All Chapters of Derita Terjebak Gairah Dokter Tampan: Chapter 61 - Chapter 70
135 Chapters
I Love Her, Dad!
“Konferensi pers?” ulang Rafael bimbang. ‘Apa Kirei mau tampil di depan umum? Aku tidak yakin!’ batin Rafael tambah pusing. “Iya. Tapi apa Kirei sudah siap untuk tampil ke muka umum dan diperkenalkan sebagai istri kamu? Daddy dulu berjanji dengan para pencari berita itu agar memberi waktu sekitar 6 bulan tapi sekarang baru hampir 2 atau 3 bulan berlalu,” jelas daddy Rayhan yang juga tidak yakin kalau Kirei bersedia tampil di muka umum secepat ini. “Apa tidak ada cara lain, Dad? Jujur saja aku tidak yakin Kirei akan mau tampil di muka umum, apalagi dengan begitu banyak wartawan yang menyorot wajahnya. Dari dulu Kirei sudah merasa tidak sederajat denganku tapi karena aku memaksanya jadi Kirei akhirnya luluh dan mau menikah denganku, tapi sekarang ditambah gunjingan suster kurang ajar itu pasti membuat Kirei merasa semakin tidak layak untuk berdampingan denganku!” kesal Rafael. Ucapan Rafael semakin mengusik rasa penasaran daddy Rayhan. Kali ini rasa penasaran
Read more
Ketagihan
“Rafa!” jerit Kirei untuk yang kesekian kalinya.Kirei melengkungkan tubuhnya saat gelombang kenikmatan itu kembali datang. Tubuhnya terasa begitu lemas karena Rafael sudah membuatnya mencapai puncak berulang kali.“Gimana? Suka kan?” bisik Rafael dengan sensual di telinga Kirei. Sesekali bibirnya menyesap leher jenjang milik Kirei. Tangannya ak
Read more
Dinner
Alice masuk ke dalam kantor agencynya dan menemui Mr. Mark.“Hi, Mr. Mark.”“Hi, Alice. Ada perlu apa cantik?”“Aku ingin cuti dalam kegiatan fashion show selama sebulan apa bisa?”“Kenapa?”“Mendadak aku ada urusan dan harus kembali ke Jakarta secepatnya,” dusta Alice.Ya, semenjak mendengar perbincangan mengenai pernikahan Rafael, dirinya tidak bisa tenang. Setelah berpikir berulang kali akhirnya Alice memutuskan untuk kembali ke Jakarta, berharap dapat merebut kembali Rafael, pria yang sampai saat ini masih berstatus sebagai kekasihnya karena memang tidak pernah ada kata putus dalam hubungan mereka!Alice tidak bisa terima kalau Rafael berpaling dan meninggalkannya begitu saja!Mr. Mark mengusap dagunya yang dihiasi janggut tipis, berpikir keras sebelum memutuskan. Memikirkan untung ruginya jika melepas salah satu modelnya selama satu bulan.“Apa harus
Read more
Kehangatan Keluarga
Respon Kirei berbeda jauh dengan mertuanya yang sudah terbahak kencang hingga ingin rasanya Kirei masuk ke dalam kamar dan tidak perlu bertemu lagi dengan mertuanya, setidaknya sampai mereka melupakan kejadian barusan. Sumpah demi apapun Kirei benar-benar malu! Mungkin bagi mereka itu adalah hal biasa karena bukankah karakter orang luar lebih cuek? Bisa saja membahas masalah ranjang memang hal umum untuk mereka! Tapi tidak bagi Kirei! Menurut Kirei masalah ranjang adalah hal yang tabu untuk dibahas di depan orang lain meski mereka adalah mertuanya sendiri! “Sepertinya sejak menikah dengan kamu, Rafael jadi lebih manusiawi, Kirei. Biasanya Rafael tidak pernah bersikap seperti ini. Jangankan menjawab hal seperti tadi, bicara pun jarang!” ejek mommy Carol. “Maaf, Mom. Mungkin Rafa kecapean makanya jadi ngelantur gitu omongannya.” “Nggak apa kok, tapi omongannya kan memang benar. Rafa memang sudah bisa bikin anak kecil. Pasti suami kamu ini udah sering usaha bikin anak jadi kami tingga
Read more
Kamu Sakit, Kirei?
“Alice, aku sudah bicara dengan yang lain. Kamu baru bisa pulang ke Jakarta bulan depan karena dalam bulan ini sangat tidak mungkin untuk mencari pengganti yang bisa menggantikan dirimu di fashion show besok.”“Baiklah, tidak apa. Aku akan katakan pada keluargaku kalau aku baru bisa pulang bulan depan untuk menyelesaikan urusanku di Jakarta.”“Baiklah.”Alice keluar dari ruangan dan tersenyum puas, akhirnya setelah rela kembali disentuh oleh pria tua macam Mr. Mark, niatnya untuk kembali ke Jakarta dapat dikabulkan meski tidak bisa langsung. Namun tidak masalah yang penting Alice dapat kembali!Tidak masalah meski baru bisa pulang bulan depan tapi Alice akan memastikan kalau Rafael akan kembali padanya. Tidak peduli bagaimana pun caranya!***“Uwek!”Kirei berulang kali mencoba mengeluarkan isi perutnya namun nyatanya sudah tidak ada lagi yang bisa dikeluarkan karena dirinya memang hanya
Read more
Thanks, Baby!
Rafael tiba di rumah dan melihat Kirei sedang meringkuk di dalam kamar, seketika rasa panik kembali menyerbunya.“Kirei? Kamu masih ngerasa nggak enak badan?”“Aku mual lagi!”“Mau aku buatin sup hangat lagi?”“Nggak mau! Aku mau tidur!”“Apa yang udah kamu makan seharian ini?”“Roti!”“Ya ampun! Ini udah jam 4 sore dan kamu baru makan roti?”“Aku nggak bisa makan nasi. Rasanya mual kalau liat nasi.”‘Kenapa liat nasi bisa mual sih? Emangnya dikasih nasi basi? Gak mungkin kan?’ batin Rafael tidak habis pikir dengan ucapan aneh istrinya!“Ya udah gak usah makan nasi. Tapi aku bikinin kamu sup lagi kayak kemarin. Perut kamu harus diisi meski cuma sedikit, Baby.”“Hmm!”Rafael keluar kamar setelah sebelumnya mengantongi ponsel, hendak meminta dokter pribadi keluarganya seja
Read more
Parents To Be
“Kirei hamil, Mom! Kami mau jadi calon orangtua,” jawab Rafael dengan wajah sumringah. Tampak jelas kalau dirinya sangat amat bahagia dengan kehamilan Kirei.“Serius? Kamu gak lagi ngerjain Mommy kan?”“Nggaklah, Mom! Dosa. Tanya Kirei aja kalau nggak percaya!”“Serius, Kirei?”“Iya, Mom.”“Syukurlah! Akhirnya sebentar lagi Mommy punya cucu! Sudah berapa minggu?”“Jalan 6 minggu, Mom!”“Masih begitu muda jadi kamu jangan terlalu lelah ya. Rafael, ingat harus bisa jaga istri kamu!” tegas mommy Carol sambil mengusap rambut Kirei dengan lembut. Tampak jelas kalau mommy Carol begitu bahagia dengan berita kehamilan menantunya.“Iya, Mom.”Rafael menoleh ke sekeliling ruang tamu dan bertanya heran,“Daddy dan Rey dimana, Mom?”“Sebentar lagi juga turun.”Benar saja, baru juga
Read more
Gossipers
Kirei menuju rumah sakit untuk melakukan check up rutin. Dirinya sudah janjian dengan Rafael yang menunggu di ruangannya. Meski awalnya Rafael mengatakan mau menjemputnya di rumah tapi Kirei melarangnya.Untuk apa? Bukankah seperti orang bodoh jika harus bolak balik seperti itu? Sudah jelas-jelas suaminya bekerja di rumah sakit ini! Jadi lebih baik Kirei langsung datang kesini dengan diantar supir. Lebih efisien waktu!Kirei sedang berjalan menuju ruangan Rafael saat suara suster yang bergosip kembali menerpa telinganya. Rasa was-was kembali hadir dihatinya.“Istri dokter Rafael di usia semuda itu sudah langsung hamil, apakah dia sengaja melakukannya untuk mengikat dokter Rafael agar tidak pergi meninggalkannya?”Itulah kalimat pertama yang Kirei dengar!“Mungkin saja! Jika tidak begitu kemungkinan besar dokter Rafael pasti akan mencari wanita yang lebih cantik dan lebih sederajat dengannya.”“Kalian bisa gak si
Read more
Morning Sickness
Rafael melangkah dengan tidak sabar menuju ke ruangan daddy Rayhan. Mengetuk pintu sekali dan langsung masuk meski belum dipersilahkan, kening daddy Rayhan mengerut bingung saat melihat wajah putra sulungnya yang tampak begitu marah.“Ada apa, Rafa?”“Aku akan panggil suster Dessy dan suster Indri ke ruangan ini besok.”“Apa lagi yang mereka lakukan kali ini hingga membuat kamu begitu gusar?”“Mereka kembali menjelek-jelekkan Kirei lagi dan sialnya Kirei mendengar ucapan mereka untuk yang kedua kalinya! Untung aku ketemu Kirei, kalau nggak aku pasti gak akan tau kalau suster brengsek itu lagi-lagi menjelekkan istriku!”“Jadi apa yang mau kamu lakukan kepada kedua suster itu?”“Menurut Daddy bagusnya bagaimana?” Rafael balik bertanya.“Potong gaji? Skorsing? Teguran tertulis? Oper ke pelosok? Pemotongan cuti tahunan? Penurunan nilai DP 3?”“Aku pikir lebih baik teguran tertulis dan pemotongan cuti tahunan saja, Dad, agar mereka tidak berbuat seperti it
Read more
Pengaruh Hormon
Alice memaki kasar. Geram karena rencananya untuk kembali ke Jakarta harus berantakan karena ulah sponsor brengsek! “Marah? Tidak terima?” sindir Mr. Mark saat melihat Alice membanting handbagnya begitu saja.“Kenapa mereka mengubah jadwal seenaknya? Bukankah sudah kukatakan sejak lama kalau bulan ini aku harus kembali ke Jakarta?”“Kau bisa tanyakan langsung hal itu pada mereka.”“Bertanya?”“Hmm… bertanyalah dengan menggunakan tubuhmu seperti biasa. Bukankah itu keahlianmu sejak dulu? Selalu merangkak naik ke atas ranjang siapapun asalkan orang itu bisa memuluskan rencanamu?” hina Mr. Mark membuat Alice bergetar marah. Tidak terima.“Kau…”“Kenapa? Apa omonganku salah?”“Brengsek!”“Kaulah wanita brengsek! Kau pikir di dalam dunia ini bisa ambil cuti semaumu? Kau tau sendiri kalau jadwal kita begitu padat!”“Tapi kau sudah mengiyakannya!”“Aku memang setuju tapi tidak dengan pihak sponsor! Maka dari itu aku bilang lakukanlah keahlianmu
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status