Semua Bab Ranjang Panas CEO: Bab 51 - Bab 60
71 Bab
Bab 51
Tapi wajar saja karena dulunya dia memang suka mengikuti balap liar semacam itu, saat dirinya masih duduk di bangku SMA.Dan setelah kejadian itu, Kenzi tak pernah lagi mau bertemu dengan Viona dan selalu menghindar dari wanita itu. Dia takut jika perasaan cintanya pada Viona akan mengalahkan kewarasan otaknya.Semenjak saat itu juga, Kenzi sangat membenci wanita yang tampak polos di luar karena dia masih trauma dengan kejadian pahit yang menimpanya saat itu. Dan dia melampiaskannya dengan terjun ke dunia bawah, menjadi seorang mafia yang amat di segani, tapi tentu saja itu tanpa sepengetahuan ayahnya.#flashback off"Kau mau makan atau tidak?" suara Freya memecahkan lamunan Kenzi tentang masa lalunya.Freya datang menghampirinya hanya untuk mengatakan hal itu dan kemudian kembali ke meja makan.Kenzi pun segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai 2, dia memilih untuk mengganti bajunya lebih dulu sebelum makan.Beberapa menit kemudian Kenzi pun b
Baca selengkapnya
Bab 52
Dia menyusun rencana untuk membuat Freya kesal dan meminta cerai padanya karena tidak mungkin baginya untuk menceraikan Freya. Karena jika dia berani melakukannya, ingatkan dia bahwa ayahnya akan menyambut dirinya dengan tali tambang yang siap nangkring cantik di lehernya.Setelah pertengkaran kecil itu, tak ada lagi kata yang keluar dari bibir keduanya. Hanya suara dentingan sendok dan piring yang sesekali beradu memenuhi ruangan itu.Setelah mereka menyelesaikan acara makan penuh drama itu, Freya pun segera membereskan meja makan kemudian melangkah menuju kamar satu-satunya yang ada di lantai 2 itu, untuk membersihkan diri dan beristirahat.Jujur saja Freya merasa sangat lelah dengan semua hal yang terjadi hari ini.Bagaimana tidak? Sebuah pernikahan gila dan konyol yang menimpanya, rasa sesal yang besar dalam dirinya, dan juga rasa kecewa karena harus menelan pahitnya patah hati untuk yang pertama kalinya yaitu soal hubunganya dan Vano yang kandas bahkan sebelum sempat di mulai.Se
Baca selengkapnya
Bab 53
Ucapan Gio itu membuat tawa mereka pecah, namun tidak untuk Kenzi yang hanya tersenyum kecil.Darren adalah seorang playboy cap kaki tiga, dan parahnya lagi wajahnya sangat menunjang karena dia itu tampan seperti oppa-oppa korea yang sangat mudah membuat para kaum hawa meleleh hanya dengan di sapa olehnya, bahkan hanya dengan melihat senyumnya."Gue udah nggak punya pacar lagi ogeb! Udah gue putusin semua sebelum gue berangkat ke London waktu itu," sanggahnya dengan bibir manyun."Bibir lo kondisiin anjir, jibang tau nggak sih? Jijik banget, haha ...." Rion pun tertawa."Lagian gue udah gak mau jadi playboy lagi anjir, gue mau ngejar cewek yang udah bener-bener buat gue jatuh cinta." Darren berujar sambil tersenyum manis.Namun untuk ketiga temannya itu, senyuman Darren justru terlihat aneh dan mengerikan."Dih senyum lo kayak joker anjir, ngeri gue liatnya!" Gio pura-pura seolah sedang bergidik ngeri."Wehh enak aja tuh congor! Nih senyum yang udah bikin puluhan, bahkan ratusan cewek
Baca selengkapnya
Bab 54
Prang!!Sebuah vas bunga yang begitu cantik nan mahal itu pun, di lemparnya hingga terbang dan menabrak dinding, membuatnya hancur berantakan."Kenzi! Kau bajing*an! Kau tidak pantas untuknya!"Pyar!!Bahkan gelas yang dia genggam pun tak luput dari amarahnya, di genggamnya gelas itu hancur dan pecah. Darah segar mengalir dari luka-luka di tangannya, namun hal itu seolah tak berarti sedikitpun untuknya. Dia bagiakan bukan manusia, sehingga tak bisa merasakan sakit dan justru hanya amarahlah yang kini menguasai dirinya.Kembali kepada Kenzi yang kini sudah berada di depan pintu apartemen milik Clarisa. Pria itu kini tengah menekan kata sandi apartemen wanita itu, yang sudah sangat dia hafal diluar kepala.Tit!Tut!Tit!Cklak!!Bruk!!"Ya ampun Kenzi, apa yang terjadi padamu? Kenapa kau mabuk seperti inii lagi? Sudah lama sekali sejak terakhir kali kau mabuk, apa kau sedang ada masalah?" tanya wanita yang tidak lain adalah Clarisa itu, saat Kenzi tiba-tiba masuk ke apartemennya dan mer
Baca selengkapnya
Bab 55
Freya menyemangati dirinya sendiri, sebelum melangkahkan kakinya keluar dari apartemen itu. Dan untungnya dia sudah mempunyai kartu akses yang bisa membuka lift dan pintu apartemen itu, tanpa harus memindai kornea mata milik Kenzi. Sehingga dia bisa keluar masuk apartemen itu sesuka hatinya, tanpa harus kesulitan lagi.Saat Freya sudah berada di depan gedung apartemen itu dan hendak memesan ojek untuk mengantarkannya ke perusahaan, tiba-tiba saja sebuah mobil sport hitam berhenti tepat di hadapannya, saat Freya melihat siapa si pengemudi mobil itu dia pun menyapanya."Vano? Kau kenapa ada di sini, apa kau mau mencari Kenzi? Tapi dia tidak sudah pergi pagi tadi," bohong Freya yang tak ingin Vano mengetahui kalau Kenzi tidak pulang semalaman di malam pertama mereka."Hm? Aku kesini bukan untuk mencarinya, tapi kau," balas Vano yang kemudian turun dan membukakan pintu mobilnya untuk Freya."Aku?" beo Freya sambil menunjuk dirinya sendiri."Yup, silahkan naik tuan putri," canda Vano yang
Baca selengkapnya
Bab 56
"Kau mendengar pembicaraanku dan Freya malam itu bukan? Dan kau harus tau, apa yang ku katakan malam itu tidak main-main. Aku benar-benar akan merebut dan membawa Freya pergi darimu sejauh mungkin, meskipun harus menentang aturan keluarga untuknya jika kau masih terus menyakitinya!" bisik Vano tepat di samping telingan Kenzi."Ayo Vano, kita masuk," ajak Freya dan kemudian mereka beranjak masuk ke perusahaan."Pak tolong parkirkan mobilnya ya," pinta Vano pada salah seorang scurity."Baik pak,""Cih!! Apa bagusnya sih wanita itu, sampai Vano berani melakukan apa saja untuknya?!" gumam Kenzi sambil menyeka darah di ujung bibirnya yag sedikit robek. "Aku kan membuktikannya padamu, Vano! Dia bukanlah wanita baik-baik yang pantas membuatmu jadi seperti ini!" tekad Kenzi dengan sebuah ide gila yang menghampiri otaknya.Kenzi pun kemudian berdiri dan beranjak masuk ke dalam perusahaan, tepat di depan pintu masuk, dia melemparkan kunci mobilnya pada scurity tanpa mengatakan apapun. Namun scur
Baca selengkapnya
Bab 57
Walau Freya mampu berkata seperti itu, namun suaranya yang terdengar bergetar sudsh cukup membuktikan betapa Freya berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa sakit hatinya."Dia berani bicara seperti itu, apa jangan-jangan dia benar-benar bersih?" batin Kenzi yang sempat tertegun.sambungnya kembali dalam hati, "Tidak! Aku tidak boleh terkecoh lagi kali ini!" Kenzi pun kembali menatap sinis pada Freya."Baiklah, kita buktikan!" ucapnya kemudian, dia pun melepas semua pakainnya yang tersisa.Dan tanpa foreplay apapun, dia langsung menghunjamkan senjatanya ke dalam liyang Freya dengan kasar, dan membuatnya masuk dalam sekali hentakan. Tentu saja hal itu membuat Freya menjerit dengan keras, karena rasa sakit tak terhingga yang dia rasakan di pusatnya."Aaarrrghh!!" jerit Freya yang bersamaan dengan itu, darah segar pun mengalir di bawah sana membuat Kenzi membelalakkan matanya."K... Kau?" Kenzi pun hanya bisa merutuki kebodohannya, dia terdiam untuk sejenak karena Freya masih terlihat kes
Baca selengkapnya
Bab 58
"No! Aku akan melakukan apapun Freya, tapi tidak untuk yang satu itu. Aku tidak akan pernah melepaskanmu, bahkan sampai aku mati!" ucap Kenzi dengan penekanan."Kalau begitu lupakan saja, kau juga tidak membutuhkan maaf dariku untuk hidup bukan?" Freya beranjak dan naik kembali ke atas ranjangnya, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal itu, dan kemudian menangis dalam diam. Tadinya, Freya ingin sekali masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tanda kepemilikan Kenzi di tubuhnya, yang terasa begitu menjijikkan bagi Freya. Tapi rasa sakit di pangkal pahanya, dan tenaganya yang sudah habis terkuras, membuatnya urung hingga akhirnya memilih untuk kembali merebahkan dirinya di atas ranjang."Kenapa!? Kenapa kau harus hadir dalam kehidupanku?! Kenapa kita harus terlibat dengan hubungan gila ini!? Dan kenapa kau tidak bersedia melepaskanku!?" jerit Freya dalam hati sambil terisak.Kenzi pun meraup kasar wajahnya sambil memandang ke arah gundukan selimut dengan Freya berada di dal
Baca selengkapnya
Bab 59
Si pelayan itu pun menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar Kenzi dengan perlahan, sesuai titah mutlak bosnya itu agar istrinya tidak terbangun, dia pun langsung memilih-milih baju milik Freya dan Kenzi yang akan mereka bawa besok.Da tidak segan karena memang sudah terbiasa melakukannya, setiap kali Kenzi akan melakukan perjalanan ke luar kota atau bahkan ke luar negeri seperti ini, dia lah yang akan mengurus keperluan Kenzi. Sedangkan Vano hanya mengurus berkas-berkas yang merek perlukan untuk urusan pekerjaan saja dan karena memang Vano juga adalah sepupunya, jadi tidak mungkin bukan, Kenzi menyuruhnya beres-beres baju miliknya?"Hoaamm ... Emh!" Freya menggeliatkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit tentu saja, karena apa yang sudah Kenzi lakukan padanya.Mendengar adanya suara seseorang di kamar itu membuat Freya melirik diam-diam, karena dia mengira jika orang itu pastilah Kenzi, pria yang sudah berstatus sebagai suaminya, juga pria yang merenggut kehormatannya dengan cara yang
Baca selengkapnya
Bab 60
Yang dia inginkan saat ini hanyalah sebuah kesempatan, satu kesempatan lagi baginya untuk memperbaiki hubungannya dan sang istri, memulai kembali semuanya dari awal dengan baik.Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kesalahan yang dia lakukan sudah sangat fatal. Dia bahkan merasa tidak pantas untuk mendapatkan maaf dari istrinya, tapi dia masih tetap egois untuk bersikeras bahwa dia tak akan melepaskan Freya sampai kapanpun. "Kau adalah milikku, Freya. Tak akan kubiarkan kau pergi dariku, aku akan membuatmu memaafkanku. Izinkan aku egois untuk sekali lagi saja, Freya. Aku benar-benar menyesal sudah melakukan hal jahat itu padamu." Tentu saja kata-kata itu hanya Kenzi ucapkan dalam hati.Kenzi pun berjalan menghampiri Freya yang sepertinya masih belum menyadari kehadirannya di sana, bahkan hingga dia mengangkat tubuh Freya dan membawanya dalam gendongan."Apa yang kau lakukan?" tanya Freya dengan sorot mata tajam dan dingin yang begitu menusuk.Benar-benar tidak seperti sosok Freya yang bar-b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status