All Chapters of Legenda Naga Langit: Chapter 41 - Chapter 50
232 Chapters
41.Babak Final: Dunia Kecil
Sayembara Pendekar Muda sudah memasuki babak Final dan hanya menyisakan 10 orang peserta terbaik. 10 orang pendekar ini akan di kirim ke dalam dunia kecil untuk menjalani babak final. Hanya 4 orang tercepat yang berhasil keluar dari dunia kecillah yang akan melangkah ke babak semi final. "Baiklah, sebelum di mulainya babak final, aku akan menjelaskan aturan-aturan yang ada di babak final, sedikit berbeda dari babak utama. Karena kali ini kalian akan di kirim ke dunia kecil dan melakukan perjalanan sedikit panjang di dalam sana. Hanya empat orang tercepat yang berhasil keluar dari dunia kecil berhak melaju ke babak final. Dan, tidak lupa aku berpesan untuk selalu berharap karena ada banyak bahaya yang menunggu kalian di dalam sana. Masing-masing dari kalian akan di bekali batu kehidupan, jika kalian sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan menemukan jalan keluar, kalian bisa mengaktifkan batu kehidupan untuk membawa kalian keluar dari dunia kecil dengan konsekuensi kalian diskualif
Read more
42. Dunia Kecil II
*Puncak Gunung Tanpa Batas"Manusia? Sudah lama sekali tidak ada manusia yang berani masuk ke wilaya Gunung Tanpa Batas ... " "Benar Ketua, apalagi manusia ini memiliki kemampuan ilmu kanuragan yang cukup tinggi. Hal itu bisa di lihat dari luka yang di terima oleh Badran." "Manusia yang memiliki ilmu kanuragan? Mampu melukai Badran dan berusia muda? Ketua, apa mungkin dia adalah pemuda yang akan mengambil pusaka titipan dari pendekar amor putih?" Kata pria berjanggut putih dan memiliki punggung seperti kura-kura.Mendengar hal itu, Asta yang menjadi ketua dari Siluman di Gunung Tanpa Batas itu menjadi diam dan membisu untuk beberapa saat. Dia jelas mengingat tentang wasiat dari pendekar yang pernah menyelamatkan mereka dari kehancuran."Aku tahu, tapi apa kau yakin penasehat Wanda, jika pemuda itu yang di maksud oleh pendekar amor putih?" Asta balik bertanya kepada penasehatnya itu. Terasa sangat berat bagi dirinya untuk melepas pusaka titipan itu."Ketua, anda tidak bermaksud untuk
Read more
43. Dunia Di Dalam Dunia
Merasa tidak menemukan apapun, Abinawa akhirnya memilih untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut esok hari.Dia mulai merasakan tubuhnya lelah dan membutuhkan istirahat setelah melewati banyak rintangan.Waktu berjalan dengan sangat cepat, hujan sudah berhenti dan mentari sudah kembali bertugas menyinari muka bumi. Rintik air sisa hujan semalaman jadi sebuah keindahan yang di ciptakan oleh alam secara alami.Sinar mentari pagi membangunkan Abinawa dari tidur nyenyaknya. Dia kembali di buat takjub saat ruangan gua itu tampak begitu terang oleh sinar mentari yang menelisik masuk melalui celah-celah dinding gua yang seperti secara sengaja di buat untuk membuat sinar mentari mampu masuk ke dalam gua."Luar biasa, gua ini seperti di desain dengan sedemikian rupa dan memerlukan pemikiran matang, serta penuh perhitungan." Abinawa semakin di buat takjub dengan gua itu.Abinawa pada akhirnya memilih untuk berkeliling, dia kembali di buat takjub saat menemukan dinding gua yang di penuhi oleh u
Read more
44. Kitab Ajian Gelap Mampar
'Aku menciptakan tempat ini dengan semua sisa kemampuan dan kekuatan yang aku miliki demi menjaga semua jurus dan teknik, serta olah kanuragan yang ku miliki, agar tidak di salah gunakan demi ambisi menjadi penguasa.Aku awalnya ingin mengubur semua kitab-kitab dan kemampuan bela diriku bersama dengan ragaku, akan tetapi pertemuanku dengan seorang pendekar sepuh membuatku membatalkan hal itu dan menyimpan semuanya di tempat ini, sampai pewaris sesungguhnya datang dan menemukan tempat ini yang ku beri nama Dimensi Alam Sukma.'Abinawa termenung untuk beberapa saat, mencoba memahami isi dari teks tersebut."Mungkinkah takdir yang membawaku kemari? Dan, apa mungkin akulah pewaris yang di katakan dalam lontar ini?" Merasa tidak menemukan jawaban, Abinawa memilih untuk menggeledah pondok itu lebih jauh sembari berharap akan menemukan petunjuk lainnya."Tempat ini benar-benar di penuhi dengan banyak kitab-kitab kanuragan, serta berbagai macam teknik bertarung. Sebenarnya seberapa kuat soso
Read more
45. Ingin Menjadi Tabib
Setelah melewati pertarungan yang panjang, Batari Ambar pada akhirnya berhasil mengalahkan semua lawannya. Walaupun dia harus mengalami pendarahan di beberapa bagian tubuhnya."Hampir saja, jika beberapa menit lagi aku memaksa tubuh ini untuk terus bertarung bukan tidak mungkin nyawa ini sudah tidak lagi tubuhku." Batari Ambar bersandar di atas pohon yang sudah dia pastikan bahwa tempat ini aman untuk beristirahat.Tanpa di sadari, Batari Ambar tertidur dengan begitu pulasnya. Dia benar-benar kehabisan tenaga dan kelelahan akibat pertarungan itu.Batari Ambar baru kembali mendapatkan kesadarannya ketika hari sudah berganti dan sinar matahari pagi menyilaukan matanya."Ekhhh, seperti tanpa aku sadari aku tertidur untuk waktu yang tidak sebentar."Suasana pagi tampak begitu indah, matahari pagi yang masih mengintip dari ufuk timur yang sedang berusaha untuk menampakkan dirinya menjadi sebuah keindahan yang hakiki. Di tambah suara kicauan burung yang saling bersahutan semakin membuat pag
Read more
46. Dunia Kecil III
Abinawa tanpa sadar menghabiskan beberapa tahun di dalam tempat misterius yang berada di dunia kecil."Aku terlalu terlena dengan semua ini, sehingga aku lupa menyadari jika aku sedang mengikuti sebuah Sayembara Pendekar Muda." Abinawa menggaruk kepalanya.Merasa sudah tidak ada alasan untuk menunda perjalanannya, Abinawa akhirnya memutuskan untuk meninggalkan dunia yang di temukan olehnya melalui sebuah gua. Dia jelas harus cepat menemukan pintu keluar dari dunia kecil ini dan kembali ke alam manusia yang sesungguhnya.Tidak lupa pula, Abinawa membawa beberapa kitab di balik jubahnya. Dia sudah memilih Kitab Dewa Bumi, Kitab Raga Sukma Agung, dan Kitab Amukan Naga. Abinawa yakin jika dia mampu menguasai ke-tiga kitab ini, serta di tambah Kitab Naga Langit yang di milikinya, maka dia akan mencalonkan sesuatu yang terlihat mustahil untuk di raih, serta melindungi orang-orang yang di sayangi dan menciptakan dunia yang aman tanpa penindasan dan perbudakan.Setelah yakin tidak ada yang t
Read more
47. Abinawa Vs Siluman Badak
Abinawa dapat merasakan jika kemampuan siluman yang di hadapannya kali ini jauh lebih kuat dari siluman yang di hadapi beberapa waktu yang lalu."Gunung Tanpa Batas, jadi gunung ini adalah markas dari bangsa Siluman. Tidak heran jika aku merasakan banyak hawa panas di tengah-tengah hutan ini." Abinawa bergumam kecil, tanpa mengalihkan pandangannya.Tidak untuk menunggu terlalu lama, pria bertanduk yang merupakan siluman badak itu langsung menyerang Abinawa dengan ayunan pedangnya.Namun, Abinawa yang sudah dalam posisi siap dengan mudahnya mampu menghindari serangan itu. Bersamaan dengan itu pula, Abinawa mengubah kuda-kudanya dan memusatkan tenaga dalam di telapak tangannya."Tapak Samudera Hitam"Telapak tangan Abinawa menghantam tepat di bagian punggung siluman itu, hingga menghempaskan tubuh siluman beberapa langkah ke belakang.Siluman itu langsung berdiri kembali dan tanpa basa-basi dia langsung melesat cepat untuk membuat serangan."Sinar Halilintar Kuning"Secarik cahaya meles
Read more
48. Rencana MagaDewi
"MagaDewi, apakah semua berjalan sesuai dengan rencana?" "Semua berjalan sesuai rencana, jenius terbaik aliran putih sudah ku kirim ke Gunung Tanpa Batas, sangat mustahil untuk dia dapat selamat dari amukan siluman di sana." Jawab MagaDewi dengan singkat."Bagus, kau menjalankan tugasmu dengan baik. Jangan pernah sekali saja lengah, karena kebangkitanku dan kematian anak dalam ramalan itu akan membuat kita menguasai alam semesta." Kata sosok yang berada di dalam bola hitam yang memancarkan aura jahat yang begitu kuat."Aku mengerti ayah, aku akab menyiapkan kebangkitanmu dan memastikan kematian anak dalam ramalan itu." Ucap MagaDewi dengan pelan dan di penuhi dengan keyakinan tinggi jika rencana yang di susunnya berjalan sesuai rencana."Aku percayakan ini kepadamu, aku akan segera pergi, karena jika terlalu lama maka hawa kehadiranku akan terdeteksi."Setelah itu, sosok itu menghilang tanpa bekas seolah kehadirannya tidak pernah terjadi. ***Abinawa terus berkelana mengelilingi wil
Read more
49. Dalam Kesulitan
Dua siluman yang tersisa dengan kompak berubah menjadi wujud aslinya, yaitu dua ekor siluman serigala berukuran raksasa."Jadi lawanku ini siluman serigala? Tidak heran jika kalian memiliki fisik yang kuat dan perkasa." Abinawa tanpa sungkan melemparkan pujiannya kepada dua orang siluman yang menjadi lawannya saat ini.GerrrrrGererrDua siluman itu hanya menggeram keras, sebelum menyerang Abinawa dengan bringas. Dua serigala itu membentuk kombinasi serangan dalam sebuah formasi yang benar-benar membuat Abinawa mati kutu dan di desak dalam posisi bertahan total.Cakar dan terkaman datang silih berganti. Abinawa merasa beruntung karena memiliki kecepatan tinggi, sehingga memudahkan dia berpindah tempat guna menghindari serangan dua siluman itu.Dua siluman serigala terus mendominasi pertarungan dan berada di atas angin secara, bahkan setiap gerakan dari Abinawa seolah sudah terbaca oleh mata mereka."Formasi bertarung yang mereka gunakan sangat baik, sehingga mampu menutupi setiap cela
Read more
50. Aku Terdesak
Setelah merasa tenaga dalam milikinya sudah kembali dan di rasa cukup untuk melanjutkan perjalanan, barulah Abinawa menyudahi meditasinya.Selama meditasi itu pula, Abinawa merasakan jika dirinya sedang di awasi oleh seseorang yang tidak mampu dia deteksi letak keberadaannya."Selama dia tidak menggangu perjalananku, maka aku akan menganggap dia tidak pernah ada ... " Abinawa berkata dengan pelan, sambil berharap sosok yang sedang mengawasi dirinya dapat mendengar perkataannya itu.Setelah itu, Abinawa kembali melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Tanpa Batas. Dia harus cepat, karena dia tidak memiliki banyak waktu untuk terus berlama-lama di Gunung Tanpa Batas. Dia harus segera menemukan jalan keluar untuk melanjutkan langkah kakinya ke babak semi final Sayembara Pendekar Muda.Berbeda dari sebelumnya, kali ini Abinawa menggunakan ilmu meringan tubuh untuk mempercepat langkahnya dan menghindari pertarungan yang menguras tenaga dalamnya dan staminanya.Menggunakan ilmu meringan
Read more
PREV
1
...
34567
...
24
DMCA.com Protection Status