All Chapters of Ya, Sayang?: Chapter 61 - Chapter 70
114 Chapters
Kencan Lagi? Part 1
"Anaknya ganteng sekali, Jeng."Nismara hanya tersenyum kikuk ketika ada seorang ibu-ibu yang duduk di sebelahnya sambil menatap Nanda yang tengah bermain pasir bersama beberapa anak yang lain."Papanya juga ganteng," ucap ibu-ibu itu lagi. "Jeng beruntung banget bisa dapat jodoh yang ganteng. Duh, kalau saya belum menikah dengan suami saya, bisa-bisa saya bersaing sama Jeng buat dapetin suami Jeng yang ganteng itu."Tersenyum kecut, Nismara hanya bisa mendoakan pada ibu-ibu itu dengan hal-hal yang baik.Sebenarnya Nismara ingin menimpali kalau Arjuna itu bukan suaminya, tapi mana ada ibu-ibu itu percaya. Nismara juga ingin bilang kalau jangan tertipu dengan penampilan ganteng Arjuna, karena dibalik kegantengan Arjuna itu, ada satu hal yang mengerikan, yaitu Arjuna mempunyai jiwa psikopat.Oops.., Nismara bicara tanpa berpikir dahulu seperti biasanya."Anak Jeng umurnya berapa tahun?""Enam tahun, Bu," jawab Nismara.
Read more
Kencan Lagi? Part 2
Berbagai tempat sudah mereka kunjungi. Suasana hati Nismara juga sudah kembali normal. Memang benar makanan pedas adalah obat terampuh untuk menenangkan perasaaan selain memakan cokelat yang rasanya manis.Nismara juga kini bisa menikmati pemandangan laut biru nan indah yang sudah lama tidak dilihatnya. Setidaknya Nismara sedikit bersyukur karena diajak jalan-jalan secara gratis mulai dari transportasi hingga uang makan. Bagaimana tidak gratis, orang Nismara saja tidak membawa uang sama sekali. Ponsel juga ia tidak membawanya gara-gara dirinya langsung dimasukkan ke dalam karung oleh Arjuna.Sebenarnya selain diberikan uang makan, Nismara juga diberikan uang belanja. Masa iya Nismara jalan-jalan ke pantai hanya mengenakan pakaian tidur? Selain itu, Arjuna juga memberikan sunblock dan topi supaya kulit Nismara tidak terlalu tersengat oleh sinar matahari. Padahal tanpa memakai sunblock dan topi, Nismara tidak terlalu risau dengan hal itu. Kulitnya makin menghitam jug
Read more
Kencan Lagi? Part 3
Terjadi pertarungan sengit antara Nismara dan Arjuna. Mereka sekarang sedang adu main layangan dan ditonton oleh orang-orang. Banyak orang yang menjagokan Nismara karena terlihat beberapa kali layangan milik Arjuna sempat oleng gara-gara disenggol terus oleh Nismara.Awal dari pertarungan mereka berdua karena Arjuna merasa iri gara-gara Nismara bisa menerbangkan layang-layang milik Nanda, padahal Nanda yang meminta pertolongan pada ayahnya itu, tapi sayangnya layang-layang tidak pernah terbang dan malah jatuh ke atas air tersapu ombak.Tidak suka ditertawakan oleh Nismara, jadilah Arjuna menantang Nismara untuk menerbangkan layang-layang. Dengan sekali percobaan langsung berhasil. Arjuna sebagai laki-laki tulen gengsi, dong, kalah oleh Nismara. Dan pada akhirnya mereka bertanding, sebenarnya Nismara, sih, yang menantang Arjuna. Tapi Arjuna menanggapinya dengan sangat serius.Nanda tidak jadi bermain karena layangannya sudah diambil alih oleh ayahnya sendir
Read more
Drama Nanda
"Gak mau! Gak mau! Aku gak mau sekolah!!!" Nanda mengunci kamarnya supaya Arjuna tidak bisa masuk."Abimanyu! Kamu harus sekolah! Jangan jadi anak bandel, ya!!!" Arjuna sudah marah. Ia benar-benar marah dan tidak bisa lagi bersabar menghadapi tingkah laku Nanda yang tiba-tiba manja dan keras kepala seperti itu."Aku gak mau sekolah kalau Bu Nis bukan gurunya!""Abimanyu! Kamu gak bisa seenaknya seperti itu! Kamu gak bisa memutuskan siapa yang harus menjadi guru kamu nantinya.""Pokoknya aku ingin Bu Nis yang jadi guru aku. Titik!""Abimanyu!!!" Arjuna berdecak kesal. Hampir saja ia berteriak dengan suara lantang dan penuh emosi. Bisa-bisa perasaan Nanda terguncang dan Nanda menjadi takut padanya."Abimanyu..., Nak..., Sayang... dengarkan Papa.""Gak mau!" Dari dalam sana Nanda berteriak. Telinganya ia tutup rapat-rapat supaya tidak mendengar lagi suara ayahnya."Kalau kamu seperti ini terus, Papa mau panggil Oma Marni, nih.""Panggil aja, aku gak takut."Arjuna mengembuskan napas kasa
Read more
Ijin Menculik
"Hatciiii!!!" Nismara mengusap hidungnya yang terasa lega sehabis bersin. Padahal udara malam ini tidak terlalu dingin. Apa Nismara akan terkena flu gara-gara cuaca yang tidak menentu?"Nis, kamu mau pulang sama siapa? Rena A mana?" tanya Rury."Aku pulang sendiri, Mas. Mbak Rena masih di pantry, katanya lagi buat pesanan tamu yang mendadak ingin makan deasert." "Mau aku antar? Sekalian aku mau ke pom bensin dulu."Nismara menggeleng. "Gak usah, Mas. Aku mau jalan kaki aja. Lagipula kontrakanku dekat, sekalian aku mau olahraga. Pegal dari tadi pagi aku duduk terus."Perhatian Rury dan Nismara teralihkan ketika ada sebuah mobil mewah yang berhenti di depannya.Nismara mengerutkan kening, bingung kenapa malam-malam begini Arjuna datang ke Hotel."Mobil siapa, ya? Perasaan yang pesan hotel datangnya besok. Mobil Pak Denis bukan yang kayak gini.""Itu mobil punya Pak Arjuna, Mas," bisik Nismara.Rury menoleh ke arah Nismara. "Mau antar kamu pulang?"Kepala Nismara langsung menggeleng. "Y
Read more
Kejutan Tak Terduga
Arjuna menatap lekat-lekat seseorang yang sedang membelakanginya sambil bernyanyi riang bersama anak-anak sekolah dasar kelas satu yang baru saja masuk hari ini.Postur tubuhnya, rambutnya, bahkan suaranya Arjuna mengenali orang itu tanpa melihat wajahnya pun Arjuna sudah tahu kalau orang itu adalah...,"Nismara?"Merasa ada yang memanggil namanya, Nismara menoleh sambil tersenyum. Jantung dan hati Arjuna seperti tertusuk panah asmara Dewa Amor. Ini pertama kalinya Nismara tersenyum manis padanya."Anak-anak, karena hari ini bel pulang sudah berbunyi, jadi kegiatan belajar hari ini sudah selesai. Kalian boleh pulang bersama orang tua kalian yang sudah menjemput. Hati-hati di jalan, ya!""Iya, Bu Guru." Dua puluh orang murid berbaris rapi, mengantre untuk mencium tangan Nismara.Bagi orang tua murid yang belum datang menjemput, murid tersebut akan menunggu orang tuanya di dalam kelas karena beberapa minggu terakhir ada berita yang
Read more
Hari Pertama
Suara berisik dari arah dapur membangunkan Arjuna yang masih tertidur lelap. Dengan mata yang masih setengah terpejam, Arjuna melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan waktu pukul lima lebih dua puluh menit.Ketika hendak tertidur lagi, tiba-tiba Arjuna terperanjat karena mengira suara berisik tersebut berasal dari komplotan maling yang sedang merampok rumahnya.Arjuna berlari menuju dapur. Ia terkejut bukan main melihat Nismara yang sedang sibuk memindahkan ayam goreng ke dalam piring keramik bermotif bunga-bunga."Nismara?" gumam Arjuna bingung. Untung saja Arjuna belum sempat melemparkan payung ke arah Nismara yang disangka seorang maling."Eh Pak Arjuna sudah bangun? Maaf ya Pak saya tadi gak langsung bangunin karena tadinya setelah selesai masak saya langsung mau membangunkan Pak Arjuna sama Nanda.""Sedang apa kamu di sini? Dan bagaimana caranya kamu masuk ke rumah saya?"Nismara menatap Arjuna dengan pandangan heran. "Lho, Pak Arjuna ini bagaimana, sih? Saya, kan, bekerja di
Read more
Arjuna Memilih
"Apa ini?" Arjuna mengerutkan kening melihat stoples berukuran sedang di atas meja makan yang isinya permen warna warni."Itu permen, Pak," jawab Nismara."Permen buat siapa? Nanda?""Permen buat Pak Arjuna.""Kamu jangan bercanda." Arjuna meletakan kembali stoples itu. Ia kemudian duduk di atas kursi, menghirup aroma kopi yang baru saja diseduh oleh Nismara."Saya serius."Melihat wajah Nismara yang tanpa ekspresi, membuat Arjuna yakin kalau semua permen itu memang untuk dirinya."Kenapa kamu memberikan saya permen? Saya bukan anak kecil, lho.""Saya tahu Pak Arjuna bukan anak kecil." Nismara melepaskan celemek lalu menggantungnya di atas hanger."Terus kenapa kamu memberikannya untuk saya?" Arjuna masih bingung dengan tindak dan maksud terselubung dari Nismara. "Harusnya kamu memberikannya untuk Nanda, dong."Nismara mengembuskan napas pelan lalu tersenyum. "Pak Arjuna ingin tahu kenapa saya memberikan permen untuk Pak Arjuna?"Arjuna mengangguk."Saya memberikan Pak Arjuna permen s
Read more
Bukan Olahraga Malam
Apanya yang pergi ke gym? Apanya yang akan berolahraga bersama. Buktinya hanya Arjuna saja yang berolahraga. Arjuna sudah kehabisan napas karena kelelahan gara-gara hampir empat kali mengelilingi kompleks perumahannya, sementara Nismara dan Nanda enak mengawasi dirinya dengan menaiki motor, tidak meraasakan lelah sama sekali, apalagi sekarang mereka berdua tengah menikmati bakso yang mangkal di gapura kompleks."Papa, yang semangat!" Nanda engangkat tangannya ke atas sambil mengepal, diikuti oleh Nismara yang tengah sibuk mengunyah sayuran pelengkapnya."Nis, saya minta minum. Saya sudah tidak kuat haus."Nismara menggeleng. "Jangan, Pak. Kalau Pak Arjuna minum di tengah-tengah olahraga, bisa-bisa Pak Arjuna sakit peut sebelah.""Tapi, Nis...""Sudah, lari lagi sana! Satu putaran lagi setelah itu pulang. Mau minum satu galon pun silakan, Pak Arjuna."Arjuna mengembuskan napas berat. Mengetahui dirinya akan langsung pulang, Arjuna jadi semangat dan sekarang ia mulai berlari seperti ora
Read more
Duda yang Meresahkan Part 1
"Itu di TK ada apa rame-rame, Bu?" tanya Nismara pada salah satu wali murid yang menjemput anaknya."Katanya ada laki-laki ganteng orang tua murid. Sepertinya dia baru menyekolahkan anaknya di sini, Bu Nis."Kalau ada laki-laki tampan biasanya Andin selalu paling heboh dan langsung menyertakannya pada Nismara. Tapi kenapa sekarang Andin diam-diam saja?"Oh, begitu ya?"Wali murid itu mengangguk. "Saya penasaran. Saya juga mau mampir melihat dulu sebentar, siapa tahu nanti jiwa saya merasa muda kembali. Maklum lah, Bu Nis, saya sebagai seorang ibu rumah tangga harus mencari kesenangan diri dengan cara cuci mata mumpung suami saya sedang tidak ada. Hihihi...."Nismara hanya tersenyum kecil mendengar penuturan dari wali murid itu.Ternyata mau muda maupun tua kalau melihat lelaki tampan dan bening mereka selalu berputar haluan, alias oleng."Saya pergi dulu ya, Bu Nis. Mari.""Iya, Bu. Silakan."Setelah anak wali murid itu keluar kelas dan mencium tangan Nismara untuk berpamitan, wali mu
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status