Semua Bab Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO : Bab 121 - Bab 130
155 Bab
Berjuang mendapatkan restu
Bab 121Berjuang mendapatkan restu"Tolong ... Lepaskan aku!" Cinta berteriak dengan keringat yang membasahi tubuhnya."Sayang ... Sayang ...!" Daniel membangunkan Cinta yang sedang bermimpi buruk "Jangan ... Aku mohon ...!" Cinta terus berteriak."Sayang, bangun!" Daniel menepuk-nepuk pipi Cinta."Jangan ...!" Cinta terbangun dengan keringat yang membanjiri tubuhnya.Daniel menyalakan lampu dan membingkai wajah Cinta."Sayang, ini aku ...!""Daniel ... Aku takut ...!" Cinta memeluk suaminya itu dengan erat. "Jangan tinggalkan aku ... Peluk aku ...!" Cinta mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya di dada bidang Daniel."Aku di sini, Sayang. Aku akan selalu melindungimu," ujar Daniel mengusap punggung Cinta.Lama mereka berpelukan karena Cinta masih merasa takut. Daniel selalu membisikkan kata I love you dan aku akan melindungimu.Perlahan, Cinta mengurai pelukan dan menatap Daniel dengan sendu."Aku nggak mau jauh dari kamu. Aku mau terus berada di sini," ujar Cinta kembali
Baca selengkapnya
Restu itu perlu
Bab 122Restu itu perlu"Maksudmu, kita harus pulang ke rumah dan meminta restu keluargaku?" Cinta menyipit ketika Daniel mengutarakan niat untuk meminta restu."Tentu saja, Sayang. Aku sudah menceritakan perihal pernikahan kita kepada mereka!" sahut Daniel duduk di samping Cinta.Cinta tertegun dan menggeser posisi duduknya lebih dekat dengan Daniel."Tapi aku takut mereka meminta kita untuk bercerai. Aku nggak bisa, Daniel. Aku sangat mencintaimu," rengek Cinta membenamkan kepalanya di dada bidang Daniel.Daniel membelai rambut Istrinya dan tersenyum."Kamu pikir aku tidak mencintaimu dengan sangat, hmmm?" Daniel mengurai pelukan dan mengecup ujung hidung Istrinya."Kita harus meminta restu mereka. Bukankah kita ingin bahagia?" bujuk Daniel lagi.Cinta mengangguk dan mereka pun sepakat untuk pulang ke rumah orang tua Cinta.Sepanjang perjalanan, Cinta sedikitpun tidak mau melepaskan diri dari pelukan Daniel dengan alasan takut dan ingin berada di tempat yang nyaman itu."Kamu tahu,
Baca selengkapnya
Perjuangan Daniel
Bab 123Perjuangan Daniel"I love you, aku akan memperjuangkan restu untuk kebahagiaan kita," ujar Daniel mengecup kening Cinta dengan mesra.Daniel segera mengambil peralatan untuk mengambil kayu bakar. Parang panjang dan sebotol air minum dibawanya serta."Cinta. Tetap di rumah. Biarkan Daniel sendiri melakukan pekerjaannya!" bentak Pak Ruslan ketika Cinta melangkah mengikuti Daniel.Daniel mendekati Cinta dan membelai rambutnya dengan mesra."Istriku sayang ... Suamimu ini lelaki hebat. Aku bisa melakukan semuanya. Setelah kita mendapat restu, kita akan memiliki bayi kembar seperti Gilang dan Risa. Kamu mau, kan punya bayi kembar dariku?" Daniel menatap Cinta dengan senyum terkembang.Cinta mengangguk dan tersenyum."Kamu harus percaya pada kemampuanku," ujar Daniel meninggalkan Cinta yang masih terpaku.*****Sudah tiga jam Daniel pergi mencari kayu bakar, Cinta semakin gelisah karena tidak ada tanda-tanda Daniel akan pulang. Sesekali Cinta berjalan di belakang rumah, lalu duduk l
Baca selengkapnya
Papa Daniel
Bab 124Papa DanielHampir satu bulan Daniel menjalani tugas dari Pak Ruslan. Cinta yang terkadang melihat Daniel lelah selalu protes dengan tindakan ayahnya.Apalagi jika mereka harus menghadiri meeting di kantor pusat, Daniel dan Cinta harus pagi-pagi sekali berangkat ke Kota Jambi agar tidak terlambat menemui klien penting. Jika Cinta protes, ayahnya selalu menjawab ingin mendidik Daniel menjadi suami siaga. Siaga kalau sewaktu-waktu hidup dalam kesulitan sehingga tidak pusing dalam mengambil langkah."Ayah, kami akan berusaha bekerja keras agar perusahaan tidak bangkrut dan tidak jatuh miskin," ujar Cinta pagi itu saat Pak Ruslan meminta mereka untuk pulang setelah kantor selesai.Pak Ruslan hanya tersenyum dan melanjutkan sarapannya tanpa peduli bagaimana kekesalan Cinta. Sedangkan Daniel tidak pernah sedikitpun mengeluh dengan apa pun yang diperintahkan oleh Pak Ruslan."Aku hanya ingin menunjukkan kalau aku bisa menjadi menantu yang baik," ujar Daniel setiap Cinta mengajak Dani
Baca selengkapnya
Daniel digigit ular
Bab 127Daniel digigit ularPak Ruslan menatap ke dalam hutan dan melihat cahaya senter yang memang diam di tempatnya.Karena terlalu lama menunggu Pak Ruslan bertindak, Cinta segera menyalakan senter ponselnya dan menemui cahaya itu diikuti kedua orang tuanya di belakang."Daniel ...!" Cinta berteriak dan memeluk tubuh Daniel yang tergeletak di atas rumput dengan senter yang masih menyala."Sayang, kamu kenapa?" Cinta menepuk pipi Daniel yang memucat."Ayah, sepertinya Pak Nai digigit ular," seru Bu Ruslan seraya menunjuk tangan Daniel yang membiru dan bengkak."Minggir!" Pak Ruslan segera memegang tangan tersebut dengan menutup matanya.Daniel terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya."Yah, Daniel harus segera dibawa ke rumah sakit!" teriak Cinta memeluk tubuh Daniel.Dengan sigap, Pak Ruslan segera memapah Daniel pulang ke rumah. Cinta segera mengeluarkan mobil dari garasi karena tidak mungkin menunggu Andi.Pak Ruslan dan Istrinya membaringkan Daniel di dalam mobil dan segera
Baca selengkapnya
Menggelar pesta pernikahan
Bab 126Menggelar pesta pernikahan"Ehm, Daniel ... Aku merasa kalau ..." Cinta menggigit bibir bawahnya dan menampakkan wajah bersalah."Kenapa?" Daniel menyipit."Semoga pirasatku salah. Tunggu di sini dulu," ujar Cinta melepaskan diri dari pelukan Daniel. Cinta berlari ke kamar mandi dengan tergesa-gesa kemudian keluar dengan wajah tertekuk."Sayang, kenapa?" Daniel menatap curiga.Cinta meringis sedih dengan wajah dipaksa tertawa."Aku datang bulan," ujar Cinta mengerucutkan bibirnya."Hah?" Daniel terkejut dan menatap tubuhnya di bawah selimut dengan wajah merona.Cinta tersenyum melihat Daniel mengenakan kembali pakaiannya dengan tergesa-gesa."Maaf ...!" Cinta duduk di pinggir ranjang dan meraih tangan Daniel. Mencium tangan kekar itu berkali-kali.Daniel menarik Cinta ke dalam pelukannya. "Aku harap ini adalah menstruasi terakhir kamu," ujar Daniel mengecup kening Cinta dengan mesra."Maksudnya? Bukankah kita belum mendapat restu dari ayah?" Cinta mengerling."Besok harus dap
Baca selengkapnya
Malam pengantin
Bab 127Malam pengantin"So sweet ... Ceritakan pada kami tentang keagresifan CEO Daniel," ujar Yana dan Asri bersamaan."Hey, aku sedang menggelar pesta. Bagaimana mungkin aku menceritakan itu kepada kalian, bisa-bisa sepanjang hari tamu menunggu di luar," sungut Cinta menatap kedua temannya bergantian."Kalau gitu, kamu punya hutang sama kami," ujar Yana menyenggol Asri di sebelahnya.Tiba-tiba pintu kamar diketuk. "Sayang ... Ada relasi bisnis dari Shanghai ingin bertemu denganmu. Apa kita bisa ke depan sekarang?" tanya Daniel yang sebelumnya membungkuk di hadapan Yana dan Asri."Iya, bisa!" sahut Cinta menatap kedua temannya dengan senyuman."Nggak apa-apa, kan aku kedepan dulu. Kapan-kapan aku bayar hutangku," ujar Cinta."Hutang?" Daniel menyipit."Nggak, Sayang. Bukan hutang uang," sahut Cinta mengaitkan tangannya di lengan Daniel.Mereka segera keluar kamar, baru saja di depan pintu kamar. Daniel berhenti dan membingkai wajah Cinta."Ada apa?" tanya Cinta heran."Aku merinduk
Baca selengkapnya
Tak kunjung hamil
Bab 128Tak kunjung hamil"I love you, Daniel. Aku akan mencintaimu sepanjang waktu yang kupunya. Sampai napasku berhenti. I love you," Cinta membingkai wajah Daniel dengan lembut."I love you too, aku akan menjadi napas untukmu dan selamanya mendampingi dan melindungimu," Daniel mencium kelopak mata Cinta dengan mesra.Cumbuan-demi cumbuan di lakukan oleh keduanya karena kerinduan yang begitu menggebu."Cepat hadir di tengah-tengah kami, Sayang," Daniel mencium perut rata Cinta setelah penyatuan tersebut.******"Sebaiknya kita tunda saja rencana bulan madu ke Inggris. Aku nggak bisa pergi ninggalin perusahaan dalam keadaan belum stabil seperti ini," ujar Cinta ketika mereka selesai menikmati sarapan bersama.Daniel menyipit."Sayang, bukankah ini adalah impian kamu?" Daniel mendekati Cinta."Aku tahu, tapi perusahaanmu sedang membutuhkan kita. Sebaiknya kita tunda saja. Toh, tanpa bulan madu aku menikmati hangatnya cumbuan setiap saat," sahut Cinta meletakkan sebuah buku di atas mej
Baca selengkapnya
Kehadiran Anggun dan Anggur
Bab 129Kehadiran Anggun dan Anggur"Kita mau kemana?" Cinta menoleh suaminya yang sibuk memasukkan beberapa lembar pakaian ke dalam koper."Menyemai benih untuk Anggun dan Anggur," jawab Daniel mengecup bibir Cinta sekilas."Bukankah itu kita lakukan setiap hari?" Cinta masih menatap Daniel yang terlihat begitu sibuk."Iya, tapi kali ini kita menyemai dengan cara yang berbeda," Daniel menarik Cinta kedalam dekapannya dan mencumbu Istrinya dengan mesra.Sudah hampir tiga tahun mereka menikah. Rasa di hati Cinta tidak pernah berubah. Jantungnya selalu berdebar setiap Daniel menariknya ke dalam pelukan atau mengecup bibirnya dengan mesra. Cinta selalu merindukan Daniel walupun mereka setiap hari selalu bersama.Daniel pun demikian, Cinta adalah candu baginya. Setiap detik yang berada dalam ingatannya hanya Cinta dan Cinta. Cumbuan pun tak pernah lepas dari bibir Daniel. Tak peduli di mana pun berada. Bahkan terkadang, di Mall pun Daniel nekad menyesap bibir Istrinya dengan alasan gemas.
Baca selengkapnya
Bayi kembar cantik
Bab 130Bayi kembar cantikDaniel yang melihat perubahan sikap Cinta secara tiba-tiba merasa heran. Cinta memang manja,, tapi tidak melulu menangis saat menginginkan sesuatu seperti saat ini."Oke, aku minta antar Andi, ya!" ujar Daniel merapikan rambutnya dan mencium pipi Cinta sekilas lalu segera pergi membeli es krim."Kita hanya membeli es krim, Bos?" tanya Andi saat Daniel keluar dari McDonald's hanya menenteng paper bag yang berisi es krim.Daniel menarik napas berat dan mengangguk. Setelah sampai di Apartemen, Daniel segera membangunkan Cinta yang meringkuk di atas ranjang."Sayang, ini es krimnya," ujar Daniel mengeluarkan kotak es krim dari paper bag.Cinta segera bangun dan menatap Daniel yang membuka kotak es krim."Aku suapin, ya!" Daniel menyodorkan es krim tersebut kepada Cinta."Aku maunya kamu yang makan es krim itu," sahut Cinta membuat Daniel bingung."Sayang, kamu tahu, kan. Aku nggak suka es krim," ujar Daniel dengan wajah memelas."Jadi kamu nggak mau makan es kr
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status