Semua Bab Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan: Bab 41 - Bab 50
108 Bab
Ketakutan Marissa
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 41Marissa tidak berani keluar dari kamar saat mengetahui Pramono sudah pulang, mendengar nama lelaki itu disebut saja Marissa takut apalagi melihatnya secara langsung. Sari menceritakan jika Pramono tidak mengatakan apapun mengenai kejadian beberapa waktu lalu. Lelaki itu pasti akan tutup mulut karena tidak ingin nama baiknya rusak jika berita ini tersebar.Marissa membersihkan seluruh tempat kecuali kamar Pramono, ia masih trauma. Lelaki itu bahkan belum ada terdengar suaranya ataupun keluar kamar setelah pulang dari rumah sakit."Biar aku aja yang beresin kamarnya Tuan," ujar Sari."Maaf ya, Mbak. Aku selalu ngerepotin," sesal Marissa."Udah nggak usah dipikirin, kalau kamu nanti udah gajian lebih baik cari kerjaan lain. Kebetulan temen aku di komplek C majikannya cari art," jelas Sari."Aku mau, tapi nggak bisa. Soalnya udah tanda tangan, kalau aku melanggar aku harus bayar uang kompensasi," terang Marissa.Pilihan yang sulit memang, tapi
Baca selengkapnya
Bahan Gosip
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 42"Eh … Bu Ochi, saya tuh nggak nyangka ternyata si Alia itu katanya pake pelet," seru Bu Neni yang sedang memilih kangkung di tukang sayur keliling."Kata siapa, Bu? Jangan asal ngomong nanti jadinya fitnah," sahut Bu Nur."Bu Nur, saya itu denger sendiri. Kita juga harus pake logika kali, masa janda kayak Alia bisa dapat suami perjaka tajir melintir," sewot Bu Neni lalu menyimpan dengan kasar kangkung yang dipilihnya.Mereka adalah tetangga di rumah Bu Mira dulu, mereka kenal baik dengan keluarga Alia dan tidak menyangka jika Alia bisa dinikahi oleh orang kaya. Bahkan masuk berita di televisi."Bu Neni, jangan dibanting-banting atuh dagangan saya. Kecuali kalau mau dibeli," protes Mang Sudin."Siapa yang mau beli kalau kangkung layu gini," gumam Bu Neni."Kayaknya yang dibilang Bu Neni bener juga, kemarin aja waktu si Alia nikah mana ada kita tetangganya diundang. Pasti takut ketahuan pake pelet kali ya." Bu Sukman ikut bicara.Bu Mira dan
Baca selengkapnya
Demi Istri
Istri Yang DIcampakkan Menjadi SultanBab 43Baru saja Marissa akan mulai bekerja, Mikaila yang baru saja terlelap tiba-tiba menangis membuat wanita itu mengurungkan niatnya untuk keluar dari kamar. Kemarin bayi itu baru saja imunisasi, bahkan dari tadi malam Mikaila rewel dan juga demam hingga Marissa hanya bisa beristirahat sebentar.“Sa, kamu belum mulai kerja?” tanya Diah dari ambang pintu.“Belum, Mbok. Mika masih rewel, nggak bisa ditinggal,” jelas Marissa.“Ya udah, nanti kalau udah tidur biar Mbok yang jagain ya. Soalnya hari ini Bu Olivia pulang,” ujar Diah.“Iya, Mbok. Nanti kala Mika udah tidur, aku langsung beres-beres kok,” balas Marissa.Saat Mikaila selesai imunisasi, Marissa pasti tidak bisa bekerja dengan leluasa karena anaknya pasti rewel dan tidak bisa ditinggalkan. Marissa merasa malu jika harus kembali merepotkan Sari ataupun Diah. Rasanya ingin sekali Marissa melalui waktu dengan cepat agar bisa segera pulang ke kampung halamannya, di sana ia bisa bebas bekerja d
Baca selengkapnya
Dijadikan Ratu
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 44Farida langsung menghubungi suaminya dan meminta untuk dicarikan tempat dimana Farhan dipenjara. Mendengar adiknya itu dipenjara tentu hati Farida hancur, membayangkan hidup adiknya nelangsa di balik jeruji besi. Farida tetaplah seorang kakak yang tidak akan diam melihat adiknya menderita. Sudah cukup pelajaran yang didapatkan oleh Farhan. "Darimana kamu tahu soal ini? Apa kamu lihat langsung Farhan? Kamu bisa nggak bawa Mbak ke tempat kamu denger itu atau kasih tahu orang yang bilang Farahn di penjara sekarang dimana," cecar Farida."Aku nggak tahu, Mbak. Coba Mbak langsung dateng ke tempat kontrakan Bang Farhan dulu, siapa tahu disana Mbak bisa dapat informasi mengenai Bang Farhan," saran Amanda."Makasih infonya, Manda. Mbak pamit dulu," ujar Farida lalu pergi, ia kan langsung mendatangi tempat yang dikatakan oleh Amanda tadi. Ia tidak mungkin mengandalkan suaminya untuk mencari tahu, ia juga akan mencari tahu sendiri. Farida merasa men
Baca selengkapnya
Jodi Sakit?
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 45“Gimana menurut kamu, masih ada yang kurang nggak?” tanya Dinda, kini mereka ada di depan sebuah bangunan yang sudah direnovasi menjadi kafe yang terlihat sangat nyaman jika dijadikan tempat untuk bersantai.“Bagus, aku suka. Apa udah ada yang daftar jadi karyawan?”“Ada, banyak banget. Tapi nanti kamu yang menangani mereka ya, kamu interview,” tutur Dinda.“Nggak ah, kamu ‘kan tahu aku cuman lulusan SMA doang. Kamu lebih berpendidikan pasti lebih ngerti soal ini,” tolak Alia, meskipun ia yang memiliki kafe itu tapi Alia tidak angkuh. Ia bahkan menyerahkan masalah karyawan baru pada Dinda karena ia juga memang tidak bisa mengurus apalagi berkomunikasi dengan orang baru.“Ya udah, tapi nggak apa-apa nih?”“Iya, santai aja,” sahut Alia lalu masuk lebih dalam ke kafe itu. Semua peralatan sudah lengkap, termasuk meja dan kursi bahkan aksesoris dan hiasan dinding juga sudah tertempel rapi. Dinda benar-benar menanganinya dengan baik, selama Alia
Baca selengkapnya
Stress
Terimakasih untuk support kalian para pembaca setiaku yang udah mampir baca cerbung ini ❤️Sebaiknya jangan lupa follow, like dan komen untuk meramaikan. Kasih ulasan bintang lima sebagai penyemangat untuk nulis ya, Kak ☺️Subscribe biar dapat notifikasi dan gak ketinggalan kelanjutannya yang makin seru! Kalian bisa baca juga cerbungku yang lain semoga suka.***Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 46Alia tidak ingin memperpanjang pembicaraan karena melihat raut wajah Jodi yang terlihat layu, ia pasti kelelahan. Apalagi Alia mengingat beberpa waktu lalu Jodi tiba-tiba mengeluh sakit kepala. Jodi memang seharusnya lebih banyak istirahat sebelum melakukan aktifitas padat seperti di kantor, ia terlalu memforsir tubuhnya yang memang sedang kurang baik.“Mungkin aku yang lupa kasih tahu kamu, Mas,” tutur Alia.“Ya udah, aku mau istirahat dulu, ya. Rasanya badan ini pegel, capek,” keluh Jodi.“Iya, Mas mau aku buatin apa buat makan malam?” tanya Alia pada Jodi yang kini sudah berbari
Baca selengkapnya
Nasib Buruk Pelakor
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 47Pintu ruangan itu diketuk dari luar membuat sang penghuni langsung menyahut dan menyuruh orang dibalik pintu untuk masuk.“Mas,” panggil seseorang membuat Jodi langsung mendongak dan tersenyum.“Apa yang membuat kamu datang ke kantorku, Sayang?” tanyanya lalu bangkit dari kursi kebesarannya dan menghampiri sang istri, membawa wanita itu untuk duduk di sofa.Alia menampakkan senyum manisnya yang selalu membuat Jodi terpesona. “Aku sengaja ke sini bawain makan siang buat kamu, Mas,” jelas Alia sambil membuka kotak makan yang dibawanya dari rumah, ia hanya mampir sebentar di kafe tadi dan langsung meluncur ke kantor sang suami.Jodi membalas senyum istrinya itu. “Makasih, Sayang.” Tangannya mengelus penuh cinta puncak kepala Alia.Meskipun hal kecil yang dilakukan istrinya itu, Jodi sangat menghargai dan memujinya. Wanita sangat menyukai jika apa yang dilakukannya dihargai meskipun hal sepele, bersama dengan Jodi, Alia merasa menjadi wanita pa
Baca selengkapnya
Kehamilan Alia
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan  Bab 48  Alia menahan Jodi yang akan memberikan kabar ini pada Bu Soraya, Alia hanya tidak ingin membuat mertuanya kecewa jika nanti hasil pemeriksaan dari rumah sakit berbeda dengan hasil test pack. Karena hasil test pack bisa saja salah meskipun sudah menggunakan tiga sekaligus.   “Baiklah, kita akan kasih tahu Mami setelah tahu hasil pemeriksaan dari rumah sakit,” ujar Jodi akhirnya.  “Kalau kamu nggak bisa nemenin ke rumah sakit, aku pergi sendiri aja,” ungkap Alia.  “Mana mungkin aku membiarkan istriku pergi sendiri. Nanti saat jam makan siang aku langung pulang untuk menjemputmu,” sahut Jodi dengan senyum manis yang tidak pernah luntur dari wajah tampannnya.  Alia mengantar suaminya itu sampai di pi
Baca selengkapnya
Marissa Kabur
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 49“Saya sudah pesankan ojek ke rumah sakit terdekat, terus nanti pulangnya minta ojek itu antar lagi pulang Mbak biar nggak susah nyari lagi,” tutur satpam itu.“Terimakasih, Pak,” ujar Marissa.Ojek online selalu ada dua puluh empat jam apalagi di daerah kota besar, setelah menunggu kurang dari sepuluh menit ojek pun datang. Marissa langsung pergi, ia meminta tukang ojek itu untuk mengantarnya ke penginapan terdekat yang murah. Marissa tidak mungkin semalaman membawa Mikaila di luar rumah dan harus merasakan dinginnya angin malam yang menusuk tulang seperti ini. Ia mengucap syukur saat mendapatkan penginapan yang terdekat dengan harga terjangkau, setidaknya untuk malam ini ia bisa tidur dengan tenang dan besok akan langsung mencari tiket kapal laut untuk pulang ke kampung halaman.“Mama janji kita akan segera pergi dari sini, memulai hidup yang baru. Maafkan aku, Mas. Aku harus pergi untuk kebaikan kita semua, kalau memang kita masih berjodo
Baca selengkapnya
Adik Ipar
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 50Baru saja benda kenyal itu saling menempel, Alia langsung mendorong tubuh kekar suaminya lalu berjalan cepat ke kamar mandi.Jodi menempatkan telapak tangan di depan mulutnya. “ Haahhh!” Ia mencium sendiri bau nafasnya yang segar dengan sensasi mint. Heran karena ia merasa mulutnya tidak bau, kenapa sang istri bisa langsung mual seperti itu. Ia lompat dari ranjang dan menyusul Alia, pintu kamar mandi terbuka membuat Jodi bisa langsung masuk. Alia mencoba memuntahkan isi perutnya tapi tidak keluar apapun, Jodi membantu mengurut tengkuk istrinya itu.Alia terlihat lemas, lelaki itu dengan sigap menuntun istrinya kembali ke kamar dan memberikan air putih pada wanita itu.“Apa mulutku bau sampai membuatmu mual?” tanya Jodi dengan sebelah alisnya terangkat.“Bukan, Mas. Entah kenapa saat kamu menciumku rasanya langsung mual,” terangnya.Jodi terkekah. “Aku kira karena bau mulutku,” ujarnya.“Mana mungkin, aku malah suka bau mint segar yang kelua
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status