Semua Bab My Handsome Partner: Bab 21 - Bab 30
32 Bab
Pelajaran Pertama
Keesokan harinya Senja dan Bayu pergi berpatroli. Bayu yang sedari malam sudah terganggu dengan pesan yang dikirim Fajar untuk Senja. Saat keluar dari kamar, ia bertemu dengan Senja yang hendak membersihkan diri. Tanganya merogoh ponsel disakunya, lalu menjulurkan benda itu ke wajah Senja. "Kali ini kamu harus buat mantan pacarmu diam, atau dia akan menggangguku sepanjang malam," kata Bayu kesal"Hahaha, maaf. Aku akan bilang tidak usah menghubungiku terlebih dahulu," kata Senja santaiMereka lihat ke kanan kiri. Suasana tampak lengang. Asrama terasa kosong tak ada seorang pun selain mereka berdua. "Hari apa ini? Kemana semua orang pergi?""Ntahlah, biasanya juga tidak begini," jawab Bayu"Apakah terjadi bencana tapi kita tidak tahu?" tanya Senja lagiKeduanya langsung berlari menuju pos utama. Disana ada seorang rekan yang sedang mengamati sebuah komputer. Seseorang sedang terbang dengan drone. "Apa yang terjadi?” tanya Bayu padanya"Aku tidak tahu. Tapi ketua tim meminta kami untu
Baca selengkapnya
Malam di Intezar
Setelah mengeluarkan beberapa kekuatan, Bayu dan Senja mengalami kelelahan yang luar biasa. Guru Hameez mengajak mereka pergi ke sebuah tempat makan. Tempat makan yang tidak jauh berbeda dengan di dunia Senja sebelumnya. Hanya designnya lebih ke alam terbuka dan bangunannya semua menggunakan bahan alam. Restoran yang mereka datangi cukup ramai. Tak hanya penduduk asli Intezar. Tapi ada banyak manusia yang juga terlihat disana. "Guru, apakah mereka juga sedang berlatih disini?” tanya Senja"Iya betul. Lihatlah sebelah kananmu arah jam 2. Itu adalah Guru Daniya, ia memiliki dua murid. Satunya memiliki roh pelindung kelinci, sedangkan yang berambut merah ia memiliki roh palindung lumba-lumba," jelas Guru Hameez"Lalu roh pelindung milik Guru Daniya sendiri adalah?” tanya Bayu" Merpati. Lalu, coba lihat arah jam 10. Itu adalah Guru Nimra ia memiliki murid dengan roh pelindung Srigala utuh, seorang lainnya yang memiliki roh pelindung seperti Bayu," kata Guru Hameez"Ular? Jadi, aku dan
Baca selengkapnya
Kota Senjata
Kota Senjata Mahfus (23) Dengan menggunakan kekuatan teleportasi Guru Hameez mereka sampai di kota Mahfus dengan cepat. Kota yang cukup ramai. Guru Hameez berencana mengajak Bayu dan Sen membuat senjata. "Guru, apakah kami perlu senjata? Kami tidak memiliki musuh selama ini, untuk apa memiliki senjata?" tanya Senja"Jangan terlalu naif, disaat kalian memiliki kekuatan untuk kebaikan, maka ada kekuatan jahat diluar sana yang ikut resah dibuatnya. Itu sudah hukum alam. Anggap saja sesuatu yang akan kalian hadapi adalah kompensasi dari adanya roh pelindung dan element yang ada," kata Guru Hameez"Tidak usah menafsirkan segala yang terjadi di dunia peri dengan otak logismu. Aku yakin otakmu tidak akan kuat, Sen. Disini terlalu banyak hal tidak masuk akal, kau hanya perlu menghadapinya," kata BayuMereka sampai di sebuah rumah dengan satu orang lelaki sedang menempa besi. Ia nampak tak asing. "Ah, apakah itu Sam?” kata Senja"Hah iya, kenapa Ketua Tim ada disini?" tanya Bayu"Bukan. Ka
Baca selengkapnya
Latihan ke Dua
Ahli ramuan keluar dari ruangannya. Saat ia mendekati meja Sen dan Batu ia melihat pohon kecil dari delima tumbuh diatas mejanya. "Sejak kapan ada Pohon Delima disini?" tanya ahli ramuanAhli ramuan mengamati Sen dan Bayu bergantian. Ia jelas berpikir jika salah satu dari mereka memainkan biji delima yang hendak dijemur. "Siapa diantara kalian yang menumbuhkan biji delima ini?" tanya ahli ramuanBayu menunjuk Sen dan membuatnya nyengir ketakutan. Ia tidak paham maksud dari ahli ramuan menanyakannya. "Tolong tumbuhkan beberapa lagi, sebab di tanah Intezar sangat sulit untuk pohon delima tumbuh," kata ahli ramuan Bayu terkekeh melihat ekspresi Sen yang awalnya takut disalahkan. Kini ia tertawa karena Sen justru harus menggunakan kekuatannya untuk membantu ahli ramuan menumbuhkan Pohon Delima. "Owhya, Tuan Hameez, serbuk ini bisa jadi obat dan racun sekaligus, saat kondisi terkena air garam serbuk ini bisa menjadi sangat mematikan dan jika tidak maka akan menjadi obat," kata Sang A
Baca selengkapnya
Pertemuan dengan Sang Mantan
Senja berjalan menuju ke hutan yang berbatasan dengan anak sungai. Ia melihat ke saku nya, masih ada beberapa batu biru yang tersisa. Senja fokus berhati-hati jika tiba-tiba monster Saltic datang menyerangnya. Bayu fokus mencoba mengingat-ingat tanda yang diletakannya. Sebuah pita berwarna merah yang ia ikat ranting pohon. Pohon tempat mereka keluar dari Intezar. "Apa kamu pikir monster itu bisa diajak main-main? Kita seperti setor nyawa jika berada disini,” kata Bayu"Husss, diamlah. Aku juga berharap punya sesuatu untuk bertahan dari serangannya, yang perlu kita lakukan adalah mendorongnya masuk ke hutan yang lebih dalam, itu saja. Jangan sampai ia pergi ke Desa Galie,""Aku paham,""Hanya orang-orang yang sama gila nya yang bisa paham apa yang aku maksud tanpa bertanya lagi," kata Bayu santaiMereka berdua berhenti di sebuah pohon dengan pita merah. Bayu begitu senang saat menemukannya. Namun, mendadak ia terdiam."Bagaimana caranya masuk?" tanya Bayu"Apakah kamu benar tidak i
Baca selengkapnya
26. Menggiring Monster Saltic
Tap! Tap! Tap!Senja yang tegang menunggu dan menebak siapa yang datang. Ia bahkan tak menemukan Afreda disaat seperti itu."Sen!"Senja membuka mata. Bersyukur bukanlah Fajar yang datang ke kamarnya. Melainkan Sam. Senja membuang nafasnya lepas dengan keras."Kau membuatku kaget, Sam!""Ada apa?" tanya Senja lagi"Saudara kembarku mengatakan hal yang aneh sata kami bertemu,""Apa?""Eh, kenapa kau tidak terlihat kaget saat aku bilang saudara kembar? Apakah kalian memang benar-benar bertemu?""Iya. Aku dan Bayu bertemu dengan Salim saat kami pergi ke Intezar," jawab Senja"Apakah Intezar benar-benar ada?""Apa kamu selama ini tidak tahu? bukankah kau dan Salim adalah kembar? Asal kau tahu, Salim adalah ahli senjata, apakah hal itu kau juga tidak tahu?" tanya Senja"Aku--A--ku, selama ini tidak pernah mempercayai apa yang dikatakan Salim. Ia mengajakku untuk pergi ke Intezar, tapi ceritanya terlalu tidak masuk akal buatku. Tapi semalam dia pulang dan bercerita tentang dua orang manusia
Baca selengkapnya
27. Membeku
Senja dan Bayu melihat ke arah belakang mereka. Ada bagian hutan yang tidak terlalu rapat kanopinya, sehingga siapapun bisa melihat dengan jelas tubuh tinggi besar Moster Saltic. Ia bergerak lambat dan tak melompat. Senja tahu, seperrtinya Menster itu memperhatikan seseuatu di depannya. Mangsa atau semacamnya. Karena saat itu masih dalam jam berburu makanan untuk si Monster."Kita memunggunginya, Bay,""Iya, gunakan kekuatan kosmosmu, Sen. Kau hanya harus mengumpulkan energi lalu arahkan padanya agar ia mau mengikuti mau mu, lalu arahkan ke Lembah Raksasa," kata Bayu"Bay, bolehkah aku jujur?""Apa?""Jujur dari kita berdiri ini, aku sama sekali tidak tahu dimana arah Lembah Raksasa,""Hemm, itu ada di bagian barat daya kita, Sen. Ah tapi terlalu rumit kalau kau tidak tahu arah. Begini saja, kau ingat pohon berbunga kuning?""Iya. Pohon yang mengeluarkan aroma buah itu ya? Ya aku pernah melihatnya banyak di Lembah Raksasa,""Nah! fokuskan pada pohon itu setelah energimu mengunci piki
Baca selengkapnya
28. Gelembung Jingga
'Sen.. Tenanglah. Mendekatlah ke arah Bayu,'Senjayang masih terisak dengan tangisnya mengikuti kata Afreda. Ia mencoa tenang, lalu memperhatikan seluruh bagian tubuh Bayu dari kepala hingga kaki. Lalu dengan kekuatannya lagi, Senja menghilangkan tanah yang menyelimuti Bayu.Senja melihat peluit yang tergantung di leher Bayu. Ia ingat peluit itu bisa ia gunakan untuk memanggil Guru Hameez. Senja segera melepaskannya dari leher Bayu.Ia kemudian meniupnya beverapa kali.Senja memejamkan matanya. Ia menghembuskan energi kosmo ke sekitarnya secacara tidak sadar. Pohon dan benda lain disekitarnya menyimpan energi itu. Rasa sedih yang Senja rasakan ikut menyeruak membentuk gelembung-gelembung kecil yang berwarna ungu. Ia membuat beberapa bagian pohon layu dan beberapa binatang lemas seolah energi mereka ikut tersedot saat itu juga. Lalu harapannya muncul, saat sekali lagi Senja meniup peluit itu. Ia membayangkan Guru Hameez yang datang dengan terbang menyerupai elang. Harapan dan optimist
Baca selengkapnya
29. Perayaan Galie
Sen akhirnya bisa mengarahkan Monster Saltic ke lembah Raksasa. Kini ia merasa lega. Mereka hanya perlu mengecek kesokan harinya dan melihat apakah laba-laba besar itu sudah membuat sarang baru."Kita sebaiknya segera pulang. Hari ini ada perayaan di Desa Galie," kata Bayu"Benarkah? aku bisa mengambil banyak foto hari ini," ucao Senja dengan raut wajah senang"Kau bahkan lupa dengan lelah yang baru kita lewati," kata Bayu"Ini bisa jadi baru pemanasan, Bay. Kita masih perlu banyak belajar, akupun perlu banyak melatih fisikku,""Ah iya, kau harus latihan berlari. Bisa-bisa kau sellu ketinggalan dariku,""Baik, baik. Teanang saja, aku kan mulai berlatih saat ini," kata Senja.Ditampat lain. Fajar sejak subuh berada di kantor yang lebih mirip markas perampok. Ada banyak pria dengan badan besar dan bertato berjaga di sekitar Mandor Mus. Selain puluhan orang yang berjaga, ada pula yang berada di dalam menemani tuannya berbagi cerita, sebagian yang lain orang-orang yang berbadan kurus yang
Baca selengkapnya
30. Kecewa
Fajar mengajak Senja menjauh dari perayaan. Ia tak ingin ada seorangpun yang mengganggu mereka berdua. "Senja, apa kau tahu berapa lama perjalanan dari kota kita sampai sini?”"Ya aku tahu,""Aku benar-benar merindukanmu. Aku senang mendengar suaramu saat pertama kali sejak kau pergi," kata Fajar"Ada sesuatu yang menenangkan saat itu. Aku bersyukur kau masih hidup,""Terimakasih, kita sudah tidak memiliki hubungan apapun. Ntah itu apa yang kau katakan tentang Prita benar atau tidak,""Bukankah aku sudah mengatakannya padamu?""Semacam telat kupikir. Andai kau menghargaiku sebagai pacar lima tahun mu, saat rencana itu baru rencana pun kau bisa mengatakannya lebih dulu. Kali ini yang terjadi adalah kau tidak menganggapku ada. Dan Tuhan menghilangkanku dari dunia setelahnya,""Kamu ngomong apa si? Aku disini karena ingin bertemu denganmu. Bukankah saat ini kamu adalah nyata? Aku bahagia bisa bertemu lagi denganmu, kita bisa bersama lagi," ucap Fajar"Aku gak bisa," kata Senja"Kenapa? k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status