All Chapters of Mainan Cantik Sang Tuan Muda: Chapter 111 - Chapter 120
157 Chapters
111. Riani Muntah-muntah
Di saat Jonathan sibuk mencari ayam, tiba-tiba saja langkah kaki seseorang terdengar di dalam dapur membuat Jonathan menghentikan aktivitasnya."Lagi apa kamu di sini, Jonathan?" tanya seseorang itu yang sudah masuk ke dalam dapur.Jonathan menatap seseorang itu dan berkata. "Lagi cari ayam goreng, Bu," jawabnya dengan langsung mengalihkan pandangannya untuk mencari keberadaan ayam.Jonathan sepertinya sudah tidak terlalu menghiraukan keberadaan sosok itu, sosok yang ternyata ibu kandungnya.Dona menghela napas saat melihat tingkah anak bungsunya yang seperti acuh tak acuh padanya, lalu dia mengatakan. "Apa kau yakin Riani mengandung anakmu?" Suaranya Dona seperti menuduh pilihan anak bungsunya itu.Jonathan kembali menghentikan tangannya yang sibuk mencari ayam, lalu dia berkata. "Bu, gak perlu meracuni pikiran aku dengan hal-hal buruk yang sudah ibu rencanakan, karena sampai kapanpun aku akan selalu percaya dengan Riani," ujarnya dengan suara penuh ketegasan.Terlihat jelas dari tat
Read more
112. Riani Ingin Bermanja-manja
"Besok kamu harus ke rumah sakit, aku gak mau kandungan kamu kenapa-napa," ujar Jonathan dengan suara yang begitu serius."Apa aku ke rumah sakit sendirian?" Riani menatap serius juga pada pria yang ada di depannya."Aku antar sebelum aku kerja," ucap Jonathan.Riani langsung menyentuh lengan kekar pria yang ada di depannya, dia terlihat tidak mau di tinggalkan kerja oleh sang pria."Bisakah ajak aku pergi dari sini?" Tiba-tiba saja Riani mengatakan itu dengan mata yang mulai berbinar.Jonathan menghela napasnya dengan panjang dan menghembuskan dengan perlahan, lalu dia berkata. "Kemarin di Apartemen gak mau," ucapnya."Gak mau di Apartemen, pengen di kampung aja," ujar Riani yang terdengar begitu ambigu."Kampung?" Jonathan mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti kenapa gadisnya ingin tinggal di kampung.Riani mulai menjelaskan kenapa dirinya ingin tinggal di kampung saja, dia ingin hidupnya lebih tenang dari pada di kota apa lagi saat Dona masih belum bisa menerima dirinya, dia in
Read more
113. Selesai Periksa Kandungan
"Udah aku cium, terus apa lagi yang belum aku cium?" tanya Jonathan setelah dirinya sudah memenuhi keinginan sang gadis."Udah sayangku, gak ada lagi yang harus di cium," jawab Riani. "Sekarang kita bobo," sambungnya."Hem, aku mau cium ini." Jonathan langsung menyentuh gunung kembarnya milik sang gadis."Ih, nakal." Riani tersipu-sipu saat mendengar perkataan prianya, bahkan wajahnya mulai merona.Jonathan langsung mengecup pipinya sang gadis, dia sangat menyukai saat melihat gadisnya malu-malu seperti itu."Ya udah ayo kita bobo." Jonathan mengajak gadisnya untuk melanjutkan tidur dan sang gadis menganggukkan kepalanya.Setelah mengalami hari-hari yang begitu sulit, akhirnya Riani dan Jonathan mulai memejamkan matanya untuk tidur karena besok mereka harus melakukan aktivitas lainnya.Riani dengan Jonathan begitu bahagia sekali ketika mereka sedang berduaan, berduaan tanpa ada seseorang yang menganggu hubungan mereka, hubungan yang sebenarnya tidak pantas antara anak majikan dengan s
Read more
114. Riani Merajuk
"Eh?" Riani tidak jadi masuk ke dalam mobil saat namanya di panggil, dia kembali membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggil dirinya.Jonathan yang hendak masuk ke dalam mobil juga tidak jadi saat seseorang memanggil gadisnya, kini Jonathan dan gadisnya langsung menatap ke arah seseorang itu. Namun, saat Jonathan melihat siapa yang memanggil gadisnya, dengan cepat tangannya Jonathan langsung menarik tangan sang gadis untuk masuk ke dalam mobil."Huh, pelan-pelan dong," ucap Riani yang mengeluh pada sang pria saat tangannya di tarik dengan sedikit kasar."Masuk!" titah Jonathan sambil menatap serius ke arah sang gadis."Iya." Riani hanya manggut-manggut saja.Riani juga tidak berniat untuk membalas panggilan seseorang itu, tapi Riani merasa bersalah saat melihat seseorang itu sudah berdiri tepat di depan pintu mobil."Ngapain kau ke sini?" tanya Jonathan pada sosok pria yang sudah berdiri di depannya.Siapa pria itu? Siapa lagi kalau bukan Jeri, entah kenapa Jeri berada di
Read more
115. Mie Ayam? Nasi Goreng?
"Huh, aku maunya makan di tempat mie ayam nya, bukan di dalam mobil." Riani terlihat sedang merajuk pada pria nya."Lihat nanti ya, kalau di tempat mie ayam nya rame banget kita makan di mobil aja, kalau agak sepi baru makan di sana," ucap Jonathan yang mencoba menjelaskan pada sang gadis."Baiklah." Riani sepertinya pasrah atau memang paham dengan status pria nya saat ini adalah penyanyi terkenal.Sepertinya menjadi Riani tidak semudah dan seenak orang-orang bayangkan, bahkan di saat dirinya ingin makan di tempat umum dengan pria nya sudah pasti tidak bisa, karena pria nya adalah selebriti dan tidak semudah itu jalan dengan selebriti. Namun, walaupun seperti itu selalu membuat Riani tidak bisa berpaling dari pria nya."Mulai sekarang tinggal di Apartemen aja, ya?" Setelah beberapa saat hening dan tidak ada pembicaraan apapun setelah membahas tentang mie ayam, tiba-tiba saja Jonathan mengatakan itu dan pastinya akan membahas masalah tempat tinggal."Apartemen baru apa Apartemen lama?"
Read more
116. Kembali Ke Apartemen
Riani mengangguk dengan cepat, lalu Riani berkata. "Iya sayangku, aku pengen makan itu," ucapnya dengan begitu manja.Jonathan memijat pelan pelipisnya sendiri, dia tidak menyangka jika wanita hamil akan banyak makan seperti gadis nya saat ini. Namun, Jonathan akan selalu senang jika kehamilan gadis nya tidak membuatnya khawatir, dan Jonathan pasti akan selalu menuruti apa yang di inginkan sang gadis."Kalau gitu, kita makan mie ayam di Apartemen aja gimana?" Jonathan kembali membujuk sang gadis agar makan mie ayam di Apartemen dan jangan di tempat penjual mie ayam nya.Riani menatap sinis ke arah sang pria, dan pria nya hanya bisa memberikan senyuman manis seperti sedang menggoda dan merayu dirinya. Riani juga masih belum memberikan respon atas apa yang di katakan oleh sang pria, saat ini Riani seperti sedang berpikir yang serius untuk memberikan respon pada pria nya."Permisi, nyonya dan tuan. Kita sudah sampai di tempat mie ayam," ucap sang supir saat dirinya memberhentikan mobilny
Read more
117. Nikah, Yuk?
"Aku pesan bahan-bahan makan dulu," ucap Jonathan yang mulai meronggoh ponselnya, tapi tiba-tiba saja sang gadis mengambil ponselnya.Jonathan hanya bisa menatap datar pada gadisnya yang saat ini sudah mengambil ponselnya, dan Jonathan tidak mengatakan apapun pada gadisnya karena setelah ini sang gadis pasti akan mengatakan sesuatu, pikirnya."Kita mau makan mie ayam dulu, setelah itu kamu boleh pesan bahan-bahan makanan," ujar Riani sambil menaruh ponsel pria nya di atas meja."Siap nyonya." Jonathan langsung memberikan hormat pada gadisnya, dia seperti seorang tentara yang sedang memberikan penghormatan pada atasannya.Riani tertawa dan berkata. "Jangan panggil aku nyonya, aku belum setia itu loh," protesnya pada sang pria."Kamu akan menjadi nyonya muda kalau anak kita sudah lahir," ungkap Jonathan dengan mengusap-usap perutnya sang gadis, perut yang sepertinya akan semakin membesar setelah beberapa bulan kemudian.Setelah membahas pembahasan yang cukup random, kini Riani dengan Jo
Read more
118. Serba Salah Sekali
"Riani, aku benar-benar mencintai kamu, kita nikah, yuk?" Jonathan kembali mengajak sang gadis untuk menikah, bahkan tatapannya Jonathan terlihat begitu berkaca-kaca.Riani terdiam saat melihat tatapan sang pria seperti itu, bahkan hatinya Riani seperti merasakan sesuatu yang tidak enak, lalu jantungnya Riani berdetak tidak karuan saat mendengar perkataan sang pria yang akan mengajak dirinya untuk menikah."Riani, aku janji akan membahagiakan kamu dan anak kita." Jonathan masih kekeh ingin membahas masalah pernikahan pada sang gadis, gadis yang sudah mengandung anaknya.Walaupun Jonathan sudah merenggut kesuciannya Riani, tapi Jonathan tidak pernah meninggalkan Riani, bahkan di saat Riani mengandung anaknya seperti saat ini saja Jonathan ingin bertanggung jawab, walaupun Jonathan tidak yakin jika dirinya bisa menikahi Riani. Apa lagi saat ini sang ibu ingin menikahkan Jonathan dengan Tania, dan pastinya Jonathan tidak menyetujui semua itu."Kita jangan bahas pernikahan lagi, karena se
Read more
119. Riani Menggoda Anak Majikan?
"Nikah," jawab Riani."Kapan?" Jonathan menatap serius ke arah sang gadis saat telinganya mendengar jawaban sang gadis, dan pastinya Jonathan sangat senang sekali mendengar jawaban gadisnya yang ingin menikah dengannya, bahkan senyumannya mulai terukir lebar.Namun, seketika Jonathan menghilangkan senyuman itu saat mendengar perkataan sang gadis."Nanti kita nikah kalau Tuhan sudah mentakdirkan kita," ucap Riani yang menjelaskan jawabannya sendiri pada sang pria, pria yang tadinya sudah senang mendengar jawabannya, tapi seketika langsung sedih."Ya, ya." Jonathan hanya manggut-manggut saja, dan sepertinya Jonathan sudah malas membahas pernikahan dengan gadisnya, gadisnya yang begitu keras kepala, pikirnya.Riani mengulas senyum tipis saat mendengar perkataan pria nya, sebenarnya ada rasa sesak di hatinya Riani mengatakan itu pada sang pria, tapi Riani akan tetap pada pendiriannya. Riani tidak mau sang pria membangkang hanya karena ingin menikahi dan bertanggung jawab padanya, apa lagi
Read more
120. Jelita Merindukan Riani
"Jelita itu harus tau kelakuan Riani bagaimana, Riani itu pembantu yang sering menggoda anak majikannya," celetuk Dona pada suaminya dan suaranya terdengar ketus sekali."Tidak ada yang namanya Riani menggoda Jonathan, yang ada Jonathan yang menggoda Riani, bahkan mengambil keperawanannya!" tegas Daniel yang menatap istrinya dengan tatapan penuh amarah, sepertinya dia sudah semakin muak dengan tingkah istrinya.Dona berdecih kesal, pastinya dia benar-benar kesal dengan tingkah suaminya yang selalu saja membela pembantunya, pembantu yang sudah memikat anak bungsunya. Namun, lebih tepatnya anak bungsunya yang sudah membuat pembantu itu terperangkap dalam gairahnya yang membuat sang pembantu itu mengandung calon cucu nya."Jangan pernah membahas masalah ini sama Jelita, kalau aku mengetahui semua itu, aku akan melakukan sesuatu pada mu!" Daniel menegaskan perkataannya dan sedikit mengancam pada istrinya.Di dalam kamarnya Jelita, Jelita sudah membaringkan tubuhnya di atas kasur, dan Jefa
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status