Semua Bab Hate to Love: Bab 41 - Bab 50
89 Bab
Dendam baru
Aliika duduk di kursi tunggu depan IGD Rumah Sakit. Aliika terus menangis sambil mengusap perutnya. Rasanya sakit dan gelisah. Aliika sampai tidak tahu dan bingung harus bagaimana.Radit mendekat ke tempat Aliika duduk. Mencoba menyemangati dan membuat Aliika tenang. Aliika hanya mengangguk. Sulit untuk menerima kenyataan.“Semoga Daddy baik-baik saja ya sayang…” lirih Aliika sembari mengelus perutnya. Radit yang melihat dan masih bisa mendengar ucapan Aliika tersenyum tipis.Aliika memang wanita yang sangat lembut dan penyayang. Sangat tulus mencintai Sagara. Bahkan setelah apa yang terjadi, Aliika masih mau memaafkan Sagara dan mempertahankan hubungan mereka. Pantas jika Sagara sampai hampir gila saat dijauhkan dari Aliika.Syifana yang juga sudah berada disana mengelus pelan punggung Aliika dan menyandarkan kepala putrinya itu di pundaknya.Rama mendekati kedua wanita itu. Mengusap puncak kepala Aliika dengan lembut. Aliika beralih memeluk Rama yang tentu dibalas oleh pria paruh ba
Baca selengkapnya
Undangan VIP
Rama mendekati Sagara. Memegang bahu Sagara dan menepuknya pelan, “Cepatlah sembuh. Aku yakin kau pasti ingin cepat-cepat membawa putriku pulang lagi ke rumah mu.” Ucap Rama kemudian pergi.Aliika dan Sagara diam dengan wajah cengo. Mereka masih sama-sama mencerna perkataan Rama.“Apa itu tandanya aku boleh kembali ke rumah kita?” tanya Aliika.“Aku rasa iya.” Balas Sagara“Wahh akhirnya..” Saking antusiasnya Aliika bahkan sampai mencengkram lengan Sagara. Membuat Sagara meringis sakit.“Eh maaf, aku lupa.” Aliika langsung melepaskan tangannya.“Kuku kamu itu langsung nancep di kulit aku.” Ucap Sagara sembari mengusap lengannya.“Kalau gitu aku potong aja deh kukunya.”“Eh jangan.”“Kenapa?” Aliika bingung.“Biarin aja panjang. Kalau kena lengan emang sakit. Tapi kalo di punggung kan sensasinya beda. Jadi tambah gimana gitu kalau kita lagi olahraga.” Ucap Sagara dengan mata menggoda.Aliika mendelik, “Ish Kak Sagara mesum!” Aliika kembali mencengkram lengan Sagara kesal. Namun kali in
Baca selengkapnya
Posisi yang Berbeda(21+)
Hampir seminggu lamanya Sagara berada di Rumah Sakit. Bosan dan lelah sudah dirasakan laki-laki itu. Meskipun istri dan keluarga selalu mendampinginya, namun siapa yang betah berlama-lama di ranjang Rumah Sakit? Apalagi tipe orang yang selalu sibuk seperti Sagara.Tetapi hari ini Sagara dapat bernafas lega. Karena ia sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter dan tentu dengan beberapa peraturan agar kondisinya cepat membaik.Aliika yang melihat Sagara sedang dinasehati Dokter menggeleng pelan. Terlihat jika Sagara sangat tidak berminat dengan pembicaraan Dokter itu. Tentu saja, karena Sagara harus ini itu dan dilarang ini itu. Sagara saja terbiasa memberi peraturan bukan diberi peraturan oleh karena itu ia nampak lesu menjawab semua perkataan Dokter.“Baiklah Dokter, akan saya pastikan suami saya melakukan semua perintah anda.” Aliika menatap tajam Sagara. Sedangkan Sagara langsung membuang muka.Lihatlah keadaan sudah berbalik. Jika dulu Sagara yang selalu menatap tajam Aliika, kini Alii
Baca selengkapnya
Bayaran Setimpal
Aliika membawa sepiring makanan dan menuju ke ruang tengah. Dimana ada Sagara yang sedang menonton televisi.Sagara benar mengurusi dirinya sendiri. Setelah Aliika dari kamar mandi tadi, ia diminta Sagara untuk segera sarapan, meskipun sudah terlambat.Mereka menempati kamar tamu untuk sementara waktu. Karena kondisi Sagara yang seperti itu tidak mungkin harus naik turun tangga.“Kaki kamu gapapa kan?” tanya Aliika khawatir, karena Sagara terlalu banyak bergerak.“Gapapa. Lagian terlalu banyak diem, bikin badan aku jadi kaku.”“Iya tapi jangan terlalu dipaksain.”“Iya Sayang.”“Ayo buka mulut.” Aliika menyuapi Sagara makanan yang ia bawa tadi. Padahal Sagara tidak minta disuapi tapi Aliika melakukan atas kemauannya sendiri.“Al sepertinya kita menempati kamar tamu sampai kamu lahiran aja. Kamu jangan kebanyakan naik turun tangga. Nanti kecapekan. Apalagi kalau udah bulan-bulan mau lahiran.”“Emm atau mau pasang lift aja?” tambah Sagara.Aliika tersedak ludah, “Ga usah! Ga usah Kak, na
Baca selengkapnya
Musnahkan semua
Saat ini Sagara sedang di sebuah rumah tua yang berada di pinggiran kota cukup jauh dari keramaian. Saat sampai di depan pintu, ada seseorang yang langsung membukakan pintu. Dan Sagara segera masuk. Ternyata di rumah itu, semua anak buah Sagara sedang berkumpul. Mereka langsung menyambut Sagara dengan baik dan mempersilahkan Sagara duduk disebuah kursi. Dan Radit berdiri disamping Sagara. Tepat didepan Sagara sudah ada sebuah meja dimana ada setumpuk koran yang menerbitkan berita tentang dirinya dan Bagas. Sagara membaca salah satunya dan langsung meremas kuat koran itu. “Aku ingin, semua berita ini dimusnahkan. Datangi semua penerbit dan minta mereka untuk menarik berita ini. Berikan mereka uang sebagai imbalan. Jika masih menolak ancam saja. Aku tidak peduli, yang penting semua berita ini hilang.” Lugas Sagara. “Baik Tuan kami akan melakukannya. Anda tenang saja. Dalam 24 jam semua berita ini musnah.” Ucap salah satu anak buah Sagara. Sagara mengangguk, “Pastikan perkataan mu i
Baca selengkapnya
Konflik di Hari yang Salah
Aliika sudah selesai dengan ritual pagi nya. Dan ia benar-benar keramas saat ini. Entah benar atau tidak perkataan Sagara tadi, tapi Aliika merasa ia harus tetap keramas. Jika tidak, seharian ini ia akan terbayang ucapan Sagara. Dengan dress selutut yang longgar dan rambut setengah basah, Aliika keluar dari kamar. Karena ia sudah tidak menemukan keberadaan Sagara dikamar sejak tadi. Pasti Sagara sudah ke ruang makan, bersiap untuk memberi makan cacing di perutnya yang ia panggil bayi itu. “Kak Sagara…” panggil Aliika saat menemukan keberadaan Sagara di meja pantry sedang mengoleskan selai coklat ke roti. “Hai, Sayang. Duduk gih, kita sarapan.” Ajak Sagara yang masih fokus pada rotinya. “Mbak asisten rumah tangga gak masak?” tanya Aliika. “Enggak. Emang sengaja nggak aku suruh masak. Hari ini aku pengen makan roti saja. Kamu juga kan?” Aliika mengangguk mantap, “Kok kak Sagara tahu sih?” Sagara hanya tersenyum. Laki-laki itu memberikan segelas susu ibu hamil rasa coklat kepada A
Baca selengkapnya
Saksi Mata
Hari sudah semakin larut. Separuh acara resepsi sudah dimulai. Gemerlap lampu hias begitu cantik sebagai salah satu dekorasi disana. Aliika sangat menyukainya. Apalagi lokasi pernikahan ini adalah outdoor membuat Aliika bisa melihat bintang bertaburan memancarkan sinar indah malam ini.“Lihatin apa hem?” tanya Sagara yang sudah mengambil duduk disebelah Aliika. Sagara baru saja kembali dari mengambil minuman.“Bintangnya banyak banget Kak.” Aliika mendongak menatap lekat berbagai bintang di langit. “Cantik..” ucap Aliika lagi.“Masih cantik kamu.”Aliika menoleh dan tersenyum, “Kak Sagara makasih ya udah mau nerima aku.”Sagara menatap Aliika dengan intens. Tangannya meraih tangan Aliika dan menggenggamnya.“Aku yang makasih. Karena kamu udah mau berjuang buat aku. Sampai aku menyadari perasaan cinta aku ke kamu.” Tutur Sagara kepada Aliika. Laki-laki itu membelai pipi Aliika.Sagara lalu melepaskan tuxedonya dan memakaikannya di bahu Aliika. Angin malam berhembus cukup kencang. Sagar
Baca selengkapnya
Sebuah kebetulan?
Sagara dan Radit memasuki halaman rumah itu dan langsung mendapatkan tatapan heran dari kedua orang disana.“Permisi Tuan, Nona.” Sapa Sagara. Gadis itu bangkit dari duduknya.“Iya. Kalian siapa ya? Mencari siapa?” tanya gadis itu.“Saya Sagara dan ini bawahan saya Radit. Saya ingin menemui Tuan. Apa kita bisa berbicara sebentar?”Sang pria yang merasa dirinya dipanggil itu mengangguk. Kemudian mempersilahkan Sagara dan Radit masuk ke dalam rumah.Sagara dan Radit sudah masuk kerumah sederhana itu. Sang pria menyuruh gadis itu untuk masuk ke kamar agar tidak mendengar pembicaraan mereka. Pria itu takut jika yang dibicarakan hal serius dengan adanya gadis itu malah nanti mengganggu privasi.Gadis itu mengiyakan perkataan pria tadi namun tidak menuju kamar. Ia berdiri di ambang pintu ruang tamu yang terhubung dengan ruang tengah.“Jadi ada apa Tuan ini kemari?”“Sebelumnya saya mohon maaf. Saya kesini ingin membicarakan mengenai kejadian beberapa tahun silam. Kecelakaan yang menewaskan
Baca selengkapnya
Minta apa?
“Aku sungguh merasa bersalah, Al. Dan rasa itu semakin besar setelah apa yang aku lakukan untuk menebus kesalahan ku ternyata gagal tidak membuahkan hasil.” Ucap Sagara. Air mata mengalir ke pelipisnya karena sedang berbaring.“Sssstt kak Sagara jangan salahin diri sendiri kayak gini. Semua itu bukan atas kemauan kak Sagara. Semuanya terjadi begitu saja. Sudah jangan disesali, semua sudah terlanjur. Toh juga kasus itu sudah beberapa tahun yang lalu dan tidak ada yang mengungkitnya.” Ucap Aliika dengan lembut sambil mengelus rambut Sagara.Sagara memiringkan tubuh dan menyembunyikan wajah di perut Aliika. Memeluk erat perut istrinya itu. Aliika pun kembali diam namun terus mengusap kepala Sagara. Ia merasa kasihan dengan Sagara. Trauma lamanya belum sembuh sempurna.Aliika mencoba untuk menenangkan Sagara dengan lelucon si calon bayi akan mengikuti perasaan Daddynya. Membuat Sagara praktis menghentikan tangisan.Sagara kemudian mengecup perut Aliika beberapa kali. Dan selanjutnya ia ma
Baca selengkapnya
Rencana Honeymoon
Saat ini Aliika tengah menikmati me time di pinggiran kolam renang di rumahnya. Duduk santai di kursi pantai yang telah Aliika lapisi kain empuk untuk memberikan kenyamanan karena faktor kehamilan nya yang mulai membesar.Kacamata sudah bertengger di hidung mancung bak pinocchio itu. Payung untuk menghindari panas juga sudah Aliika bentangkan dengan bantuan dari asisten rumah tangga di rumah nya.Tak lama dari itu Aliika mendengar suara jeritan melengking khas. Aliika tahu persis siapa itu. Suara sopran yang terdengar crack. Tak lain adalah Rara sahabat Aliika.“Al!” teriak Rara.“Apa! Kolam renang Ra.” Balas Aliika ikut berteriak juga.Tak berapa lama suara hentakan dan larian terdengar lebih jelas menandakan jika Rara sudah berada di dekat tempat yang Aliika beritahukan.Rara langsung mendekat dan memeluk Aliika yang masih berbaring di kursi pantai. Aliika kemudian duduk menyamping menghadap Rara yang juga sudah duduk menyamping di kursi pantai yang lain.“Al.. aku kangen banget sam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status