All Chapters of Cinta dan Dendam: Chapter 51 - Chapter 60
73 Chapters
Chapter 51
Sudah lima hari Restin berada dalam ruangan serba putih ini bersama Fifi untuk menjalani rawat inap serta melanjutkan pemeriksaan lebih spesifik. Pagi ini perutnya berhasil terisi dengan setengah porsi bubur, mengingat sebelumnya hanya bisa menelan dua hingga tiga suap saja.Pintu kamar diketuk bertepatan setelah Fifi selesai membantu Restin mengganti pakaian. Adanya selang infus pada lengan Restin, membuatnya kesulitan melakukan hal itu sendiri. Dokter Reese bersama seorang suster dan seorang Dokter asing, berjalan masuk ke dalam.“Hai Nyonya Banara, bagaimana keadaanmu pagi ini?” sapa Dokter Reese.“Sudah lebih baikan, Dokter. Tadi berhasil makan bubur tanpa muntah,” jawab Restin sembari tersenyum simpul.“Bagus. Meskipun kami memberikan obat untuk menambah komponen leukosit, tubuh tetap membutuhkan asupan gizi dan nutrisi. Oh ya, perkenalkan, ini Dokter Clarke, Dokter spesialis Onkolog.”“Selamat pagi, Nyonya Banara. Untuk selanjutnya, saya yang akan menangani pengobatan penyakit A
Read more
Chapter 52
Maylin menganggukkan kepalanya. “Kurasa tidak mungkin seseorang itu adalah Valo Wren Osborn, ‘kan? Dia baru saja memintaku menjadi teman kencannya. Jadi, untuk apa dia—”“What? Kencan?” Leonel berteriak, memotong ucapan Maylin. “Kau menyetujuinya?”Maylin menelan salivanya dengan susah payah tatkala melihat pancaran mata Leonel berubah menjadi kilatan amarah. “Aku sudah punya gambaran balas dendam seperti apa yang akan kulakukan, Kak Leo,” ucapnya dengan tenang.“Oh ya? Gambaran seperti apakah itu hingga kau menyanggupi permintaannya?” tanya Leonel sinis diikuti tatapan penuh selidik.Maylin memasang wajah dinginnya. Tekadnya sudah bulat. Tak akan ada orang yang bisa membuatnya berubah pikiran. “Hanya itu cara pembalasan dendam yang muncul dalam kepalaku.”“Kau tahu sekali apa yang dia maksud dengan teman kencan.” Leonel menggeleng, menunjukkan ketidaksetujuannya. “Tidak, Maylin! Kita bisa menggunakan cara lain—”“Itu adalah urusanku. Aku tahu apa yang harus kulakukan. Pembalasan dend
Read more
Chapter 53
Betapa terkejutnya Elian ketika mendengar laporan dari Marco tentang Maylin berhasil kabur. Tanpa membuang waktu lagi ia langsung memerintahkan asistennya itu agar segera menyiapkan kepulangannya.Matanya berkilat marah tatkala melihat hasil rekaman cctv yang telah dihubungkan ke tablet pintarnya. Tidak disangkanya pengawal-pengawal terlatih yang tentu saja dipilih ketat oleh ayahnya, semudah itu masuk ke dalam jebakan Maylin.Hal pertama yang Elian lakukan setelah sampai di penthouse-nya ialah memberikan hukuman kepada pengawal yang sudah lalai menjalani tugas mereka. Sesuai ancaman yang pernah dilontarkannya, hanya dua orang saja dari keenam pengawal itu tetap dibiarkan hidup. Ia memang tidak pernah bermain-main dengan ucapannya.Emosi dari gurat wajahnya tercetak begitu jelas. Namun, kabar dari Marco selanjutnya makin menyulut amarah Elian hingga berkobar hebat. “Cari dan tangkap pelakunya!" murkanya disertai tatapan membunuh, membuat para pengawal yang menyaksikan kemarahannya ber
Read more
Chapter 54
Maylin memandang ke arah luar jendela mobil. Di sepanjang jalanan kota sudah terpasang banyak labu-labu dengan ekspresi seram serta lampion-lampion yang berkesan menakutkan. Ada beberapa tengkorak plastik yang sengaja digantung di tiang lampu, juga beberapa lembar kain putih yang digantung di pohon. Perayaan Halloween memang akan berlangsung beberapa hari lagi.Dekorasi di setiap rumah dan restoran dengan tema menyeramkan itu, sayangnya tidak mampu mengalihkan pikiran Maylin dari rasa takutnya menghadapi pria yang sejak tadi hanya duduk diam di sebelahnya, sama sekali tidak bersuara.Sejak Elian menarik paksa hingga masuk ke dalam mobil dan meninggalkan hotel, keheningan yang mencekam yang menjadi latar perjalanan mereka menuju penthouse. Maylin tidak berani membuka suara, juga tidak berani menoleh untuk sekadar melihat bagaimana wajah Elian saat ini. Tatapan marah pria blasteran Inggris itu tadi sungguh menakutkan.Jelas sekali saat ini Elian sedang menahan emosinya. Kedua matanya te
Read more
Chapter 55
Elian mengangkat tubuh Maylin dan menggendongnya ala bridal style. Tindakannya yang tiba-tiba itu refleks kedua tangan Maylin bergerak mengalung di leher pria itu agar tidak jatuh. Pandangan mereka pun bertemu. Sesaat, hening mengambil alih.Jantung Maylin berdebar tidak karuan hingga rasanya akan melompat keluar. Susah payah ia menegak salivanya tatkala melihat wajah tampan di hadapannya saat ini. Wajah seorang pria dimana kala masa remajanya dulu berpenampilan culun dengan kaca mata tebal kini bermetamorfosis menjelma bak Dewa Yunani.Mata teduh Elian menatap dirinya begitu intens ke dalam manik mata, membuatnya terhipnotis untuk terus menatap pemilik mata berwarna abu-abu itu. Hingga ketika Elian menurunkan tubuhnya di atas ranjang pun dirinya masih belum sadar dari pesona yang dimiliki pria itu. Pesona yang selama ini selalu ia tampik.“Aku hampir gila begitu mendapat kabar kau berhasil kabur dan sebuah mobil hendak akan menabrak tubuhmu. Rasanya ingin membunuh mereka semua saat i
Read more
Chapter 56
“Itu memang sebuah hukuman yang harus mereka terima,” Elian menjawab dengan nada dingin.[Mereka menjalani seleksi sangat ketat dengan beberapa kriteria yang ditetapkan organisasi kita dan mereka diberi tanggung jawab untuk melindungi kita, bukan wanita itu!]“Seseorang mengincar nyawa Maylin berujung membuat wanita itu hampir celaka, dad! Padahal, sudah kuperingatkan kepada mereka untuk mengawal wanitaku lebih ketat lagi selama aku tidak berada di kota ini!” Suara Elian naik satu oktaf lebih tinggi. Genggaman tangannya pada ponsel mengerat kala mengingat hal itu.“Aku hampir kehilangan dia, dad. Bagiku keselamatannya jauh lebih penting daripada posisiku.” Dada Elian terlihat naik turun, penuh dengan gejolak emosi yang berkecamuk dalam dirinya.Helaan napas terdengar di balik telepon, sebelum Emilio kembali bersuara.[Apapun itu alasannya, tidak seharusnya kau mencabut nyawa mereka, Elian. Apa kau lupa nama mereka berada dalam list organisasi kita? Daddy hanya bisa membantumu dengan b
Read more
Chapter 57
Sebelum Elian memberi perintah membawa tawanan ke markas, Marco terlebih dahulu meretas ponsel John Micheal untuk melacak aktivitas serta dengan siapa saja pria itu melakukan sambungan telepon.Marco memutar rekaman isi percakapan antara John Micheal bersama seorang pria.[Mereka mendatangi saya dan bertanya-tanya tentang anda, Sir! Apa yang harus saya lakukan?][Jawab pertanyaan mereka sesuai dengan apa yang saya perintahkan.][Tapi sepertinya mereka tidak percaya begitu saja, Sir!][Berapa kali pun mereka menodong pertanyaan yang sama, tetap beri jawaban yang sama, kau tidak tahu apa-apa dan setelah meminjamkan identitasmu, kita tidak pernah berhubungan lagi.]Suara rekaman hening sejenak. Tidak lama kemudian, terdengar lagi percakapan berikutnya.[Mereka masih saja terus mendatangi saya. Bahkan, mereka menghampiri saya saat saya menjemput putri saya di sekolahnya. Anda harus bertanggung jawab atas keamanan saya dan keluarga saya, Sir!][Mereka akan berhenti menemuimu bila mereka ti
Read more
Chapter 58
Suasana sarapan pagi yang biasanya dihiasi dengan celoteh atau umpatan dari bibir Maylin yang disebabkan Elian sering kali menguji tekanan darahnya, maka pagi ini terasa berbeda. Mereka menyantap sarapan dalam keheningan canggung di antara mereka.Perlahan Maylin mengangkat kepalanya dan menatap objek di depannya. Tampak Elian tengah sibuk menggeser layar sentuh tablet pintarnya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya bergerak memasukkan sepotong sandwich ke dalam mulut.Pandangan Maylin turun ke bibir pria itu dan sekelebat adegan percumbuan mereka kembali terputar di memori otaknya, ketika bibir itu mencecap permukaan kulitnya, ketika sentuhan lembut jemari Elian mampu mengalirkan gelenyar panas hingga membuat setiap inci tubuhnya hanyut ke dalam gelombang gairah.Maylin! Sadarlah! Tiba-tiba suara dari diri dalam kepala Maylin bergema sehingga ia tersadar lantas menggeleng kuat, berusaha mengusir bayangan itu dari kepalanya.Gosh! Inilah akibatnya jika kurang belaian. Huh! Bati
Read more
Chapter 59
Pada akhirnya, Elian memberi izin dan memerintahkan pengawalnya untuk menyambut Leonel di lobby, lalu membawa pria itu naik ke penthouse-nya.“Kenapa duduk di sana?” Elian mengangkat alisnya ketika melihat Maylin menuju sofa yang terletak tepat berhadapan dengan sofa yang didudukinya. “Kemarilah! Duduk di sini!” titahnya seraya menepuk sofa di sebelahnya.“Apa bedanya duduk di sini atau di sana?” Maylin menatap Elian heran.“Sofa itu diperuntukkan untuk tamu.”“Oh ya? Sejak kapan sofa ruangan ini dibedakan, yang mana untuk tamu dan yang mana untuk pemilik rumah, huh?” Maylin mendelik seraya bersedekap. Sepasang matanya menatap Elian sinis.“Hanya berlaku saat pria itu datang bertamu. Tentu saja aku berharap ini adalah kunjungannya yang pertama dan terakhir. Aku tidak suka kediamanku didatangi orang seperti dirinya.”Hah! Seandainya saja identitas kak Leo boleh dibocorkan, aku mau lihat apakah kau masih berani bersikap seperti itu terhadap orang seperti kak Leo! Cibir Maylin dalam hati
Read more
Chapter 60
“Tapi Kak Leo, aku tidak kenal Crusio. Kenapa mereka mengincarku?” tanya Maylin dengan panik. Bahaya sedang mengintai dirinya yang sedang menjadi target mafia kejam itu.“Sesungguhnya, aku menyimpan satu rahasia darimu, Sweety ….” Leonel menjeda untuk sesaat. Sepasang netranya menatap Elian penuh menyelisik. Ia tengah menunggu reaksi dari pria blasteran itu.“Sama seperti struktur organisasi resmi, dalam dunia gelap seperti kami ini juga memiliki struktur itu untuk melihat siapa sajakah yang berperan dalam organisasi ini. Mulai dari anggota yang paling tidak berpengaruh sampai anggota yang paling mematikan. Salah satunya dinamakan sebagai underboss. Bisa dikatakan dia adalah orang kepercayaan langsung dari bos mafia itu sendiri. Ketika bosnya memberi perintah, maka seorang underboss harus memastikan perintah tersebut dijalankan seluruh anggotanya ….” Kembali Leonel menjeda ucapannya.“Lalu?” Maylin terlihat tidak sabar.“Dia … underboss Crusio pernah mencoba membobol sistem dark web u
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status