All Chapters of Mainan Cantik Sang Tuan Muda: Chapter 131 - Chapter 140
157 Chapters
131. Lesung Pipi
Jefan mengangguk paham dan berkata. "Aku akan selalu memberitahu Ayah tentang Jonathan," ucap Jefan yang pastinya akan selalu menuruti semua perintah sang Ayah, apa lagi perintah tentang adik kandungnya.Setelah Dona pergi dari ruang makan, kini Daniel dengan Jefan juga pergi dari ruang makan satu persatu. Setelah Jefan keluar dari rumah makan, Jefan langsung menghampiri halaman belakang, di halaman belakang Jefan mulai duduk di kursi taman dengan menatap ke arah atas, ke arah langit yang menurutnya begitu indah."Jon, kita udah dewasa dan sangat dewasa, seharusnya kau bisa mengambil tindakan orang dewasa, jangan seperti ini," gumam Jefan yang terus saja memikirkan Jonathan selaku adik kandungnya yang entah berada di mana.Walaupun Jefan sangat sibuk dengan pekerjaannya, tapi Jefan selalu memikirkan Jonathan yang selalu menjadi bagian hidupnya setelah Jelita. Jefabjuga selalu memantau pekerjaan Jonathan walaupun Jonathan tidak mengetahuinya, tapi setelah Riani hadir di dalam hidupnya
Read more
132. Otakku Jadi Mesum
"Sabar bumil, nanti kita ke pantai biar baby kita gak ileran." Jonathan mulai mengusap-usap perutnya sang gadis, dan sekilas mengecup perutnya yang lama-lama akan membesar."Aku sabar karena gak mau ganggu pekerjaan suamiku," ucap Riani dengan tersenyum manis.Jonathan tersenyum lebar saat mendengar ucapan Riani, dan Jonathan selalu bersyukur memiliki Riani yang selalu bisa mengertikan pekerjaannya yang selalu sibuk."Ayo makan, aku lapar," celetuk Riani setelah beberapa saat mereka sudah berlama-lama di dalam kamar mandi."Main sekali lagi boleh gak di sini?" Jonathan terlihat sedang menggoda sang gadis agar dirinya bisa menengok sang baby lagi.Riani menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata. "No, tadi janji cuma sekali aja di atas kasur, dan sekarang harus tepati janji itu!" tegas Riani pada sang pria."Siap Nyonya." Jonathan memberikan hormat pada sang gadis.Setelah selesai bersih-bersih di kamar mandi, Jonathan langsung menggendong Riani untuk keluar dari kamar mandi dan melang
Read more
133. Tidak Ada Harga Diri
Setelah membahas buah pisang dan Riani sudah selesai menyantap buah pisang terlebih dahulu, kini Riani dengan Jonathan mulai menyantap menu makan malam yang sempat tertunda akibat permainan panasnya. Jonathan langsung menyiapkan beberapa menu makan malam di atas piring Riani, Jonathan memang selalu memperlakukan Riani seperti itu."Terima kasih suamiku sayang," ucap Riani dengan suara manja dan begitu lembut pada sang pria."Sama-sama." Jonathan membalas ucapan sang gadis dengan senyuman lebar yang merekah pada bibirnya.Jonathan dan Riani mulai menyantap menu makan malam di ruang makan secara bersama-sama, Riani dan Jonathan terlihat semakin bahagia saat mereka berdua sudah jauh dari keluarga Prawira atau keluarga dari Jonathan. Namun, sepertinya ada rasa rindu Riani pada Jelita dan Jihan. Riani sudah menganggap Jihan seperti keluarganya sendiri, dan Riani sudah menganggap Jelita seperti adiknya sendiri. Jelita adalah anak kandung dari Jefan selaku kakak kandungnya Jonathan, Riani da
Read more
134. Ragu Untuk Menjawab
Jonathan menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata. "Gak ada masalah, tapi aku harus membahas sesuatu dengan asisten aku dan rekan kerjaku yang lainnya," jawab Jonathan sambil memberikan sedikit penjelasan pada sang gadis, gadis yang saat ini pasti sedang memikirkan sesuatu tentang perkataannya tadi."Syukurlah, aku takut kalau ada masalah dengan pekerjaan kamu, aku gak mau menjadi beban di hidup kamu dan pekerjaan kamu," ungkap Riani dengan jujur.Apa yang di ungkapkan oleh Riani memang benar, Riani tidak ingin menjadi bebannya Jonathan, apa lagi saat ini Riani sedang mengandung anaknya Jonathan. Riani juga tidak mau memikirkan hal-hal aneh saat ini, Riani tidak ingin anaknya kenapa-napa."Hei, apa yang kamu bicarakan? Aku tidak pernah terbebani olehmu, aku bahagia bisa mengenal kamu dan memiliki kamu," ucap Jonathan dengan suara yang tegas, Jonathan tidak ingin sang gadis memikirkan hal yang aneh-aneh."Huh, maaf." Riani meminta maaf pada pria nya atas ungkapannya yang seperti itu.
Read more
135. Bukan Tipe Playboy
"Oke aku paham, pokoknya besok aku akan buatkan sarapan untuk suamiku," kekeh Riani yang sepertinya ingin melayani dan memanjakan pria nya sebelum sang pria pergi bekerja."Oke, aku hanya bisa menurut saja," ucap Jonathan yang tidak bisa mengatakan apapun lagi pada sang gadis.Riani sepertinya ingin belajar menjadi sosok istri yang melayani dan memanjakan suaminya dengan baik dan benar, dan Riani terlihat sangat bahagia saat ingin melakukan semua itu pada sang pria, pria yang saat ini sudah memberikan Riani calon anak di dalam rahimnya. Riani selalu tidak menyangka jika dirinya bisa memiliki anak dari pria yang selama ini sudah membuat hidupnya menderita. Namun, Riani tidak bisa terus terpuruk dalam nasibnya yang seperti ini. Riani ingin menjadi sosok wanita yang kuat dengan semua nasib atau takdir yang sudah di tentukan oleh Tuhan, dan Riani sudah mencoba mengikhlaskan semua yang sudah terjadi pada dirinya saat ini."Udah ngantuk belum?" tanya Jonathan pada sang gadis."Belum," jawab
Read more
136. Mungkin Sibuk Kerja
"Aku gak tau mau pesan apa," jawab Riani yang memang tidak tau ingin memesan apa ketika sang pria pulang dari pekerjaannya."Ya udah, nanti hubungi aku aja kalau kamu mau sesuatu," ucap Jonathan pada sang gadis, dan Jonathan tidak mau jika sang gadis memendam keinginannya."Ya sayangku." Riani menganggukkan kepalanya dengan tanda setuju dengan ucapan sang pria.Jonathan dan Riani terlihat sangat bahagia sekali, bahkan Riani sangat manja dengan Jonathan yang sepertinya sebentar lagi akan pergi untuk melakukan pekerjaannya di luar Apartemen.Sejak semalam Riani sudah meminta Jonathan untuk melakukan pekerjaannya di Apartemen saja, tapi Jonathan tidak mau karena ada beberapa staf yang ikut hadir dalam pertemuan hari ini untuk bekerja, dan Riani tidak bisa memaksa lagi jika Jonathan sudah mengatakan itu. Jonathan juga memberitahu pada Riani jika tidak izinkan siapapun untuk mampir ke Apartemen nya yang berada di Yogyakarta, karena Jonathan tidak mau jika orang-orang yang bekerja dengannya
Read more
137. Riani Akan Pergi
Riani mulai membaringkan tubuhnya di atas sofa saat teleponnya tidak mendapatkan respon apapun dari sahabatnya, Riani juga sudah menyimpan ponselnya di atas meja yang berada di depan sofa. Riani hanya menatap langit-langit kamarnya dengan sedikit sedih, sedih karena Jonathan tidak ada di sampingnya. Namun, Riani tidak boleh menjadi egois hanya karena saat ini dirinya sedang mengandung anaknya Jonathan dan menjadi manja."Kira-kira suamiku pulang jam berapa, ya?" Baru saja Jonathan pergi beberapa detik yang lalu, tapi Riani sudah membahas masalah pulang."Huh, sepertinya aku tidak bisa jauh dari Jonathan," gumam Riani yang terus memikirkan Jonathan yang sudah pergi dari Apartemen untuk mengerjakan pekerjaannya.Riani mulai bosan dan saat ini Riani mulai mengambil ponselnya lagi dan mulai mengotak-atik, tiba-tiba saja ponselnya bergetar, bergetar karena ada sebuah notifikasi."Sepertinya Jihan," gumam Riani yang terlihat sangat bahagia saat mendapatkan sebuah notifikasi dengan senyuman
Read more
138. Riani Bertemu Jihan Dan Jeri
Setelah Riani mengemasi beberapa pakaian atau barang lainnya ke dalam koper, kini Riani mulai melangkahkan kakinya menuju pintu utama Apartemen, dan terlihat sekali jika Riani benar-benar ingin pergi dari Apartemen ini tanpa berpamitan pada Jonathan lebih dulu."Nak, maaf," gumam Riani yang mulai berbicara dengan calon anaknya yang berada di dalam rahimnya, lalu tangannya mulai mengusap-usap perutnya.Riani mendorong kopernya saat pintu Apartemen sudah di buka, dan Riani benar-benar pergi meninggalkan Apartemen yang sudah di tempati olehnya saat berada di Yogyakarta.'Aku harus pergi ke mana? Aku gak paham daerah sini,' batin Riani yang baru sadar jika saat ini dirinya berada di Yogyakarta.Setelah Riani sudah keluar dari Apartemen dengan menggunakan topi dan masker, kini Riani melirik ke arah sekitar untuk mencari taksi agar dirinya bisa pergi menuju stasiun kereta."Semoga Jonathan tidak akan pernah mengetahui kepergian aku," gumam Riani yang terus memikirkan pria nya, pria yang sud
Read more
139. Ponsel Riani Tertinggal
Mendengar pertanyaan Jeri membuat Riani terdiam dengan jantung yang terus berdetak tidak karuan, saat ini Riani sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan Jeri. Riani bingung, harus menjawab pertanyaan itu dengan jujur atau bohong? Huh, Riani benar-benar bingung dan tidak tau harus menjawab apa."Sudah, tidak usah di jawab," ucap Jeri yang sepertinya sudah paham dengan reaksi Riani saat ini.Riani langsung menundukkan kepalanya dan Jihan hanya bisa mengusap pundaknya Riani dengan lembut, lalu Jeri tidak mengeluarkan suara apapun lagi setelah memberikan pertanyaan seperti itu pada Riani.'Tuhan, tolong jaga Jonathan di mana pun Jonathan berada,' batin Riani yang terus mendoakan pria nya.Perlahan-lahan Riani meronggoh saku untuk mencari ponsel, tapi tidak Riani temukan, dan seketika Riani menepuk pelan jidatnya sendiri saat menyadari jika ponselnya tertinggal di dalam Apartemen."Kenapa?" Jihan bertanya pada sahabatnya saat sang sahabat menunjukkan tingkah yang aneh."Ponselku ketinggal
Read more
140. Riani Merindukan Jonathan
"Baik, Tuan." Riani hanya bisa menurut dengan apa yang di katakan oleh Jeri, lalu Jihan mengulas senyum saat Riani akan ikut masuk, karena bagaimanapun Riani tidak boleh di dalam mobil sendirian, walaupun di temani oleh supir atau bodyguard lainnya yang saat ini ikut dengan Jeri.Riani, Jihan, dan Jeri sudah keluar dari mobil mewah. Mereka bertiga mulai masuk ke dalam restoran, lalu beberapa asisten dan bodyguard yang mengawal Jeri ikut masuk juga ke dalam restoran, tapi mereka berada di belakang Jeri."Riani, kamu kenapa?" Jihan bingung saat sahabatnya terlihat ingin muntah."Hem, gak apa-apa." Riani hanya geleng-geleng kepalanya saja, dan Riani tidak mungkin berterus-terang pada sahabatnya jika saat ini dirinya sedang hamil.Jeri hanya bisa menatap Riani tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun, dan Jeri yakin jika Riani sedang mual karena hamil.'Apa Riani benar-benar akan melahirkan anaknya Jonathan?' tanya Jeri di dalam hatinya.Setelah asistennya Jeri memilih ruangan private untuk
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status