Semua Bab VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU : Bab 191 - Bab 200

“Makanya Arman, jadi laki-laki itu harus pandai bersyukur. Setidaknya jika kita belum bisa membahagiakan istri dengan berlimpah harta, kita tidak menyakiti hatinya apalagi sampai memberinya madu,” ujar Mas Nanang lagi.Mas Arman diam saja. Entah karena sudah kenyang atau memang karena tersinggung dengan ucapan Mas Nanang“Mas, kami duluan, ya? Tenang saja ini yang traktir Mas Nanang,” pamitku seraya membayar makanan kami di kasir.“Arman itu lucu ya, laki-laki model begitu kok, bisa-bisanya punya istri lebih dari satu. Lah wong, beli makanan untuk dirinya sendiri saja tidak mampu begitu,” ucap Mas Nanang.“Entah deh, Mas. Aku pun tidak paham. Makanya itu lebih baik aku mundur saja. Mas Nanang dukung aku, kan?”“Iya, dukunglah, kamu kan, adikku. Mas ini selalu mendukung apa pun yang akan kamu lakukan selagi itu untuk ke baikan.”“Terima kasih banyak, ya, Mas. Aku jadi terharu. Aku beruntung sekali dikasih kakak sebaik Mas Nanang.”“Hem ... beneran bersyukur?”“Iya, dong, Mas!"Tepat j

POV Risa.“Bagaimana, Beb, apa kamu sudah bicarakan semuanya dengan suamimu?” tanya Dafa padaku. Dia sedang mengantarkan aku belanja sekalian kami nonton. Rasanya sudah lama juga tidak jalan berdua. Kami sama-sama sibuk kerja.“Sudah, jangan khawatir itu, aku sudah bicara berkali-kali."“Kalau kamu tidak bisa bertindak tegas kita sudahi saja hubungan kita yang tidak sehat dan tidak jelas ini. Aku tidak bisa bermain-main lagi. Usiaku sudah matang. Orang tuaku sudah ingin sekali aku menikah apalagi mereka sudah semakin renta,” ucap Dafa lagi. Menyebalkan.“Mas, aku sedang proses perceraian. Aku pastikan jika tiba waktunya nanti aku dan kamu bersatu, statusku sudah jelas. Kemarin kata Sekar, Mas Fais sudah datang ke rumah meminta izin untuk menikah lagi pada ibuku. Ya, aku merasa sangat diuntungkan, proses perceraian semakin mudah.”“Benar begitu? Jangan hanya memberi angin surga saja. Aku mencintaimu tak peduli bagaimana latar belakangmu, tapi tolong segera selesaikan jika tidak maka a

POV Risa.“Kamu tahu dari mana? Palingan juga kamu begitu agar aku tidak jadi cerai dengan Fais.”“Serius Mbak, aku ngikutin Mas Fais. Dia ke komplek Ruko Mega property milik keluarganya itu. Cantik banget Mbak. Aku saja sebagai perempuan mengakui itu, apalagi Mas Fais.” Cerita Sekar.“Ah, kamu itu Sekar, kurang kerjaan saja pakai jadi detektif dadakan,” elakku mengusir rasa yang entahlah ....“Ya, Tuhan ... Mbak, aku lakuin ini demi kebaikan kamu. Aku sayang sama kamu. Aku mau kamu tetap jadi istri Mas Fais. Itu kenapa aku jadi detektif dadakan yang kurang kerjaan. Bukannya berterima kasih malah ngatain gitu. Ih, kesel, deh!” Sekar mulai marah. Dia kebiasaan kalau ngomong sesuatu pasti disertai emosi.“Terserah sajalah, Sekar. Mau cantik kayak bidadari pun aku, tidak akan goyah. Aku tidak mau dengan Mas Fais. Sudah, ah, jangan ganggu. Aku mau tidur,” ucapku pada Sekar.Aku jadi yakin kalau ini ujian cinta kami. Aku dan Mas Dafa, makanya Sekar seolah memberiku pilihan yang sulit. Kata

Tuhan rasanya kok, tidak adil padaku. Hidupku selalu saja penuh air mata derita. Makanya aku minta pada Mas Arman bagian dari penjualan rumah ini. Enak saja aku enggak dapat bagian selama ini mereka makan dari hasil kebunku.Setelah aku dapatkan uang itu dan anak ini lahir aku akan minta pisah lalu pulang kampung menitipkan anakku pada ibuku dan aku kembali bekerja di kota ini. Merubah nasib yang sudah kadung amburadul. Aku masih muda, masih cantik, pasti bekerja jadi PL aku akan menjadi primadonanya lagi.Terserah orang mau bilang apa yang penting aku bahagia dan tidak merepotkan mereka. Aku pun akan tunjukkan pada Fatki, bahwa aku, mantan adik madunya bisa bersaing dengan dia dan aku pastikan aku akan lebih cepat kaya dibandingkan dia.Fatki harus tahu pula bahwa aku bukanlah wanita kaleng-kaleng yang dengan mudahnya menerima nasib jadi menantu burik di rumah ini.Memang dia kira hanya dia yang bisa merubah nasib? Aku pun bisa. Aku akan bertindak seperti dia meninggal

Aku Dafa Alfiansyah. Asli keturunan suku Lampung, yang terkenal berkulit bersih, elok rupa dan mirip orang China. Itu karena mata kami kebanyakan sipit. Sampai-sampai aku pernah ditinggal temanku saat sedang tertawa. Mata sipit kalau tertawa itu kan, seperti orang merem enggak bisa lihat, saat itulah temanku pergi ninggalin aku. Kan, namanya enggak setia kawan!Aku 7 bersaudara dan aku anak bungsu. Aku terlahir dari keluarga kaya, orang menyebutnya juragan tanah, juragan kopi, dan juga juraga padi.Berwajah rupawan membuatku mudah untuk mendapatkan gadis mana pun yang menjadi idamanku. Sejujurnya aku tidak ingin seperti itu, dikenal fuck Boy karena sering bergonta-ganti pacar.Keadaanlah yang membuatku jadi seperti itu, jadi jangan salahkan aku kalau banyak perempuan yang tergila-gila padaku dan aku mempunyai banyak deretan para mantan yang belum bisa move on.Satu yang membuatku untuk tidak mau berbuat lebih jauh dari batasan agama adalah karena aku jatuh cinta pada so