All Chapters of TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS: Chapter 21 - Chapter 30
119 Chapters
Part 21 Dampaknya
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 21 ( Dampaknya )“Aku tak menyangka jika suami kita ....” Fina masihmenumpahkan tangisnya di atas mobil, dalam perjalanan mengantarkannya pulang.Apa yang harus aku tanggapi? Sementara kami merasakan halyang sama. Bahkan sampai detik ini, aku masih tidak menyangka jika Mas Argayang tampak garang, bisa sebelok ini. Dan bodohnya aku, tidak menyadari atauada firasat tentang itu. Pikiranku berkata jika ia punya selingkuhan seorangwanita, ternyata ....Ya Tuhan ... seandainya Ibu Mertua tahu semua ini, aku yakinbetapa ia sangat terluka. Harapannya inginkan cucu lagi dari rahimku tak akanpernah terkabul. Mungkin ini jalan terbaik kisahku, yang tak kunjung hamil meskipunsudah berhenti kerja selama dua tahun. Dan mungkin lagi ini juga yang terbaik,kenapa aku diberi
Read more
Part 22 Video Viral
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 22 ( Video Viral )Tia melepaskan pelukannya. Lalu ia mengambil ponsel dekatbantal, dan fokus memencet ponsel seperti mencari sesuatu di sana.“Ini, Nek.” Tia menyodorkan ponselnya ke Ibu Mertua.Mendadak badanku gemetar. Dari suara di ponsel, aku tahuvideo itu adalah saat Mas Arga dan Pak Rudi di rumah kotrakkan itu. Apakahvideo itu disebarkan Fina hingga menjadi konsumsi publik? Ya Tuhan, aku takmenyangka jika ini berpengaruh pada putriku.“Astagfirullah’alaziimm ..., ini kan Arga?” Mata Ibu Mertuamembulat sempurna melihat layar ponsel. Tepatnya seperti sangat terkejut.“Aku malu, Nek. Apa kata teman-temanku di sekolah? Aku nggakmau sekolah!” teriak Tia
Read more
Part 23 Followers Banyak Uang Mengalir
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 23 ( Followers Banyak, Uang Mengalir )“Astaga!” Tiba-tiba Andi menatap layar ponselnya dengan matamembulat. Entah apa yang dilihatnya hingga terlihat sangat terkejut. Dan inimembuatku penasan karena samar-samar terdengar seperti menonton sebuah video.“Ada apa, Ndi?” tanyaku.“Lihat ini, Mbak.” Andi menyodorkan ponselnya. Aku langsung menerimaponsel itu.Astaga, Mas Arga main t*k tok? Ini bukan video biasa. Iamemposting video bersama Pak Rudi sambil goyang mesra layaknya sepasang yangsedang dimabuk cinta. Dan yang lebih parahnya, video ini mendapatkan tanggapanlove hampir lima ribu orang, dan seribu lebih dibagikan. Sepertinya dunia maukiamat. Perbuatan dosa dipertontonkan seperti tak punya malu,
Read more
Part 24 Berita Duka
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 24 ( Berita Duka )“Aaak! Bajuku kotor!” teriak Mas Arga mencoba bangkitberdiri. Semua badannya sudah basah kuyut. Rambut palsunya terlepas danmengapung di air kolam. Di kepalanya ada sampah plastik menempel. Sangatmemalukan.“Dengar ya! Jika belum juga menghapus video itu, jangan salahkanaku melakukan hal yang lebih parah!” geramku menunjuk Mas Arga.“Menyesal aku pernah menikahimu! Kamu wanita buas yang cocoktinggal di hutan! Makanya aku lebih memilih yang lain ketimbang kamu, Sarah!”Mas Arga berdiri di kolam, tak mau kalah melawan mulutku. Lama-lama ia semakinmenjadi dengan sikap seperti wan*t*.“Sebaiknya pergi dari sini! Atau kuhubungi teman-temankubiar kamu diseret rame-rame.” Ru
Read more
Part 25 Membalas Dengan Video
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS!Part 25 ( Membalas Dengan Video )Aku tahu Pak Ismail tak punya perasaan padaku, begitu jugaaku. Selama ini kami saling menghargai layaknya antara atasan dan bawahan.Bahkan jika sedang bersama Kak Amel, kami bercanda dan masih terbayangbagaimana Kak Amle bersuara manja padanya. Aneh saja jika suatu saat tiba-tiba PakIsmail jadi suamiku.“Maaf, Pak. Aku sama sekali tidak menyangka jika itupermintaan Kak Amel. Dan ....” Entah apa lagi yang harus kuucapkan. Bahkan mendadakambigu.“Bukan berarti pilihan Amel buruk.”“Hah?”“Sebaiknya lanjutkan kerjaanmu, Sarah. Bukankah kita sedangmenangani proyek baru.”“Oh, baik,
Read more
Part 26 Kepulangan Mas Arga
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 26 ( Kepulangan Mas Arga)“Sebenarnya tentang Arga sudah Ibu lihat semenjak ia SMA.Tapi Ibu tak yakin karena ia juga membawa teman wanita ke rumah. Hinggaakhirnya ia meminta Ibu melamarmu untuk jadi istrinya. Ibu sangat senangsekali. Apalagi Tia lahir. Ibu kira ia sudah berubah, tapi ....”“Ja-jadi ..., Ibu sudah tahu dari dulu?” Kuulangi agar hatiini yakin. Dan Ibu menganggukan kepala menjawab, diiringi air mata itu semakinberjatuhan.Ya Tuhan, jadi Mas Arga ..., tapi buat apa kejujuran ini akudengar jika kini semuanya sudah aku ketahui sebelum Ibu bicara. Terlambat, akutak akan pernah menerima meskipun Mas Arga tiba-tiba sadar dan tobat. Maaf, akubukan berhati malaikat yang menerima saja hanya lantaran alasan anak. Bukan berartitidak memperdul
Read more
Part 27 Permintaan Ibu Mas Arga
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 27 ( Permintaan Ibu Mas Arga)“Ha ha ha, jangan bicara seolah kamu juga bersih, Ndi. Kitasemua bisa melihat bagaimana sikapmu, apa kamu pernah membawa wanita pada Ibu?Ayolah, jangan banyak omong, mari ikut aku bergabung.”Plak!Tiba-tiba Ibu menampar Mas Arga. Baru kali ini aku melihatIbu melayangkan tangannya. Namun, Mas Arga pantas mendapatkannya.“I-Ibu!” Mas Arga memegang pipi bekas tamparan. Ia terlihatsangat terkejut.“Aku tak akan mengakuimu anakku sebelum kamu tobat! Janganharap aku akan memberikan uang padamu, Arga! Aku malu punya anak sepertimu.Bahkan jika bisa memilih, aku menyesal melahirkanmu!” Selesai bicara, Ibumemegang dadanya dengan sesak napas
Read more
Part 28 Kedatangan Bapak
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 28 ( Kedatangan Bapak )Ibu tidak memberiku kesempatan untuk menjawab lagi. Bahkandisuruh memikir. Mau mikir sampai rambut rontok, tetap saja aku tak pernahterpikir akan menjadi istri Andi. Tak ada rasa sedikit pun. Bagaimana mungkinIbu berpikir jika aku tetap menjadi menantu dari anaknya yang lain.Astagfirullah’alaziim, tidak bisa begini, sebaiknya aku harus segerameninggalkan rumah ini. Ini untuk kenyamananku.Setelah Ibu keluar dari kamar, aku melanjutkan melihatponsel. Tadi terasa bergetar dan mungkin ada pesan masuk atau ada yangmenghibungi. Tidak kutanggapi karena sedang bisaca dengan Ibu.“Hah? Pak Rudi?” Mataku membulat melihat pesan Wa masuk keponsel. Kali ini kekasih mantan suamiku.“Pasti mau membe
Read more
Part 29 Pindah
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 29“Mm Pak Ismail Bos aku, Pak.” Aku memperjelas agar terlihatmenghargai Pak Ismail. Ada sedikit ragu karena Pak Ismail mengaku teman.“Hah? Sebenarnya teman atau Bos?” tanya Bapak tampakbingung, sambil melihatku lalu ke Pak Ismail. Waduh, kenapa jadi begini? Bahkanrasa tak enak tak mau pergi.“Teman,” jawab Pak Ismail tidak ragu.Hah? Bos bisa jadi teman ya? Oh iya, aku kan berteman samaKak Amel. Lagian selama ini kami bicara tidak seperti bos dan bawahan, tapiseperti rekan kerja karena kami sudah lama kenal dalam menangani beberapan proyekdi tempat dulu aku berkeja. Mungkin itu maksud Pak Ismail karena ia termasukorang yang menghargai orang lain, meskipun itu pegawainya. Astaga, kenapa akumerasa
Read more
Part 30 Pindah
TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MASPart 30 ( Menikah )Tak tahan mendengar omongan tetangga, aku masuk. Bukan takmenghargai, cara bertanya pun terdengar bikin kesal. Di dalam, Tia menangis ditempat tidur. Ya Tuhan, aku kira ia sudah mulai terbiasa dengan semua itu, tapiaku salah.“Tia.” Aku duduk di tepi ranjang sambil menyentuh pundaknya.“Tia malu, Maa.” Suara Tia parau karena menangis.Aku harus berbuat apalagi? Semua bukan kemauanku. Andaikan akubisa membawa Tia jauh dari dari kota ini. Namun, tak semudah itu. Aku jugabutuh pekerjaan untuk menyambung hidup. Sementara di kampung pasti juga sudahbanyak yang tahu karena Bapak saja sudah tahu.“Jangan dengarkan omongan orang. Yang penting Tia rajinsekolah.
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status