Sopirku Selingkuhanku

Sopirku Selingkuhanku

last updateLast Updated : 2022-08-31
By:  Nanaz BearCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings. 5 reviews
87Chapters
77.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Seorang Majikan cantik memutuskan berselingkuh dengan sopir pribadinya demi membalas dendam pada suaminya yang ternyata diam-diam sudah menikahi sahabatnya. Awalnya sopirnya hanya di jadikan alat balas dendamnya saja, namun setelah menyadari pesona sopir tampannya, bos cantik tersebut benar-benar jatuh cinta pada selingkuhannya tersebut. "Satu langkah lagi Anda mendekat, saya tidak akan segan-segan menelepon Pak Yudi!" ancam Harry, sopir tampan dari majikan cantik bernama Alena. "Kamu mau memberitahu suami saya kalau kamu pernah nidurin saya?" Alena terus maju mendekat ke arah Harry. "Bukan, tapi saya akan lapor padanya kalau Anda terus berusaha menggoda saya!" Alena tertawa keras sekali, "Kamu pikir dia akan percaya begitu saja ucapanmu?" tanya Alena dengan seringai nakalnya.

View More

Chapter 1

Pengkhianatan

Malam telah menelan keramaian kota. Di atas sebuah sofa ruang tamu rumah mewah berlantai tiga, tidur lelap Alena yang sudah kelelahan karena tak jua mendapati suaminya pulang meski jarum jam sudah menunjuk ke arah angka dua belas malam.

 

Alena menggeliat sebentar lalu mulai membuka matanya yang masih terasa berat ketika mendengar seseorang tengah memutar kunci di pintu rumahnya.

 

Alena tersenyum, ia bangkit kemudian mulai merapikan rambutnya, setelah rapi lalu ia mengikatnya lagi.

 

Degh!

 

Pintu terbuka. Alangkah terkejutnya Alena ketika melihat suaminya pulang tak seorang diri. Di gandengnya sosok wanita yang  begitu ia kenali.

 

"Mas berani membawa Dewi ke rumah ini karena Mas sudah menikahinya tadi siang. Mas tahu ini berat bagimu untuk menerimanya sebagai madu, tapi jika kamu terus berusaha untuk iklas pelan-pelan kamu akan bisa menerimanya."

 

Jantung Alena bergemuruh hebat. Pengakuan dari suaminya seperti ribuan jarum yang menusuk jantungnya secara bersamaan. Sakit? tentu saja. Bahkan ia sampai merasa kehilangan oksigen karena dadanya terasa begitu sesak. Ini memang bukan pertama kali dia tahu penghianatan suaminya, namun sebelumnya rasanya tidak sesakit ini karena dia sama sekali tidak mengenali siapa wanita yang menjadi simpanan suaminya. Dan kini, rasa sakit itu terasa baginya berlipat-lipat ganda. Sahabatnya sendiri yang akan menjadi madunya. Sahabat yang sedari kecil berbagi kesedihan maupun kebahagiaan dengannya. Sahabat yang bahkan pernah menasehati Alena agar lepas saja dari suami brengsek seperti Yudi.

 

Alena tersenyum getir menyadari saat dimana penghianat itu menyuruhnya meninggalkan rumah mewah yang ia tempati karena kesalahan suaminya yang tak bisa berubah yakni selalu mengencani wanita-wanita cantik meski sudah beristri. Ternyata ini alasan penghianat itu. Dia ingin menggeser posisi Alena sebagai ratu di rumah mewah yang Alena tempati.

 

"Bersikap baiklah pada madumu! Mulai sekarang dia tidur di kamar sebelahmu!"

 

Gigi Alena gemeletak. Nafasnya tercekat. Tangannya mengepal kuat sampai buku-buku jarinya terlihat memutih. Mudah sekali suaminya menyuruhnya untuk menerima penghianat itu di rumah yang sudah setahun ini di huninya. Mudah sekali suaminya menyuruhnya untuk ikhlas. Mereka berdua telah menghianati Alena di belakang, dan sekarang suaminya menyuruhnya memperlakukan wanita penghianat itu dengan baik. Ini mustahil bagi Alena!

 

"Kenapa? kenapa harus wanita ini yang Mas bawa ke rumah ini? Apakah Mas sudah kehabisan stok jal*ng di luar sana sampai harus wanita ini yang harus menjadi maduku?"

 

Amarah Alena yang sedari tadi ia tahan mulai meledak. Ia kemudian maju beberapa langkah ke depan, menghampiri penghianat. Dia ingin merusak wajah wanita itu dengan kuku-kuku panjangnya. Namun sial, dengan gerakan cepat penghianat itu berhasil lebih dulu bergeser dan berlindung di balik punggung suaminya.

 

Plak!

 

Yudi menampar Alena yang bahkan belum berhasil menyerang Dewi. Akibatnya Alena terhuyung dan ambruk ke lantai.

 

"Kau tega, Mas! Demi membela jalang ini, kau menamparku!"

 

Yudi marah dan kembali menyakiti Alena dengan pengakuannya. "Dia bukan jalang. Maslah yang sudah mengambil keperaw*nannya. Jangan menuduh wanita lugu ini dengan tuduhan kasar seperti ini. Mas tak suka!"

 

"Wanita lugu kata mas?" Alena terkekeh di sela rasa sakit hatinya. "Ya benar katamu Mas, dia memang sangat lugu. Saking lugunya sampai-sampai dia tak tau kalau perbuatannya yang menusukku dari belakang seperti ini begitu sangat menyakitiku!"

 

Plak!

 

Sekali lagi Yudi melayangkan tamparan ke wajah istri pertamanya. Dia tak suka Alena berbicara buruk tentang istri barunya.

 

"Tutup mulutmu! Dia tak menusukmu dari belakang. Maslah yang tergila-gila padanya. Mas juga yang mengemis padanya agar menerima lamaran Mas!"

 

Alena memejamkan matanya sesaat, berharap rasa sakit yang tengah mendera hatinya sedikit berkurang. Berharap juga bahwa apa yang tengah terjadi hanyalah mimpi buruk semata. Namun sayang, saat dia kembali membuka matanya rasa sakit yang sedikit berkurang itu kembali bertambah, dadanya terasa semakin sesak saat menyadari itu adalah kenyataan, bukan sekedar mimpi seperti yang ia inginkan.

 

"Kalau cinta Mas begitu besar pada wanita ini kenapa tak ceraikan aku saja, Mas? Kenapa kau justru menyakitiku dengan penghianatan ini!"

 

Bergetar mulut Alena saat meminta cerai dari suaminya, "Kalian boleh bahagia setelah kita bercerai. Takan ada lagi yang menghalangi kebahagian kalian setelah kepergianku dari rumah ini." sambung Alena dengan suara paraunya.

 

Yudi terkekeh meremehkan permintaan cerai istrinya.

 

"Kau pikir kau akan lebih bahagia setelah bercerai dariku?" Yudi mendekat lalu mencekram rahang Alena. "Siapa yang akan membayar biaya pengobatan ibumu kalau aku menceraikanmu, hah?"

 

Buliran bening menetes juga membasahi pipi Alena, "Itu urusanku! aku muak menjadi anjing peliharaanmu yang selalu di perlakukan semena-mena olehmu selama ini."

 

Lantang Alena mengucapkan kalimat yang berhasil membuat makin mendidih darah suaminya.

 

"Kau pikir aku akan membiarkan kalian hidup tenang begitu saja? aku akan menghancurkan masa depan adikmu dan membunuh ibumu dengan caraku. Kau lupa kalau uangku bisa menghancurkan hidup kalian sekeluarga?"

 

Alena membisu, ancaman dari suaminya mampu mengalahkan egonya. Biar bagaimanapun juga keselamatan ibu dan adiknya lebih utama di banding harga diri dan kebahagiaannya.

 

"Sudah jangan membantah. Kau paham betul kan karakter Mas yang tak suka melepaskan begitu saja barang mainan Mas sebelum Mas puas memainkannya. Jadi jangan bermimpi bisa melepaskan diri!" sambung Yudi lagi, Alena yang tak tahan dengan pedasnya kalimat suaminya itu melepaskan paksa cengkraman tangan suaminya dari rahangnya.

 

"Kau adalah pengecut yang hanya berani mengancam perempuan lemah sepertiku!"

 

Yudi kembali terkekeh dengan nada mengejek, "Terimalah takdirmu Alena. Harusnya kau bersyukur karena Mas tak membuangmu meski Mas sudah punya istri baru."

 

Alena sudah malas melanjutkan pertengkarannya meski dia belum puas memaki suami dan sahabatnya, dia merasa tak ada gunanya bertengkar panjang lebar dengan lelaki yang doyan selingkuh itu. Toh, dia akan tetap di kalahkan oleh pembenaran-pembenaran dari suaminya yang tak masuk akal itu.

 

"Sayang, mari kita mulai malam pertama kita. Abaikan kata-kata istri tuaku yang masih diliputi emosi!"

 

Tanpa perasaan Yudi menarik lembut tangan istri barunya di depan Alena. Seriangai kemenangan terlukis jelas di wajah si pelakor. Dia tahu betul perbuatannya salah, namun dengan bangganya dia menunjukan betapa bahagianya ia yang berhasil masuk dalam rumah tangga sahabatnya.

 

"Brengsek! mereka berdua  berhasil membuat hatiku sesakit ini!" umpat Alena sambil menendang sofa di sampingnya setelah kepergian dua manusia tak punya perasaan itu.

 

Prank!

 

Ponsel sopir Alena tak sengaja terjatuh saat mengintip pertengkaran majikannya.

 

Alena menoleh ke sumber suara, "Siapa di situ?" tanya Alena sambil mendekat. Harry langsung menyambar ponselnya yang terjatuh dan berlari menuju kamarnya.

 

"Diam di tempatmu, Harry!" teriak Alena. Harry gelagapan karena dia ketahuan sebelum berhasil sampai di kamarnya.

 

"Lancang! berani-beraninya kamu mengintip pertengkaranku dan suamiku!" bebel Alena.

 

Harry terlihat pucat dan merasa sangat malu, "Maafkan saya, Bu. Saya tak sengaja mendengar pertengkaran kalian. Sungguh, saya tak bermaksud mengintip."

 

"Sayangnya aku tak percaya alasanmu."

 

"Sumpah, Bu. Saya tidak berbohong!"

 

"Sumpahmu tidak akan membuatku begitu saja memaafkanmu. Kau harus tetap ku hukum!"

 

"Ibu mau menghukum saya? ibu mau memecat saya?"

 

Wajah putih Harry memerah, dia sangat takut majikannya akan memecatnya.

 

"Siapa bilang aku akan memecatmu, Harry. Aku cuma mau memberimu pelajaran agar lain kali tidak lancang!"

 

Harry bernafas lega mendengar ucapan majikannya. "Syukurlah kalau begitu, Bu. Kalau mau potong gaji saya, potong saja. Asalkan saya masih diberi kesempatan bekerja di rumah ini, saya akan tetap senang."

 

"Aku tidak akan memotong gaji kamu, Harry. Aku cuma mau kamu mengantarkanku ke suatu tempat."

 

"Malam-malam begini, Bu?"

 

"Iya. Itu hukuman buat kamu yang sudah berani lancang. Kenapa memangnya, kamu keberatan?"

 

"Nggak, Bu. Saya memilih hukuman ini dari pada saya harus kehilangan pekerjaan saya."

 

"Bagus!" balas Alena sambil tersenyum tipis.

 

"Kalau begitu saya ganti seragam dulu sekalian ambil kunci mobil."

 

Alena menghentikan langkah Harry, "Gak perlu ganti seragam. Saya buru-buru."

 

Harry kemudian mengangguk lalu menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil yang belum sempat dia berikan pada majikannya. Sedangkan Alena mengambil beberapa kaleng berisi bir untuk di bawanya pergi.

 

Alena duduk di sebelah bangku kemudi, Harry yang tak biasa melihat majikannya duduk di sebelahnya merasa sangat tak nyaman. Perasaannya mulai tak enak.

 

"Sampai kapan kamu diam seperti ini, Harry? Cepat jalankan mobilnya!" perintah Alena.

 

"Ibu belum mengatakan tempat tujuan kita kemana." jawab Harry terbata.

 

"Jalan saja kemanapun, jangan banyak bertanya karena moodku sedang sangat buruk!" bentak Alena. Harry langsung menjalankan mobil dan tak bartanya lagi, dia tahu bos cantiknya sedang sangat marah.

 

"Dasar brengsek kalian! tega-teganya kalian sekongkol mempermainkanku!" bebel Alena setelah meneguk bir yang ada di tangannya.

 

"Aku akan hancurkan kalian dengan caraku. Tunggu saja karma buat kalian!" omel Alena kemudian tertawa terbahak-bahak.

 

Harry di buat bergidik ngeri oleh tingkah bosnya. Saat ini bos wanitanya seperti orang yang sedang kesurupan. Dia terus berteriak-teriak memaki suami dan sahabat yang sudah menghianatinya. Kadang menjerit sendiri, menangis sendiri, dan memukul kepalanya sendiri. Yang paling buat Harry merasa merinding saat wanita yang sedang mabuk itu tertawa sendiri sambil mengucapkan sumpah serapahnya.

 

"Kenapa kamu tak bunuh saja aku, Mas? kau jahat, Mas. Kau sangat jahat!"

 

Alena memukul- mukul lengan Harry, dia terus melakukan hal bodoh yang bisa membahayakan keselamatan mereka.

 

Karena tak konsentrasi menyetir, Harry terpaksa menghentikan mobilnya di pinggiran jalan yang sangat sepi. Dia tak mau menyetir sebelum bos wanitanya berhenti memukul-mukul lengannya.

 

"Sebaiknya anda pindah ke belakang, Bu. Perbuatan anda telah menghilangkan konsentrasi saya ketika menyetir."

 

"Apa kau sedang memerintahku?"

 

"Maafkan saya, Bu. Ini demi keselamatan kita berdua."

 

Alena terkekeh, "Aku belum selesai menghukummu atas kesalahanmu tadi dan sekarang kau membuat kesalahan yang baru."

 

Harry terdiam, dia tak menggubris omongan bos cantiknya yang sedang mabuk itu.

 

"Harry. Bantu aku menghilangkan rasa sakitku, maka aku akan memaafkan dua kesalahanmu malam ini."

 

"Caranya, Bu?" tanya Harry sambil melipat keningnya.

 

"Sentuh aku, Harry. Tolong bantu aku membalas dendamku pada lelaki yang doyan selingkuh itu!"

 

Harry berjengkit kaget, tak dia sangka alkohol telah menghilangkan kewarasan majikannya yang masih berumur 20tahun itu.

 

"Menyentuh istri majikan adalah perbuatan yang lancang. Saya bisa di pecat Pak Yudi jika dia tahu."

 

"Dia takan tahu kalau kau menutup mulutmu, Harry."

 

Harry mengernyit bingung. Majikannya terlihat seperti mabuk, tapi kenapa wanita cantik itu bisa bicara sangat lancar ketika merespon ucapannya.

 

"Saya tidak bisa mengabulkan permintaan anda, Bu. Saya orang miskin. Saya tidak mau membuat masalah."

 

"Kau mau membantah perintahku, Harry? kau mau ku pecat?"

 

"Jangan pecat saya, Bu. Saya sangat membutuhkan pekerjaan ini."

 

Alena tersenyum nakal, "Lalu sentuhlah aku, Harry!" Alena menarik paksa tangan Harry dan menyentuhkannya ke area dadanya.

 

"Jangan, Bu. Ini perbuatan yang tidak terpuji. Balas dendamlah dengan cara yang lain!"

 

"Aku sudah kehilangan kesabaran menghadapi sikap kejam suamiku, Harry. Bahkan aku tak bisa lepas darinya karena dia terus mengancamku dengan keselamatan keluargaku."

 

Harry terdiam, mendengar ucapan Alena barusan membuatnya sedikit merasa iba.

 

"Kau menyentuh tubuhku atas permintaanku, Harry. Buang jauh-jauh keraguanmu. Ku mohon!"

 

Harry masih diam tak bergerak di tempat duduknya. Tanpa meminta persetujuan lelaki tampan yang ada di sebelahnya, Alena mencium bibir seksi Harry. Harry terus berusaha menghindar, namun sayangnya lama kelamaan dia justru hanyut dalam permainan lincah majikan cantiknya. Dia mulai merespon dan membalas sentuhan demi sentuhan majikan cantiknya.

 

"Anda akan menyesali hal ini setelah anda tak mabuk nanti, Bu." ucap Harry memberi peringatan majikannya.

 

"Aku takan menyesali apapun, Harry. Malam ini aku milikmu!"

 

Bibir Alena kembali membungkam bibir Harry, Harry pasrah kali ini.

 

Nafsu telah berhasil membakar hasrat keduanya. Tidak ada lagi keraguan Harry untuk mengimbangi permainan hebat wanita yang menjadi bosnya.

 

"Terimakasih Harry, kau lebih hebat dari yang kuduga."

 

Alena mengecup sekilas bibir lelaki yang menjadi lawan mainnya. Harry terdiam dengan nafas yang masih memburu.

 

Pukul lima pagi, Alena kembali ke rumahnya dengan perasaan yang berbeda dari sebelumnya. Dia merasa sangat lega telah membalas penghianatan suaminya.

 

Alena mulai berjalan menaiki anak tangga tanpa melepas sepatunya. Suara berisik langkah kakinya membuat suaminya terbangun. Buru-buru suaminya keluar kamar dan menyambut kepulangan Alena dengan kemarahan.

 

"Darimana saja kamu pagi begini baru pulang?"

 

Yudi mencegat Alena di depan pintu kamarnya.

 

"Aku cuma tak mau mengganggu malam pertama kalian!" jawab santai Alena sambil memutar handle pintu kamar.

 

Yudi mencekal lengan Alena yang terus berjalan tanpa mempedulikan keberadaannya. "Dengan cara keluyuran tengah malam seperti ini?"

 

"Bukan urusanmu!"

 

"Bukan urasan Mas kau bilang? Mas suamimu. Wajar kalau Mas marah melihatmu keluar rumah tengah malam dan pulang pagi seperti ini."

 

Alena terkekeh mendengar ucapan suaminya, "Jadi hanya Mas saja yang boleh marah. Hampir tiap hari Mas keluar malam dan pulang pagi. Ketika aku protes Mas malah menamparku. Dan sekarang Mas menyuruhku tidur tenang di sebelah kamar dimana Mas melakukan malam pertama dengan sahabatku. Mas ingin aku aku tambah terluka mendengar suara desahan menjijikan kalian dari sebelah kamar?Menurut Mas ini adil?"

 

Yudi bungkam, Alena tertawa melihat suaminya yang biasanya ringan tangan kini diam seribu bahasa mendengar ucapannya.

 

"Mas terus memintaku menjadi istri baik dan penurut, sedangkan Mas sendiri memberi contoh yang tidak baik. Aku manusia Mas, aku juga punya perasaan!"

 

"Cukup Alena. Mas sedang tak mau di ceramahi. Nafasmu bau sekali alkohol. Kau tidak pergi ke klub malam kan?"

 

Entah kenapa Yudi yang sedari tadi diam kembali tersulut emosi ketika mencium bau alkohol saat istrinya sedang berbicara.

 

"Memangnya Mas saja yang boleh pergi ke klub? Aku tak boleh?" balas lantang Alena. Yudi tak suka mendengar istrinya yang mulai pintar menjawab. Hatinya yang terlanjur memanas membuatnya kembali tega menampar Alena sampai sudut bibir Alena berdarah.

 

"Sekali lagi kau menginjakan kakimu di klub malam, Mas tak segan menghajarmu lebih parah lagi." ancam Yudi.

 

Alena memegang pipinya yang terasa sangat panas atas tamparan suaminya. Meskipun sakit dia tak sudi memperlihatkan airmata kesedihannya di depan suaminya.

 

Setelah menampar istri pertamanya, Yudi melangkah ke kamar mandi. Dia harus pergi ke kantor hari ini karena ada rapat penting dengan kliennya siang ini.

 

"Mas pergi kerja dulu. Tidurlah, dan jangan pernah berani ulangi kesalahanmu!" pesan Yudi setelah selesai bersiap. Kemudian ia keluar kamar dan menghampiri istri barunya. Cepat-cepat Alena mengunci pintu kamar dan menangis sejadi-jadinya setelah kepergian Yudi.

 

"Kau akan merasakan sakit yang lebih parah dari rasa sakitku, Mas. Aku bersumpah!" ucap Alena di tengah isakannya.

 

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
T. Angga Suranda ibo
mantap sekali
2023-07-11 22:21:32
0
user avatar
🌹isqia🌹
hahah ngakak si alena cemburu sama bik marni mengakui jadi pacarnya
2023-05-29 18:24:02
0
user avatar
🌹isqia🌹
ceritanya bagus, tapi koinnya mahal²
2023-05-24 07:25:26
0
user avatar
Wildad Sasuwe
cerita si PC dan B. J ini yg lagi viral
2022-09-12 02:53:40
0
user avatar
Maulina Fikriyah
Aku pernah baca ini di sebelah, memang keren banget, suka sama ceritanya
2022-08-11 10:45:28
4
87 Chapters
Pengkhianatan
Malam telah menelan keramaian kota. Di atas sebuah sofa ruang tamu rumah mewah berlantai tiga, tidur lelap Alena yang sudah kelelahan karena tak jua mendapati suaminya pulang meski jarum jam sudah menunjuk ke arah angka dua belas malam.Alena menggeliat sebentar lalu mulai membuka matanya yang masih terasa berat ketika mendengar seseorang tengah memutar kunci di pintu rumahnya.Alena tersenyum, ia bangkit kemudian mulai merapikan rambutnya, setelah rapi lalu ia mengikatnya lagi.Degh!Pintu terbuka. Alangkah terkejutnya Alena ketika melihat suaminya pulang tak seorang diri. Di gandengnya sosok wanita yang begitu ia kenali."Mas berani membawa Dewi ke rumah ini karena Mas sudah menikahinya tadi siang. Mas tahu ini berat bagimu untuk menerimanya sebagai madu, tapi jika kamu terus berusaha untuk iklas pelan-pelan kamu akan bisa menerimanya."Jantung Alena bergemuruh hebat. Pengakuan dari suaminya seperti ribuan jarum yang menusuk jantungnya secara bersamaan. Sakit? tentu saja. Bahkan ia
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more
Aku Bukan Murahan
Jam dua siang, Alena baru terbangun dari tidurnya. Dengan mata sembab dan kepala yang terasa berat ia memaksa tubuhnya bangkit dan beranjak dari tempat tidurnya."Ku pikir aku sudah mati karena terlalu banyak menangis!" gumam Alena sambil menatap bengkak matanya lewat cermin yang melekat di dinding kamar mandinya.Guyuran air hangat dari sower cukup membuat rileks tubuh Alena. Bayangan permainan panasnya dengan sopir tampannya tiba-tiba terlintas begitu saja dalam benaknya."Harry. Kau berhasil membuatku kecanduan dengan permainan hebatmu, semalam!" Alena tersenyum sendiri saat mengingat sopir tampannya. Senyuman yang tiba-tiba mampu mengobati rasa sakitnya karena penghianatan suaminya.Alena mematut diri didepan cermin. Hari ini, ia ingin memberi kejutan lagi pada suaminya. Kobaran api dendam tersirat jelas pada matanya."Tunggu saja, Mas. Kau akan kembali bertekuk lutut padaku. Disaat kau mulai menyesali perbuatanmu, aku pastikan hatiku bukan lagi milikmu!" lirih Alena sambil memega
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more
Ditinggal
Setelah mendapat perlakuan tak senonoh dari teman suaminya, Alena memilih menunggu suami dan madunya di dalam mobil. Dia diam tanpa suara duduk di sebelah Harry. Rasa syok masih menghantuinya.Harry ikut-ikutan terdiam berada di sebelah majikan cantiknya. Dia tak berani menanyakan kenapa majikannya itu terlihat murung.Dreeetttt...!Ponsel Alena bergetar, Dengan malas Alena mengangkat panggilan telepon dari suaminya.[Kamu di mana? sudah berapa lama kamu pergi ke toilet?" tanya geram Yudi.[Aku ada dalam mobil. Aku tunggu kalian dalam mobil saja.][Cepat kau segera kembali ke sini. Malu sama teman Mas kalau kamu asal pergi gitu tanpa pamitan lebih dulu.]Alena berdecak kesal.[Maaf, Mas. Aku sudah muak dengan sikap konyolmu yang menjadikanku dan Dewi sebagai bahan lelucon. Kamu bangga sekali memamerkan keberhasilanmu yang mempunyai dua istri seolah kamu lelaki yang sangat hebat. Aku takan kembali ke dalam. Bilang saja pada mereka aku tiba-tiba sakit ataupun kamu bisa cari alasan lain
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more
Pengakuan Cinta Harry
Harry meneguk air sejuk yang diambilnya dalam kulkas. Sudah jam empat sore, dia mulai melihat Marni sibuk memasak di dapur. Ia merasa aman jika ada Marni. Majikan gilanya tak mungkin berani mendekatinya jika ada orang lain di dalam rumah."Pak Yudi enggak ada di rumah, tapi kenapa Bibik masak banyak?" tanya Harry yang terheran melihat banyaknya makanan yang Marni masak."Hari ini, keluarga Bu Alena datang. Bu Alena menyuruh saya masak masakan kesukaan mereka.""Owh." jawab singkat Harry. Dia bersyukur karena malam ini dia bisa kembali hidup tenang tanpa gangguan majikan sintingnya.Harry berbalik ingin menuju kamarnya kembali, namun sosok wanita yang akhir-akhir ini merampas kenyamanannya kembali membuat jantungnya ingin copot."Aaa...!" teriak Harry setelah berbalik. Tepat di hadapannya berdiri majikan sintingnya. Wanita itu benar-benar tak pedulikan apa pun. Ini membuat nyawa Harry merasa terus-terusan terancam karena aksi nekadnya."Bisa kamu tolong jemput keluargaku sekarang Harry
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more
Kedatangan Madu Baru
Buka pintunya! siapa yang mengunci pintu kamar mandi dari luar, woyyyy!" teriak Marni yang terjebak dalam kamar mandi. Alena melepaskan ciumannya sesaat."Apa ini ulahmu?"Harry terkekeh sambil mengangguk."Meski saya tak takut, mati. Saya tetap harus waspada pada bahaya yang bisa mengancam kita berdua." balas Harry.Alena girang bukan main. Harry yang biasanya ketus itu tiba-tiba berubah manis seperti ini. Dia melanjutkan ciumannya tanpa peduli dengan teriakan pembantunya yang meminta tolong.****Hari terus berlalu. Tiap malam dua manusia yang tengah menjalani cinta terlarang itu tak pernah menyia-nyiakan kesempatan mereka untuk curi-curi bertemu. Alena nampak tak peduli ketika Harry meninggalkan beberapa tanda merah keunguan di beberapa bagian tubuhnya."Alena sayang. Mas pulang!" teriak Yudi sambil mengetuk pintu kamar. Alena dan Harry terkejut bukan main, tiba-tiba sekali suaminya pulang ke rumah tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Ini jam satu malam, suaminya pulang lebih awal
last updateLast Updated : 2022-07-12
Read more
Pertengkaran Para Madu
Pov AlenaMas Yudi sudah pergi bekerja, sekarang aku duduk santai di ruang keluarga sambil membaca-baca Majalah. Bunga menghampiriku dan duduk di sebelahku sambil menyalakan Tv."Mbak sudah lama nikah sama Mas Yudi?" tanya Bunga, mukanya masih sangat polos dan lugu tapi yang membuatku sangat heran ia cukup bermental baja, berani mengambil resiko untuk menjadi istri ketiga Mas Yudi."Sekitar setahunan." jawabku singkat."Owh, kalau Mbak Dewi?" tanyanya lagi."Belum genap sebulan." jawabku, dia terlihat begitu kaget mendengarnya."Sumpah Mbak? Jadi waktu mereka ke Bali itu masih dalam masa bulan madu?" tanyanya. Aku sekarang gantian yang kaget mendengar pertanyaannya."Kamu enggak tahu?" Aku balik bertanya padany. Ia menjawab dengan menggelengkan kepala."Mas Yudi tidak menceritakan banyak hal saat itu. Yang dia katakan cuma Mbak Dewi itu istrinya.”"Owh." balasku singkat kembali fokus ke majalah.Di tengah perbincangan kami tiba-tiba datang Dewi merebut remot tv dari tangan Bunga."Gos
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more
Pamer Istri Lagi
Pov Author"Len buka pintunya!"Yudi terus mengetuk pintu. Alena lebih dulu memastikan Harry sudah sampai ke bawah baru kemudian dia membukakan pintu untuk suaminya."Kalau kamu enggak suka Mas belikan mobil untuk Bunga kamu tinggal ngomong secara baik-baik. Enggak usah main kabur seperti ini. Kayak anak kecil saja kamu!" bebel Yudi.Alena berpura-pura manyun meski hatinya sedang merasa berbunga-bunga karena hubungannya dengan Harry sudah membaik."Istri baru Mas tak punya etika. Baru datang sudah membuat masalah. Masa semua yang ku miliki dia ingin milikku juga!""Jadi mas harus berbuat apa? Kalian sama-sama istri Mas!" tanya frustasi Yudi."Jangan belikan dia mobil seperti yang Mas janjikan padaku tadi. Dan tolong kasih tahu dia mulai sekarang jangan lagi berpikir memiliki semua barang seperti kepunyaanku. Mengerti?"Yudi menjambak rambutnya sendiri, kepalanya sudah sangat sakit menghadapi sikap egois semua istrinya."Baiklah. Sudah jangan ngambek lagi, Mas akan turuti keinginanmu k
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more
Alena Kabur
"Len, apa kamu sudah tidur?" tanya Harry setelah mematikan panggilan telepon."Belum." jawab Alena parau."Kamu belum mengantuk?" tanya Harry terus berusaha mengajak Alena bicara. Harry tahu persis di dalam gudang kotor itu pasti Alena sangat ketakutan sendirian."Belum." jawab singkat Alena."Kamu butuh selimut? Tunggu sebentar, aku akan mengambilkannya untukmu!""Tidak perlu, Har. Kamu Pergi saja dari sini, aku tak mau kamu terkena masalah jika terus berada di sini!" ucap Alena menghawatirkan keselamatan Harry."Bukankah dari awal kita sudah saling berjanji untuk siap menghadapi resiko buruk yang akan terjadi? Kamu enggak perlu menghawatirkanku, Len. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Kita akan selalu bersama-sama menghadapi masalah apa pun yang tengah terjadi."Jujur dari dalam hati Alena yang paling dalam, dia sungguh sangat tersentuh dengan ucapan Harry barusan."Maafkan aku Harry. Maafkan aku yang egois telah ikut menyeretmu dalam kehidupan menyedihkanku."Alena yang awalnya sudah
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more
Dipaksa Pulang
"Jadi kamu siap menikah denganku Harry? aku sudah malas bertahan dengan lelaki gila itu. Aku ingin segera mengakhirinya meskipun uangku belum terlalu banyak terkumpul." tanya Alena pada Harry. Dia sangat berharap lelaki yang sangat di cintainya itu mengiyakan pertanyaannya.Harry terdiam, dia bingung harus menjawab apa. Balas dendamnya baru saja di mulai, haruskah ia mengakhirinya demi Alena?Alena menatap Harry lekat, tak sabar menunggu lelaki itu menjawab pertanyaannya. "Kenapa kamu diam saja Harry? Apa keingananku memilikimu terlalu berlebihan?""Bukan begitu, Len. Aku cuma takut, kamu tidak terbiasa dengan kehidupanku yang sangat sederhana. Aku takut kamu akan kecewa dan menyesal setelah pernikahan kita." ucap Harry berbohong. Tentu saja Harry sangat percaya cinta Alena padanya sangat besar tanpa mempedulikan status Harry yang hanya seorang sopir. Tapi dia punya alasan sendiri kenapa belum buru-buru membawa Alena ke jenjang pernikahan.Raut wajah Alena seketika berubah, dia terlih
last updateLast Updated : 2022-07-28
Read more
Ulang Tahun Alena
"Harry, menantu kur*ngaj*rku telah membawa paksa Alena dari rumah ini. Chika sampai terluka karena berusaha mencegah lelaki br*ngsek itu membawa Alena."Harry melihat kening Chika memar. Ujung bibir Chika juga berdarah. Tangan Harry mengepal melihat keluarga Alena di perlakukan seperti ini oleh Yudi.Harry mencoba menenangkan Rumi, "Ibu mau Alena cepat bisa bebas dari majikan lelaki saya?"Rumi mengangguk sedangkan Chika yang sedari tadi masih diam karena syok ikut menatap ke arah Harry."Saya mempunyai kerabat yang cukup berada. Tapi dia ada di luar kota. Dia juga ada dua butik di sana. Maukah ibu sementara menempati rumah kosongnya?"Ide Harry cukup membuat terkejut Chika dan Rumi."Chika juga bisa tetap kuliah di sana. Bahkan dia juga bisa bekerja di butik milik kerabat saya." sambung Harry kemudian."Tapi, Harry. Bagaimana jika Alena mencari ibu ke sini." tanya Rumi.Harry tersenyum sambil terus mencoba membujuk Rumi dan Chika."Ibu sendiri yang bilang kalau Bu Alena tidak pernah
last updateLast Updated : 2022-07-28
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status