Semua Bab Hinaan Mertua yang Tiada Berujung : Bab 11 - Bab 16
16 Bab
Episode 11/ Tertipu di Malam Pertama.
"Menikah lah dengan diriku Martha," kata Tuan Raka mengeluarkan cincin tunangan yang terbuat dari berlian. "Maksud Anda Tuan? Saya hanya pembantu di rumah Tuan," kata Martha menolak. "Saya tidak peduli itu, saya ingin mempersuntingmu menjadi istri saya. Apapun status, saya tidak memperdulikan itu!" ucap Tuan Raka. Suara teriakan terdengar dari warga kampung. "Terima," "Terima," "Terima," teriak warga kampung. Raka tersenyum ketika mendengar teriakkan setuju dari warga kampung untuk melamar perawan desa yang dinobatkan sebagai kembang desa. "Warga kampung saja setuju, bagaimana dengan kamu Martha? Saya ingin kamu menikah dengan saya," kata Tuan Rakas yang masih berharap kembang desa tersebut menerima lamaran dari dirinya. "Saya harus tanyakan pada kedua orang tua saya terlebih dahulu. Saya tidak bisa memutuskan itu semua sekarang," ucap Martha menolak dengan sangat baik. Martha adalah ibu tiri dari Dikta, sekaligus mertua kejam bagi Rahayu. Martha memang seorang kembang desa k
Baca selengkapnya
Episode 12/ tawaran panas untuk Rahayu.
Dikta masih mencoba menetralisir rasa emosional nya sekarang, bagaimanapun dirinya tahu terhadap kesalahan yang telah diperbuat pada mama sambung nya tersebut. "Astaghfirullah …." kata Dikta dengan memejamkan matanya berharap emosional nya dapat dikendalikan. "Mas," kata Rahayu yang berusaha menenangkan Dikta dengan memegang kedua tangan Dikta. Dikta menatap lekat pada Rahayu dan terlihat air mata di pelupuk mata Dikta. Dikta meraih kedua tangan Rahayu dan mencium dengan sangat lembut dan dipenuhi dengan perasaan cinta pada kedua tangannya Rahayu. "Kamu memang benar, Rahayu. Tidak ada yang lebih baik dan lebih nyaman kecuali memandang orang yang kita sayangi," kata Dikta dengan tersenyum dan menarik tubuh Rahayu dalam pelukannya sekarang. Dikta menghembuskan nafasnya dan kembali berucap. "Maafkan aku Rahayu," kata Dikta dengan tetap memeluk Rahayu. "Kenapa meminta maaf Mas? Kamu tidak salah," ucap Rahayu yang mempererat pelukannya. Dikta menggelengkan kepalanya yang masih teta
Baca selengkapnya
Episode 13/ Gairah Panas di Depan Tamu.
Rahayu keluar dari kamar mandi dengan raut wajah kesal, sementara Dikta member kesan sumringah ketika keluar. "Maaf yah Sayang, kebablasan atuh. Kamu marah yah?" tanya Dikta dengan memeluk pinggang Rahayu. Wajah cantik Rahayu jelas terpantul di kaca besar yang terpasang megah di kamar Rahayu dan Dikta. "Kamu semakin cantik saja, Sayang. Kamu pakai apaan sih?" goda Dikta pada Rahayu yang sedang cemberut. "Huhhhhh," Rahayu menghela nafas. "Maaf, Mas. Maafkan Rahayu," ucap Rahayu. Dikta membalikkan badan Rahayu dan memegang kedua pipi Rahayu dengan senyuman manis yang selalu hanya Rahayu yang akan dapat melihat senyum itu. "Kenapa meminta maaf? Jika kamu tidak pernah melakukan kesalahan apapun, kenapa harus memberikan wajah ini? Kamu tidak salah sedikitpun, Rahayu istriku. Istri tercinta ku," ucap Dikta menghapus air mata Rahayu. Rahayu memang terkenal memiliki hati seperti kaca dan begitu rapuh, dan mungkin itu semua memang kodrat semua wanita yang memiliki hati serapuh itu. Dan
Baca selengkapnya
Episode 14/ Benalu Itu Carina.
"Apa-apaan ini?! Enak sekali kalian bercumbu mesra di depan tamu!" murka Carina yang begitu jijik dengan ciuman bergairah yang dilakukan oleh Dikta dan Rahayu. "Itu salah kamu sendiri! Sudah tahu kamu itu hanya seorang tamu, kenapa memilih masuk. Bukannya itu tidak sopan?" kata Dikta yang memang sengaja membuat Carina menjauh dari kehidupan rumah tangga harmonis Rahayu dan Dikta. Carina yang memang sudah dari awal berniat ingin merebut Dikta dari Rahayu menggunakan berbagai cara untuk bisa menaklukkan hati Dikta. "Mas, kamu itu kenapa sih? Padahal aku kesini mau nganterin ini sama kamu," ucap Carina mengulurkan kotak makanan berwarna merah muda tepat di depan Dikta. Dikta semakin marah pada sikap Carina yang selalu berusaha mencari simpatisan dari dirinya, jelas Dikta sudah memiliki seorang istri. "Kamu tidak lihat apa? Atau kamu ini sudah buta?" kata Dikta yang membuat Carina memberikan wajah kesal pada hinaan dari Dikta. "Mas, ngomong apaan sih! Aku kesini cuman bawain bekal ma
Baca selengkapnya
Episode 15/ Iblis Berwajah Manusia.
Rasa gelora di antara Rahayu dan Dikta semakin membara dan terus memanas dan semakin bergairah. "Ekhem, maaf Tuan, Nyonya. Saya mengganggu kegiatan bergairahnya," kata Mbok Mina dengan menundukkan kepalanya. Rahayu sangat malu pada Mbok Mina, Bagaimanapun bagi Rahayu tidak baik melakukan hubungan suami istri dihadapan orang lain. Sementara itu, Dikta masih tetap bersikap santai dengan kedatangan Mbok Mina. Bagi dirinya Mbok Mina yang akan menjadi saksi perjuangan Dikta mempertahankan rumah tangganya dengan Rahayu yang sekarang sedang diterjang badai besar yang siap menghancurkan kapal besar tersebut. "Aku tidak akan gagal dengan pernikahan yang sudah aku bina selama ini!" batin Dikta yang mendapatkan firasat buruk yang akan menerjang keharmonisan rumah tangga mereka, kesetiaan akan segera diuji. "Mbok Mina sudah mau berangkat kah?" tanya Rahayu dengan tersenyum. "Iya, Nyonya Rahayu. Mbok Mina mau berangkat sekarang, semua barang yang di butuhkan sudah berada di dalam koper ini. M
Baca selengkapnya
Episode 16/ Anniversary Kita Sayang.
Dikta menunggu kedatangan Rahayu dan Mbok Mina yang berbelanja sedikit oleh-oleh untuk keluarga Mbok Mina yang berada di kampung. "Mumpung belum ada Rahayu, lebih baik aku siapkan semuanya sekarang," pikir Dikta segera menelepon seseorang. [Halo, bos. Ada yang bisa kami bantu?] tanya seseorang. "Ada, sekarang kamu dekorasi rumah saya dengan sangat indah. Malam ini ada kado istimewa yang akan saya berikan pada istri saya. Oh yah, kamu juga siapkan banyak bunga mawar dan beberapa barang yang perlu kalian beli. Akan saya kirimkan nanti," kata Dikta. [Baik Bos,] [Oh yah, kamar nya gimana? Apa perlu kami dekorasi juga?] tanya seseorang. "Ya iyalah, saya ingin semua sudut di rumah kamu dekorasi dengan sangat indah dan sangat romantis. Malam ini Anniversary pernikahan kami," kata Dikta. [Okay Bos,] kata seseorang. Dikta menutup sambungan telepon dan mencari tempat romantis yang akan mereka kunjungi setelah mengantarkan Mbok Mina ke bandara siang ini. "Sepertinya tempat ini bagus," g
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status