Lahat ng Kabanata ng Sopirku Selingkuhanku: Kabanata 71 - Kabanata 80
87 Kabanata
Rahasia Ibu Calista
Pov SandraNamaku Sandra, aku ibu dari Calista, anakku yang sangat malang. Aku membohongi Calista dengan mengatakan Ayahnya telah meninggal. Aku terpaksa berbohong karena aku takut putri semata wayangku itu membenciku saat tahu masalaluku.Suami pertamaku adalah orang yang sangat baik. Kami di karuniai Calista saat usia pernikahan kami menginjak dua tahun. Suamiku saat itu sangat bahagia, penantian kami selama dua tahun akhirnya berakhir juga.Setelah usia Calista satu tahun aku di bawa ke rumah salah satu teman bisnisnya. Saat itu entah apa yang ada dalam kepalaku, bisa-bisanya aku tergoda dengan ketampanan rekan bisnis suamiku sendiri.Di belakang suamiku lelaki itu selalu bermain mata kearahku. Lalu diam-diam dia meminta nomor teleponku lewat asisten pribadinya. Aku yang memang mengagumi ketampanannya memberikan langsung nomor teleponku.Haripun terus berlalu, saat suamiku bekerja aku tak segan mengundang lelaki selingkuhanku ke rumah. Aku menyuruh baby sitter Calista dan pembantu
Magbasa pa
Malam Pertama Alex
Pov Alex"Kamu masih saja hebat Mas!" puji Tante Dewi pada suaminya."Makin berumur kamu juga makin keren saja!" sambung Tante Bunga. Mereka berdua kompak sekali memuji suami mereka. Om Yudi tersenyum penuh percaya diri kearah dua istrinya."Kalian paling bisa buat Mas GR!" balas Om Yudi."Makasih, Yud. Kalau tidak ada kamu pernikahan putraku tidak akan selancar ini." ucap Papah."Om keren!" pujiku pada lelaki yang beberapa hari lalu keluar dari penjara itu."Kalian jangan memujiku berlebihan gini. Ini semua kan berkat kekompakanku dan Harry mengusir para penjahat itu!""Iya Mas, pokoknya kalian berdua sama-sama keren tadi!" kini Mamahku memuji mantan suaminya itu. Wajah Om Yudi terlihat salah tingkah. Sepertinya Om Yudi masih menyimpan sedikit perasan sama Mamah."Kita bersulang dulu." ucap Papah, kami semua menurut dan bersulang dengan penuh keceriaan.Acara pesta pernikahanku memang sangat sederhana, namun karena kedatangan Om Yudi dan dua istrinya terasa sangat meriah. Aku banyak
Magbasa pa
Dimana Bram?
Pov BramSepuluh tahun aku mendekap di dalam penjara. Banyak hal yang terjadi saat aku masih berada disana. Kematian keponakanku Sinta saat awal-awal aku terperangkap di sana membuatku terus-terusan menyalahkan diriku. Aku tak bisa berbuat apapun untuk gadis malang itu. Aku sangat menyesal pernah melibatkannya demi ambisiku mendapatkan Alena.Sebelum kematian Sinta dia sangat rajin menjengukku. Dia selalu menceritakan perkembangan hidup musuh-musuhku termasuk Yudi. Sinta pernah cerita Yudi telah kembali dengan wajah barunya setelah melakukan operasi plastik. Bahkan dia memberiku satu foto penampilan terbaru Yudi.Aku sering menasehatinya agar melupakan balas dendamnya. Yang terjadi biarlah terjadi. Aku dan Yudi sudah mendapatkan hukuman setimpal atas kejahatan kami. Aku di penjara dan Yudi sudah kehilangan semua istrinya saat itu. Namun Sinta bilang dia tak bisa memaafkan Yudi karena pernah melecehkannya.Karena yang Sinta bahas hanya Yudi, aku pikir dia sudah melupakan perasaannya pa
Magbasa pa
Dewi Hamil
Pov YudiWuek...wuek...!Pagi-pagi aku di kejutkan dengan suara brisik istriku Dewi yang sedang muntah."Kenapa kamu sayang?" tanyaku sembari memijit leher belakang istriku."Enggak tahu Mas, mungkin aku kelelahan saja karena kita semalam pulang kemalaman dari rumah Alena." jawabnya. Kemudian dia kembali mutah lagi."Minta Bunga kerikin kalau gitu. Atau kamu mahu Mas panggilkan Dokter?" tanyaku pada wanita yang pagi ini terlihat sangat pucat itu."Cuma masuk angin biasa, nggak perlu sampai panggil dokter." jawabnya lagi."Ya udah. Sekarang kita sarapan. Mas harus datang ke kantor pagi ini, ada meeting soalnya."Setelah berkurang rasa mual Dewi. Dia akhirnya ikut sarapan di ruang makan."Mbak kenapa pucat gitu?" tanya Bunga yang sudah sampai duluan di ruang makan kami."Dewi masuk angin. Dia enggak mau Mas panggilin dokter. Nanti kamu kerikin coba!""Ok, enggak masalah!" jawab Bunga sambil menyendokan nasi ke piringku dan piring Dewi bergantian.Dewi mengambil makanan kesukaannya namun
Magbasa pa
Siska Salah Paham
Pov Calista"Pah, tadi Dewi menelpon. Dia bilang dia hamil." ucap Tante Alena pada suaminya saat kami tengah makan malam."Benarkah? Yudi hebat, setelah keluar dari penjara, pasti dia sangat bekerja keras tiap malam." balas Om Harry. Aku dan Alex hanya menyimak obrolan mereka."Ya, Bunga bilang dia iri sama Dewi. Dia secepatnya ingin hamil juga." sambung Tante Alena sambil mengunyah makanan."Mereka sangat kompak. Papah ikut senang mendengarnya. Apalagi kalau kamu nyusul juga.""Papah!" Tante Alena memukul manja lengan suaminya."Kenapa memangnya, belum lama ini kamu juga bilang pingin anak perempuan kan?" Om Harry terus menggoda istrinya. Wajah Tante Alena menjadi merah merona menahan malu."Pah, jangan bahas disini. Malu sama anak-anak." Tante Alena mencubit paha Om Harry."Ampun, Mah. Sakit!"Aku dan Alex tertawa melihat ulah mereka berdua. Aku merasa beruntung ikut menjadi bagian keluarga bahagia ini. Orangtua Alex sangat baik. Aku seperti mendapatkan keluarga baru tinggal di sini
Magbasa pa
Alex bertemu Bram
Pov Bram"Dari informasi yang saya dapatkan, mantan istri Anda telah menikah dengan seorang lelaki bernama Rendi setelah dua tahun bercerai dengan Anda. Namun maaf Pak, sampai sekarang saya belum tahu siapa lelaki bernama Rendi itu. Saya hanya mendengar dari tetangga rumah lama mantan istri anda." lapor Aldo."Tolong cari tahu terus dimana dia. Karena saya mahu tahu keadaan anak saya sekarang gimana." ucapku pada Aldo."Baik, Pak. Saya akan terus mencari informasi tentang mereka.""Kalau begitu kamu boleh pergi. Tolong secepatnya temukan mereka, Ayah saya sudah sakit-sakitan, dia terus menyebut nama putri saya."Ada kesedihan yang tiba-tiba muncul saat mengucapkan kalimat barusan. Mungkin karena bukan Ayahku saja yang sebenarnya sangat merindukan Calista, namun aku juga sangat merindukan putri yang dulu ku telantarkan karena kemarahanku pada ibunya."Pasti Pak, saya janji akan segera menemukan mereka!" Aldo kemudian melangkah keluar dari ruanganku.Jam makan siang sudah datang, aku ke
Magbasa pa
Alex dan Siska Jadian
Pov AlexSial, gara-gara Mbak Calista aku didiamkan Siska sampai dua hari lamanya. Entah apa yang dikatakan Mbak Calista sampai-sampai gadis yang ku sukai itu terus-terusan berusaha menghindariku.Karena tak tahan di diamkan Siska siang ini aku bermaksud mendatangi rumahnya. Aku kabur dari rumah tanpa mendengarkan pesan Ayahku. Alhasil aku babak belur di hajar orang-orang suruhan Om Arman yang sebenarnya masih diam-diam mengikutiku."Alex...Alex...! untung saja ada orang yang menolongmu tadi. Coba kalau tidak, habis sudah kamu sekarang!" bebel Mamah. Papah masih dalam perjalanan pulang jadi aku masih selamat dari omelannya."Maaf, Mah. Aku enggak akan lagi nekad seperti ini. Kapok sumpah aku, Mah!" ucapku memasang wajah kasian agar Mamah berhenti mengomel.Mbak Calista membawa baskom berisi air lalu meletakannya diatas meja."Buka bajumu, Lex!" perintah Mbak Calista, aku yang masih marah dengannya tak menggubris perintahnya."Kamu dengerin perintah istrimu enggak?" Mamah menjewer teli
Magbasa pa
Ulang Tahun Siska
Pov AlexAku bersiul dalam kamar sambil menukar baju seragamku. Hari ini aku resmi jadian dengan Siska. Rasanya aku senang sekali."Tumben banget ceria gitu?" tanya Mbak Calista."Kepo!" jawabku kemudian kembali bersiul."Bukan kepo, tapi jujur aku seneng sekali lihat kamu ceria gitu."Mbak Calista terus tersenyum saat melihat kearahku."Mbak, aku jujur sama kamu ya. Tapi awas kalau kamu ngomong sama Papah dan Mamah.""Rahasia kita berdua ini ceritanya?" sahut Mbak Calista.Aku mengangguk, "Iya, awas kalau sampai bocor!""Udah, jangan banyak cerita. Langsung ke intinya saja." ucapnya tak sabar."Mbak, Siska sudah maafin aku. Hari ini kita sudah berbaikan." aku mulai curhat."Kirain rahasia apaan ini mah bukan rahasia!" balasnya memasang wajah kesal."Kami sudah resmi jadian, Mbak. Aku seneng sekali."Raut wajah Mbak Calista berubah mendengar hal itu. Dia memang tersenyum tapi senyumnya terlihat sangat dipaksakan."Kalian jadian?" Aku mengangguk, "Sabtu malam besok aku di undangnya k
Magbasa pa
Terbongkarnya Identitas Calista
Pov AlexCeklek!Aku masuk dalam rumah. Suasana rumah sangat sunyi, untunglah kalau begitu. Orangtuaku pasti sudah tidur jadi kali ini aku aman dari bebelan mereka.Dengan langkah yang sangat pelan-pelan aku naik ke kamar. Setelah sampai di depan pintu kamar aku baru bisa bernafas lega. Hari ini aku benar-benar selamat. Orangtuaku tidak akan tahu kalau kami pulang terpisah."Ku buka pintu kamar pelan, lampu terlihat padam. Bukankah Mbak Calista selalu bilang takut kegelapan, tapi kenapa malam ini dia mematikan lampu kamar?"Mbak!" panggilku sembari duduk di sofa sebelah Mbak Calista berbaring. Tak ada sahutan. Ku pikir Mbak Calista mungkin sedang menangis."Mbak, kenapa Mbak pulang duluan?" sambungku karena tak mendapatkan responnya. Mbak Calista masih saja diam."Mbak, pasti kamu semarah ini karena memergokiku ciuman bersama Siska kan?"Mbak Calista terus saja diam tak mempedulikan rasa bersalahku."Sumpah Mbak ciuman ini tak di rencanakan. Ini terjadi begitu saja."Karena masih saja
Magbasa pa
Bersatunya Harry, Yudi dan Bram
Pov Harry"Lex, sepertinya kita tak perlu melanjutkan pencarian kita." ucapku pada anakku."Pah, kenapa Papah yang jadi plin-plan gini!" geram Alex."Papah enggak bisa jelaskan apapun tentang Ayahnya sama kamu. Tapi Papah, Om Yudi dan Ayah Calista tidak berhubungan baik saat dulu.""Pah yang enggak berhubungan baik kan kalian, aku dan Mbak Calista saling mencintai Pah. Aku tidak mau kehilangan dia!""Papah bilang hentikan ya hentikan! kamu sekarang masuk ke kamarmu dan lupakan perasaanmu pada wanita penipu itu!"Alex terlihat sangat kecewa dengan keputusanku. Aku harap pelan-pelan dia paham alasanku melarangnya menghentikan pencarian ini. Aku tak mau dia nantinya sakit hati, keluarga Bram pasti akan melarang hubungan ini. Aku tak mau nantinya harga diri anakku di injak-injak oleh keluarga Bram."Papah jahat!"Alex pergi menuju kamarnya."Apa kamu enggak terlalu berlebihan gitu, Har? Alex dan Calista saling mencintai. Harusnya kamu enggak jadi penghalang mereka seperti ini!" ucap Yudi.
Magbasa pa
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status