Все главы The Red Swan (The Demon vs A Dancer) (IND): Глава 21 - Глава 30
87
Act 20. Ramona dan Demona, Bagian I
(Cerita ini masih di dalam mimpi Rae.)Ramona terlihat sedang berjalan dengan seseorang di sampingnya, dan mereka terlihat sangat akrab sekali, berjalan sambil berbicara tentang apapun, bersama.Ramona, yang kemungkinan besar masih berusia tiga puluh lima tahun, masih memiliki rambut panjang berwarna abu-abu, yang memanjang hingga dadanya.Kedua bola matanya yang berwarna putih, berkaca-kaca setiap kali mendengarkan seseorang di sebelahnya yang sedang berbicara. Ramona terlihat sangat senang mendengarkan orang tersebut, oh, bukan, wanita tersebut.Wanita di sebelah Ramona yang sedang berbicara dengannya itu, memiliki rambut berwarna coklat yang pendek hanya sampai dagunya saja, dan kedua bola matanya berwarna hitam. Wanita itu adalah Demona.Mereka berdua, Ramona dan Demona, tampak berteman baik dan memang, mereka sebelumnya adalah teman baik, yang sangat akrab satu sama lain.Ramona selalu ada untuk Demona, begitu juga sebaliknya. Demona adalah anak yatim piatu. Ia tidak pernah diper
Читайте больше
Act 21. Ramona dan Demona, Bagian II
Ramona kemudian berkata pada pria tampan tersebut dengan senyum kecut di wajahnya."Maafkan temanku ini, ia hanya terlalu senang berjalan-jalan di pasar malam ini, maafkan kami sudah mengganggumu, kami akan pergi sekarang, ayo, Demona," ucap Ramona pelan.Namun, tampaknya Demona tidak mau pergi, ia kemudian berkata pada Ramona, "Kau bisa pergi terlebih dahulu, Ramona. Aku masih ingin membeli minuman di sini."Ramona hanya bisa menghela nafas panjang, kemudian membalas, "Baiklah, aku akan berada di sekitar pasar ini, aku akan menunggumu."Ramona kemudian berjalan pergi, meninggalkan Demona dan pria tampan tersebut berdua. Demona kemudian berpura-pura ingin memesan minuman, namun, sebenarnya ia ingin mengenal pria tampan itu."Maafkan aku, aku hanya kagum pada kios minuman ini, begitu berwarna-warni," ucap Demona sambil tersipu malu kepada pria tampan itu.Pria tampan itu hanya tersenyum mendengar perkataan Demona, dan ia kemudian membalas, "Ah, nona, anda mau pesan apa?"Demona kemudia
Читайте больше
Act 22. Ramona dan Demona, Bagian III
Keesokan harinya, dan keesokannya, dan seterusnya, Demona kembali mengajak Ramona kembali ke kios minuman, terus menerus, bahkan hampir setiap hari Demona mengajaknya ke sana.Ramona sedikit demi sedikit mulai terlihat kesal, bahkan ia sempat bertanya pada Demona, "Mengapa tidak kau sendiri saja pergi ke sana setiap hari, aku sudah mulai bosan!"Namun, Demona berdalih, "Jika aku ke sana seorang diri, Karol akan menganggapku aneh!"Sudah hampir tiga minggu, tiada satu hari pun tanpa Demona mengajak Ramona untuk menemui Karol, entah apa lagi alasannya, namun, Ramona mulai curiga bahwa Demona sebenarnya menyukai Karol.Sementara, Karol sendiri tampaknya mulai akrab dengan Demona, dan terkadang, Demona membantu Karol menjalankan kios minumannya. Ramona yang ikut dengan Demona, mau tidak mau juga ikut membantu Karol, walaupun hanya sekedar membawakan kardus-kardus berisi minuman kaleng kecil.Ada hari di mana memang kios minuman kecil milik Karol tersebut, agak ramai pembeli. Suatu ketika,
Читайте больше
Act 23. Ramona dan Demona, Bagian IV
Ramona langsung menatap Demona dengan ekspresi terkejut, kemudian berkata, "Demona! Aku tidak pernah menyukai Karol, satu kali pun, tidak pernah! Kau tahu aku ini sangat ketat pada aturan bahwa penyihir tidak boleh menyukai manusia, aku harap kau tidak salah paham, Demona!"Namun, Demona hanya menatap Ramona dengan tatapan penuh kebencian dan kekecewaan.Demona langsung membuang tangan Ramona dengan kasar, dan berkata, "Aku tidak apa-apa, Ramona. Aku akan kembali ke rumahku sendiri."Kemudian, Demona membuka portal menuju dunia penyihir dengan tangan kanannya, dan langsung masuk begitu portal itu muncul, dan portal tadi juga langsung menghilang setelah ia masuk kedalamnya. Ia sama sekali tidak mengajak Ramona, dan Ramona hanya bisa berlutut sambil menatap kepergian sahabatnya itu.Sesampainya Demona di dalam rumahnya sendiri, ia kemudian masuk ke dalam kamarnya, mengunci pintunya dan langsung duduk di atas lantai sambil memeluk kedua lututnya.Ia menangis keras, sambil berteriak, "Ram
Читайте больше
Act 24. Ramona dan Demona, Bagian V
Rak buku yang tadinya digunakan oleh Demona untuk masuk ke dalam ruangan itu, tiba-tiba saja, terjatuh dengan sangat keras hingga seluruh buku yang ada di sana, ikut terjatuh hingga berantakan di atas lantai.Burung-burung gagak hitam yang berterbangan, lalu mendorong rak buku itu dengan paksa hingga terjatuh, dan dengan perlahan, Demona berjalan keluar dari dalam ruangan gelap di baliknya.Penyihir-penyihir yang ada di dalam perpustakaan, terkejut dengan kejadian itu. Mereka langsung memandang Demona dengan ekspresi terheran-heran. Penjaga perpustakaan yang tadi berbicara dengan Demona, justru tersenyum lebar melihatnya.Demona kemudian mengayunkan kedua tangannya ke depan, dan menyilangkan kedua kakinya, kemudian berkata, "Kalian semua, menarilah bersamaku."Kemudian, seperti terhipnotis, penyihir-penyihir yang tadi melihat Demona dengan ekspresi terheran-heran, kini justru mulai menggerakan tubuhnya, seolah-olah mereka bisa menari. Demona sendiri mulai menari di tengah-tengah para
Читайте больше
Act 25. Ramona dan Demona, Bagian VI
Setelah mendengar seruan Ramona, salah satu penyihir tua tiba-tiba berteriak, "Kalau begitu mengapa kau tidak menikah dengan seorang penyihir saja, agar Demona tidak salah paham lagi, mungkin ia akan memikirkan ulang semua ini setelah ia melihatmu menikah dengan seorang penyihir, hanya agar kesalahpahaman tersebut hilang, bukan?"Penyihir-penyihir lainnya langsung mengangguk, bahkan ada yang berseru, "Mengapa tidak kau coba saja, Ramona? Mungkin Demona akan berubah menjadi seperti sedia kala. Lagi pula, seperti yang kau bilang, ini semua menurutmu, terjadi karena kesalahpahaman, bukan?"Ramona terdiam sejenak, ia sama sekali tidak bisa menanggapi perkataan-perkataan penyihir-penyihir tadi.Setelah beberapa saat, Ramona akhirnya hanya bisa menghela nafas panjang, kemudian berkata, "Maafkan aku, aku akan memikirkan hal ini nanti, sementara hanya itu yang bisa kusampaikan. Aku akan memikirkan dan mempertimbangkan saran kalian, terima kasih."Para penyihir yang berkumpul di dalam Gedung A
Читайте больше
Act 26. Ramona dan Demona, Bagian VII
Demona kali ini menjadi semakin kuat. Ia bahkan tidak segan untuk memangsa manusia mortal dari dunia manusia, dan menyerap energi mereka.Karena jasad manusia tidak bisa menghilang begitu saja ketika sudah meninggal, burung-burung gagak hitam milik Demona akan dengan senang hati memakan jasad manusia itu, sehingga banyak terlihat kumpulan tulang belulang manusia yang berada di sekitar gedung tempat berkumpulnya para penyihir hitam.Ramona melihat perilaku Demona yang semakin sadis, kemudian kecewa mengapa Demona tidak kunjung berubah padahal ia sudah menikah?Apakah bukan hanya kesalahpahaman yang membuat Demona menjadi seperti ini?Suatu hari, Demona meminta seekor burung gagak hitam kecil untuk mengirimkan sebuah surat untuk Ramona.Setelah Demona menyerahkan surat tersebut, burung gagak hitam kecil itu langsung terbang menuju ke Gedung Axell, dan ketika burung gagak hitam kecil tersebut tiba di luar benteng pelindung magis, ia kemudian menunggu Ramona untuk keluar.Ketika Ramona ke
Читайте больше
Act 27. Ramona dan Demona, Bagian VIII
Fisik Demona sudah menghilang, kini yang ada hanya seekor burung gagak hitam besar, yang berwujud seperti manusia, namun dengan paruh dan sayap yang amat besar hingga seluruh penyihir yang menyaksikan kejadian itu, sampai ketakutan bahkan pingsan.Ramona tahu bahwa burung gagak hitam besar tersebut adalah Demona yang kini justru berubah menjadi lebih berbahaya.Ramona juga menyadari bahwa ilmu sihir hitam yang dimiliki Demona kini rupanya sudah semakin kuat, sehingga fisik Demona juga berubah, menjadi monster burung gagak hitam besar yang menakutkan.Demona, yang kini adalah monster, kemudian menoleh ke arah Ramona, dan berseru, "Ramona! Kali ini sudah tidak mungkin kau bisa mengalahkanku! Hahahaha!”Kemudian, monster burung gagak hitam besar itu terbang menuju langit dunia penyihir yang kini berawan hitam tanpa sinar matahari.Setelah monster burung gagak hitam besar tersebut hilang menuju langit dunia penyihir, Ramona langsung berlari masuk ke dalam Gedung Axell dan terus berlari me
Читайте больше
Act 28. Ramona dan Demona, Bagian IX
Hari berganti hari, bulan, tahun juga ikut berganti. Sudah banyak korban bergelimpangan sejak perang saudara di dalam dunia penyihir diumumkan.Sudah hampir sepuluh tahun sejak perang saudara dimulai, dan kondisinya memang sedikit agak membaik, namun tetap saja, beberapa penyihir hitam terkadang berhasil menculik baik manusia ataupun penyihir, untuk dibawa kepada Demona dan dibunuh untuk diambil energinya.Ramona sendiri kini sudah memiliki seorang anak laki-laki yang berusia sembilan tahun bersama Gerlin, yang bernama Lex.Karena kondisi di dalam dunia penyihir yang sedikit mulai membaik sejak para penyihir putih diperbolehkan untuk membunuh para penyihir hitam, setidaknya, perburuan korban oleh para penyihir hitam, mulai berkurang.Ramona juga masih tinggal di dalam Gedung Axell, sambil mengajari para penyihir-penyihir muda, dan salah satu muridnya, bernama Yvoxy, seorang gadis penyihir yatim piatu, yang kedua orang tuanya dibunuh oleh Demona, adalah anak didik kesayangan Ramona.Yv
Читайте больше
Act 29. Ramona dan Demona, Bagian X
Demona hanya tertawa setelah akhirnya berhasil meruntuhkan benteng pelindung magis itu dan berdiri di hadapan Ramona.Ia kemudian berseru kepada Ramona, "Kau ini polos atau bodoh? Kau, hatimu dan perasaanmu itu, bodoh sekali! Bisa-bisanya kau dikendalikan oleh perasaan yang berasal dari lubuk hatimu! Semua perasaan-perasaan yang kau rasakan itu hanya omong kosong belaka! Tidak mau membunuhku, namun kau membawa pedang sialan itu. Pedang itu milik Reivan, bukan? Kakekmu yang bodoh itu tidak sempat menggunakannya, sama saja bodohnya sepertimu, menggunakan hati dan perasaan kepada musuhmu sendiri sampai kalian gagal mencapai tujuan kalian sendiri!"Mendengar seruan Demona, Ramona hanya bisa menghela nafas panjang.Ia mulai menitikkan air mata, dan berkata, "Demona! Sudahi semua ini! Kau menjadi seperti ini hanya karena sebuah kesalahpahaman! Aku sudah membuktikannya untukmu, aku bahkan mempunyai seorang anak, demi membuktikan bahwa aku memang tidak pernah menyukai manusia itu, Demona!""K
Читайте больше
Предыдущий
123456
...
9
DMCA.com Protection Status