All Chapters of Sukses setelah dicerai: Chapter 11 - Chapter 20
73 Chapters
Bab 11. Panggilan sidang pertama
Beberapa hari ini berita video viral Naya telah tersebar. Banyak hinaan yang dilontarkan netizen kepada Naya dan juga suami sah dari Romi. Bahkan Bu Ratna sempat jatuh sakit setelah melihat video anaknya."Sudahlah, Bu. Jangan terlalu dipikirkan, sekarang Naya sudah menjadi bagian dari mereka. Apalagi Nyonya Yeti juga siap untuk menceraikan suaminya. Itu akhirnya nanti Naya yang akan menjadi yang pertama."Arman mencoba menenangkan ibunya yang terus saja bersedih meratapi nasib anaknya yang viral karena video tersebut."Tante, makan dulu yuk!" Vera masuk ke kaar membawakan sarapan untuk Bu Ratna. Bu Ratna menatap Vera, Vera kemudia menyuapi sarapan untuk Bu Ratna."Kamu memang wanita terbaik untuk Arman," Bu Ratna mengusap rambut Vera dengan penuh bangga.Semalaman Vera menemani Bu Ratna atas permintaan Arman. Sesekali menemani malam Arman yang kesepian karena wanita. Mereka melakukan zina di kamar Arman meski belum resmi menikah."Sayang, m
Read more
Bab 12. Sidang pertama
Ting nungPagi - pagi sekali kedua orang tua Amanda sengaja berkunjung ke rumah Amanda. Mereka tidak memberi kabar terlebih dahulu. Pak Lukman dan Bu Siti sengaja memberi kejutan tepat di hari sidang pertama akan segera di adakan. Semua gang terjadi oleh Amanda telah di sampaikan oleh Adi kepada kedua orang tuanya."Ayah, Ibu dan Adi. Amanda kangen sekali, kenapa tidak memberi kabar?" Amanda terkejut ketika membuka pintu dan melihat ketiga orang yang sangat dicintainya tiba - tiba datang."Ayah juga sangat rindu dengan anak kesayangan Ayah," Pak Lukman memeluk Amanda begitu pula dengan Bu Siti, Ibu kandung Amanda."Ayo masuk semua," Amanda menggandeng kedua orang tuanya untuk masuk ke dalam rumah. Semua kesedihan sirna sudah ketika bertemu dengan orang - orang yang sangat dicintainya."Amanda, Ayah hanya ingin bertanya sesuatu padamu, Nak! dan tolong jawab dengan jujur."Amanda terkejut mendengar ucapan Pak Lukman yang sepertinya serius.&nbs
Read more
Bab 13. Bisnis mulai meningkat
Amanda sengaja meminta keluarganya untuk tetap tinggal beberapa hari di rumahnya. Keberadaan mereka sangatlah membuat suasana hati Amanda lebih tenang dan nyaman. "Kak, jika Adi mengusulkan untuk membuka Butik cabang ketiga bagaimana? Butik kedua sering penuh sesak. Adi juga ingin membuka toko Kakak secara online, jadi jauh di sana bisa pesan via online.""Alhamdulillah, terimakasih kerja samanya Adikku sayang," Amanda mengacak rambut adik lelakinya yang terbilang ulet menjalankan bisnis Kakaknya.Ucapan Adi membuat Amanda semakin semangat menjalankan bisnis fashionnya. Tak disangka, yang dulunya hanya sebuah toko dengan ukuran 3 x 4 meter sekarang menjadi Butik besar dengan dua lantai. Awalnya hanya berupa baju hasil jahitan teman, sekarang merambah ke suplyer dari berbagai industri garmen yang cukup ternama."Ya, sepertinya uang hasil dari Butik pertama dan kedua sudah cukup untuk membuka Butik ketiga. Kita sewa ruko untuk membuka Butik ketiga, Ad
Read more
Bab 14. Lelaki muda
Arman tak bisa berkutik ketika Bu Ratna mengambil semua bonus yang arman miliki. Hampir tiap hari Bu Ratna pergi - pergi tidak jelas. "Jeng, aku kenalin sama seseorang."Bu Ratna mengernyitkan dahinya setelah menyimak tawaran Bu Rita. Selama ini Bu Rita memang suka berkumpul dengan teman - teman cowoknya. "Oh ya. Siapa?" Bu Ratna penasaran dengan seseorang yang akan dikenalkannya."Berondong kaya. Tenang saja, dia memang penyuka tante - tante seperti kita."Kedua bola mata Bu Ratna terbelalak kala Bu Rita akan mengenalkannya dengan seorang berondong. Meskipun sudah berumur namun penampilan mereka berdua seperti sedang menolak tua."Wah, ide bagus nih. Mana nih berondongnya?""Tenang saja, sebentar lagi datang kok. Yuk pesan makan dulu sambil menunggunya." Bu Rita dan Bu Ratna segera memesan makanan sembari menunggu berondong yang dimaksud oleh Bu Rita. Bu Ratna terkejut ketika sekilas melihat bayangan Amanda m
Read more
Bab 15. Diusir
Drtt drttPonsel Heru berdering, panggilan dari Giselle harus segera dia terima. Heru memberi isyarat pada Vera agak diam tidak berisik."Halo, Ma!" ".....""Baiklah, papa pulang sekarang." Heru menutup panggilan setelah Giselle memintanya untuk pulang secepatnya. Tidak ada rasa curiga ketika Giselle tiba - tiba memintanya untuk pulang. "Sayang, Giselle memintaku untuk pulang." Heru mencium kening Vera ketika beranjak dari tempat tidur."Tapi aku masih kangen," Vera ingin bermanja - manja dengan Heru karena sedang libur kerja. Heru menggenggam tangan Vera seakan tak bisa melepaskannya."Aku juga masih kangen denganmu, di kantor kita tidak bisa bersikap leluasa seperti ini, Sayang."Heru bergegas memakai bajunya yang tercecer di kamar Vera. Vera kembali memeluk Heru dari belakang."Apa yang kamu inginkan, sayang?" Heru melepas pelukan Vera dan berbalik menghadap ke arah Vera.Heru memang mu
Read more
Bab 16. Sidang ke dua
Panggilan sidang kedua telah ditentukan oleh pihak pengadilan. Amanda maupun Arman siap - siap untuk menghadiri agenda sidang kedua dan didampingi pengacara masing - masing. "Jika kamu tidak mau hadir juga tidak apa - apa. Biarkan saja putusan pengadilan yang menentukan. Lagian juga kamu tidak mengharapkan harta gono gini, kan?" Bara mengejutkan Amanda ketika termenung di halaman rumahnya. "Bara, mengagetkan saja." Amanda dilema antara hadir atau tidak. Hinaan dari mantan mertua tidak ingin dia dengarkan lagi. Amanda ingin segera lepas dari hubungan yang kurang sehat bersama Arman. "Sejak kapan kamu disitu?" Bara duduk di samping Amanda. "Sejak tadi memperhatikanmu lagi galau." Entahlah! Semakin nyaman hati Bara ketika dekat dengan Amanda. "Om Herman akan menghadiri sidang dan Om Herman berpesan agar tidak usah ikut hadir. Om Herman akan segera membebaskanmu dari keluarga Arman segera." "Benarkah? Alhamdulillah kalau begitu. Ya sudah lebih baik kita berangkat kerja sekarang.
Read more
Bab 17. Cinta segitiga
Hari ini Bara bersiap untuk berangkat ke Kalimantan. Tak lupa dibawanya dua bingkai foto, yaitu foto dirinya bersama keluarga dan figura yang berisi foto dirinya bersama Amanda. "Maafkan aku, Mand. Maaf jika terpaksa aku menghindarimu." gumam Bara ketika bersiap akan pergi meninggalkan kota kelahirannya untuk memenuhi tugas kerja di Kalimantan. Bara meninggalkan kota yang penuh dengan kenangan bersama Amanda. Pertama kali bertemu Amanda hingga membuatnya jatuh cinta, namun dirinya tidak mampu mengungkapkan karena ketidakmampuannya secara finansial dan rapuhnya hati Bara. Bu Maya dan Rani turut mengantarkan Bara ke Bandara untuk melepas kepergiannya dalam menjalankan tugas. Pagi ini juga Amanda kembali bekerja setelah dua hari izin untuk menjaga sang Ayah di rumah sakit. Cukup aneh ketika sampai di kantor. Tidak ada sosok Bara hang selalu menyapanya, bahkan tak jarang Bara sengaja menunggunya di lobi. "Aku harus meminta maaf kepada Bara. Entahlah, aku bersalah sekali dengannya." Am
Read more
Bab 18. Terkejut
Naya hari ini mulai mengenyam pendidikan di universitas yang telah dipilih oleh Yeti. Naya terpaksa menuruti apa yang Yeti perintahkan, seperti memakai pakaian yang lebih tertutup meski tidak berhijab dan cukup menggunakan angkutan umum ketika berangkat atau pulang dari kuliah."Gak banget deh aku pakai baju seperti ini!" Naya menggerutu ketika memakai celana jeans dan kemeja. Merasa dirinya tidak bisa berpenampilan seksi."Nih uang jajan kamu dan ongkos angkot!" Yeti memberikan uang lima puluh ribu satu lembar kepada Naya. Naya meraih sembari bergumam sendiri. "Cepek dapat apa?" Naya berdecak kesal ketika menatap uang lima puluh ribu di tangannya.Biasanya uang lima puluh ribu hanya cukup untuk membeli dua buah camilan. Dan Sekarang dia harus menggunakannya untuk kuliah. Itupun termasuk angkutan umum yang harus dia gunakan."Aku harus mencari tambahan, tapi dari mana? uang Mas Romi sudah dikuasai Yeti. Sedangkan aku harus menunggu belas kasihan dari mereka."Naya mondar mandir gelisa
Read more
Bab 19. Curhatan Faris
"Obatmu jangan lupa diminum, Faris!" pesan Dokter Amir ketika kembali mengingatkan Faris untuk selalu mengkonsumi obatnya."Tenang saja, Aku akan selalu mengkonsumsi obat ini agar usiaku lebih panjang."Dokter Amir heran dengan perubahan Faris, wajahnya selalu menampakkan rona kebahagiaan. Tidak seperti biasanya yang hanya pasrah menunggu maut datang menjemputnya. Lemahnya otot jantung akibat dari kebiasaannya dulu."Tumben semangat, apa sedang jatuh cinta?" Dokter Amir mengorek alasan pasien sekaligus temannya atas perubahan yang telah dia dapatkan."Hanya bertemu dengan cinta pertamaku, dan statusnya juga akan resmi menjanda. Mungkin ini kesempatanku agar bisa hidup bersama dengan wanita pujaanku diakhir hayatku."Faris menerawang ke langit - langit ruangan Dokter Amir. Dokter Amir menggeleng pelan atas sikap Faris."Ya, setelah hidup bersama terus kamu juga pasti akan meninggalkannya selamanya."Faris menatap sendu ke arah Dokter Amir. Selama ini Dokter Amir meminta Faris untuk men
Read more
Bab 20. Maafkan aku
Faris asik bercengkerama bersama dengan kedua sepupunya dan Bu Maya. Faris memang lelaki humoris dan tidak pernah mengeluh, terlebih lagi Faris bisa menjadi contoh bagi mereka berdua atas banyaknya prestasi yang didapatkannya semenjak masih sekolah."Baiklah Tante, karena disini Faris merasa betah maka Faris akan menginap malam ini di sini." Faris begitu nyaman bersama dengan keluarga Bara. Bu Maya mempersilahkan Faris menginap dengan senang hati dan mengantarnya ke kamar tamu. "Aku tidur di kamar Bara aja, Tan!" Faris menolak ketika Bu Maya mengantar ke kamar tamu. Faris ingin mendapatkan info mengenai Amanda lebih banyak lagi. Bara terpaksa menerima permintaan Kakaknya untuk tidur di kamarnya. Bara segera menyiapkan ranjang sorongnya untuk Faris."Tidurlah, Kak! Bara akan tidur dulu." Bara merebahkan tubuhnya di ranjang yang nyaman. Begitu juga dengan Faris merebahkan di ranjangan bagian bawah."Apa yang harus aku berikan kepada Amanda agar dia bisa menerimaku kembali?" Bara diam
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status