All Chapters of SCANDAL WITH PRIVATE DOCTOR: Chapter 31 - Chapter 40
112 Chapters
Jangan Tinggalkan Aku!
Karan tidak membiarkan Eliza pergi darinya begitu saja. Dia memang marah, tapi semua itu akibat ulah dari Ryn yang berusaha untuk mengorbkan api pertikaian antara dirinya dengan Eliza. Meski bagaimanapun juga, Karan tentu saja akan memberikan kepercayaan lebih kepada Eliza daripada kepada orang lain.Semua itu karena, Karan tidak terima jika benar Eliza telah mengkhianatinya. Dia tidak ingin kehilangan Eliza bahkan dia sendiri tidak tahu apa yang terjadi sebelum ini. Sebelum ingatannya pulih, Karan tidak tahu siapa Ryn yang masuk dalam kehidupannya dan berusaha merusak hubungannya dengan Eliza.Walau bagaimanapun juga, Eliza ada bersamanya saat pertama kali Karan membuka mata. Selian itu, Eliza yang membantu dirinya mengurusi perusahaan saat kondisi Karan tidak memungkinkan bekerja. Bagaimana mungkin dia akan meninggalkan Eliza begitu saja dan membiarkan dirinya pergi.“El, jangan pergi! Aku mohon, jangan tinggal aku!” ujar Karan seraya meraih tangannya.Langkah Eliza terhenti saat Ka
Read more
Tragedi di Klinik dr. Sean
Eliza menghentikan mobilnya di halaman klinik praktek dokter Sean. Dia memang tidak benar-benar akan pergi ke kantor, Eliza sengaja menemui Sean di kliniknya. Seperti biasanya, Sean hanya sedang istirahat pagi ini jika tidak ada jadwal di rumah sakit.Mendengar suara mobil terparkir di halaman kliniknya, Sean segera membukakan pintu untuk Eliza. Dia pikir pertikaiannya dengan Eliza pagi tadi membuat sang wanita tidak akan datang lagi menemuinya. Akan tetapi, dugaan Sean ternyata salah. Eliza tetap datang menemui dirinya, entah dengan tujuan apa.“Aku pikir kamu tidak akan menemuiku lagi, El. Bukankah kamu memang akan memilih suamimu daripada diriku?” ujar Sean menyambutnya dengan pertanyaan.“Jadi, kamu sebenarnya ingin aku tetap bersamamu atau aku pergi darimu selamanya?”“Itu ada pada pilihanmu sendiri. Aku tidak berhak mengatur hidupmu, kamu datang kepadaku untuk melakukan pengobatan bukan untuk menjalin hubungan denganku.”Eliza masuk, lalu duduk di sofa seraya mengangkat kedua ta
Read more
Biarkan Aku Sendiri!
Apa pun alasannya, pengkhianatan dalam bentuk apa pun tetaplah tidak dibenarkan. Tidak ada pembelaan bagi seseorang yang sudah berani membuat kehancuran atas pernikahannya. Eliza menangisi dirinya yang telah melakukan pengkhiatan kepada Karan.Meskipun memang, pernikahan keduanya sempat hancur akibat ulah Karan. Bahkan yang sudah lebih dulu mengkhianati hubungan mereka ialah Karan sendiri sebelum mereka menikah. Hanya saja, sepertinya lelaki itu tidak pernah mau menyadari kesalahannya hingga dia hilang ingatan.Eliza hanya mencari bantuan dan kenyamanan di sisi Sean, saat bersama Karan dirinya merasa terluka dan tersakiti. Hubungan itu terlalu dalam, bahkan keduanya tidak sungkan untuk tidak dalam satu selimut bersama. Hubungan yang awalnya disenangi oleh Eliza, kini dia menyesali semua yang telah terjadi.“Arrrghhhttt!!!” pekik Eliza, “sakit sekali kepalaku,” lanjutnya seraya memijat pelipisnya.Perlahan Eliza membuka matanya, lalu melihat ke sekeliling ruangan. Background putih sert
Read more
Meminta Sebuah Kesempatan
“Setelah apa yang terjadi, apakah Karan akan memaafkan aku? Apakah Karan akan memercayaiku lagi?” bisik Eliza seraya menyapukan pandangannya di taman halaman rumah.Dia memandang langit, sepi. Seperti hidupnya saat ini, semua hancur atas ulah dan dendamnya kepada Karan. Eliza terus mengurung diri dan menarik diri dari orang lain sejak kembali dari rumah sakit.Sudah beberapa kali bibi menawarkan makanan, bahkan tidak ada satu pun yang dia sentuh. Eliza terus berpikir dan berupaya keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan Karan. Baginya, meski Karan sudah sangat menyakiti dirinya. Eliza tidak ingin meninggalkan Karan dalam keadaan ingatannya belum pulih.“Semua salahku, Zoe. Aku seharusnya tidak melampiaskan amarahku dengan melakukan pengkhiantan. Aku menikahi Karan, tapi aku juga memberikan harapan kepada Sean. Bahkan, hubungan kami sudah sangat jauh. Semua karena kebodohanku sendiri,” ujar Eliza sekali lagi.Semenjak tadi, keduanya duduk tanpa kata. Eliza diam, tak menggubris Zoe y
Read more
Pergi Untuk Kembali
Eliza tidak mampu menampung lebih lama air matanya. Kalimat terakhir Karan membuat air matanya jatuh. Dia tidak tahu, apakah ini air mata kebahagian atau justru air mata kehancuran untuknya. Eliza masih terpaku dalam diamnya, sedang Karan terus berjalan mendekat ke arahnya.Mengingat rasa sakit yang pernah diberikan Karan membuat Eliza tidak ingin menirimanya kembali. Akan tetapi, sisi lain dari hatinya masih begitu dalam cintanya untuk Karan. Meski sangat sakit, Karan ialah lelaki pertama yang telah membuatnya jatuh cinta serta membuktikan cinta dengan menikahinya.Eliza masih terpaku dalam diamnya, sementara kini Karan sudah lebih dekat dengan dirinya. Kedua mata mereka bertemu, tatapan Karan masih sama indahnya saat pertama kali mereka bertemu. Tak mampu bertemu tatap dengan Karan, Eliza memalingkan wajahnya menghindari Karan. Eliza membalikkan tubuhnya, lalu mengambil langkah menjauh.“El, jangan pernah pergi lagi dariku. Aku bisa memaafkan pengkhianatan yang sudah kamu lakukan, t
Read more
Tragedi Lampu Mati
Eliza tidak dapat berkomentar apa pun setelah Sean memberikan penjelasan kepadanya. Meski sangat berat, Sean melepas Eliza dengan Karan dan mengorbankan hatinya. Sedangkan Eliza, memilih kembali kepada Karan setelah rasa sakit yang diberikan Karan padanya.Dia menyadari, meski sangat singkat hubungannya dengan Sean. Akan tetapi, Eliza sudah berkhianat dari suaminya. Keduanya memilih untuk tidak saling menyalahkan atas kesalahan masing-masing. Mereka memilih saling memaafkan dan kembali memulai hubungan pernikahan dalam versi terbaik mereka.Karan tahu, sebesar apa pun kesalahan Eliza yang sudah berkhianat darinya. Masih terlalu besar kesalahan Karan yang bahkan sudah mengkhianati Eliza sebelum keduanya menikah. Dia mendapati Eliza tetap menerima dan memaafkannya meski tahu Karan bersama Ryn. Hubungan pernikahan itu akhirnya mereka mulai kembali sebagaimana pasangan suami istri sebenarnya.“El, aku tidak bisa berlama-lama di sini. Nikmati kebersamaan kalian berdua, aku permisi.” Sean p
Read more
Kecurgiaan Karan
Eliza sudah bangun lebih awal, dia harus segera membersihkan dirinya setelah tragedi pertempurannya dengan Karan semalam. Entah ini sebuah hasrat atau kegilaan yang ada dalam diri mereka. Keduanya menghabiskan malam yang berbeda dari malam sebelumnya yang pernah dilewati.Tidak hanya itu saja, Karan juga tidak melakukan tindakan gila seperti yang pernah dia lakukan diawal malam pertamanya. Kali ini, Karan bertindak sangat hati-hati serta meminta persetujuan Eliza dalam tindakan dan gerakannya. Sepertinya, sebuah kesenangan yang diberikan Sean memberikan Eliza pelajaran dalam memuaskan pasangannya.Malam tadi seperti sebuah awal hubungan dan perubahan baru dalam pernikahan mereka. Tidak ada yang tersakiti dan menyakiti lagi, yang ada hanyalah kesenangan dan kepuasan didapatkan masing-masing. Sebuah perubahan baik yang membuat hari Eliza lebih baik pagi ini.“Setelah selang infusnya kamu lepas semalam, kondisimu sepertinya masih baik-baik saja. Jadi, kita perlu ke klinik atau tidak?” ta
Read more
Pingsan
Meskipun Eliza jelas mengatakan bahwa semua yang terjadi tidak ada hubungannya dengan Sean, tetap saja Karan sangat mencurigainya. Karan masih merasa bahwa Sean sedang membuat sebuah konspirasi yang melibatkan keluarganya untuk merebut Eliza kembali darinya. Bagi Karan, tidak mungkin Sean melepaskan wanita yang sudah didapatkannya begitu saja.Eliza masih wanita yang sama, saat keduanya bertemu. Dia tetaplah polos tanpa ada rasa curiga kepada siapa pun, meski terkadang dia menunjukkan kekuatannya. Hanya saja, Karan tidak ingin ada orang yang memanfaatkan kepolosan Eliza itu dan menjadikannya santapan. Lelaki seperti Sean baginya tidak akan menyerah begitu saja, tidak peduli wanita yang dicintainya akan menyukai atau tidak.Akan tetapi, Karan tidak mau membiarkan hal buruk terjadi. Dia akan berusaha untuk menjaga Eliza dari seseorang yang berusaha menyakitinya, entah apa pun taruhannya. Eliza pantas mendapatkan hal itu, sebuah kebahagian dan juga perlindungan. Setelah semua dilakukan o
Read more
Eliza Hamil
Tidak ingin terjadi hal yang serius kepada Eliza, Karan segera membawanya ke klinik terdekat Dia bertolak yang tadinya akan pulang, terpaksa Eliza harus dilarikan ke klinik. Zoe yang juga ikut melihat Eliza pingsan, dia meminta izin kepada Karan untuk menemaninya ke rumah sakit.Sesampainya di klinik terdekat yang tidak begitu jauh dengan perusahan Karan, dokter segera menangasi kondisi Eliza. Berhubung Eliza dalam keadaan darurat, dia tidak melewati antrian. Karan meminta perawat agar dokter segera menanganinya.“Pasien mengalami kekurangan cairan, tubuhnya sangat lemah,” ujar dokter seraya meminta perawat untuk memasangkan selang infus ke tubuh Eliza.“Beruntung segera dilarikan di sini, jika tidak pasien bisa lebih buruk lagi kondisinya,” lanjut dokter.Karan hanya mengangguk, sementara itu Eliza sudah mulai membuka mata setelah hilang kesadaran sejak di kantor tadi. Melihat hal itu Karan menjadi lebih lega, dia khawatir jika Eliza semakin parah. Padahal yang baru saja keluar dari
Read more
Anak tanpa Nasab
Karan terdiam di koridor klinik setelah Zoe meninggalkan dirinya. Hatinya membenarkan apa yang dikatakan oleh Zoe padanya, mengenai kehancuran hidup Eliza akibat ulahnya. Akan tetapi, mengingat sesuatu terjadi pada Eliza saat ini membuat Karan bimbang. Sebelah hatinya tidak rela jika harus membesarkan anak yang bukan darah dagingnya sendiri.Karan pamit kepada perawat untuk keluar sebentar, sementara Eliza masih harus dirawat sebentar sampai tubuhnya lebih baik. Setelah mendapatkan izin, Karan segera meninggalkan klinik tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Eliza. Dia berpikir akan menemui seseorang untuk membicarakan kondisi Eliza saat ini.Tak ingin membuang-buang waktu, Karan segera menancap gas menuju sebuah tempat. Tidak begitu jauh dari klinik tempat Eliza dirawat, ada klinik lain tempat seseorang praktek. Karan pergi menemui seseorang tersebut, tentu saja dia seorang dokter yang tidak asing bagi semua orang.“Karan! Sejak kapan kamu datang?” sapa seorang dokter tampan pemil
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status