All Chapters of Mutiara Yang Ternoda: Chapter 31 - Chapter 40
72 Chapters
Merawat Andra
Tiara mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar kos Andra yang kecil namun rapi itu. Yang mana hanya ada satu meja kecil, lemari lalu kasur lantai busa. Dia jadi prihatin, ternyata demi anak mereka Andra sampai jauh-jauh ke sini, tinggal sendiri di kos-kosan."Kamu udah minum obat?" tanya Tiara.Andra menggeleng pelan. "Belum kalau hari ini."Tiara menghela napas kemudian dia mendekat kepada Andra dan memegangi dahinya. Andra tertegun dibuatnya. "Kamu masih panas banget gini. Kenapa belum? Kamu udah ke dokter?""Males aja minum obat mulu. Belum ke dokter juga, lagian aku tiduran aja juga nanti sembuh sendiri," jawab Andra santai.Tiara berdecak kesal sambil menarik tangannya dari dahi Andra. "Sembuh gimana? Buktinya udah tiga hari kamu masih gitu-gitu aja masih panas badan kamu, masih lemes juga tuh."Andra tersenyum tipis terharu dengan omelan Tiara, itu kan tandanya wanita itu masih peduli padanya."Males aja, Ra," sahut Andra sambil mencoba untuk bergerak namun dia langsung memegan
Read more
Malu-Malu
"Iya. Aku lakuin ini kan buat anak kamu," sahut Tiara tanpa sadar membuat Andra tersenyum bahagia mendengarnya bicara seperti itu."Aku suapin ya?""Nggak usah. Biar aku makan sendiri aja.""Tangan kamu masih gemeteran gitu tuh, udah nggak apa-apa, ayo buka mulut kamu. Aaa..." Tiara menyodorkan sesendok bubur itu ke mulut Andra. Andra membuka mulutnya dan memakan sesuap bubur darinya. Tiara tersenyum."Enak nggak?"Andra mengangguk cepat. "Banget, rasa masakan kamu dari aku kecil malah makin enak."Tiara tersenyum dipuji seperti itu. "Yang bener? Masa sih?" dia kembali menyuapi Andra. Andra mengangguk."Bagus, kalau gitu abisin ya. Pinter nih bayi kecilnya aku," ucap Tiara tanpa sadar."Bayi kecil apanya sih? Badan aku aja udah segede gini." Andra tersenyum."Emang iya kok. Kamu itu bayi kecil aku yang lucu.." barulah Tiara sadar dan segera menatap ke arah lain tak berani menatap Andra yang tertawa kecil itu."Kenapa ketawa sih?" tanya Tiara sinis."Nggak ada. Aku nggak ketawa kok. Ma
Read more
Sembarangan Menuduh
"Kamu tuh ngomong apa sih, Mas? Jangan asal nuduh deh kalau nggak ada bukti!"Raka mendengus. "Bukti ya? Itu bau minyak kayu putih udah jadi bukti yang lebih dari cukup."Tiara terdiam tidak tahu harus membalas apa.Raka tersenyum sinis. "Tuh sekarang kamu liat kan? Kamu nggak bisa ngelak karena itu faktanya. Kamu abis dari kos-kosannya si Andra itu kan? Gatel banget kamu penginnya dimanjain sama dia ya?"Tiara menghela napas. "Terus kalau iya kenapa?" tantangnya. Tidak apa-apa lah hari ini dia kesal sekali dengan Raka karena sudah selingkuh tapi malah balik menuduhnya seperti itu. Padahal dia itu kan tidak selingkuh dengan Andra.Raka tersenyum sinis kembali. "Jadi bener kamu selingkuh sama dia?""Kamu yang selingkuh kenapa jadi aku yang dituduh balik sih?" kesal juga Tiara."Udahlah, males debat sama kamu nggak ada untungnya juga. Oh iya, aku nggak akan pulang malem ini jadi jangan tunggu aku." balas Raka yang kemudian memasuki mobilnya.Tiara merasa tubuhnya lemas, tanpa melihat la
Read more
Seperti Itulah Keluarga
"Mas, beliin aku hp yang ini ya?" pinta seorang wanita pada suaminya."Iya, sayang kamu pilih aja yang mana yang menurut kamu bagus," sahut sang suami.Sang istri tampak tersenyum namun berikutnya dia menunduk sedih. "Nggak deh, Mas. Aku beli hp yang lain aja deh."Suaminya bingung. "Lho kenapa? Apa hp yang ini kurang bagus?"Sang istri menggeleng lemah."Terus apa dong?" tanya sang suami lagi."Hp yang ini tuh mahal banget, Mas. Aku nggak tega deh minta dibeliin sama kamu hp yang mahal gini."Si suami tersenyum haru mendengar ucapan istrinya itu."Kamu kan istriku, kamu yang udah masak tiap hari nggak pernah ngeluh, ngurus anak kita juga sama ngurus rumah ngurusin aku juga. Jadi udah sepantasnya aku ngasih kamu yang terbaik juga, sayang," ucap sang suami."Beneran nggak apa-apa, Mas?""Iya, udah kamu tinggal ambil aja hp yang kamu sukai itu ya?"Sang istri mengangguk cepat. "Iya, Mas," ucapnya. "Kak, saya jadi beli hp yang ini deh."Tiara tersenyum ramah. "Baik, Kak. Jadi 38 juta ya?
Read more
Pacar Kamu Bintang?
"Kamu ngapain ke sini, Bin? Bukannya kamu jam segini tuh masih di kantor ya?" tanya Tiara yang heran melihat Bintang datang ke tokonya bersama Andra."Aku sengaja izin pulang cepet, Kak. Kan aku mau ngapelin Dina," jawab Bintang. Dina tersipu malu.Tiara melongo, dia menoleh ke arah Dina. "Jadi cowok yang kamu pacarin tuh si Bintang? Seriusan?" Dina mengangguk."Kenapa kamu nggak cerita sih? Kapan kalian jadiannya?""Kan aku malu sama kamu, Ra. Takutnya kamu nanti bakalan ngetawain aku karena suka sama brondong," sahut Dina.Tiara tertawa tanpa humor. "Kok kamu bisa mikir gitu sih? Emang apa salahnya pacaran sama cowok lebih muda? Yang penting kan kamunya nyaman sama Bintang dan dia baik sama kamu, itu aja sih.""Nah bener tuh, setuju banget," sambung Andra sambil duduk di samping Tiara."Apaan sih kamu juga malah diem-diem aja nggak mau ngasih tau aku tentang hubungan mereka. Kamu pasti udah tau kan?" Bisik Tiara pada Andra."Aku kan bukan tukang gosip," balas Andra dengan berbisik p
Read more
Mie Ayam
Tiara tersenyum lebar melihat Andra datang membawa dua mangkuk di tangannya."Makasih, Ndra," ucap Tiara sambil tersenyum setelah Andra meletakkan mangkuk berisi bakso itu di meja."Iya sama-sama," balas Andra sambil duduk di samping Tiara. Dia sendiri mulai mengaduk mie ayamnya agar bumbunya merata."Kamu beneran beli mie ayam? Aku kirain beli baso samaan kaya aku," ucap Tiara.Andra tersenyum lembut. "Aku beli mie ayam kan biar kamu bisa makan ayamnya," sahutnya.Tiara mendadak bingung. "Maksud kamu?" Tanyanya sambil menoleh ke arah Andra."Iya, Ra. Kamu itu kan suka banget ayam di mie ayam."Tiara jadi malu. Ternyata Andra masih sangat ingat apa saja yang dia sukai. "Kamu kok masih inget aja sih?""Iya dong, apa sih yang aku nggak inget tentang kamu," sahut Andra dengan bangganya."Apaan sih mulai deh gombal," ucap Tiara sambil menatap ke arah lain.Andra tertawa kecil. "Udah nih makan ayamnya."Tiara mengangguk semangat dan dia berbinar senang melihat mie ayam itu sedang Andra let
Read more
Hanya Ingin Dipeluk
Tiara menghapus air matanya dengan kasar, untuk apa Raka ditangisi segala. Karena dia terus menunduk dia menabrak seseorang di lorong kantor Raka itu. Dia tersentak kaget tentu saja namun setelah dia tahu siapa orang yang dia tabrak itu diapun segera memeluknya."Kamu kenapa, Ra?" Tanya Andra yang membalas pelukan Tiara dan mengusap-usap punggungnya agar wanita itu tenang."Kamu ngapain di sini kan udah aku suruh kamu buat nunggu di luar aja?" "Aku khawatir sama kamu makanya aku nyusul aja, bener kan kamu malah kaya gini? Kamu kenapa? Si Raka itu ngelakuin apa ke kamu?""Nggak apa-apa, Ndra. Aku baik-baik aja kok beneran," balas Tiara.Andra menghela napas, dia tahu betul pasti sudah terjadi sesuatu yang membuat Tiara jadi seperti itu. Karena dia bisa melihat dengan jelas jejak air mata Tiara itu."Bilang sama aku dia udah ngapain kamu? Biar aku hajar dia.""Aku bilang aku nggak apa-apa, Andra. Aku cuma butuh dipeluk aja sekarang. Please jangan ke mana-mana," ucap Tiara sambil menger
Read more
Masa Sih?
Hari berganti pagi, saatnya orang-orang melakukan aktifitas. Termasuk juga Tiara yang ingin berangkat kerja, setelah dia berpamitan dengan Bu Mirna diapun berjalan seorang diri. Dia tak boleh lemah hanya karena masalah tadi malam itu karena dia seorang ibu. Dia harus semakin kuat sekarang.Di tengah jalan dia bertemu dengan Andra yang juga akan berangkat kerja."Ayo naik!" Ajak Andra sambil tersenyum.Tiara balas tersenyum lalu mengangguk. Diapun duduk di jok belakang motor Andra."Tadi aku ke rumah kamu dan kata Tante Mirna kamunya udah berangkat, untung kamu belum jauh," ungkap Andra."Ngapain kamu ke rumah aku?" Tanya Tiara."Ya biar sekalian bareng aja," jawab Andra."Oh gitu?"Tanpa berkata apapun lagi Andra menghidupkan mesin motornya lalu menjalankan motornya dengan kecepatan yang sedang.Setelah mengantarkan Tiara, maka Andra segera pergi meninggalkan Mall itu.Tiara tersenyum sendiri lalu saat dia tersadar dia menghela napas. Siapa yang bisa menyangka jika seseorang yang pern
Read more
Raka Menemui Tiara
Tiara termenung di tokonya, sudah pukul sebelas siang dan dia sudah merasa bosan karena hari ini aneh sekali Mall sesepi ini tak seperti biasanya yang selalu ramai dan banyak pelanggan datang ke tokonya untuk membeli ponsel."Ra, aku mau ngomong sama kamu," ucap Raka yang baru saja datang ke toko.Tiara terkejut melihat Raka yang berani sekali masih menunjukkan wajahnya itu di hadapannya setelah apa yang sudah dia lakukan."Mau ngomong apa lagi sih?" Tanya Tiara dingin. Dia membuang muka ke arah lain tak sudi menatap suaminya itu."Ra, aku perlu tanya sama kamu kenapa kamu bilang di di chat kalau kamu mau kita cerai tuh kenapa? Apa alasan kamu mau cerai sama aku?" Desak Raka yang mulai emosi itu.Tiara mendengus. Dia masih tanya? Cih! Yang benar saja."Parah ya kamu Mas? Aneh tau nggak kalau kamu yang nanyain itu sekarang," cibir Tiara. "Udah jelas-jelas kok kamu itu selingkuh sama si Tasya. Duh, aku bahkan nyebut namanya aja kaya jijik loh."Raka syok mendengar Tiara berkata seperti
Read more
Ditemani Andra
Sorenya Andra kembali mengunjungi Tiara di tokonya. Dia tersenyum bahagia melihat Tiara yang memberinya senyuman. Dia langsung duduk di samping Tiara tanpa dipersilakan untuk duduk."Kamu ngapain sih ke sini? Bukannya langsung pulang aja ke kosan kamu biar istirahat gitu kan kamu capek pastinya," omel Tiara.Andra senang Tiara perhatian kepadanya. "Aku kan mau jemput kamu," jawabnya santai sekali seperti tak ada beban apapun.Tiara berdecak sebal. "Tapi kan aku pulangnya masih lumayan lama, Andra.""Ya nggak apa-apa sekalian nemenin kamu kerja.""Ya udah terserah kamu," timpal Tiara. Dia lalu menoleh ke arah Andra dan dia membersihkan keringat di wajah Andra dengan tisu. "Kamu sampai keringetan gini ke sininya lari ya?"Andra tersentak diperlakukan seperti itu oleh Tiara, dia tersenyum lembut. "Nggak lah, jalan kok."Tiara berdecak sebal setelah selesai membersihkan wajah Andra. "Aku beliin kamu minum ya? Kamu pastinya haus kan?""Nggak usahlah, Ra. Nggak haus kok aku.""Mau minum apa?
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status