All Chapters of Nafkah Batin Basi: Chapter 61 - Chapter 70
200 Chapters
Bab 61. Video Mesum Dikirim Ulang
Bab 61. Video Mesum Dikirim Ulang “Non Amel gak sendirian. Anggap Bibik ini saudara dekat, ya! Jadi, kerabat Bibik semua, adalah kerabat Non Amel juga. Non Amel gak sendirian! Dan satu lagi, Bibik liat Pak Andre tak berhenti berjaga di sini juga. Dia begitu peduli pada Non Amel.” “Pak Andre?” “Ya, dia sepertinya sangat peduli pada Non. Lihat cara dia melindungi Non Amel! Lihat cara dia mengusir Pak Darfan saat kita menuju ruang operasi ini tadi! Pak Andre peduli sama Non. Dia selalu ada buat Non! Saran Bibik, usir aja Pak Darfan segera, Non. Toh dia bukan siapa-siapa Non lagi, kan?!” “Hem.” “Terima ketulusan Pak Andre, ya! Dia baik sekali orangnya bibik liat!” Amelia bergeming. Benar hatinya mulai sedikit menghangat setiap Bik Jum menyebut nama pria itu, tetapi pintunya masih terkunci sangat rapat. Apakah desir hangat ini akan mampu mencairan kebekuan itu? Entahlah …. “Maaf, Non, bukan maksud bibik mu ikut campur urusan pribadi Non.” “Gak apa-apa, Bik. Tolong doakan Papa sa
Read more
Bab 62. Lepas Dari Andre, Benalu Menempel lagi
Lepas Dari Andre, Benalu Menempel lagi “Pak Andre, bagaimana bisa Anda melakukan hal sehina itu? Saya kira Anda adalah orang yang berbeda. Baru saja hati yang dingin ini serasa sedikit menghangat. Saya berencana mulai menerima kehadiran Anda meski sebagai teman saja dulu sebagai awalnya. Bila memang kita cocok, kita akan melangkah bersama, begitu pikir saya. Tetapi, kenyataan ini sungguh membuat saya berpikir lagi berjuta kali banyaknya. Maaf, sepertinya saya salah sangka. Anda sama saja seperti yang lainnya.” Batin Amelia berkecamuk. “Non, saya belikan non minum di kantin, ya! Sepertinya Non Amel kurang sehat ini!” tukas Bik Jum, lalu babgkit dan berjalan kian menjauh. Amelia tak juga bersuara. Gadis itu memejamkan mata. Mencoba mengendalikan kecewa yang masih begitu menghentak di dada. Sempat mengira Andre adalah seorng pria yang istimewa. Ternyata sama saja, pria itu tak lebih dari seorang durjana. Itu membuat Amelia semakin yakin bahwa tak ada seorang priapun yang bisa
Read more
Bab 63. Para Benalu Merajalela
Bab 63. Para Benalu Merajalela “Tapi, itu perempuan-perempuannya galak-galak, Mbak! Saya takut!” “Jangan takut, Suster! Lawan aja! Jagain rumahnya! Jangan sampai mereka nekat ngintil barang apa-apa, entah itu pajangan, atau hiasan-hiasan di lemari hias itu! Pokoknya sampai Bik Jum datang! Itu tugas Suster! Jagain rumah!” “Tapi, mereka udah masing-masing milih kamar sendiri, Mbak.” “Milih kamar sendiri gimana maksudnya?” “Iya, kamar tamu itu mereka isi, kamar saya dan Bik Jum mereka ambil. Barang-barang saya dan Bik Jum mereka pindahin ke kamar gudang.” “Astaga! Mereka benar-benar, ya!” Duh, aku harus jagain Papa di rumah sakit. Papa belum sadar. Gimana caraku mengusir mereka, Suster?” “Gak tahu, Mbak.” “Sudah, begini saja. Untuk sementara biarkan dulu mereka berbuat. Aku harus fokus ngurus Papa dulu. Setelah Papa sadar nanti, aku akan datang, ya! Tunggu Bik Jum! Dia akan segera pulang. Urusan dapur, biar Bik Jum yang mengamankan.” “Baik, Mbak.” Amelia mengalihkan tatapannya
Read more
Bab 64. Papa Amelia Memanggil Nama Regina, Siapa?
Bab 64. Papa Amelia Memanggil Nama Regina, Siapa? Bukan tak ada pria yang mencoba hadir dalam kehidupan Regina. Tak terhitung yang datang untuk tawarkan kasih sayang. Tetapi, Regina tak bergeming, Andre adalah tujuan hidupnya sekarang. Namun, sekuat apapun hati membangun petahanan, untuk membentengi perasaan agar tak lagi terlibat asamara, Regina akhirnya menyerah juga. Rasa itu datang tanpa dia minta. Jika si pria yang menawarkan, dia jelas bisa menolak dengan segala cara. Namun, jika rasa itu tumbuh sendiri di dalam hatinya, sungguh, Regina tak bisa menghindari. Meski hingga kini, Regina tak jua menerima kehadiran cinta itu. Namun rasa yang telah terlajur tumbuh, membuatnya gelisah tak menentu. Kadang rasa sakit mencekik kalbu, bila rindu datang tanpa jeda. Kadang air mata tumpah, luruh tanpa permisi, bila ingatan pada pria itu tak mau menepi. Regina bertahan, wanita itu tak menyerah pada kenyataan. Dia kesampingkan rasa, dia tak pedulikan bahagia untuk dirinya. Cukuplah Andre
Read more
Bab 65. Cinta itu Untuk Regina Bukan Untuk ART Setia
Bab 65. Cinta itu Untuk Regina Bukan Untuk ART Setia “Siapa Regina?” “Wanita penyemangat hidup papa kamu, Sayang! Tapi sengaja dia sembunyikan selama ini, karena khawatir kamu marah. Dia bertekat akan mengatakan segalanya padamu jika kamu sudah berbahagia dengan kehidupan pernikahanmu. Tetapi semua gagal, karena kegagalan pernikahan kamu, Sayang!” “Oh, begitukah? Papa? Papa mencintai seorang perempuan selain Mama?” “Jangan berpikir negatif, Mel! Mama kamu sudah meninggal lima tahun yang lalu, sedang perasaannya tumbuh sejak tiga tahun yang lalu! Kamu paham maksud Om, kan, Sayang?” “Begitu?” “Iya, Sayang! Tolong kamu paham, ya! Demi Papa!” “Baik, demi Papa. Amel gak mau kehilangan Papa. Cukup kehilangan Mama saja!” “Iya, Sayang! Kamu telpon wanita itu! Kamu bujuk dia. Semoga dia mau.” “Bujuk? Maksudnya?” Amelia terperangah. “Ya, wanita itu seorang janda. Dia tak pernah mau menerima papa kamu, Sayang! Dia bertahan karena alasan demi anak, juga. Sama seperti papa kamu. Dia
Read more
Bab 66. Regina dan Andre ke Rumah Sakit
Bab 66. Regina dan Andre ke Rumah Sakit “Papa sakit, Tan. Papa kena stroke, lalu kemarin drop kena serangan jantung pula.” “Astafirullah, saya gak dengar kabar, Mbak. Lalu gimana sekarang keadaan beliau?” “Tadi malam udah dioperasi, terpaksa pasang ring, Tante.” “Terus, gimana operasinya? Lancar, kan?” “Operasinya lancar, Tante. Tapi Papa gak sadar-sadar. Kata Dokter, sepertinya Papa memang sengaja gak mau sadar. Dia gak ada semangat, Tante. Papa saya kehilangan semangat hidup.” “Kenapa bisa begitu? Ya, Tuhan. Jadi, sejak tadi malam belum sadar juga hingga sekarang?” “Iya, Tan. Hanya bibirnya sesekali memanggil nama Tante.” “Apa?” Teriakan kaget itu membuat hati Amelia resah. Bagaimana kalau Regina merasa tersinggung. Lalu menolak untuk datang. Kacaulah harapannya. Begitu pikirnya. “Maafkan kelancanagn Papa saya, Tante. Maafkan juga kelancanagn saya berani nelpon Tante secara langsung. Marahin saya saja, Tante! Jangan marah pada Papa saya, saya mohon!” “I-iya, Sayang! Tan
Read more
Bab 67. Percakapan Hubungan Batin
Bab 67. Percakapan Hubungan Batin Tante boleh dekatin Pak Anwar?” Regina menatap pilu tubuh lemah di atas bankar. “Boleh, Tante. Papa udah nungguin Tante sejak kemarin.” “Baik, Mbak.” “Paggil Amel aja, Tan. Jangan ‘Mbak’!” “Oh, iya. Baik, Mel. Tante ke situ, ya?” Regina menunjuk ranjang , di bagian sisi kepala Anwar. “Silahkan, Tante!” Amelia segera menyisi. “Ma, Andre tunggu di parkiran, ya!” ucap Andre langsung berjalan pergi. “Tan, saya juga permisi keluar, ya!” sergah Amelia juga. Amelia buru-buru mengejar pria itu. Regina mendekati Anwar. Menghenyakkan tubuhnya di atas sebuah kursi. Menatap lekat wajah Anwar yang seputih kapas, Regina tercekat. Teramat sulit baginya sekarang untuk berkata-kata. Wajah yang dia rindukan itu terlihat sangat menyedihkan sekarang. “Mas!” panggilnya sesaat kemudian, setelah berhasil menguasai hati dan pikiran. “Ini aku, Regina. Aku datang karena ditelpon putri kamu, Mas. Amelia. Dia ternyata cantik. Sama sekali tidak seperti yang kamu ga
Read more
Bab 68. Permintaan Amelia Pada Andre
Bab 68. Permintaan Amelia Pada Andre “Baik, Begini. Sepertinya antara Papa dan ibu Pak Andre ada sesuatu. Tepatnya, mereka menjalin hubungan.” “Apa?!” Andre berteriak kaget. Bola matanya pun seolah hendak meloncat keluar. Sorot tajam dia hujamkan tepat di manik-manik coklat kehitaman milik Amelia. Tetapi, hanya sesaat. Selanjutnya pria terkekeh kecil. “Bu Amel ada ada saja! Hehehe … hehehe …. Ibu hanya bercanda bukan? Hampir saja saya kena prank Ibu. Ada-ada aja, Bu!” Andre terkekeh, tawa yang sangat dibuat-buat. “Saya tidak sedang bercanda! Saya serius Pak Andre! Mereka terlibat suatu hubungan. Mereka berpacaran!” Andre tiba-tiba megatupkan rapat kedua bibirnya. Kedua alis kini saling menaut. Dengan tatapan sayu, dia lebih mendekati Amelia. Andre sengaja mengikis jarak, agar bisa melihat pantulan bayangan dirinya di bola mata gadis itu? Pria itu sengaja ingin memastikan, kalau-kalau gadis ini sedang mengingau. “Ibu sepertinya kelelahan, sebaiknya Bu Amel istirahat, ya! To
Read more
Bab 69. Bik Jum Membongkar Rahasia Tentang Andre
Bab 69. Bik Jum Membongkar Rahasia Tentang Andre Regina dan Amelia saling tatap lagi. Masing-masing mengulas senyum. Senyum beda makna. “Non!” Keduanya tersentak. Bik Jum sedang berjalan tergesa-gesa ke arah mereka. Sebuah bungkusan kecil dia tenteng di tangan. Pakaian ganti buat sang putri majikan. Sontak Amelia berdebar. Bagaimana dia harus memperkenalkan Regina kepada wanita baik hati itu. Ini momen yang sangat tidak tepat. Bagaimana kalau Bik Jum melihat Tante Regina berkata mesra pada sang Papa? Bagaimana kalau Bik Jum melihat, sorot penuh cinta dari tatapan Papa buat Tante Regina? Amelia gundah tiba-tiba. “Non, gimana Bapak? Udah sadar, toh?” “Oh, udah, Bik! Udah.” “Sukur, Ya, Allah. Gak sia-sia aku sholat Duha sebelum berangkat ke mari tadi. Setelah selesai masak dan mengenyangkan perut seluruh keluarga Pak Dar, Bibik buru-buru mandi lalu berwudhu, setelah itu langsung menunaikan sholat Dhuha empat rekaat, Non. Memohon pada Allah agar Bapak diberi kesadaran. Alhamduli
Read more
Bab 70. Sandiwara Mulai Diperankan
Bab 70. Sandiwara Mulai Diperankan “Anu, begini, Buk. Saya mau bertemu keluarga Pak Andre mau bilang, agar keluarganya menghibur hati Pak Andre. Kasihan banget Pak Andre itu, Buk. Padahal dia laki-laki yang baik hati. Perhatian dan begitu peduli pada Non Amel.” “Peduli pada Non Amel?” “Iya, sangat peduli. Ibuk tahu, Pak Andre lho yang selalu menguatkan Non Amel saat Bapak drop. Pak Andre yang mengurus semuanya. Semuanya …. Dia gak pernah mau ninggalin Non Amel sampai Bapak masuk ruang operasi.” “Oh, ya? Andre di sini? Di rumah sakit ini? Bersama Amelia?” Kedua bola mata Regina membulat sempurna. Pernyataan Bik Jum sungguh sangat di luar dugaannya. “Iya, Buk. Pak Andre sepertinya suka sama Non Amel. Pak Andre sangat menyukai Non Amel. Sangat suka. Saya yakin itu, Buk.” “Oh! Andre … suka sama Amelia …?! Lalu, apakah Amelia juga yang telah membuat hati Andre terluka?” Regina terkesiap. Ujian apa ini? Ujian atau karma? Tapi, apa dosa yang pernah kuperbuat, Ya, Tuhan? Sehingg
Read more
PREV
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status