All Chapters of Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM: Chapter 101 - Chapter 110
116 Chapters
Malam di Puncak
Kaila mencoba menjaga jarak dengan Angkasa.Awalnya Angkasa ingin duduk di dekat Kaila, tapi gadis itu mendadak mengajak Popi untuk tukar tempat. Jadinya Angkasa dan Popi di belakang, sedangkan Kaila dan Bumi di depan. Bumi yang menyetir kali ini. "Lho, kok pindah, Kai?" tanya Bumi ketika dia masuk ke mobil dan melihat Kaila duduk di sampingnya padahal sebelumnya Popi yang duduk di sana. "Pengen di depan," sahut Kaila asal. Sementara di belakang, Angkasa menatap Kaila dengan heran. Dia tidak mengerti dengan kepergian gadis itu yang tiba-tiba, padahal sebelumnya baik-baik saja. Mereka bahkan bergandengan tangan di dalam sana, tapi setelah dihampiri oleh teman-temannya tadi, tingkah Kaila sedikit berbeda. Gadis itu sangat terlihat menghindari dirinya, bahkan Popi juga merasakan hal yang sama."Lo ngelakuin kesalahan ya, Kak?" bisik Popi mendekat, supaya pertanyaannya tidak didengar oleh Kaila, tapi masih bisa didengar oleh Altar dan Tania yang berada di tengah. Angkasa menoleh, ti
Read more
Di Bawah Bintang
Acara bakar-bakaran dimulai. Bumi dan Angkasa bertugas membolak-balikkan daging, sementara Popi berfokus pada jagung bakarnya. Tania dan Kaila di sisi kanan yang sesekali mengipasi api, dan Altar bagian hiburan. Altar memetik gitar yang ia bawa. Angkasa sudah marah karena Altar membawa gitar padahal mobil mereka sempit karena koper dan tas, tapi Altar memaksa. Angkasa tahu kalau sahabatnya itu sedang ingin unjuk kebolehan pada gebetannya, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Popi. Lagu Kangen milik Dewa 19 menjadi lagu pembuka dari Altar. Harus diakui, suara pemuda itu memang bagus dan petikan gitarnya juga sangat halus. Popi tersenyum malu melihatnya dan Kaila serta Tania hanha terkekeh. Jatuh cinta memang seperti itu. Bumi berangkat dari duduknya dan mengambil kuas di dapur untuk mengoleskan bumbu-bumbu ke daging yang sedang dibakar. Kaila juga ikutan berdiri, tapi tidak mengikuti Bumi melainkan duduk di dekat Angkasa. Ia mengambil tempat Bumi."Balik tuh, tar gosong," sur
Read more
Home Sweet Home
Setelah menghabiskan waktu di Puncak, kini mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. Kaila dan Angkasa juga sudah balik ke apartemen mereka berdua. Awalnya teman-temannya ingin mengantar Kaila terlebih dahulu, tapi gadis itu menolak, mengatakan kalau arah apartemennya searah dengan Angkasa.Dan mereka berdua hampir ketahuan oleh Popi. Gadis itu menyewa kos di sekitar apartemen Kaila dan Angkasa, dan ia tahu kalau Kaila tinggal di salah satu apartemen itu, dan ternyata juga tinggal di salah satu unit apartemen itu. Untungnya, ia tidak curiga kalau keduanya tinggal dalam apartemen yang sama. "Capek gak?" tanya Angkasa ketika Kaila duduk di sofa dan merebahkan dirinya."Capek sih, tapi lo pasti lebih capek dari gue," sahutnya. Angkasa mengangguk. Ia menyetir tadi, seharusnya Altar atau Bumi yang menyetir tapi dua orang itu malah mengantuk karena hanya tidur selama dua jam. Mereka berdua main game bareng."Mau tidur," ujarnya dan menyandarkan dirinya di sofa. Kaila rebahan di atas
Read more
Nasihat Mama
Angkasa mengantar Mama dan adiknya pulang ke rumah. Ia tidak tahu apa yang dilakukan oleh kedua orang itu di sana yang tiba-tiba minta antar pulang dengan meneleponnya. "Kenapa dek kok ke sana?" tanyanya. "Gak papa, jalan-jalan aja sih," sahut adiknya. "Mama yang ngajakin, awalnya mau ke apartemen kamu Kak, tapi gak jadi.""Kenapa gak jadi?" tanyanya."Gak tau deh, tanya Mama ajalah," sahut adiknya yang kesal karena kakaknya terus bertanya padahal adiknya tidak tahu apa-apa."Kenapa Ma?" tanya Angkasa pada Mamanya yang ada di belakang, beliau lebih memilih duduk di belakang dibanding di depan."Rencananya mau nginep sana, tapi gak jadi karena Papa kamu nyuruh pulang," jawabnya. Angkasa mengangguk. "Oh iya, tadi kami berdua ketemu temen kamu, Kak," ujar Mamanya."Siapa? Altar?" tanyanya. "Yakale Kak, emang temen kamu cuma Kak Al doang apa?" sahut adiknya sewot."Terus siapa?""Siapa ya namanya.. Kaila," jawab adiknya ketika ingat akan namanya dan membuat Angkasa terkejut bukan ma
Read more
Ayo Pacaran
Angkasa langsung pulang ke apartemennya setelah mendengar ucapan Mamanya. Malam semakin larut tapi dirinya tidak mengantuk sama sekali dan ingin sekali menemui Kaila. Entah kenapa, dia ingin bertemu dengan gadis itu hari ini.Sudah terbiasa melihatnya hampir setiap hari dan setiap malam, jadi seperti ada yang kurang kalau dia belum melihat gadis itu malam ini. Angkasa sampai di apartemen sekitar jam satu malam. Ia membuka pintu apartemen dan mendapati apartemen mereka gelap dengan Kaila yang tertidur di sofa, seperti biasa, dengan satu mangkok kosong, sepertinya ia memakan sereal.Kaila sedang terobsesi dengan sereal akhir-akhir ini."Kenapa suka banget tidur di sofa sih?" ujar Angkasa berbicara sendiri sembari melangkah mendekat ke arah Kaila yang sedang tertidur dan tentu saja dengan balkon yang terbuka.Angkasa menutup balkon dan membangunkan Kaila supaya pindah ke kamar saja. "Kai, hei, pindah yuk?" ujarnya menggoyangkan tubuh Kaila dengan pelan. Kaila menggerakkan tangannya t
Read more
Official
"Wanna make it official?" tanya Kaila."Hah?""Ayo pacaran."Angkasa menatap Kaila dengan lekat. Jantungnya berdegup dengan cepat ketika mendengar ajakan dari Kaila barusan.Ia tidak salah dengar, kan? Kaila baru saja mengajaknya untuk pacaran, kan?Tidak ada jawaban dari Angkasa membuat Kaila sedikit gugup. Ia takut kalau Angkasa sudah berubah pikiran dan tidak mau lagi menjalin hubungan dengannya."Gak mau ya?" tanya Kaila pelan. "Gak papa sih kalo ga--"Belum sempat Kaila menyelesaikan kalimatnya, Angkasa mendekat ke arahnya dan memeluknya. Membiarkan Kaila mendengar detak jantungnya yang sedang memberontak di dalam sana."God, Kai. Gue mau," bisiknya pelan dengan tangan yang mengelus rambut Kaila. "Gue mau," ulangnya.Kaila tersenyum di dada Angkasa. Ia bisa mendengar dengan jelas detak jantung pemuda itu yang tidak beraturan sama sekali, persis dengan detak jantungnya."Gue pikir lo udah gak mau karena nunggu terlalu lama," ujar Kaila."Enggak lah, gue mau. Gu masih mau," balas A
Read more
Berseri-seri
"Gue anter aja ya," ujar Angkasa ketika Kaila hendak pergi ke kafe untuk bekerja. Kaila menggeleng dengan cepat. "Gak usah ah," jawabnya. "Lho, kenapa? Kan kita udah pacaran," tanyanya bingung. Kaila menatap Angkasa dengan memainkan jari jemarinya. Ia berjalan mendekat dan berdiri di depan pacarnya itu. "Boleh gak kita backstreet aja?" tanya Kaila dengan ragu. "Hah?" Angkasa tidak salah dengar kan? Kenapa Kaila mengajaknya backstreet? Berarti dia tidak bisa pamer dong kalau sudah punya pacar. Kaila mengangguk dengan senyum kikuk. "Backstreet aja ya kita?" ujarnya sekali lagi. Kaila sudah memikirkannya dengan matang-matang. Dia ingin menjalin hubungan dengan Angkasa karena menyukai pemuda itu, tapi untuk diketahui publik.. dia tidak mau. Dia belum siap, terlebih dia tidak siap mendengar hinaan dari orang-orang mengenai Angkasa. Ia tidak ingin Angkasa diremehkan hanya karena berpacaran dengannya. Ya, Kaila masih merasa dirinya tidak cocok untuk Angkasa, tapi setidakny
Read more
In Love
Kaila baru saja duduk dan hendak beristirahat ketika mendengar Popi yang memanggilnya. "Kak," panggilnya. "Kak Kai." "Ya?" sahut Kaila sedikit berteriak karena ia masih berada di belakang sedangkan Popi ada di depan sana. "Sini dong, mumpung kafe sepi nih," suruhnya. "Ada Kak Asa sama Kak Altar juga ini," lanjutnya dengan suara yang sedikit nyaring. "Ah iya," balas Kaila dan berdiri dari duduknya. Dia melepas sarung tangannya yang masih terpasang di tangan dan berjalan ke depan dengan mulut yang menguap. "Ngantuk Bu?" tanya Yansa terkekeh. Kaila mengangguk. "Iya, ngantuk banget dah," jawabnya dan duduk di dekat Yansa padahal Angkasa ada di meja yang berada tidak jauh darinya. "Kok duduk sini?" tanya Yansa. "Duduk sana deket Angkasa, Altar dan Popi," suruhnya. "Kok gak boleh gue duduk di sini sih?" tanya Kaila. "Ya ampun," balas Yansa. "Ya udah duduk sini aja, temenin gue." Belum juga satu menit Yansa ngomong begitu, tapi Popi sudah menyeret Kaila untuk duduk di samping Angka
Read more
Hampir Ketahuan
"Lho, Kak Kai juga tinggal di sekitaran sini sih." Angkasa mulai merasa gugup karena percakapan dua orang di depannya saat ini, terlebih lagi ketika Popi menanyakan apartemen Angkasa di mana. "Apartemen Kak Asa yang mana emang?" tanyanya. Angkasa tidak menjawab, tapi Altar menjawab mewakili dirinya. Ah, ia menjadi menyesal keluar dari apartemennya. "Itu," jawab Altar dan menunjuk gedung apartemen yang disewa oleh Angkasa. Popi membulatkan matanya. "Kak Kai juga nyewa apart di gedung itu lho," balas Popi yang tidak percaya kalau keduanya berada di gedung yang sama. "Ah, pantes kalian berdua deket ya, ternyata satu gedung apartemen," ujar Altar mengangguk dan menyenggol tubuh Angkasa. Angkasa terkekeh pelan. "Tapi jarang ketemu sih kami, itu juga gue baru tahu dua bulan yang lalu kalo ternyata dia tinggal di sini." "Oh, padahal Kak Kai udah cukup lama di sini katanya, sekitar hampir enam bulan sih kayaknya, apa lima bulan ya, lupa gue," balas Popi menatap gedung apartemen
Read more
Mencari Alasan
Angkasa kembali ke apartemennya setelah berurusan dengan Altar dan Popi yang mengajukan banyak pertanyaan. Ia melihat Kaila yang sedang memainkan ponsel di kamarnya. Matanya masih sayu karena mengantuk tapi dia berusaha untuk membuka matanya, dan sesekali ponsel itu hampir terjatuh mengenai wajahnya. "Tidur lagi aja kalo masih ngantuk," ujar Angkasa memasuki kamar Kaila. Kaila tertawa kecil. "Lo dari mana?" tanyanya. "Beli bubur ayam nih," sahutnya dan menunjuk dua wadah bubur ayam yang ada di atas meja. "Sana cuci muka, abis itu kita makan."Kaila mengangguk dan mengangkat tangannya, meminta bantuan pada Angkasa untuk menariknya berdiri. Angkasa terkekeh dan menarik tangan Kaila hingga gadis itu langsung berdiri di depannya. Kaila mencium pipi Angkasa singkat dan pergi ke toilet setelahnya. Senyum mengembang di wajah Angkasa. "Dasar."Dia kembali ke dapur dan membuka bubur ayam untuk mereka berdua. Tidak lama kemudian, Kaila keluar dari toilet dan menghampiri Angkasa."Lo abis
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status