Semua Bab Simpanan Istri Pejabat: Bab 121 - Bab 130
140 Bab
Menonton Konser Justin Bieber di London
"Picture perfect, you don't need no filter. Gorgeous, make 'em drop dead, you're a killer. Shower you with all my attention ..." Suara merdu yang khas itu terdengar dari tengah panggung megah di Royal Albert Hall disambut oleh jeritan histeris para fans fanatik penyanyi solo pria yang terkenal itu.Justin Bieber melambaikan tangannya dengan santai dan menggoyangkan badannya mengikuti irama musik yang mengiringinya. Lagu 'Intention' itu juga merupakan salah satu lagu yang disukai oleh Anita karena irama lagunya mengasikkan dan liriknya yang gombal abis.Dari kursi sebelahnya, Agus menatap raut wajah istrinya yang berseri-seri. Dia ikut bahagia kalau Anita menikmati konser malam ini. Badannya sebenarnya agak lelah karena memang setiap hari Agus harus berlari-lari di lapangan hijau yang luas baik itu untuk latihan maupun pertandingan sepak bola. Namun, tidak rugi rasanya bila istrinya merasa senang."Terima kasih untuk sambutan hangat hadirin sekalian malam ini. Untuk lagu selanjutnya ..
Baca selengkapnya
Final Liga Champions dan Tawaran Real Madrid
Untuk pertama kalinya dalam musim ini pertandingan FC Barcelona harus diakhiri dengan adu penalti. Final Liga Champions malam itu tim Blaugrana melawan Manchester City dengan skor seri hingga akhir babak tambahan 3-3.Senhor Jose Mourinho sama sekali tidak menyalahkan anak didiknya dengan hasil yang sedikit mengecewakan itu. Perjuangan Agus Sampurna bersama rekan setimnya sudah maksimal. Pelatih asal Portugal itu memberikan briefing sebelum adu penalti kedua tim kesebelasan itu dimulai."Kalian harus fokus untuk mengeksekusi tendangan penalti saja, jangan pikirkan kalah atau menang. 1 pemain 1 gol! Usahakan kalian membuat tendangan yang sulit diprediksi oleh kiper. Semangat!" seru Jose Mourinho sebelum melepas 5 orang pemain terbaiknya untuk adu penalti dengan Manchester City.Agus Sampurna ditaruh di urutan terakhir adu penalti itu. Diawali oleh Pedro Van Bergen, dilanjutkan oleh Hubert De Gea, Kurt Davis, dan Jorge Barroceli. Sesuatu yang tidak diprediksi oleh kedua pelatih kesebel
Baca selengkapnya
RIP Justice
"Setelah mempertimbangkan bukti dan saksi persidangan maka majelis hakim memutuskan bahwa Raditya Poncobuwono dinyatakan tidak bersalah dalam kasus dugaan suap PT. DPU seperti yang telah dituduhkan terhadap tersangka," ucap Hakim Ketua lalu mengetok palu sidang sebanyak 3 kali.Beberapa penyidik otoritas pembasmi korupsi pejabat sontak melongo seakan tak percaya dengan keputusan yang baru saja mereka dengar dari hakim. Yance Komaladi yang memimpin OTT di Hotel Pullman Thamrin beberapa bulan lalu juga terhenyak dengan kekecewaan yang mendalam di sanubarinya. Apa keadilan di negeri tercinta ini telah tergadaikan? Senyum sumringah terbit di wajah Radit, tidak sia-sia kebungkamannya selama dua bulan saat ia mendekam di rutan komisi pemberantasan korupsi itu. Dia yakin pengacara terbaik dan mahal yang dia pilih tidak akan mengecewakan. Dibalik itu semua, ada banyak pihak kerah putih yang tidak ingin turut disangkut pautkan seandainya Radit terjerat kasus suap yang melibatkan mereka. Semu
Baca selengkapnya
Kamu Masih Istriku, Yun!
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, sosok pria yang beberapa bulan lalu sempat viral kasusnya dimana-mana itu memasuki ruangan. "Permisi, Pak Setyo! Silakan dilanjut rapatnya," ujar Radit lalu mencari bangku kosong yang mengelilingi meja berbentuk 0 besar itu.Rapat di ruang komisi VI yang sedang berjalan serius dengan pemaparan pokok masalah yang tengah berkembang di masyarakat itu terhenti."Selamat datang kembali, Pak Radit. Semoga Anda bisa menjadi wakil rakyat yang amanah dan tidak menyerempet hukum lagi!" sambut Pak Setyo Nur Cahyo, wakil ketua bidang humas. Dia sebetulnya berasal dari satu partai dengan Radit yaitu Partai Banteng Ngamuk."Terima kasih, Pak," jawab Radit sopan sekalipun dalam hati, dia merasa tersindir dengan ucapan Pak Setyo.Sepasang mata yang sempat memandangi Radit di ruang rapat itu berpaling. Dadanya bergemuruh diliputi kegalauan. Sedangkan, tangannya membelai perutnya yang mulai membuncit, jabang bayinya sudah 4 bulan usianya di dalam sana.Pria yang duduk d
Baca selengkapnya
Kembali ke Tanah Air
Pesawat Singapore Airlines itu terbang melintasi langit biru berawan putih yang tampak bagaikan kapas-kapas lembut yang melayang. Jeda antar musim liga Eropa memberikan kesempatan untuk Agus dan Anita kembali ke tanah air.Rasanya begitu besar kerinduan di hati mereka untuk bertemu dengan orangtua masing-masing. Memang rencananya dari Barcelona akan turun ke Jakarta terlebih dahulu. Ada dua kali transit dari Barcelona ke Milan lalu transit lagi di Bandara Changi sebelum mendarat ke Bandara Soekarno Hatta. Sekitar 19 jam setengah waktu tempuh itu seluruhnya.Tentu saja di Bojonegoro, kampungnya Mas Agus tidak ada bandar udara. Mereka akan melanjutkan perjalanan seusai temu kangen dengan papa mama Anita dengan pesawat jurusan Jakarta-Surabaya. Dari Surabaya, mereka akan naik transportasi darat ke Bojonegoro yang masih satu provinsi dengan Surabaya. Hanya bisa seperti itu cara Agus dan Anita bisa sampai ke kampung halamannya Mas Agus.Tidak lupa Agus membawakan oleh-oleh untuk keluargan
Baca selengkapnya
Bertemu Mantan Suami
"Nggak usah dipakai dulu dasternya daripada nanti saya lepas lagi, Mbak!" sergah Agus setelah mereka berdua mengeringkan tubuh dengan handuk bersih.Lengan kekar Agus meraup tubuh Anita yang sudah mulai bertambah berat ke gendongannya. Wanita hamil itu terkesiap kala ia merasa kehilangan bobot tubuhnya melayang naik meninggalkan pijakannya di lantai kamar yang dingin.Dengan segera Anita menalikan tangannya ke leher Agus. "Mas, despacito ya ...," ucapnya terkikik. Despacito itu artinya perlahan-lahan. "Oohh ... sudah belajar bahasa Spanyol juga ya?" sahut Agus terkekeh lalu dia pun mulai menyusuri leher wangi istrinya itu.Bulatan kembar yang memang sudah ranum sebelum hamil semakin besar dan selalu membuat Agus tegang di bawah sana saat menyentuhnya dengan tangan dan mulutnya. Sapuan lidah di puncak gunung batok kembar itu membuat Anita gemetar dan mendesah nikmat. Dia suka setiap sentuhan intim dari suaminya."Wah, dedek bayinya kayaknya bakal kenyang ini, Mbak kalau susu Mamanya m
Baca selengkapnya
Mas Agus Pulang Kampung
Perjalanan Agus dan Anita dari Jakarta hingga tiba di tujuan kampung halaman Agus usai sudah. Diantar oleh driver gocar dari Surabaya ke Bojonegoro, Agus membayar dengan tiga lembar merah uang rupiah. Rumahnya masih seperti dulu saat Agus tinggal di kampung yang menyisakan sejuta kenangan pahit manis dengan orang-orang yang berasal dari masa lalunya. Ada rasa haru yang menyeruak dalam dadanya, sebuah perasaan asing yang terasa begitu pekat. Dia telah berhasil mendobrak segala hinaan dan caci maki yang merendahkan dirinya dulu."Ayo, Mbak kita masuk cari bapak ibuku di dalam," ajak Agus sambil membantu driver gocar itu menurunkan koper miliknya dan milik istrinya.Sore itu Bu Rodiyah tergopoh-gopoh keluar dari rumah sederhana yang sudah usang itu menyambut putera tunggal dan menantunya. "Gus, Nita, syukur akhirnya sampai juga ke sini! Ayo masuk ... masuk ...," sambutnya memeluk Anita sementara Agus membawa koper di kanan kiri tangannya dan meninggalkan sebuah koper di halaman depan ru
Baca selengkapnya
Berbelanja ke Surabaya
Rumah tingkat dua lantai berdinding putih bak istana itu berdiri di Dusun Tapan, Bojonegoro. Letaknya hanya berbeda 3 rumah dari rumah mantan istri Agus dulu yang bernama Ratih Sitoresmi. Pintu gerbang teralis hitam setinggi 2 meter itu dibuka sendiri oleh Agus. Dia menggandeng tangan istrinya mengikuti Pak Slamet melihat-lihat rumah barunya. Biaya pembangunannya menghabiskan 1 milyar lebih sedikit, Agus mencatat semua transfer uang pembangunan rumah itu dengan teliti dulu."Mbak Anita suka nggak sama rumahnya, ini bapakku yang jadi mandor bangunannya?" tanya Agus kepada istrinya yang masih mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan dalam rumah yang masih berbau cat dinding karena masih belum dihuni sejak dibangun."Bagus banget, Mas. Nita suka kok, paling nggak kokoh bangunannya dan kelihatan nyaman ditinggali," jawab Anita tersenyum bahagia. Dia tidak menyangka akan dibuatkan rumah oleh suaminya itu di Bojonegoro.Pak Slamet turut senang jerih lelahnya berbulan-bulan tidak meng
Baca selengkapnya
Azab Sang Mantan Mertua
Suara canda tawa ibu-ibu yang membantu acara mitoni (syukuran 7 bulan usia kehamilan) Anita terdengar riuh di dapur rumah baru pasangan Agus dan Anita. Tumpukan kotak nasi berkat sudah siap dibagikan siang itu. Bu Rodiyah yang memimpin jalannya acara siang itu mendampingi menantu cantik kesayangannya. Sementara Agus duduk menemani istrinya di sofa sambil sesekali mengobrol dengan bulik dan bude-nya ( bibi adik dan kakak perempuan ibunya)."Berhubung semua sudah beres acara syukuran rumah baru dan mitoni buat Anita, sekarang tolong dibantu kirim-kiriman nasi berkat ya!" ujar Bu Rodiyah ke saudari-saudarinya yang seumur hidup tinggal di Dusun Tapan bersamanya selama ini."Siap, Mbakyu!" Seruan dari para wanita berjumlah enam orang itu serempak.Ketika tiba saatnya membagikan nasi berkat ke rumah-rumah warga Dusun Tapan, Bulik Rohmah dan Bude Rohana saling lempar tanggungjawab untuk mengirimkan nasi berkat ke rumah Ki Agung Artosuwiryo yang berstatus mantan mertua Agus."Rohmah, koen ba
Baca selengkapnya
Terlalu Indah Dilupakan (21+)
Suara lagu dari Ruth Sahanaya yang terdengar dari radio di pendopo sunyi itu meremas-remas hati sepasang mantan suami istri itu. "Terlalu indah dilupakan, terlalu sedih dikenangkan ... Setelah aku jauh berjalan dan kau kutinggalkan. Betapa hatiku bersedih mengenang kasih dan sayangmu. Setulus pesanmu kepadaku ... Engkau 'kan menunggu ... Andaikan kau datang kemari, jawaban apa yang 'kan kuberi? Adakah jalan yang kautemui untuk kita kembali lagi?" Namun, suami baru Ratih tidak setuju istrinya yang sudah beranak satu itu terbawa romansa dengan 'mas mantan bojo'. Dia berdehem keras lalu berkata dengan nada tegas, "Tih, kita susul bapakmu ke RSUD Bojonegoro aja kalau begitu!"Ratih seolah tak rela pertemuannya dengan Agus terputus begitu saja. Dia pun menyapa mantan suaminya itu. "Mas Agus, gimana kabarnya? Lama kita nggak ketemu, Mas! Ratih ... Ratih ... kangen ... uwaaaa," ucapnya lalu menangis kencang menghambur ke pelukan Agus. Padahal ada suaminya juga yang membuat kedua pria itu sa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status