My Handsome Partner

My Handsome Partner

By:  Arsalan Nisha  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
32Chapters
2.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Senja adalah wanita yang bekerja sebagai reporter di kota. Setelah sekian lama bekerja ia tak kunjung mendapat kenaikan pangkat. Kegagalannya juga dialami olehnya di dunia percintaan, Fajar kekasihnya berselingkuh dengan teman sekantornya. Suatu hari Senja mendapatkan tugas untuk pergi ke sebuah daerah bencana. Ditempat itu, ia justru menjadi korban banjir dan terbawa arus meskipun akhirnya selamat. Iaa terdampar dan harus survival di dalam hutan. Dari sana ia bertemu dengan mahluk aneh sejenis peri yang membuka mata ghaib nya, sehingga Senja bisa melihat banyak hal di dunia lain. Saat harus bertahan hidup, ia justru harus menyelamatkan seseorang dari cengkraman Moster Saltic. Kemudian mereka bertemu kembali saat Sen berada di desa Galie. Laki-laki itu bernama Salaar Bayu. Keduanya memiliki pola pikir sama, sehingga sepakat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Galie. Di sisi lain. Mantan pacar Senja yang mengetahui keberadaan Senja lalu menghampiri nya ketempat itu. Akankah Senja kembali pada Fajar? Ataukah ia akan memilih Salaar Bayu? Bisakah masalah di Galie terselesaikan?

View More
My Handsome Partner Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Syachri Ramadhan
bagus ya, smoga ceritanya tambah berkembang dengan menghadirkan kejutan2 yg tak terduga
2022-07-09 20:52:01
1
32 Chapters
Kalut
"Baiklah Pak, saya tahu ini tidak benar. Tapi suatu saat saya akan membuktikan kemampuan saya. Saya yakin, saya pantas untuk mendapatkan promosi jabatan," kata Senja"Lebih baik kamu buktikan saja kinerjamu. Hari ini ada bencana alam cukup besar, cari sisi terbaik berita. Saya tidak mau yang biasa-biasa saja," kata PimpinanSenja menghela nafas. Rasa marahnya belum padam setelah ia tahu bahwa ia gagal dipromosikan karena ulah teman kerjanya. Kini ia tetap jadi wartawan biasa. Suasana hatinya tak baik. Namun sesuai perintah atasannya, ia akan bergabung dengan tim sar yang akan mengevakuasi korban banjir bandang di pulau sebrang. Sesampainya dirumah ia pun berkemas. Dengan tas ransel hitam kesayangannya ia membawa beberapa kemeja, kaos, perlengakapan liputan seperti kamera, alat tulis dan lainnya. Biasanya ia menolak untuk pergi ke pulau sebrang. Namun, demi karirnya, kali ini ia tak bisa menolaknya.Sebelum berangkat dengan tim sar. Senja menyempatkan mampir kerumah kekasihnya, Faj
Read more
Terdampar
Ntah sudah berapa lama Senja mengapung lalu ia tersangkut batang pohon yang tumbang. Tiba-tiba sesuatu seperti terdorong dari dalam perutnya dan ia pun terbatuk. Pening menekan keras di dahi nya. Matanya terpejam erat lalu perlahan membuka. Ia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling."Dimana aku?" Kata Senja sembari memijat keningnyaIa mengingat-ingat kejadian sebelumnya. Ingatan saat seorang petugas SAR meneriakinya lalu ia terbawa arus masuk kedalam air lalu ia tak ingat lagi. Ia mengira, pasti keberuntungan besar yang membuatnya berada ditempat itu. Saat hendak bangun. Ia tersadar manakala tas ranselnyya nya masih menempel di punggungnya. Strep tas nya masih terikak di dadanya.Senja kemudian berusaha bangun. Ia tak tahu itu hari apa, pukul berapa dan dimana. Ia melihat sekeliling, hanya hutan lebat dan sungai yang bisa ia amati. Ia segera melepas tas nya, meski beberapa bagian tas koyak tersobek namun bagian dalamnya aman. Tas nya sudah ia lapisi dengan plastik besar un
Read more
Pertolongan
Pagi masih gelap. Namun cahaya biru sudah terlihat di langit. Senja mencari suara seseorang yang sepertinya sedang menangis.Senja keluar dari shelter yang dibuatnya. Lalu berjalan menuju arah suara. Awalnya terdengar jauh, hingga ahirnya ia merasa suaranya begitu dekat dengannya. Kini, ia sampai di sekitar sungai. Sambil melihat dengan jeli, Senja terus mencoba mencari sumber suara itu. Ia kemudian terkejut melihat sosok perempuan ada disana.Hari sudah pagi. Jelas itu bukan hantu atau semacamnya. Pikirannya lebih kepada korban selamat dari banjir sungai seperti dirinya. Ia memberanikan diri mendekati perempuan itu. Perlahan ia berjongkok agar tidak mengagetkannya."Bu, apakah ibu butuh bantuan?" Tanya SenjaIbu itu menjawab. Namun, Senja tidak tahu apa yang dikatakan ibu itu. Ia semacam menggunakan bahasa yang tidak Senja mengerti. Tiba-tiba Ella mengejutkannya dengan berada tepat didepan wajah Senja."Sen, apa yang terjadi?" Tanya Ella"Aku pikir ibu ini adalah korban banjir ya
Read more
120 jam kedepan
Tiba- tiba sesuatu terdengar mendekat. Senja kembali waspada. Apapun bisa menyerangnya. Ia segera mengambil pisau ditangan kanannya dan mengambil kayu dengan api menyala di tangan kiri nya. Ella pun tidak tahu apa yang akan datang menghampiri mereka. "Ibu Upe. Cari tempat berlindung! Kita tidak tahu, sesuatu apa yang menghampiri," kata Senja dengan cemasIbu Upe menggendong Kalyani. Ia bersembunyi dibalik pohon. Sesekali ia mengintip ke arah Senja. Kalyani di dekapnya. Tangan lain Ibu Upe memegang batang pohon untuk berjaga-jaga. Senja memasang kuda-kuda. Kemudian tampak seekor babi hutan besar berlari kearahnya. Lalu berhenti kala melihat api unggun yang dibuat Senja. Binatang itu memekik keras di ikuti suara lain yang ntah datang darimana."Kau berani padaku! Tidak usah panggil temanmu!" Kata Senja menggertak. Jurus andalan yang biasa ia gunakan untuk menakuti lawannya. Babi hutan itu justru semakin ganas. Seolah hendak menabrak Senja. Ia bersiaga akan berlari ke arahnya. BR
Read more
Monster Saltic
Whooooosh! Slash!'Apa ini?' Nafas Senja tersengal-sengal. Jantungnya berdegup tak karuan. Ia melihat ada semacam tombak jatuh tepat depanya. Matanya mengarah keatas, ia berusaha mencari ujung benda yang terlihat tinggi menjulang. Tubuhnya berbalik mengikuti sumber si empunya. Benda yang ia kira adalah semacam senjata atau tombak adalah kaki laba-laba besar. Senja mencoba tenang. Ia melihat mata laba-laba besar itu. Mata berputar dan terus bergerak. Di mulutnya ada sesuatu yang berwarna biru. Itu mirip dengan batu yang ia temukan sebelumnya. 'Aku akan diam, baiklah aku akan diam dan berusaha untuk tidak bernafas,' kata Senja dalam hatiMata mahluk itu terus bergerak seperti sedang mencari sinyal. Tiba-tiba sinar matahari mengenai mata mahluk besar itu, ia pun meloncat tinggi ntah kemana arahnya. Senja bergegas kembali ketempat dimana teman-teman nya berada. Ia berlari tergopoh-gopoh menerobos semak belukar. "Ella, Ella, aku bertemu dengan mahluk besar seperti laba-laba, hampir s
Read more
Misi Penyelamatan
"Apa idemu?" tanya Senja"Aku punya kekuatan mengecilkan ukuran benda-benda mati, itu akan memudahkanmu untuk bergerak dan menyimpan bawaan mu dalam sakumu," Kata Ella"Wow, itu sangat keren Ella. Lalu apakah kamu bisa membuatku terbang sepertimu?" Tanya Senja"Aku tidak yakin dapat melakukannya tapi akan aku coba. Sarang monster itu ada diatas pohon. Aku pikir kamu bisa memanjat nya dengan bantuan tali. Lalu aku akan membantumu dengan membuat badanmu terasa lebih ringan, aku bisa mengurangi gravitasi benda," Kata Ella"Bagaimana dengan rencana untuk melarikan diri saat monster itu datang? Bagaimana kau akan menjaga Kalyani?" Tanya Senja"Kamu hanya harus diam dan menahan nafas agar ia tidak menyadari gerakanmu," Kata Ella"Hahaha, apakah itu akan efektif? Aku sangat takut melihat mata Monster itu saat bergerak-gerak," Kata Senja menyiapkan peralatan yang mesti ia bawa. Ia menaruh barang bawaan itu ditanah. Lalu dengan kekuatan Ella semua barang itu menjadi berukuran sangat kecil sehi
Read more
Roh Pelindung
Setelah makan malam. Ella kembali menghilang seperti biasa. Senja mencoba menutup matanya dan mengedipkan matanya tiga kali untuk melihat dunia peri disekitarnya. Terdengar riuh rendah penghuni pohon dihutan itu. Suasana damai dan tenang seperti suasana di pedesaan. Ibu Upe tak tahu jika kemampuan yang diberikan Ella untuk bisa melihatnya juga bisa digunakan untuk melihat dunia peri di setiap tempat. Bahkan saat ini Kalyani sedang dihibur oleh beberapa peri, sehingga Kalyani tampak bahagia karenanya. Bayi itu pasti bisa melihatnya juga meski tanpa bantuan kekuatan dari Ella sekalipun. Tiba-tiba Senja mendengar seseorang memanggil namanya. Senja melihat kesana kemari untuk mengetahui sumber suaranya. "Sen! Kemarilah," "Sen, disini,""Sen, ini takdirmu,""Sen, kau bisa kemari bukan tanpa alasan,""Sen, ikuti aku,"Sumber suara itu makin dekat. Seekor capung bercahaya mengarahkan jalannya. Senja mengikuti capung bercahaya menuju hutan yang lebih gelap. Capung itu menghilang yang arti
Read more
Ular Legenda
Senja selesai membalur luka Ular itu. Sang ular pun segera bergerak pergi masuk ke hutan lebih dalam. Seolah ia memang harus segera pergi untuk mengobati diri. Hari sudah semakin gelap. Tiba-tiba Kalyani menangis tanpa alasan. Senja menyadari segera bahwa itu bisa jadi tanda bahaya. Ada mahluk yang membuat Kalyani merasa takut atau tidak nyaman. Bayi itu semakin histeris dalam beberapa saat. "Sepertinya kita tidak dapat bermalam disini, kita harus mencari tempat lain," Kata Senja"Tidak, Sen. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi. Lebih baik segera membuat perapian. Terlalu ceroboh jika kita melakukan perjalanan malam dengan membawa Kalyani," Kata Ella"Baiklah kalau begitu. Semoga hanya ada hal baik setelah ini," Kata SenjaAkhirnya Senja memilih untuk menetap dan mulai mengumpulkan ranting disekitarnya. Kali ini pemantik miliknya tidak bekerja dengan baik. "Bagaimana bisa begini. Disaat sudah kemalaman begini malah kamu tidak bekerja dengan baik," Grutu Senja yang kemudian m
Read more
Perpisahan
Hujan mulai turun. Di dalam hutan lebat itu, hujan hanya terasa seperti gerimis tak berarti. Senja menampung air hujan dengan wadah yang ia punya. Ia membuat parit kecil disekitar shelter nya. Kalyani dan ibunya sudah tertidur lelap. Namun Senja masih terjaga hingga malam larut. Pikirannya mengawang, apakah besok ia harus melewati perkampungan raksasa atau memilih jalan dengan medan berbukit. Perapian mulai padam karena hujan. Senja yang melamun memainkan tongkat yang baru saja diberikan oleh Akai Loo. Ia tak tau cara menggunakannya jadi ia mencoba menggoyangkan tongkat itu. Tiba2 cahaya berpendar diseluruh badan tongkat. "Wah, ini benar-benar seperti lampu LED, mari dicoba, apa saja yang bisa dilakukan tongkat dari Sang Legenda ini," Kata Senja yang kemudian memperhatikan Kalyani yang sedang tertidurSenja berpikir bisa saja membawa mereka mati jika memaksa harus melewati perkampungan raksasa. Meski menurut Ella itu lebih dekat dengan perkampungan. Senja akan memilih jalan berbukit
Read more
Bertemu Kepala Desa
"Oh, betul kita pernah bertemu. Iya beruntung saya bisa selamat dari monster itu. Perkenalkan, nama saya Salaar Bayu, Ranger hutan sungai hitam," Katanya"Owh, anda seorang jagawana? Anda pasti sangat terbiasa dengan mahluk besar di dalam hutan sana. Saya lega anda selamat," Kata Senja"Apakah anda bisa membantu saya untuk bertemu kepala desa? Saya akan membantu Ibu Upe bertemu dengan keluarganya," Kata Senja lagi"Tentu saja," Jawab Bayu"Terimakasih sebelumnya, Pak Bayu," Kata Senja"Tolong jangan panggil, Bapak. Sepertinya usia kita tidak jauh berbeda, panggil saja Bayu, orang desa sini juga memanggil saya begitu," Kata Bayu"Baiklah, Bayu. Owhya, maaf saya lupa memperkenalkan diri. Saya Senja, anda bisa memanggilnya begitu atau cukup panggil saya Sen," Kata Senja"Baiklah. Apakah anda bisa membantu saya untuk bertemu dengan kepala desa disini? Sepertinya saya akan menginap sementara di desa ini," Kata Senja lagi"Tentu saja. Mmm apakah ibu ini bersamamu?” tanya Bayu menunjuk Ibu
Read more
DMCA.com Protection Status