SCANDAL WITH PRIVATE DOCTOR

SCANDAL WITH PRIVATE DOCTOR

last updateLast Updated : 2023-12-24
By:  Salsabilla ElseCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
112Chapters
5.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Peringatan!!!! Cerita mengandung unsur adegan dewasa Eliza menikahi seorang lelaki hypersex yang sangat ganas dalam permainan ranjang. Dia menjadikan pernikahannya hanya sebagai alat untuk melampiaskan libido-nya saja. Cerita malam pertama begitu manis nan indah yang sering didengar oleh Eliza, kini telah berubah menjadi mimpi buruk di malam pertama tak terlupakan. Hal itu cukup membuat kesehatan mental Eliza terganggu. Pernikahannya dengan lelaki bernama Karan hancur, saat lelaki itu ternyata seorang bajingan. Dia mencari kepuasaan di tempat lain dengan mencari banyak wanita untuk memuaskannya. Setelah dia tidak mendapatkan kepuasaan tersebut dari Eliza, istri sahnya. Namun, penderitaan Eliza menemukan titik temu. Ketika ia bertemu dengan dokter muda nan tampan, teman baik Eliza yang bernama Dokter Sean. Pertemuan itu bukan hanya menyembuhkan psikologi dan kesehatan fisik serta psikis Eliza. Lebih dari itu, Eliza seolah menemukan tambatan yang diidamkannya. Follow IG: @ayyana_zoe96

View More

Chapter 1

Ranjang Pengkhianatan

Sejak pertemuan untuk urusan pekerjaan dan makan malam, itu menjadi awal mula kedekatan Ryn dengan Karan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, makan malam, makan siang dan bahkan Karan sering menginap di kamar kos Ryn tanpa seizin Eliza.

Ia merasa bahwa Ryn lebih memahami dirinya daripada kekasihnya sendiri. Ryn tidak keberatan memberikan dirinya kepada Karan, keduanya menikmati cinta terlarang mereka.

Tidak jarang Karan mengeluhkan sikap cemburu Eliza yang kelewat batas. Sebagai kekasih kedua, Ryn hanya memberikan nasehat-nasehat agar Karan sabar menghadapi Eliza. Apalagi keduanya akan segera menikah.

Hingga sore itu, sepulang dari tempat kerja. Saat Alya mengantar Ryn pulang, kedekatan keduanya mulai dicurigai oleh Alya, teman Ryn.

“Ryn, akhir-akhir ini aku lihat kamu akrab dengan atasan kita? Ada urusan apa?“ tanya Alya siang itu sepulang kerja.

Seperti biasa, Alya mengantar Ryn ke kosan dengan mobil kesayangannya.

“Urusan pekerjaan sih seringnya, atau hanya sekadar mengobrol biasa. Dia sering curhat masalah kekasih kepadaku.“

Ryn menjawab dengan santai seolah memang tidak terjadi apa pun padanya dengan Karan.

Alya terkejut, “Hah!! Sampai sedekat itu,“ ujarnya sambil menatap mata Ryn.

“Idih, biasa aja kali. Gak ada apa-apa, hanya sebatas rekan kerja saja dan teman biasa. Kenapa kamu jadi panik begitu?“

“Kamu harus berhati-hati, jangan terlalu dekat, loh! Karan itu sudah memiliki calon istri.“

Ryn tertawa memperlihatkan gigi putihnya yang tertata rapi, “Haha! Lalu memangnya kalau Karan sudah memiliki calon? Itu bukan urusanku.“

“Kamu gak takut disebut pelakor nanti? Apa kata orang tentang kamu.“

“Perebut lelaki orang? Hah, kenapa harus takut? Karena memang aku tidak merebut siapa pun. Lagi pula baru calon, belum menjadi istri sesungguhnya.“

“Aku perhatikan, Karan itu suka sama kamu. Dia memperlakukan kamu berbeda dengan karyawan yang lain.“

Ryn menaikan sebelah alisnya, seolah tidak peduli dengan kecurigaan Alya padanya. Entah ada ataupun tidak ada hubungan special antara dirinya dengan Karan, itu juga bukan urusan Alya. Lagi pula, Karan belum menikah. Masih menjadi milik siapa pun sebelum ada yang memiliki seutuhnya.

“Hah! Masa sih? Itu gak mungkin. Menurutku itu biasa saja, tidak ada yang istimewa.“

“Terserah kamu deh, yang penting kamu harus berhati-hati dengannya. Aku sudah mengingatkan kamu,“ ujar Alya sambil kembali menyetir mobilnya. 

“Iya, Alya sayang. Takut banget sih kamu, aku juga tidak ada berniat akan merebut calon suami orang lain. Ya, walaupun Khan memang tampan dan menarik, impian semua gadis.“

Alya melihat ketertarikan Ryn kepada Karan, meski gadis itu berusaha untuk menutupinya. Akan tetapi, tingkah Ryn menunjukkan ada sesuatu yang disembunyikan Ryn darinya. Hanya saja, dia tidak ingin membuat praduga yang justru menimbulkan retaknya hubungan pertemanan.

Namun, apa pun pilihan Ryn itu bukan urusan Alya. Dia hanya tidak ingin temannya terjemus pada masalah yang nanti akan menghancurkan hidup Ryn. Sebab cinta sesaat itu hanya indah diawal dan menyakitkan pada akhirnya.

“Aku takut temanku jatuh cinta pada suami orang lain, apalagi menjadi perusak rumah tangga orang lain.“

“Ya, enggaklah. Aku tahu batas-batas dalam berteman, kecuali kalau Karan sendiri yang suka sama aku dan memilih aku.“

“Eh, kok kamu bilang begitu? Jangan-jangan, kamu dan Karan memang ada hubungan istimewa lagi.“

“Enggak kok, aku cuma bercanda aja tadi.“

Hampir saja Ryn membongkar hubungan antara dirinya dengan Karan. Itu akan membuat Alya menjauh darinya dan membuat Eliza marah pada Karan. Ryn juga sangat mengenal Eliza dan cukup dekat.

Bukan hanya itu saja, keputusan Ryn menggantikan Eliza di kantor juga atas permintaan Eliza. Sebab Karan tidak ingin Eliza terlalu sibuk dan lelah sebelum hari pernikahannya.

“Uppstt, hampir saja aku membongkar rahasiaku sendiri,“ batin Hureem sambil menepuk jidatnya.

“Eh, arah kosmu belok kanan ya? Aku lupa, banyak banget belokannya.“

“Hmm, padahal sudah beberapa kali ke sini masih lupa. Iya, belok kanan sedikit.“

“Belok kanan ada pagar warna hitam. Nah, di depan itu kosan aku.“

Alya mengikuti arahan dari Ryn, sudah lama memang tidak mampir. Alya sangat pelupa, sehingga tidak dapat mengingat dengan baik arah kos Ryn. Mungkin sudah waktunya gadis itu menikah, agar pelupanya hilang.

“Sampai juga, sudah lama banget aku gak main. Maklum, jam kerja kamu sudah padat banget. Kamu jadi gak ada waktu untukku, lagi pula aku juga sering lembur.“

“Jadi, mau mampir juga sekalian?“

“Kayaknya belum bisa, aku mau jemput adikku yang masih kuliah. Dia suka kelayapan kalau gak dijemput, aku khawatir dia salah pergaulan kalau terlalu dibebaskan.“

“Oke, deh. Hati-hati, sampai ketemu besok di kantor.“

Alya berlalu dengan mobilnya, Ryn melambaikan tangan. Lalu masuk melalui gerbang kos. Ia merogoh tas mengambil kunci kamar kosnya, lalu membuka pintu kamar. Akan tetapi, saat hendak membuka engsel, tangannya dicekal oleh seseorang yang sudah bisa ditebak kedatangannya melalui aroma parfum khas pria.

“Karan!!“

Ryn setengah terkejut sambil mengelus dadanya. Dia melihat kesekeliling, berharap Alya tidak melihat Karan di sana. Sebab, dia sudah berupaya meyakinkan Alya bahwa tidak ada hubungan apa pun antara dirinya dengan Karan.

Alya tentu saja akan sangat marah jika mengetahui mengenai hubugan gelapnya bersama Karan. Apalagi, satu kantor sudah mengetahui bahwa Karan menikah dengan Eliza.

“Ha! sayang,“ ujar Karan sambil mengecup bibir Ryn.

“Ada apa lagi, Karan? Jam segini sudah muncul saja di kamar kos.“

“Aku kangen sama kamu, tadi di kantor kamu sibuk kerja.“

“Kamu punya calon isttri, tapi kalau ada keperluan malah datang menemui aku,“ ujar Ryn sambil masuk kamar kos diikuti oleh Karan.

“Sayang, Eliza itu sangat polos. Dia tidak ingin memberikan miliknya kepadaku sebelum pernikahan, sementara aku bisa mendapatkan itu dari tubuhmu yang menggoda ini. Kamu bukan hanya pandai merayuku, tapi mampu membuat adik kecilku ini merasakan kenikmatan dari dua bibir atas dan bawahmu.”

Karan memeluk Ryn dari belakang, mencium aroma tubuh Ryn yang mampu membangunkan gairah serta hasrat untuk terus saling menempelkan tubuh di atas ranjang. Entah berapa kali, Karan sudah menggoyangkan ranjang kamar Ryn dan membuatnya merasakana surga dunia.

Setelah mengenal Ryn, dia seperti menemukan wanita yang jauh lebih baik daripada Eliza. Baik secara fisik maupun goyangan di atas ranjang. Hal itu menjadi candu dan membuatnya tidak bisa melepaskan Ryn.

Sayang sekali, pernikahannya dengan Eliza tinggal menghitung pekan. Karan tidak dapat membatlkan pernikahan, Ryn juga tidak keberatan menjadi simpanan Karan. Meskipun nanti, Karan sudah menikah dengan Eliza.

“Jangan bicara lagi, aku tidak mau mendengar nama Eliza. Kamu selalu saja datang padaku saat kesal padanya.“

“Mau gimana lagi, aku hanya punya kamu untuk membagikan keluh kesahku.“

Ryn menarik dasi Karan, hingga Karan jatuh dalam pelukannya. Ia menatap lelaki di hadapannya dengan tatapan menggoda. Sejurus kemudian, Ryn sudah menenggelamkan bibirnya di dalam mulut Karan.

“Kamu datang ke sini tidak hanya untuk menceritakan Eliza bukan?“

Tanpa jawaban, Karan mengangguk pelan. Ryn menenggelamkan kepala Karan menuju lehernya, tentu saja Karan mengerti maksud kekasihnya.

Ryn mendesah, “Kamu sangat liar, Karan,“ pekik Ryn merasakan kenikmatan yang menggetarkan tubuhnya.

“Kamu yang memulai,“ ujar Karan sambil melumat leher Ryn dan sesekali menekan rambutnya.

Keduanya terbuai kenikmatan, keringat membanjir membasahi kemeja putih Ryn memperlihatkan bagian paling sensitif. Karan yang sudah terbuai dahaga dan nafsu yang semakin memuncak. Ia tak kuasa melihat pemandangan indah di hadapannya. Dalam hitungan detik, tubuh Ryn terlihat sangat jelas tanpa sehelai kain.

Amarah, kekesalan dan nafsu yang memuncak itu bersatu dalam kenikmatan meneteskan peluh. Tanpa aba-aba lagi, ranjang mini malis itu bergoyang mengikuti irama napas mereka. Mereka melupakan rasa waras dan status masing-masing untuk sampai pada puncak kenikmatan yang ingin dicapai keduanya. 

Karan mengakhiri dengan derapan napas yang tersengal, ia menjatuhkan tubuhnya di samping Ryn yang berbaring lemas. Ryn mulai mengontrol laju derap napasnya, seiring dengan getaran hebat setelah pertempuran liar keduanya. 

Ryn bangkit, “Karan, hubungan ini tidak benar.“

Sejurus kemudian, Ryn menyadari kesalahannya. Dengan tubuh yang terbalut selimut, Ryn menunduk lemas. Ia menyesali perbuatannya, sambil menyibak rambut acak-acakan akibat permainan erotisnya. 

“Lupakan saja, kita sudah melakukannya.“

Karan bangkit meninggalkan Ryn.

“Kamu jahat, Karan.“

Ryn menangis mengutuk dirinya, memukulkan genggaman tangan ke atas ranjangnya. 

"Kenapa aku begitu sangat bodoh," pekik Ryn sekali lagi diikuti oleh tangis sesenggukan.

“Bagaimana jika nanti, aku...”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Salsabilla Else
Halo readers!!! Terima kasih sudah membaca kisahnya Eliza dengan Karan. Mohon maaf ya, cerita belum dilanjutkan. Saya upayakan bulan ini update. Semoga hari kalian menyenangkan... Love All.........
2022-07-24 08:23:48
0
112 Chapters
Ranjang Pengkhianatan
Sejak pertemuan untuk urusan pekerjaan dan makan malam, itu menjadi awal mula kedekatan Ryn dengan Karan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, makan malam, makan siang dan bahkan Karan sering menginap di kamar kos Ryn tanpa seizin Eliza. Ia merasa bahwa Ryn lebih memahami dirinya daripada kekasihnya sendiri. Ryn tidak keberatan memberikan dirinya kepada Karan, keduanya menikmati cinta terlarang mereka. Tidak jarang Karan mengeluhkan sikap cemburu Eliza yang kelewat batas. Sebagai kekasih kedua, Ryn hanya memberikan nasehat-nasehat agar Karan sabar menghadapi Eliza. Apalagi keduanya akan segera menikah. Hingga sore itu, sepulang dari tempat kerja. Saat Alya mengantar Ryn pulang, kedekatan keduanya mulai dicurigai oleh Alya, teman Ryn. “Ryn, akhir-akhir ini aku lihat kamu akrab dengan atasan kita? Ada urusan apa?“ tanya Alya siang itu sepulang kerja. Seperti biasa, Alya mengantar Ryn ke kosan dengan mobil kesayangannya. “Urusan pekerjaan sih seringnya, atau hanya sekadar meng
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Drama Pernikahan
Kehidupan ini seperti sebuah roda yang berputarTidak akan berhenti sampai Tuhan menghentikan perputarannyaTapi manusia,Tentu tidak bisa memilih jalan hidup yang diinginkannya______________________“El, selamat ya, akhirnya kamu menemukan lelaki pilihanmu. Aku yakin, Karan akan menjagamu dengan baik,” ucap lelaki jangkung berkulit putih nan tampan itu.Siapa lagi kalau bukan Sean Van Hotten, lelaki berdarah Belanda-Indonesia yang sudah lama menetap di tanah air tanpa keluarganya. Dia berprofesi sebagai dokter di usianya yang masih terbilang muda.Dua tahun lalu, Eliza dikenalkan kepada Sean saat keduanya mendapatkan kesempatan untuk tour ke Jerman bersama sepuluh orang lain dari Universitas swasta maupun negeri. Pertemuan keduanya di hari pernikahan Eliza dengan Karan, lelaki keturunan Yaman-Padang yang dipillih Eliza sebagai pasangan hidupnya.“Terima kasih Sean, kamu benar mengenai diriku. Bahwa akan ada saatnya, aku menemukan lelaki baik yang menerimaku dalam hidupnya. Aku bahag
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Dihantui Rasa Takut
Melihat Eliza pingsan di pelaminan, Karan membawanya ke ruangan lain. Acara yang berlangsung lama serta meriah itu mendadak terhenti seketika. Para tamu undangan ikut panik melihat pengantin wanita tidak sadarkan diri.Wajar saja Eliza pingsan, dia memang sudah terlalu lelah dengan berbagai rangkain acara dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi, keluarga Karan meminta mereka resepsi dengan adat Padang. Serangkaian acara itu diterima Eliza begitu saja tanpa protes.Hari ini menjadi titik akhir rasa lelah tubuhnya. Bayangan masa lalu yang pahit juga telah mengancam kehidupan Eliza. Banyak hal buruk yang terbesit dalam benaknya, tentang seseorang.“Lelaki itu, aku benci dia. Tidak!!!!” pekik Eliza seketika saat terbangun.Setelah beberapa kali Karan berupaya membangunakan Eliza dibantu oleh beberapa orang lainnya.“Arrrrggghhhttt!!!” lirih Eliza seraya menyentuh pelipisnya.Rasa sakit di kepala sebelah kirinya membuat Eliza terpekik menahan sakitnya. Karan menyentuh lembut istrinya seraya
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Gangguan Malam Pertama
Karan masih terdiam setelah mendapatkan pesan dari seseorang. Eliza masih menunggu Karan untuk bicara, dia masih sibuk membalas pesan tersebut.“Pesan dari siapa? Sibuk banget.”Merasa didiamkan Karan, akhirnya Eliza beranikan diri untuk bertanya. Memang, Karan terlihat asyik dengan gedget di tangannya. Tanpa sadar, dia seperti lupa ada Eliza di sebelahnya.“Emh, ini enggak kok, ada pesan dari kantor. Biasa, masih perihal pekerjaan. Kamu tahu sendiri bagaimana pekerjaan di kantor bukan? Sejak kamu tidak ada, banyak pekerjaan yang berantakan. Aku masih harus beradaptasi dengan sekretaris baruku.”“Itu bukan salahku, kamu sendiri yang memintaku berhenti bekerja.”“Sayang, bukan begitu. Aku hanya ingin istriku di rumah, istirahat. Agar saat aku pulang bekerja, kamu menyambut kepulanganku.”Sekali lagi lagi, Eliza tidak diberikan kesempatan untuk melakukan yang dia inginkan. Meskipun tujuan Karan baik, tetap saja itu tidak membuatnya nyaman. Maklum, selama ini Eliza terbiasa bekerja dan j
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Kecurigaan Eliza
Karan segera mengenakan pakain dengan malas, terpaksa dia harus turun ke bawah untuk menyantap makan malamnya. Sepertinya, Eliza juga tidak bersedia untuk memenuhi keinginannya saat ini. Karan harus menunggu, setidaknya sampai makan malam usai. “Oh, ayolah! Kenapa wajahmu muram sekali? Tersenyumlah sedikit, Karan.” “Aku sebenarnya tidak begitu lapar, tapi kamu juga harus mengisi perutmu. Aku tidak ingin kamu pingsan lagi seperti tadi.” “Tenanglah, aku baik-baik saja. Setelah ini aku akan baik-baik saja, ayolah kita turun sekarang!” Eliza menarik tangan Karan setelah usai menggunakan pakaian. Karan mengikutinya dari belakang. Demi bidadari yang dicintainya, tentu saja dia akan melakukan apapun. Bidadari? Benar hanya Eliza yang dicintai oleh Karan? Lalu, siapa yang mengirimkan pesan begitu mesra itu kepadanya? Ah, sial. Karan terlalu baik untuk dikatakan lelaki brengsek. Siapa yang akan mengira Karan akan melakukan pengkhianatan. Tidak! Karan baru saja akan meninggalkan kamar sebe
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Malam Pertama Kelabu
Bukan hanya lampu kamar yang dimatikan oleh Karan, seketika dia menarik tubuh Eliza ke atas ranjangnya. Tak memberikan aba-aba, tidak peduli Eliza akan menyetujuinya ataupun tidak. Karan benar-benar malayangkan aksinya.“Karan, apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!”“Diamlah! Bukankah kita sudah menikah? Tidak ada yang dapat melarang apapun yang dapat kulakukan kepadamu.”“Iya, tapi... Karan...”Karan tidak mengindahkan teriakan Eliza. Dia terus melakukan aksinya, memberikan sentuhan pada tubuh Elizaa. Tidak peduli, Eliza memberikan penolakan.Malam ini benar-benar sudah tidak ada lagi toleransi bagi Karan untuk tidak menyelesaikan keinginannya kepada Eliza.“Kamu tidak percaya padaku, jika aku bekerja di luar bukan? Kamu takut melakukan pengkhianatan bukan? Akan aku buktikan kepadamu malam ini, bahwa aku benar-benar mencintaimu dan tidak pernah melakukan hal buruk di luar sana.”“Karan, aku percaya padamu, tapi bukan dengan cara ini kamu membuktikannya.”“Emph!!! Ka...”Karan tidak me
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Tipu Muslihat Sang Kekasih
Karan tidak peduli dengan Eliza yang mencoba mencegahnya untuk pergi. Dia tetap meninggalkan rumahnya begitu saja di malam pengantin mereka. Tidak ada malam pertama yang indah, hanya ada rasa sakit dan kekecewaan bagi Eliza.Eliza bangkit dari ranjang seraya menahan rasa sakit dan pedih di bagian bawahnya. Karan memang gila, dia bahkan tidak memberikan jeda dari satu posisi ke posisi lainnya. Tidak peduli Eliza berteriak ataupun merintih kesakitan.Perlahan, Eliza bereskan sprai di ranjangnya dan mengganti dengan sprai baru. Terpaksa, Eliza harus berjalan menuruni tangga untuk menurunkan cucian.“Bu, kenapa tidak memanggil saya untuk mengambil cuciannya?” ujar Bi Tuti seraya membantu Eliza membawakan cuciannya.“Tidak apa-apa, Bi. Ini sudah terlalu malam, Bibi juga sedang istirahat.”“Saya bisa dimarahin Tuan kalau melihat semua ini.”Eliza tersenyum, “jangan berlebihan, Tuan tidak ada di rumah. Baru saja pergi keluar, entahlah mau ke mana malam-malam begini.”Nada suara Eliza terdeng
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Pertempuran di Pagi Buta
BRAK!!!!Pintu kamar mendadak terbuka secara paksa. Eliza baru saja keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambutnya yang basa. Melihat istrinya hanya menggunakan handuk saja, Karan segera menangkap tubuhnya.“Tidak! K-karan, emph... Karan,” teriak Eliza.Karan tidak peduli dengan penolakan Eliza, dia tetap melancarkan aksinya. Melanjutkan sisa pembantaian semalam. Sebagai istri, Eliza tidak memiliki hak untuk menolaknya dan penolakan itu hanya akan membuat Karan semakin liar.“Diamlah! Ikuti saja permainanku ini, nanti juga kamu akan menikmatinya.”Karan melepaskan ikat pinggangnya, Eliza semakin ketakutan melihat perilaku Karan yang semakin liar. Dia benar-benar sudah tidak waras lagi dalam permainan ranjangnya.PLAK! PLAK! PLAK!!!Ikat pinggang terbuat dari kulit itu dilayangkan Karan tepat di bokong istrinya. Tanda merah itu sudah tidak dapat dihindari lagi. Selepas Karan mengerayangi istrinya, melepaskan kain handuk yang menutupi tubuh sang istri.Karan tidak membiarkan tubu
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Tragedi
Eliza sengaja tidak melanjutkan perdebatannya dengan Karan. Dia tidak mau Karan mengetahui bahwa dirinya sudah mengentahui skandal Karan dengan sang sekretaris. Untuk memastikan kebenarannya, Eliza diam-diam akan datang ke kantor.Setelah Karan berpamitan selepas sarapan pagi, Eliza hanya pura-pura melanjutkan aktivitas di kamarnya. Melihat Karan sudah berlalu menggunakan mobilnya, Eliza mengganti pakaian.“Bi, tolong bantu saya untuk membereskan meja makan. Saya mau pergi sebentar,” ucap Eliza seraya melangkah perlahan meninggalkan rumah.Bi Tuti tahu, Eliza berusaha menahan rasa sakit saat berjalan. Memang, Eliza mengalami pembekakan akibat hubungan intimnya dengan Karan. Tetapi, dia tidak menggubris rasa sakitnya. Akan jauh lebih baik, jika Eliza tahu apa yang sebenarnya terjadi antara suami dengan sekretarisnya.“Lihat saja Karan, aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja dari tanganku. Kamu berpikir bahwa aku benar-benar akan mempercayaimu begitu saja? Tidak Karan, tidak akan
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Menjawab Rasa Curiga
KRING!!!!!Ponsel Karan berdering sangat kencang membuatny menghentikan aktivitas. Tetapi tangannya tetap tidak terlepas dari Eliza. Justru semakin dalam memasukan jarinya. Sementara Eliza pun tidak menolaknya, dia menikmati sentuhan dan semakin melebarkan keduanya. Agar Karan lebih leluasa bermain di sana, semakin dalam dan semakin merdu derap napasnya.“Ssshhhttt! Sean, apa yang terjadi di bawah sana? Kenapa rasanya nikmat sekali?” lenguh Eliza sambil menggigit bibir bawahnya.Tetapi sepertinya, Karan masih sibuk bicara melalui panggilan telepon. Dia tidak menjawab, tetapi tangannya tidak terhenti hingga dia kembali menyimpan ponselnya.“Sean, lakukan sesuatu. Rasanya aku buang air kecill saat ini.”Eliza terus meracau tidak karuan, mendengar itu seperti membangunkan sesuatu yang sejak tadi sedang tertidur. Sean tidak ingin melewatkan kesempatan ini, dia sudah tidak tahan lagi untuk membiarkan bibir teman wanitanya menganggur.Tanpa meminta persetujuan dari Eliza, Sean langsung saj
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status