata si tukang masak dari Rumah Makan pertama yang dikunjungi Lao Ma, dengan ekspresi kaget dan sedih, kepada kerumunan tetangganya yang sedang melihat mayat Lao Ma di jalanan itu.Bos dan karyawan di Rumah Makan Pertama dan Kedua keluar untuk melihat kea
Baca selengkapnya
70 - Suap-suapan
Mereka bertiga yang mendengar percakapan di meja seberang ikut terperangah, tapi Kaisar Zhou Ming dan Xiao Hei sudah menebak akan terjadi sesuatu begitu mereka melihat awan gelap, kilat dan guntur aneh yang datangnya sangat tiba-tiba kemarin sore."Xiao Hei... aku ingin melihat mayat-mayat itu tolong tanyakan kepada kedua orang pria di seberang meja kita itu, lebih mendetail bagaimana keadaan mayatnya dan di mana lokasinya," Kata Kaisar Zhou Ming."Baik Ming Ge," Kata Xiao Hei.Lalu Xiao Hei bangkit dari tempat duduknya dan menghampari meja kedua pria di seberang mereka itu untuk bertanya."Selamat pagi tuan-tuan, bolehkah kami menanyakan sesuatu," Kata Xiao Hei."Oh... silahkan... silahkan..." Kata kedua orang itu dengan ramah."Kami mendengar banyak gosip yang beredar tentang di ketemukannya mayat-mayat, kalau boleh kami tahu siapakah mayat-mayat itu, bagaimana cara kematiannya dan di mana lokasi mayatnya, bisakah kalian menceritakan dengan lebih mendetail?." Tanya Xiao Hei."Hm...
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status