All Chapters of Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya : Chapter 111 - Chapter 120
123 Chapters
Melakukan Kerja Sama
#SKDYPart 109 Melakukan Kerja SamaMenyadari hal ini mana mungkin aku bisa tenang dan tidak memikirkan tentang Rima sedikit pun. Apalagi Rima yang sekarang sangatlah berbeda dengan Rima lima tahun yang lalu.Dan tentu saja hal ini pasti akan membuatku melanggar permintaan mas Umair sebelumnya. ***"Udah lah Dik, gak usah mikirin Rima terus. Pikirin kahamilanmu, jaga jangan sampai stress," kata mas Umair disuatu malam. Tak dipungkiri memang beberapa hari ini aku begitu keras memikirkan Rima yang sampai detik ini belum tertangkap. Bahkan polisi pun belum mendapatkan kabar lagi setelah mengetahui keberadaan Rima yang terakhir. Begitu juga dengan Bayu —seorang kepercayaan mas Umair— yang ditugaskan untuk menyelidiki paket kemarin yang kami duga berasal dari pak Budi. Sebetulnya aku sendiri juga tak ingin terlalu memikirkan tentang Rima, hanya saja entah mengapa ia selalu berputar-putar di dalam pikiranku. Mungkin karena keberadaannya yang belum diketahui secara pastilah yang membuatku
Read more
Kedatangan tamu di pagi buta
#SKDYPart 110 Tamu di pagi butaSetelah mendapatkan nomor seseorang yang bisa membantuku tersebut, aku pun lantas menghubunginya dan tanpa banyak berbasa-basi kami pun membuat kesepakatan kerja sama tanpa harus bertemu langsung. Ku minta ia untuk menyelidiki dan menangkap Rima dengan imbalan uang ratusan juta. Meskipun demikian aku tetap menyetujuinya sebab ia menyakinkanku akan menyelesaikan tugas dariku itu tidak lebih dari tujuh hari. "Baik, saya tunggu tujuh hari lagi," kataku di penghujung telepon yang lalu diiyakan oleh seseorang yang memang tak ingin diketahui namanya tersebut.***Hari ini adalah tepat hari ke tujuh setelah aku melakukan kerja sama dengan orang misterius itu. Dan detiki ini juga aku masih belum sama sekali tak tahu perkembangan kasus penangkapan Rima baik dari mas Umair ataupun pihak kepolisian sendiri. Begitu juga dengan orang misterius itu yang belum mengabarkan apa-apa kepadaku. Perasaanku mulai agak kesal melihat kenyataan ini, hanya saja aku berusah un
Read more
Diacuhkan
#SKDYPart 110 DiacuhkanTak kuasa melihat Yuni dan lelaki yang entah siapa dia menjadi tamu mas Umair di pagi buta begini. Tubuhku pun mendadak lemas tak berdaya. Sudah tertipu dan sekarang hal yang ku takutkan malah kejadian. Entah hukuman apa yang akan dilakukan mas Umair nanti padaku. Ingin sekali berlari namun apa daya, perasaan takut lebih menguasai. Dalam hati pun rasanya kesal sekali karena Yuni yang datang tak memberi kabar. Apalagi aku merasa tak ada urusan dengannya yang mengharuskan kami bertatap muka. Ah, makin dongkol aku dibuatnya. ***"Maafkan aku, Mas," ucapku dengan masih menundukkan kepala. Aku benar-benar tak memiliki keberanian untuk menatap wajah Umair setelah mengakui semuanya. Ya, kedatangan Yuni bersama seorang lelaki dengan masker yang menutupi wajahnya tersebut ternyata atas undangan mas Umair secara langsung. Dimana tujuan mereka datang adalah guna membenarkan sekaligus menjadi saksi terkait kerja sama yang ku lakukan pada orang suruhan itu yang ternyata
Read more
Satu Set Gamis
#SKDYPart 110 Satu Set GamisBeberapa menit kemudian, mas Umair lantas memperlihatkan obrolan pesan singkatnya dengan Bayu. Dimana dalam pesan tersebut ada satu pesan yang dikirim Bayu yang membuatku tertegun sekaligus merasa senang ketika membacanya. Netraku bahkan langsung melirik kearah mas Umair disertai senyum yang tak bisa diungkapkan saking bahagianya. Duh, suamiku memang tiada duanya. "Bisa nurut 'kan sekarang?" mas Umair menatapku dengan agak dingin. Aku tersenyum kecil. "Iya Mas, maaf," kataku. Mas Umair menutup kembali ponselnya lalu berjalan meninggalkanku begitu saja.Meski masih bersikap agak dingin tetapi aku berusaha memakluminya lantaran memang mungkin aku masih mengecewakannya. Namun, biar begitu aku merasa sangat bangga dan bahagia mengingat isi pesan mas Umair dengan Bayu yang mana Bayu mengabarkan jika Rima telah tertangkap. Meski belum diserahkan pada kepolisian di daerah sini tetapi hal tersebut tak masalah bagiku. Karena yang terpenting wanita ular itu su
Read more
Ke Suatu Tempat
#SKDYPart 113 Ke Suatu TempatNamun, sedetik setelah menutup pintu kamar tidur langkahku langsung terhenti. Aku terdiam tepat di depan pintu dan menyadari sesuatu hal yang membuatku beristighfar sembari mengusap wajahku dengan kedua telapak tanganku. "Astaghfirullah," ucapku kesal pada diriku sendiri. Dengan langkah malas sembari menahan malu akhirnya aku berbalik badan kembali ke kamar. Sebab, ternyata tanpa ku sadari kalau sebetulnya waktu sudahlah gelap. Bahkan saat sudah membuka pintu kamar netraku langsung tertuju pada jam dinding yang berada di ruang kamar tidur. Memastikan apakah kegelapan yang ku lihat benar adanya. Dan ternyata memang begitu keadaannya. "Tau 'kan jam berapa?" tanya mas Umair yang melihatku kembali masuk ke dalam kamar. "Iya, Mas, maaf," kataku sembari menghampiri suamiku. Sekarang aku sadar mengapa mas Umair menyuruhku melepas gamis yang ia berikan tadi. Karena memang waktu yang sudah menunjukkan hampir pukul sembilan malam tentu diwaktu seperti ini ka
Read more
Sikap Berbeda dari Mas Umair
#SKDYPart 114 Sikap Berbeda dari Mas Umair"Emangnya Mas mau ngomongin apa?" perlahan dengan suara pelan aku menoleh kearah suamiku itu. Mas Umair membalas tolehanku. Ia tersenyum kecil sembari berkata," nanti kamu juga tau."Belum sempat aku membalas perkataannya mas Umair sudah melangkahkan kakinya menuju mobil. Mempersiapkan segala sesuatu untuk kegiatan camping hari ini. Sedangkan aku masih terdiam di tempat dan mencoba mencerna apa saja yang dikatakan mas Umair sebelumnya. ***Sembari menikmati suasana malam yang teramat dingin aku dan mas Umair menyantap makanan yang kami beli di warung makan yang memang berada di sini. "Mas mau ngomong apa?" tanyaku sembari menyiapkan peralatan makan yang sudah kami bawa dari rumah. "Makan dulu, ya," kata mas Umair menoleh kearahku lalu kembali memandangi bintang-bintang di atas sana. "Selalu begitu," gerutuku. Meski agak kesal karena masih dibuat penasaran, tetapi mau bagaimana lagi? Sebab memang begitulah tabiat suamiku itu. Awalnya a
Read more
Ancaman
#SKDYPart 115 AncamanNamun, karena mas Umair menyebut nama Shaka, hal itu membuatku semakin penasaran dengan apa yang akan ia katakan sehingga tak ingin anaknya itu tahu.Pikiranku pun tanpa dipaksa mendadak ikut menebak-nebak tentang apa yang akan disampaikan oleh suamiku itu. Jika tentang pekerjaannya rasanya tak mungkin. Jika tentang rasa cintanya terhadapku, bukankah barusan ia mengungkapkannya? Ah, benar-benar aku tak bisa mengira-ngira apa yang sebenarnya terjadi pada diri mas Umair. "Mas mau ngomong apa?" tanyaku. "Kamu kenal Romi?" mas Umair menoleh kearahku sebentar. "Romi?" gumamku lalu mengingat-ingat kembali siapa yang dimaksud mas Umair. Beberapa detik kemudian aku pun tersadar dan teringat dengan sosok Romi yang dimaksudkan oleh suamiku itu. Ya, Romi adalah temanku di masa sekolah. Waktu itu memang kami terbilang dekat, namun bukan berarti kami ada hubungan spesial. Kami hanya teman biasa. Kami pun sudah lama tak berkomunikasi. Lebih tepatnya semenjak Romi memutusk
Read more
Kehadiran Romi
#SKDYPart 116 Kehadiran Romi"Mas jangan kayak ginilah. Hanya gara-gara Romi biar terlihat baik-baik aja di hari pernikahannya malah membuat Mas gak bertindak apa-apa. Dia itu kayak Rima lho, Mas. Tolong, jangan diam aja kalau sudah menyangkut rumah tangga kita," tuturku panjang lebar. Berusaha meyakinkan mas Umair agar tidak berserah diri dengan keadaan. "Kamu yang tenang, Dik. Mas ada alasan lain kenapa Mas ambil keputusan ini," kata mas Umair yang membuatku menautkan kedua alisku. Alasan lain? Alasan apalagi ini? "Maksud, Mas?" tanyaku kebingungan. Bukannya menjawab pertanyaanku mas Umair malah melihat kearah jam tangan yang melingkar dj lengan kirinya. "Sudah malam rupanya. Ayo tidur!" kata mas Umair setelah mengetahui waktu yang menunjukkan hampir tengah malam. "Tapi Mas—" dengan cepat mas Umair meletakkan kedua tangannya di sisi bahuku sambil berkata," tidur dulu ya, biar tendanya gak sia-sia." Mas Umair tersenyum lalu masuk ke dalam tenda. Mendengar mas Umair berkata dem
Read more
Beberapa Bulan Berlalu
#SKDYPart 117 Beberapa Bulan BerlaluHari pun menjelang siang. Aku dan mas Umair bergegas membereskan semua perlengkapan camping kami. Ya, suamiku itu memutuskan untuk segera pulang. Sebab, bukan hanya Shaka yang menjadi alasan kami tetapi juga paper bag pemberian Romi tadi dimana mas Umair sendiri juga mengungkapkan rasa penasarannya. "Ha ha ha! Penasaran juga 'kan kamu!" batinku sambil melihat mas Umair. Sesampainya di rumah, entah mengapa tiba-tiba aku juga ikut tak sabar untuk melihat isi paperbag pemberian Romi tadi. Begitu juga dengan mas Umair. Suamiku itu bahkan hanya meletakkan barang-barang kami begitu saja di dekat meja. "Alhamdulillah .... " Serentak aku dan mas Umair berucap ketika mengetahui apa yang ada di dalam paperbag tersebut. Benar, di dalam paperbag tersebut berisikan sebuah hexa frame yang berukuran mini yang mana terdapat lampu yang bisa meneranginya jika ditekan pada tombol di salah satu sudutnya. Terlihat sederhana memang tetapi aku tahu maksud dari hexa
Read more
Kemunculan Mbak Sinta
#SKDYPart 118 Kemunculan Mbak SintaRahma membuntutiku dari belakang dan beberapa kali mengintip. Sementara aku merasakan jantungku berdegup cukup kuat dan kencang. Perasaan penasaran dan takut kalau kejadian buruk yang lalu terulang kembali, kini mulai merasuk ke dalam benak dan pikiranku. Aku takut, kalau Mbak Sinta datang untuk kembali membuat ulah seperti dulu.Menghancurkan kebahagiaan yang sedang ku rasakan bersama keluargaku baru – baru ini. Kalau sampai itu terjadi, rasanya aku pasti akan sangat gila dan siap mengamuk di depan perempuan itu. Sumpah serapah juga sudah siap ku lontarkan dari mulutku ini, jika dia menyerukan kata – kata pahitnya lagi. Tak akan ada rasa peduli lagi dengan sikap apa yang akan diperingatkan oleh mas Umair terhadapku. Tak akan ku biarkan acara untuk kebahagiaan putriku dihancurkan oleh kakak tiriku itu. Memang setelah menghilangnya mbak Sinta dulu aku sudah memaafkan semua kesalahannya. Namun, entah bagaimana perasaan takut dan was-was jika mbak Si
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status