Semua Bab Ya, Sayang?: Bab 51 - Bab 60
114 Bab
Satu Ruangan Part 3
Langit pukul setengah tujuh malam itu terlihat lebih gelap dari biasanya beberapa kilatan kecil terlihat, suara gemuruh guntur terdengar samar-samar. Sepertinya malam ini akan turun hujan. Selain itu udara sangat dingin karena angin berembus cukup kencang.Arjuna menyalakan pematik apinya dan sebatang rokok yang terselip di bibirnya itu mulai terbakar. Arjuna menghisapnya dalam-dalam lalu mengembuskannya pelan.Sekarang Arjuna sedang berada di parkiran toko serba ada yang letaknya tidak jauh dari hotel. Ia datang ke toko serba ada untuk membeli beberapa bungkus rokok untuk stok. Awalnya ia pikir urusan di Bogor tidak akan lama, tetapi gara-gara ada Nismara di sini ia jadi berubah pikiran."Pak Arjuna?"Arjuna menoleh ke arah samping. Ia segera mematikan puntung rokok yang masih tersisa setengahnya lalu menyimpan ponselnya ke dalam saku, tidak jadi ia menghubungi Nanda."Pak Arjuna sedang apa di sini?""Lha? Kamu sedang apa di sini?" Arjuna malah balik bertanya pada Nismara."Saya seha
Baca selengkapnya
Di-baperin
"Bagaimana kabar Nanda sekarang, Pak? Bapak pergi dinas lama kenapa gak ngajak Nanda? Apa Nanda dititipkan ke Bu Marni?" tanya Nismara yang sedang mencuci peralatan makanan yang tadi sudah digunakannya."Kenapa kamu tanya kabar Nanda?""Memangnya tidak boleh ya kalau saya bertanya?""Tidak boleh. Lagipula, sejak kapan kamu peduli pada anak saya?""Saya peduli pada Nanda sejak pertama kali kami bertemu."Pertama kali bertemu? Ah, pasti ketika mereka sedang berada di kebun binatang. Saat itu Nanda pergi berlari menjauh dari Arjuna karena Nanda dilarang memberi makan pinguin secara langsung. Selain itu, Arjuna juga melarang Nanda untuk tidak dekat-dekat dengan hewan-hewan lainnya. Padahal Nanda ingin sekali memberi makan dan mengelus para hewan-hewan itu seperti anak-anak lain yang seumuran dengannya. Satu hal lagi, Nanda semakin ngambek karena Arjuna melarangnya untuk memakan yang manis-manis."Oh ya? Terus, kenapa beberapa bulan yang lalu ketika Nanda telepon kamu berkali-kali tidak ka
Baca selengkapnya
Nismara Dilamar
"Ekhem... ekhem... yang sudah nggak jomblo lagi." Dina menyenggol lengan Nismara sambil senyum-senyum sendiri."Maksudnya?" Nismara yang baru saja duduk di kursinya tidak mengerti apa maksud dari ucapan Dina.Sebenarnya Dina sedang membicarakan siapa?"Kamu sudah punya pacar, kan? Pakai sembunyi-sembunyi segala. Umumin aja, dong, kita-kita pengen ditraktir sama pasangan yang lagi hangat-hangatnya. Fresh from the oven."Nismara..., punya pacar?Lha? Kok Nismara tidak tahu kalau dirinya sendiri punya pacar. Dari dulu dia itu jomblo tulen. Atau jangan-jangan, ada seseorang yang melihatnya kemarin malam sedang berduaan dengan Arjuna? Tapi yang melihat mereka berdua hanya Wanto saja. Wah... pasti Wanto, nih, yang menyebarkan gosip."Siapa yang punya pacar?" tanya Nismara."Ih kamu mah ngeyel mulu, Nis. Jelas-jelas kamu sama Mas Wanto yang pacaran.""Hah?!!" Nismara kaget bukan main.Nismara berpacaran dengan Wanto? Siapa yang menyebarkan berita bohong seperti itu?"Kata siapa aku pacaran s
Baca selengkapnya
Cincin di Jari Manis
Lamaran itu... pinangan itu... begitu sangat mendadak seperti serangan jantung. Kepala Nismara sampai pening memikirkan ia harus menghadapinya seperti apa dan bagaimana. Jika Nismara salah dalam mengambil keputusan, bukan hanya ia saja yang terluka, tapi Wanto juga. Bahkan, laki-laki itu yang akan terluka paling parah."Mas..." Nismara memanggil Wanto dengan lirih. Jujur saja, target menikahnya memang di antara usia dua puluh empat atau dua puluh lima tahun, tetapi bukan saat ini juga. Diusianya yang sekarang masih banyak yang harus Nismara lakukan. Ia ingin memiliki tabungan yang banyak untuk masa depannya dan juga untuk keluarganya, apalagi sekarang Novi sebentar lagi akan skripsi dan Dayyan akan naik ke kelas dua belas yang pastinya biaya mereka akan berlipat ganda.Kalau saat ini Nismara menikah, lalu suaminya menolong keuangan yang cukup besar untuk keluarga Nismara, apa kata mertuanya nanti? Bukannya Nismara berburuk sangka, tetapi hati orang siapa yang tahu, kan?Makanya rencan
Baca selengkapnya
Kejutan Untuk Nismara
[Pak Arjuna apakah ada di ruangan? Saya ingin mengembalikan pakaian Pak Arjuna yang lusa kemarin.]Sudah lima jam pesan dari Nismara tersebut tidak dibalas oleh Arjuna. Ke mana duda beranak satu itu? Tumben sekali tidak ada kabar, para pegawai di hotel juga merasa heran karena kamar Arjuna dari pagi kosong, sampai sekarang juga tidak ada yang tahu di mana keberadaan Arjuna itu.Saat jam istirahat, Nismara memberanikan diri untuk mendatangi kamar Arjuna. Ketika akan menaiki lift, Nismara kebetulan bertemu dengan Denis. Dengan ragu, Nismara menanyakan keberadaan Arjuna pada adik sepupu itu."Maaf, Pak Denis. Saya mau bertanya, apakah Pak Arjuna ada di ruangannya?"Denis mengerutkan kening sebentar lalu menganggukkan kepalanya. "Sepertinya ada. Memangnya ada perlu apa dengan Mas—maksud saya Pak Arjuna?""Mmmm... saya...," Apakah Nismara harus menjawab dengan jujur? Atau ia titipkan saja pakaian Arjuna pada Denis? Ish! Tapi itu tidak sopan.Denis melirik ponselnya yang berbunyi. "Maaf, sa
Baca selengkapnya
Diculik ke Pelaminan?
Nismara menguap lebar padahal dirinya sudah rapi dan wangi, siap untuk berangkat bekerja. Tetapi gara-gara semalam ia begadang karena memikirkan banyak hal, jadi ia malam tadi tidak bisa tidur.Beberapa kali Nismara mengecek ponselnya, ia berharap anggota keluarganya mengirimkan pesan penjelasan terkait Bude Marni yang kenal dengan ibunya. Sayangnya, ketika Nismara menanyakan hal tersebut, orang-orang rumah tidak ada yang memberitahunya. Apakah mereka berbohong atau yang dimaksud Nanda adalah Bu Darmaya yang lain, bukan ibunya Nismara?Nismara mematung di depan pintu kontrakan untuk beberapa detik karena ia menatap seseorang yang berada di hadapannya itu. Nismara menganggap kalau dirinya sedang berhalusinasi, tapi sebenarnya tidak. Arjuna memang berada di hadapannya. Arjuna yang asli, bukan yang palsu. Hampir saja Nismara mengabaikannya."Pak Arjuna? Sedang apa Pak Arjuna di sini?""Saya jemput kamu.""Jemput saya?" Nismara mengedarkan pandangannya. "Kenapa Pak Arjuna belum kembali ke
Baca selengkapnya
Kencan
Perjalanan antara Bogor-Purwakarta memakan waktu kurang lebih dua setengah jam. Dan sampailah mereka di kompleks perumahan yang sudah dipenuhi oleh kendaraan dan orang-orang.Janur kuning melengkung tepat di gapura kompleks. Nismara tidak melihat nama siapa yang tertera, yang jelas karangan bunga sepanjang jalan berjajar dengan rapi.Arjuna menuntun Nismara dan juga Nanda berjalan di banyaknya kerumunan orang. Saat mereka sampai di tempat pagar ayu, barulah Nismara melihat beberapa foto prewedding yang dipajang di depan, beserta dengan nama kedua mempelai."Neli dan Fariz." Nismara membaca nama tersebut.Oooh... Nismara ternyata diajak kondangan, ia pikir dirinya yang memang akan menikah. Ternyata Nismara berhasil kena keusilan dari Arjuna.Untung saja kali ini Nismara tidak terbawa perasaan."Yang menikah teman Pak Arjuna?" tanya Nismara setelah salah satu pagar ayu itu memberikannya cenderamata."Bukan. Tapi anaknya HRD di kantor saya.""Oh." Nismara mengangguk paham.Mereka bertiga
Baca selengkapnya
Tidak Bisa Tidur
Nismara mencuci wajahnya entah untuk yang keberapa kalinya di hari ini. Matanya yang terlihat sayu, sangat jelas kalau Nismara kurang tidur tadi malam. Atau bahkan tidak tidur sama sekali?Wajah basah Nismara dilap menggunakan tisu. Kini wajah Nismara benar-benar polos tanpa riasan. Ia juga sebenarnya sudah lelah harus menggunakan lagi make-up. Supaya wajahnya tidak terlalu pucat, Nismara hanya menggunakan lip cream dan bedak tipis.Kalau Reni B melihat Nismara tidak berdandan, pasti Reni B langsung menyeretnya dan mulai melukiskan alat make-up itu pada wajah Nismara."Nis, kamu ke mana saja? Sedari tadi hape kamu bunyi terus, tuh." Dina yang baru melihat Nismara datang ke ruangan operator langsung memberikan informasi yang bagi Dina itu cukup penting."Telepon dari siapa?" Nismara sedikit heran karena tumben sekali ada orang yang meneleponnya di tengah jam kerja seperti ini.Dina mendekatkan tubuhnya pada Nismara. Kepalanya sedikit menunduk lalu ia berbisik sepelan mungkin, "Da-ri-pa
Baca selengkapnya
Bude Marni Kepo
"Jun!""Bude?" Arjuna tidak menyangka kalau Bude Marni akan datang setelah makan malam.Tumben sekali Bude Marni datang ke rumah Arjuna tidak memberitahunya terlebih dahulu, biasanya datang tidak pernah mendadak seperti ini, kecuali datang dadakan kalau di rumah Arjuna ada Tattiana."Bude sudah makan malam?" tanya Arjuna sambil mengelap tangannya yang basah sehabis mencuci piring.Bude Marni mengangguk. "Sudah tadi di restoran." Tangan Bude Marni menarik kursi lalu duduk. Tangannya bersedekap di atas meja makan. "Ada yang ingin Bude tanyakan padamu, Jun.""Bude mau bertanya apa? Kayaknya penting banget.... Bude mau minum apa?""Teh tarik aja, Jun."Arjuna membuat dua minuman, satu teh tarik pesanan Bude Marni dan yang satu lagi kopi hitam pahit untuk dirinya sendiri. Arjuna langsung duduk di hadapan Bude Marni setelah minumannya jadi."Jun...," Bude Marni memanggil nama Arjuna dengan pelan."Iya, Bude?"
Baca selengkapnya
Teleponan dengan Mona
Mona yang sedang makan di rumah makan ayam geprek yang letaknya tidak jauh dari kontrakannya itu berhenti sebentar di tempat parkir untuk mengambil ponselnya yang disimpan di saku jaket."Halo?" Mona mengangkat telepon sambil berjalan masuk lalu memilih tempat yang masih kosong.Seorang pegawai datang membawakan menu. Setalah memilih makanan, minuman dan makanan penutup, barulah pegawai itu pergi untuk menyampaikan pesanan ke bagian dapur.["Sedang sibuk ya, Mbak?"] tanya Nismara dari seberang telepon sana."Nggak kok, Mbak. Saya lagi cari makanan buat makan malam."["Saya mengganggu, dong?"]Kepala Mona menggeleng. "Nggak kok, Mbak. Santai saja."["Kalau begitu saya boleh bertanya langsung pada intinya?"]"Boleh, boleh."Terdengar suara helaan napas dari balik telepon. ["Emmm... sebelumnya saya ingin bertanya. Kira-kira Mbak Mona tahu tidak ada berapa perempuan yang sebelumnya dan yang sekarang dekat dengan Pak Arjuna? Terutama yang sering datang ke kantor."]"Selama saya menjadi sek
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status